Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB II
PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN
AGREGAT KASAR
2.1.2 Tujuan
2.3 Pengertian
Pengertian penyerapan air, Berat Jenis Curah, Berat Jenis Jenuh
Kering Permukaan, Berat Jenis Semu menurut SNI 1969:2008 adalah
sebagai berikut:
2.3.1 Agregat Kasar
Kerikil sebagai hasil disintegrasi ‘alami’ dari batuan atau berupa batu
pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran
butir antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1½ inci). (SNI 03-1970-
208)
2.3.2 Berat jenis
Perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material
terhadap berat air dengan volume yang sama pada temperatur yang
ditentukan. Nilai-nilainya adalah tanpa dimensi . (SNI 03-1970-2008)
2.3.3 Berat Jenis Curah Kering
Perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk
rongga yang - ermeablee dan ermeable di dalam butir partikel, tetapi
tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur
tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam
volume yang sama pada suatu temperatur tertentu .
2.3.4 Berat jenis semu (apparent)
Perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian agregat
yang impermiabel pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara
dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu
temperatur tertentu
2.3.5 Penyerapan air
Penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang meresap ke dalam
pori-pori, tetapi belum termasuk air yang tertahan pada permukaan luar
partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya; agregat
d. Talam
(sumber https://www.dekoruma.com/p/KWI-165/Kiwi-Nampan-/-Loyang-
Aluminium-40-x-30-x-3-cm)
Gambar 4. loyang untuk mengoven
(sumber https://www.lazada.co.id/products/ember-plastik)
Gambar 5. timba air
c. Memindahkan contoh uji dari dalam air dan mengguling- gulingkan pada
suatu lembaran penyerap air sampai semua lapisan air yang terlihat hilang.
mengeringkan air dari butiran yang besar secara tersendiri. Aliran udara
yang bergerak dapat digunakan untuk membantu pekerjaan pengeringan.
Kerjakan secara hati-hati untuk menghindari penguapan air dari pori-pori
agregat dalam mencapai kondisi jenuh kering permukaan. menentukan
berat benda uji pada kondisi jenuh kering permukaan. mencatat beratnya
dan semua berat yang sampai nilai 1,0 gram terdekat atau 0,1 persen yang
terdekat dari berat contoh, memilih nilai yang lebih besar.
d. Setelah menentukan beratnya, segera menempatkan contoh uji yang
berada dalam kondisi jenuh kering permukaan tersebut di dalam wadah lalu
menentukan beratnya di dalam air, yang mempunyai kerapatan (997±2)
kg/m3 pada temperatur (23±2)0C. menghilangkan udara yang terperangkap
sebelum menentukan berat tersebut, menggoncangkan wadah dalam kondisi
terendam. Wadah tersebut harus terendam dengan kedalaman yang cukup
untuk menutup contoh uji selama penentuan berat. Kawat yang
menggantungkan kontainer tersebut harus memiliki ukuran praktis yang
paling kecil untuk memperkecil kemungkinan pengaruh akibat perbedaan
panjang kawat yang terendam.
s curah
B adalah berat benda uji kondisi jenuh kering permukaan di udara (gram);
A
D Berat Jenis (bulk) 2,56 2,57 2,56
B-C
Berat Jenis kering permukaan B
E 2,59 2,61 2,60
jenuh B -C
A
F Berat jenis semu (apparent) 2,65 2,67 2,66
A -C
Penyerapan (B -A) X
G 1,43% 1,43% 1,43%
A 100%
2.6. Refrensi
Anggraini, M. (2018). PENGARUH POROSITAS AGREGAT TERHADAP RONGGA DALAM
CAMPURAN BERASPAL PANAS. 17-20.
BSN. (T.Thn.). SNI 1969:2008 ,Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar .
Video Pembelajaran Percobaan Berat Jenis dan Penyerapan air agregat kasar
https://www.youtube.com/watch?v=vcw5yXPKnRs