Anda di halaman 1dari 13

9. Direncanakan suatu darmaga untuk berlabuh kapal berukuran 5000 ton.

Bentuk darmaga seperti terlihat pda gambar. Lebar darmaga adalah 8 m


dan jarak antar balok melintang 3 m.
Diketahui :
Ukuran kapal = 5000 ton
Lebar dermaga =6m
Jarak antar balok melintang = 3,5 m
Tanah Lapis I

Sudut gesek dalam : = 31


Berat jenis tanah timbunan : = 1,7 gr/cm3
Tanah Lapis II
Sudut gesek dalam : = 28
Berat jenis tanah timbunan : = 1,0 gr/cm3
Koofisien permeabilitas tanah : k1 = 1,1 x 10-2
Perbedaaan muka air hulu dan hilir dermaga : h1 = 0,4 m
Kedalaman air dermaga : h2 = 2,7 m
Tanah Lapis III
Sudut gesek dalam : = 28
Kohesi tanah : C = 0,05 kg/cm2
Berat jenis tanah timbunan : = 1,0 gr/cm3
Koofisien permeabilitas tanah : k2 = 1,1 x 10-3
Kemiringan dasar pelabuhan di depan dermaga : m = 0,4 m

Data lainnya
Ukuran tiang pancang : 40 cm x 40 cm
Berat jenis beton : C = 2,4 gr/cm3
arsen = 1800 kg/cm2

Ditanya : Rencanakan dermaga untuk berlabuh kapal


Penyelesaian :
1. Perencanaan Turap sebagai penahan tanah pada sisi belakang dermaga
a. Tekanan Air
Karena adanya perbedaan elevasi muka air di hulu dan hilir turap maka akan
terjadi aliran air dari hulu ke hilir turap. Karena adanya aliran tersebut maka akan
terjadi pengurangan distribusi tekanan air, dari sebesar a pada elevasi muka air di
hilir turap (pelabuhan) menjadi b pada batas antara lapis II dan II. Ahkirnya menjadi
c pada bagian bawah turap.
Hitungan Tekanan air a, b, c diberikan berikut ini :
Koefisien permeabilitas lapisan II : k 1
Koefisien permeabilitas lapisan III : k 2
Gradien Hidraulis lapisan II : i 1
Gradien Hidraulis lapisan III : i 2
Tekanan tanah pada elevasi muka air di hilir turap a = h1 w = 0,4

Kecepat
an
aliran :

v
=k1.i1 = k2.i2
1,1 x 10-2 i1 =
1,1 x 10- 3
i2
0,12
i 1 2 i 2 h 3 0,4
1,1
(h1+h2) i1 + 2 i2 h3 = a 3,1 x
1,2 x 10 3 0,12
i2 i2
1,1 x 10 2 1,1
i1 = =

0,4
0,372
( 2h3 )
1,1
i2 =



0,4
0,12 0,372
1,1 2 h 3
1,1
i1 =
b = a i1 h2
b = 0,4 0,324 (0,4/0,372+2,2 h3)
c = b - i1 h3
0,1296 0,44 h 3
0,372 2,2h3
c = 0,4 -
Tekanan Tanah
Gambar di bawah ni menunjukan distribusi tekanan tanah dan superposisinya
dengan tekanan air. Tekanan air aktif dan pasif mempunyai bentuk :

2
Pa = Ka Ka = tan2 (45 - )

2
Pp = Kp Kp = tan2 (45 + )

Tanah Lapis 1
31
2 2
Ka = tan2 (45 - ) = tan2 (45 - ) = 0,3201
Tanah Lapis 2
28
2 2
Ka = tan2 (45 - ) = tan2 (45 - ) = 0,361
Tanah Lapis 2
28
2 2
Ka = tan2 (45 - ) = tan2 (45 - ) = 0,361

Tekanan tanah pasif terjadi pada tanah lapis 3 :


1. Bagian tanah dasar pelabuhan dengan kemiringan (m) di depan turap :

2
cos .III

1 sin .III (sin .III cos .III tan
Kp1 =
2
cos 28

1 sin 28 (sin 28 cos 28 0,25)

Kp1 =
Kp1 = 1,7991
2. Bagian tanah pelabuhan yang datar (di depan dermaga) :

28
2 2
Kp2 = tan2 (45 + ) = tan2 (45 + ) = 2,7698
Beban merata di atas dermaga (bj aspal = 2,2) :
q = 3 + 0,15 x 1 x 2,2 = 3,33 t/m2

Tekanan tanah pada masing-masing elevasi di hitung :

d = q KaI = 3,33 x 0,3201 = 1,0659

e = h11 KaI = 2,3 x 1,7 x 0,3201 = 1,2516

f = (q KaII + h11 KaII) = 3,33 x 0,361+2,3x1,7x0,3201 = 2,4537

g = (h1+h2) 2 KaII) (0,4+2,7) x 1 x 0,361 = 1,1191

h = (q KaIII+ h11 KaII + (h1+h2) 2 KaII) = 3,7327

i = h3 3 KaIII = h3 x 1 x 0,361 = 0,361 h3

j = h3 3 Kp = 1,75 x 1 x 1,7991 = 3,1484

k = (h3-h5) 3 Kp2) = (h3-1,75) x 1 x 2,7698 = 2,7698 h3-4,8472


Kedalaman turap yang dipancang

Kedalaman pemasangan turap di tentukan berdasarkan momen tekanan tanah


pasif terhadap titik tumpu pada sisi atas harus lebih besar dari momen tekanan
tanah aktif.
Berdasarkan nilai tekanan air dan tanah, dihitung gaya-gaya dan momen
terhadap titik A (perletakan pada sisi atas turap) Hitungan selengkapnya dilakukan
pada tabel 6.3 dan hasilnya adalah persamaan berikut ini :

Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif :


Ma = 0
-0,803 h33-1,5597 h32 + 19, 2817 h3 + 13,7179
0,1467h 32 1,5652h32 5,3061h 3 0,2403
0
2,2h3 0,372 2,2h3 0,372
+
Persamaan di atas di lakukan dengan cara mengganti h3 (coba-coba) :
h3 = 4,5 2,4806 > 0
h3 = 4,6 1,8662 < 0
h3 = 4,55 0,338 0
Didapat kedalaman turap yang di pancang adalah h3 = 4,55 m.
Dengan memberikan angka ke amanan 1,4 : h = 1,4 x 4,55 = 6,37 m
Mencari Reaksi gaya pada titik tumpu A, RA

MDo = 0
0,0551x7,8+0,453x7,875+0,497x7,875+7,6065x5,9+0,08x7,5267 x5,9
+0.08x7,5167x0,0169x6,35+1,0463x5,9+1,7346x5,45+0,8816x3,0333
+3,73268x1,5167+16,9838x2,275-2,7549x3,9667-8,8155x1,4-10,8574
x 0,9333 = RA x 8,1
maka di dapatkan :
RA = 10,1933 ton

Momen maksimum

Momen maksimum terjadi dimana nilai SFx=0


1,1191
3,1
10,1933-0,0551-0,453-0,4797-0,08-2,4537x-0,5 x2-0,3875
(x-0,4)+0,0023 x2-0,0143x+0,0054 = 0
-0,1782 x2-2,8555x + 9,2859 = 0

2,8555 2,8555 2 4 0,1782 9,2859


2 0,1782
x=
2,8555 3,8435
2 0,1782
x= = 2,7722 m
Momen maksimum :
1
2
Mmax = 0,55512,9222+0,93272,99720,082,5055+ 2,4537
1 1
2 3
2,77222 + 1,00082,7722 2,7722+0,3875
1 1 2
2 2 3
2,77222+ 2,77220,0125 2,3722
1 1
2 3
+ 2,37220,0015 2,3722-10,19333,2222
= -17,86243 tm
= -1786243 kg cm
Tegangan luntur :
M 1896243
992,4
1800
W= = cm3
Maka di pakai turap baja dengan profil :
W = 1100 cm3 h = 270
F = 156 cm2 d = 9,5
B = 400 t = 7,5

2. Perencanaan tiang pancang


Gambar di bawah ini merupakan denah darmaga dan tampang melintang
darmaga. Dalam gambar tersebut diberikan pula gaya horizontal yang berasal dari
tekanan tanah aktif yang di timbulkan oleh timbunan di atas darmaga dan gaya reaksi
RA yang telah dihitung sebelumnya. Daya dukung terhadap tiang gaya horizontal
yang di izinkan adalah 0,7 ton.

Untuk merencanakan tiang pancang pendukung dermaga di hitung gaya-gaya


vertikal dan horizontal serta momen gaya terhadap terhadap sisi tengah pada sisi dasar
dermaga (titik O).
Hitungan gaya dan momen untuk tiap meter panajang diberikan seperti pada
table dibawah ini.
Hitungan gaya vertikal dan momen terhadap titik O
N Gaya Vertikal (t) Lengan ke O Momen ke O
o
1. 0,158,32,2 = 2,739 -0,35 -0,7277
2. 1,4(6 -1,4)1,7 = 18,088 -0,70 -9,3296
3. 1/20,71,41,7 = 0,833 2,3333 1,9437
4. 1/20,71,42,4 = 1,175 2,5667 3,0184
5. 0,71,552,4 = 2,604 3,15 8,2026
6. 0,2592,4 = 5,850 0,0 0
7. 10,652,4 = 1,560 -3,0 -4,68
8. 0,60,6562,4 = 5,616 0,5 2,808
9. Q = 39 = 27,000 0,0 0
V = 65,465 M = 1,2354

Hitungan gaya horizontal dan momen terhadap titik O


Gaya Horisontal (t) Lengan ke O Momen ke O
1. (1,4+0,45)1,0659 = 1,9719 1,3750 2,7114
2. 1/21,00067(1,4+0,45) = 0,9312 1,0667 0,9933
3. RA = 10,193 0,4500 4,5870
H = 13,0964 M = 8,2917

Lebar balok melintang adalah 0,6 m dan jarak balok melintang adalah b=4,5
m. Untuk pias sepanjang 4,5m, maka gaya-gaya dan momen adalah :
V = 65,4654,5+(2,5-0,6)10,652,4 = 264,824 t
M = (1,2354+8,2917)4,5+2,9643 = 51,763 t
H = 13,09644,5 = 58,933 t
Jumlah tiang yang mendukung dermaga adalah 7 buah tiang untuk 4,5 m
panjang.

Absis tiang tiang :


x1 = x2 = x3 = -4m
x4 = 0m
x5= x6 = x7= 4m
x2= 242+242 = 64m2 tiang
Gaya vertikal yang bekerja pada tiap tiang di hitung dengan rumus berikut ini :
V Mx
n x 2
p= +
264,824 51,763(-4)
p1 p 2 p3 34,5968 t
7 64

264,824 51,763(0)
p4 37,832 t
7 64

264,824 51,763(4)
p5 p 6 p 7 41,0671 t
7 64

Gaya horizontal yang bekerja pada tiap tiang :


H 58,933
n 7
T= = = 8,419 t > T = 0,7 t
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya daya dukung yang di ijinkan
tiang. Untuk bisa menahan gaya horizontal tersebut maka tiang-tiang
dipancang miring dengan kemiringan berikut :
Tiang 1,2,3,4 dibuat miring 3:1
Tiang 5,6 dan 7 di buat miring 6:1
Tabel. Proyeksi vertikan dan horizontal dari daya dukung tiang :

Tiang m:1 V (t) h (t) P (t)


1 3:1 34,5968 11,5322 36,6428
2 3:1 34,5968 11.5322 36,6428
3 3:1 34,5968 11.5322 36,6428
4 3:1 37,8320 12,6106 39,8842
5 6:1 41,0671 6,8445 42,135
6 6:1 41,0671 6,8445 42,1357
7 6:1 41,0671 6,8445 42,1357
h = 67,7407

Gaya horisontal yang bekerja pada tiap tiang adalah :


H-h = 58,933-67,7407 = -8,8077 t
8,8077
7
T= = -1,25 < T = 0,7 t
Karena gaya yang bekerja pada tiang lebih kecil daripada gaya dukung ijin,
berarti tiang tersebut aman.
a. Menentukan panjang tiang
Tiang gesekan :
1 1
3 2
pp = 40,4 z21(1+tan 288)tan 288 = 0,181875 z2

Tiang Lekatan :
1
3
P= 40,4z0,5 = 0,2666z

Gaya dukung tiang total (gesekan + Lekatan) :


pp total = 0,181875 z2 + 0,2666z = 41,3523
0,181875 z2 + 0,2666z - 41,3523 = 0

0,2666 0,2666 2 4 0,181875 41,3523


2 0,181875
z= = 14,36m
Panjang tiang total :

10
3
L = 14,36+ 4,85 = 19,74m 20m
b. Tinjauan terhadap muatan darurat
1. Muatan normal + benturan kapal (tidak di hitung)
2. Muatan normal + tarikan kapal
Gaya tarik untuk setiap bollard (tambatan) adalah 35t
Jarak antar bollard = 21m
Di antara bollard terdapat 21/4,5 = 5 balok melintang
Satu tiang menahan gaya sebesar = 35/5 = 7t
Jarak vertikal antar gaya horisontal pada bollard ke titik O:
h = 0,9+1,4+0,15+0,15 = 2,95m
Momen akibat tarikan kapal :
M = 72,95 = 20,65 tm
M = 51,763 + 20,65 = 72,386 tm
H = 58,933+7 = 65,933 t
Tabel Hitungan gaya dukung tiang miring :

Tiang m:1 V (t) h (t) P (t)


1 3:1 33,3078 11,1026 35,1422
2 3:1 33,3078 11,1026 35,1422
3 3:1 33,3078 11,1026 35,1422
4 3:1 37,8307 12,6102 39,8865
5 6:1 42,3561 7,0593 43,2573
6 6:1 42,3561 7,0593 43,2573
7 6:1 42,3561 7,0593 43,2573
h = 67,0959

H-h = 65,933-67.0959 = -1,162


1,162
7
T= = -0,166 < T = 1 t
c. Tinjauan kelompok tiang
Tinjauan klompok tiang dapat di lihat pada gambar kelompok tiang. Pengecekan di
lakukan pada kedudukan tiang vertikal. Digunakan dua kelompok tiang untuk mewakili ting-
tiang seluruhnya,
Batas tanah dalam balok : 6,45,4151 = 518,4 t
Berat air di atas tanah : 6,45,42,71= 93,312 t
Berat dermaga sepanjang 5,4 : 65,4655,4 = 353,511 t
G = 965,223 t
Gaya yang menahan kohesi antara permukaan kelompok dengan tanah
ditambah daya dukung tanah di bawah kelompok tiang dengan
mengabaikan gesekan :
1
3
P= K L c + A
1
3
= ultimit

ult = 1,3C Nc + Df Nq + 0,4 B N


= 28
Nc = 32,36
Nq = 18,58
N = 15,7
ult = 1,30,532,36+15118,58+0,45,4115,7
= 333,646 t/m2 = 33,36 kg/cm2
1
3
= 33,36 = 11,12 kg/cm2
1
3
p= 23,6150,5+ 6,45,411,12
= 446,07 t

Anda mungkin juga menyukai