KELOMPOK 4
B. Referensi
a. SNI 1969-2008 Berat Jenis & Penyerapan Agregat Kasar
C. Dasar teori
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang kita
uji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk menyerap
air.Jumlah rongga atau pori yang didapat pada agregat disebut porositas. Pengukuran berat
jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal dengan agregat,campuran ini
berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingkan dengan perbandingan
volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan
mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat sama akan dibutuhkan aspal yang
banyak dan sebaliknya. Agregat dengan kadar pori besar akan membutuhkan jumlah aspal
yang lebih banyak karena banyak aspal yang terserap akan mengakibatkan aspal menjadi
lebih tipis. Penentuan banyak pori ditentukan berdasarkan air yang dapat terarbsorbsi oleh
agregat. Nilai penyerapan adalah perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-
pori dengan agregat pada kondisi kering.
Macam-macam berat jenis agregat:
1. Berat Jenis Curah Kering (Sd)
Perbandingan antara berat dan satuan volume agregat (termasuk rongga yang
ermeable e dan ermeable di dalam buur partikel, tetapi tidak termasuk rongga antara
butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling
bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperatur tertentu
A
Sd=¿
( B−C )
2. Berat Jenis Kering Permukaan (Ss)
Perbandingan antara berat dan satuan volume agregat (termasuk beral air yang
terdapat di dalam rongga akibat perendaman selama (24-4) jam, tetapi tidak termasuk
rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara dari
air suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperatur tertentu
B
Ss=
(B−C)
3. Berat Jenis Semu
perbandingan antara berat dan satuan volume suatu bagian agregat yang
impermiabel pada suatu temperatur lertentu terhadap berat di udara dan air suling bebas
gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperatur tertentu
A
Sa=
( A−C)
4. Penyerapan Air
penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang meresap kn dalam pori-pon,
tetapi belum termasuk air yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai
penyerapan air persentase dan berat keringnya, agregat dikatakan kering" ketika telah
dijaga pada suatu temperatur (110±5)°C dalam rentang waktu yang cukup untuk
menghilangkan seluruh kandungan air yang ada (sampai beratnya tetap)
B− A
Sw= ×100 %
A
E. Bahan
Bahan yang digunakan dalam berat jenis dan penyerapan adalah :
• Agregat Kasar (CA) lolos saringan no.19 dan tertahan 4.75 mm, sebanyak ± 6500 gram yang sudah
direndam selama 24 jam
• Agregat Sedang (MA) lolos saringan no. 12.5 dan tertahan 4.75 sebanyak ± 4500 gram yang sudah
direndam selama 24 jam
• Air
• Air suling
F. Prosedur
Tahap Persiapan
1. Siapkan benda uji, yaitu agregat kasar (ca) yang lolos saringan no. 19.7, serta tertahan 4.75
sebanyak ±6500 gram dan agregat sedang (ma) yang lolos saringan no. 12.5, serta tertahan 4.75
sebanyak ±4500 gram
2. Kemudian cuci benda uji baik agregat kasar(ca) maupun agregat sedang (ma) sampai
debu dan pasir yang menempel hilang, setelah bersih, rendam benda uji selama 24
jam
Tahap Pengujian
1. Buang semua air yang ada di ember, lalu keringkan benda uji dengan mengelapnya dengan
kain lap yang kering
2. Setelah cukup kering, pisahkan benda uji baik agregat kasar maupun agregat sedang menjadi
2 sampel dengan perbedaan berat sekitar 100 gram, lalu timbang untuk mendapatkan nilai ssd
3. Masukkan sampel benda uji kedalam keranjang dan merendamnya kedalam bak air, lalu
timbang sampel kondisi jenuh dengan ketelitian timbangan 0,01 gr. Maka didapat berat benda
uji pada kondisi jenuh.
5. Keluarkan benda uji dan dinginkan benda uji selama 1-2 jam, lalu timbang untuk
mendapatkan berat kering.
G. Data Agregat Kasar dan Agregat Sedang
H. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar
( AASHTO T - 85 - 74 )
Pemeriksaan A (gram) B (gram) Rata-rata
(Bk- Ba)
Bk
A. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Sedang
( AASHTO T - 85 - 74 )
Pemeriksaan A (gram) B (gram) Rata-rata
(Bk- Ba)
Bk
I. Analisa Data dan Grafik
Agregat Kasar (CA)
Sampel A
Bk = 3161,6 gram
Bj = 3200,0 gram
Ba = 1902,2 gram
3161.6
Berat Jenis Bulk/Curah =
3200 ,0−1 902 ,2
= 2,4 4
Sampel B
Bk = 3270,6 gram
Bj = 3300,0 gram
Ba = 1971,4 gram
3270 ,6
Berat Jenis Bulk/Curah =
3300 ,0−1971 , 4
= 2,46
Berat JenisKering Permukaan Jenuh
3200 ,0
(SSD) =
3300 ,0−1971 , 4
= 2,48
3270 ,6
Berat Jenis Semu (Apparent) =
3270 ,6−1971 , 4
= 2,52
2 , 4 6+2 , 5 2
Berat Jenis Efektif =
2
= 2,49
33 00 , 0−3 270 , 6
Penyerapan = X 100%
3 270 , 6
= 0,899%
2273 ,6
Berat Jenis Bulk/Curah =
2300 ,0−1319.4
= 2 , 32
2174 ,2
Berat Jenis Bulk/Curah =
22 00 , 0−1271.3
= 2 , 34
B. Referensi
a. SNI 03-1970-1990, Metode pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus
C. Dasar teori
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang
kita uji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk
menyerap air.Jumlah rongga atau pori yang didapatpada agregat disebut porositas.
Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal dengan
agregat,campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingkan
dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat.
Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat
sama akan dibutuhkan aspal yang banyak dan sebaliknya. Agregat dengan kadar pori
besar akan membutuhkan jumlah aspal yang lebih banyak karena banyak aspal yang
terserap akan mengakibatkan aspal menjadi lebih tipis. Penentuan banyak pori
ditentukan berdasarkan air yang dapat terarbsorbsi oleh agregat. Nilai penyerapan
adalah perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-pori dengan agregat
pada kondisi kering.
No Jenis Pemeriksaan Standar Uji Syarat
-
1 Analisis Saringan SNI 03-1968-1990
BJ Bulk Min 2,5
Penyerapan maks 3%
Berat Jenis dan Penyerapan
2 SNI 03-1970-1990
Agregat Halus
BJ Bulk min 2,5
D. Peralatan
1. Saringan no. 4.75
2. Batang penumbuk dan Kerucut Terpancung
3. Piknometer dan Cawan
4. Oven
5. Ember
6. Vakum
7. Timbangan
8. Pan
E. Bahan
Bahan yang digunakan dalam berat jenis dan penyerapan adalah :
• Agregat Halus (FA) lolos saringan no. 4.75 mm, sebanyak ± 2000 gram yang sudah
direndam selama 24 jam
• Air
• Air suling
F. Prosedur
Tahap Persiapan
1. Siapkan benda uji, yaitu agregat halus (fa) yang lolos saringan no. 4,75 sebanyak
±2000 gram
Tahap Pengujian
1. Setelah ± 24 jam direndam, buang semua air yang ada di ember
2. Perhatikan agar jangan sampai ada benda uji yang ikut terbuang. Tebarkan pada
talam, lalu tuangkan benda uji pada wajan diatas kompor khusus agregat kemudian
masak benda uji dengan cara membalik-balikan benda uji sampai tercapai keadaan
kering permukaan jenuh.
3. Lalu matikan kompor lalu tunggu dan dinginkan agregat halus tersebut
4. Timbang 2 benda uji di dalam cawan dengan berat masing masing 500 gram
5. Kemudian masuk kan benda uji ke dalam kerucut terpancung, padatkan dengan
batang penumbuk sebanyak 25 kali, angkat kerucut terpancung; keadaan kering
permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh sebagian akan tetapi masih dalam
keadaan tercetak
6. Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukkan 500 gram benda uji ke
dalam piknometer, masukkan air suling sampai mencapai 90% isi piknometer
(450ml), putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara di
dalamnya untuk mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa udara
atau vakum, tetapi jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dapat juga dilakukan
dengan merebus piknometer.
7. Setelah itu tambahkan air suling sampai mencapai tanda batas 500ml
8. Kemudian tiimbang untuk memperoleh berat piknometer + benda uji + air
9. Kemudian keluarkan benda uji taruh pada cawan lalu masukkan benda uji kedalam
oven lalu keringkan benda uji ± 24 jam.
10. Setelah itu tuang air suling kedalam piknometer untuk memperoleh berat
piknometer + air.
11. Setelah ± 24 jam keluarkan benda uji dari dalam oven lalu dinginkan, kemudian
setelah dingin timbang benda uji untuk memperoleh berat benda uji kering oven
G. Data Berat Jenis Agregat Halus
B. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus
( AASHTO T - 85 - 74 )
Pemeriksaan A (gram) B (gram) Rata-rata
(Bk- Ba)
Sampel A
Ba = 500,3 gram
B = 549,5 gram
Bk = 493,7 gram
Bt = 858,3 gram
500 ,3
Berat Jenis Bulk =
549 ,5+500 , 3−858 , 3
= 2 , 58
2,698+2,913
Berat Jenis Efektif =
2
=2,62
500 ,3−493 , 7
Penyerapan = X 100%
493 ,7
= 1,34 %
Sampel B
Ba = 500,1 gram
B = 547,3 gram
Bk = 493,0 gram
Bt = 859,8 gram
500 , 1
Berat Jenis Bulk =
54 7 , 3+500 ,1−85 9 , 8
= 2 , 63
2,698+2,913
Berat Jenis Efektif =
2
=2,68
500 ,3−493 , 0
Penyerapan = X 100%
493 , 0
= 1,44 %