Anda di halaman 1dari 14

BAHAN PERKERASAN JALAN

BAB II
PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR
SNI 03-4804-1998

2.1 Agregat Halus


2.1.1 Tujuan Umum
Pada pratikum Berat Jenis Agregat Halus, pratikan diharapkan mampu menentukan
berat jenis dan penyerapan agregat halus. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan
berat jenis (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry = SSD),
berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat halus.

2.1.2Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengertian berat jenis dan berat
jenis semu.
b. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengertian berat jenis kering
permukaan jenuh (SSD)

2.1.3 Dasar Teori


Menurut hurlbut and Klein, 1977 mencari nilai Relative Density dari suatu contoh
bahan mentah secara umum dilakukan dengan menggunakan timbangan, keranjang baja
(steel yard) yang mengacu pada buku acuan dari sifat fisik dan mineralogi fisik (physical
mineralogy). Untuk agregat yang lebih halus digunakan piknometer (pycnometer),
selain penggunaan piknometer ini ada beberapa metoda yang bisa menghitung berat jenis
agregat halus dan sedang yakni dengan menggunakan gas jar dan specific gravity bottle
(BS 812:1975).
Karakteristik berat jenis secara umum digunakan dalam perhitungan volume
agregat dalam berbagai jenis campuran yang mengandung agregat termasuk beton semen
portland, aspal beton, dan campuran lain yang secara proporsional atau dianalisis
berdasarkan volume. Nilai penyerapan digunakan dalam perhitungan perubahan berat
agregat karena penyerapan air oleh pori-pori, dibanding dengan kondisi kering.

KELOMPOK 3 9
BAHAN PERKERASAN JALAN

2.1.4 Terminologi
Berat jenis :Bulk specfic gravity adalah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
Berat jenis (SSD) :Atau berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan
antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air
suling yang isinya sama dengan agregat dalam keadaan jenuh
pada suhu tertentu.
Berat jenis semu :Perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling
yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada
suhu tertentu.
Penyerapan :Presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering.

2.1.5 Prosedur Percobaan


Alat dan Bahan
a. Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram.
b. Piknometer dengan kapasitas 500 ml.
c. Kerucut terpacung (cone), diameter bagian atas (40 3) mm, diameter bagian
bawah (90 3) mm dan tinggi (75 3) mm dibuat dari logam tebal minimum 0,8
mm.
d. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 1) gram,
diameter permukaan penumbuk (25 3) mm.
e. Saringan No. 4.
f. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memasang sampai (1105)C.
g. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1C.
h. Talam.
i. Bejana tempat air.
j. Pompa hampa udara (vacum pump) atau tungku.
k. Air suling

KELOMPOK 3 10
BAHAN PERKERASAN JALAN

Sampel
Sampel adalah agregat yang lewat saringan no. 4 diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat sebanyak 1000 gram masing-masing sample A dan
Sample B
2.16. Cara Pelaksanaan
a. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 5)C, sampai berat tetap. Yang
dimaksud berat tetap adalah keadaan berat benda uji selama 3 kali proses
penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut,
tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dari pada 0,1 %.
b. Dinginkan pada suhu ruang, kemudiam rendam dalam air selama (24 4) jam.
c. Buang air perendam hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan agregat diatas
talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik-balikan benda uji. Lakukan
pengeringan sampai terjadi ke adaan kering permukaan jenuh.
d. Periksa keadaan keringpermukaan jenuh dengan mengisikan benda uji kedalam
kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk selama 25 kali.
e. Angkat kerucut terpacung. Keadaan keringpermukaan jenuh tercapai bila benda
penguji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.
f. Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukan 500 gram benda
uji kedalam piknometer.
g. Masukan air suling sampai mencapai 90% isi piknometer, putar sambil diguncang
sampai tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.
h. Untuk mempercepat proses ini dapat digunakan pompa hampa udara, tetapi harus
diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terisap dapat dilakukan dengan merebus
piknometer.
i. Rendam piknometer dalam air dan ukuran suhu air untuk perhitungan kepada suhu
standar 25C.
j. Tambahkan air sampai tanda batas.
k. Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram.
l. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C sampai berat
tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator.
m. Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (Bk).

KELOMPOK 3 11
BAHAN PERKERASAN JALAN

2.1.7 Perhitungan
Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus:
Sampel A Sampel B
No Kegiatan
(gr) (gr)
1 Mengukur berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj) 450 488
2 Mengukur berat benda uji kering permukaan oven (Bk) 396 434
3 Mengukur berat piknometer diisi air (B) 678 658
4 Mengukur berat piknometer + benda uji SSD + air (Bt) 962 960

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus


No Rata-
Pemeriksaan Sampel A Sampel B
rata
1 Berat Jenis Bulk 396 434

Bk 678 450 962 658 488 960 2,357
B BJ Bt = 2,38 = 2,33
2 Berat Jenis Permukaan
450 488
Jenuh
678 450 962 658 488 960 2,665
BJ
= 2,71 = 2,62
B BJ Bt
3 Berat Jenis Semu 396 434

Bk 678 396 962 658 434 960 3,44
B Bk Bt = 3,54 = 3,34
4 Penyerapan (450 396) (488 434)
x 100 0 0 x 100 0 0
( Bj Bk ) 396 434 13,039 %
x 100 0 0 = 13,636 % = 12,442 %
Bk

KELOMPOK 3 12
BAHAN PERKERASAN JALAN

2.2 Agregat Kasar (Specific Gravity and Absorption Of Coarse Aggregate)


2.2.1 Tujuan Umum
Praktikum ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
menentukanberat jenis dan penyerapan agregat kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan
untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (saturated
surface dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat kasar.

2.2.2 Tujuan Khusus


1. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengertian berat jenis dan berat
jenis semu.
2. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengertian berat jenis kering
permukaan jenuh (SSD)

2.2.3 Dasar Teori


Menurut hurlbut and Klein, 1977 mencari nilai Relative density dari suatu contoh
bahan mentah secara umum dilakukan dengan menggunakan timbangan, keranjang baja
(steel yard) yang mengacu pada buku acuan dari sifat fisik dan mineralogi fisik (physical
mineralogy). Karakteristik berat jenis secara umum digunakan dalam perhitungan
volume agregat dalam berbagai jenis campuran yang mengandung agregat termasuk
beton semen portland, aspal beton, dan campuran lain yang secara proporsional atau
dianalisis berdasarkan volume. Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) merupakan
bagian relative density dari bahan padat yang terbentuk dari campuran partikel kecuali
pori-pori/rongga udara yang dapat menyerap air. Nilai penyerapan digunakan dalam
perhitungan perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-pori, dibanding
dengan kondisi kering.

KELOMPOK 3 13
BAHAN PERKERASAN JALAN

2.2.4 Terminologi
Berat jenis : Bulk specfic gravity adalah perbandingan antara berat agregat kering
dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu.
Berat jenis (SSD) :Atauberat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara
berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling isinya
sama dengan agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
Berat jenis semu :Perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang
Isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu
tertentu.
Penyerapan :Presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering.

2.2.5 Prosedur Percobaan (AASHTO T-84-88)


A. Peralatan
a. Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (no. 6 atau no. 8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat ini
harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% pori berat contoh yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
d. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C.
e. Alat pemisah contoh.
f. Saringan no. 4.

B. Sampel
Sampel adalah agregat yang tertahan saringan nomor 4, diperoleh darialat
pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak kira-kira 5 kg.

KELOMPOK 3 14
BAHAN PERKERASAN JALAN

2.2.6 Cara Pelaksanaan


a. Cuci sampel untuk menghilangkan debu yang melekat pada permukaan.
b. Keringkan sampel dalam oven pada suhu 110C sampai berat tetap,
c. Dinginkan sampel pada suhu kamar selama 1 sampai 3 jam, kemudian timbang
dengan ketelitian 0,3 gram (Bk).
d. Rendam sampel dalam air pada suhu kamar selama 24 jam.
e. Keluarkan sampel dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu.
Timbang sampel kering permukaan jenuh (Bj).
f. Timbang sampel di dalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan
udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba). Ukur suhu air
untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standar (25C).

KELOMPOK 3 15
BAHAN PERKERASAN JALAN

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar :


No Kegiatan Sampel A (gr) Sampel B (gr)
1 Mengukur berat sampel kering oven (Bk) 2766 2670
Mengukur berat sampel kering permukaan
2 2874 2773
jenuh (Bj)
3 Mengukur berat sampel didalam air (Ba) 2303 2245

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No Rata-
Pemeriksaan Sampel A Sampel B
rata
1 Berat Jenis Bulk 2766 2670

Bk 2874 2303 2773 2245 4,950
BJ Ba = 4,84 = 5,06
2 Berat Jenis Permukaan
2874 2773
Jenuh
2874 2303 2773 2245 5,140
BJ
= 5,03 = 5,25
BJ Ba
3 Berat Jenis Semu 2766 2670

Bk 2766 2303 2670 2245 6,125
Bk Ba = 5,97 = 6,28
4 Penyerapan (2874 2766) (2773 2670)
x100% x100%
( Bj Bk ) 2766 2670 3,88 %
x 100 0 0 = 3,86%
Bk = 3,90%

KELOMPOK 3 16
BAHAN PERKERASAN JALAN

2.3 Kesimpulan
Agregat Halus
1. Berat Jenis Bulk untuk sampel A = 2,38 dan B = 2,33, sehingga rata-rata = 2,357
2. Berat jenis permukaan jenuh untuk sampel A = 2,71 dan B = 2,62 sehingga rata-rata =
2,665
3. Berat jenis semu sampel A = 3,54 dan B = 3,34 sehingga rata-rata = 3,44
4. Penyerapan agregat Kasar untuk sampel A = 13,636% dan B = 12,442% sehingga
rata rata = 13,039%
Agregat Kasar
1. Berat Jenis Bulk untuk sampel A = 4,84 dan B = 5,06, sehingga rata-rata = 4,95
2. Berat jenis permukaan jenuh untuk sampel A = 5,03 dan B = 5,25 sehingga rata-rata =
5,140
3. Berat jenis semu sampel A = 5,97 dan B = 6,28 sehingga rata-rata = 6,125
4. Penyerapan agregat Kasar untuk sampel A = 3,90 % dan B = 3,86 % sehingga rata
rata = 3,88 %
5. Berdasarkan pengujian yang kami lakukan berat jenis untuk agregat halus dan
agregat kasar tidak memenuhi peraturan Bina Marga tahun 2010 Divisi 6 karena
maksimal penyerapan air oleh agregat maksimal 3%.

KELOMPOK 3 17
BAHAN PERKERASAN JALAN

DOKUMENTASI

Agregat halus di oven

Perendaman agregat selama 24 jam

KELOMPOK 3 18
BAHAN PERKERASAN JALAN

Proses pengeringan sampai kering permukaan

Penimngbangan Agregat halus + piknometer + air

KELOMPOK 3 19
BAHAN PERKERASAN JALAN

Laboratorium Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil
Universitas Bengkulu

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar


Kelompok : 3B
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar :


No Kegiatan Sampel A (gr) Sampel B (gr)
1 Mengukur berat sampel kering oven (Bk) 2766 2670
Mengukur berat sampel kering permukaan
2 2874 2773
jenuh (Bj)
3 Mengukur berat sampel didalam air (Ba) 2303 2245

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No Pemeriksaan Sampel A Sampel B Rata-rata
1 Berat Jenis Bulk
Bk 4.84 5.06 4.950
BJ Ba
2 Berat Jenis Permukaan Jenuh
BJ 5.03 5.25 5.140
BJ Ba
3 Berat Jenis Semu
Bk 5.97 6.28 6.125
Bk Ba
4 Penyerapan
( Bj Bk ) 3.90 % 3.86 % 3.88 %
x 100 0 0
Bk

KELOMPOK 3 20
BAHAN PERKERASAN JALAN

Laboratorium Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil
Universitas Bengkulu

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus

Kelompok : 3B
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus:


Sampel A Sampel B
No Kegiatan
(gr) (gr)
1 Mengukur berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj) 450 488
2 Mengukur berat benda uji kering permukaan oven (Bk)
3 Mengukur berat piknometer diisi air (B) 678 658
4 Mengukur berat piknometer + benda uji SSD + air (Bt) 962 960

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus


No Rata-
Pemeriksaan Sampel A Sampel B
rata
1 Berat Jenis Bulk
Bk
B BJ Bt
2 Berat Jenis Permukaan Jenuh
BJ 2.71 2.62 2.665
B BJ Bt
3 Berat Jenis Semu
Bk
B Bk Bt
4 Penyerapan
( Bj Bk )
x 100 0 0
Bk

KELOMPOK 3 21
BAHAN PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 3 22

Anda mungkin juga menyukai