1. Suatu balok yang bermassa 16 kg diikatkan pada pegas ideal yang memiliki konstanta pegas 64 N/m. Balok diberi
simpangan sejauh 10 cm dari posisi kesetimbangannya di x=0 dan kemudian bergerak osilasi harmonik. Balok mulai
bergerak pada saat t=0 dan tidak ada gesekan pada balok.
a. Tentukan frekuensi sudut osilasi balok.
b. Tentukan besar percepatan maksimum balok.
c. Jika simpangan balok dituliskan dalam bentuk 𝑥 (𝑡) = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜃0 ), tentukan nilai 𝐴 dan 𝜃0 .
Solusi:
𝑘 64
a. Frekuensi sudut: 𝜔 = √ = √
𝑚 16
= 2 𝑟𝑎𝑑/𝑠 6
b. Percepatan maximum balok: 𝑎𝑚 = 𝜔2 𝐴 = 22 × 0,1 = 0,4 𝑚/𝑠 2
6
c. Persamaan perpindahan sebagai fungsi waktu:
Pada 𝑡 = 0, 𝑥 = 𝑥𝑚 = 𝐴 = 0,1 𝑚,
4
2. Suatu tangki air terbuka mempunyai lubang di bagian bawahnya dan terhubung dengan suatu saluran pembuangan
BCD. Penampang saluran pembuangan BCD membesar pada bagian
tengah (C) dan mempunyai katup penutup pada D sebagaimana
ditunjukkan pada gambar. Luas permukaan tangki sebesar 2 m2 dan
permukaan air pada tangki setinggi 𝐻 = 2 m dari dasar tangki. Lubang
B di bagian bawah tangki berbentuk lingkaran dengan jejari 𝑟 = 2 cm,
sedangkan bagian pipa pembuangan BCD mempunyai jejari 𝑟𝐵 = 2 cm,
𝑟𝐶 = 4 cm dan 𝑟𝐷 = 2 cm. Diketahui tekanan udara luar 𝑃0 = 105 Pa,
massa jenis air 𝜌 = 1000 kg/m3 , dan percepatan gravitasi 𝑔 = 10 m/
s2.
a. Saat katup di D dalam keadaan tertutup, tentukan besar tekanan air di bagian B dan C.
b. Jika katup D dibuka dan air mengalir keluar pada pipa pembuangan BCD, tentukan perbedaan tekanan air pada
bagian B dan C saat debit air yang keluar sebesar 𝑄 .
c. Tentukan debit keluarnya air dari bagian D sesaat setelah katup dibuka.
Solusi:
a. Saat katup dalam keadaan ditutup, fluida dalam keadaan statik, sehingga tekanan di B adalah
𝑃𝐵 = 𝑃𝐴 + 𝜌𝑔𝐻 2
Karena tekanan di permukaan A adalah tekanan udara luar, 𝑃0 maka
𝑃𝐶 = 𝑃𝐵 = 1,2 × 105 Pa
3
b. Jika katup D dibuka dan fluida mengalir ke luar, dengan menggunakan persamaan Bernoulli dan
menggunakan posisi horizontal BCD sebagai acuan potensial maka dapat dinyatakan
1 1 1 1
𝑃𝐴 + 𝜌𝑣𝐴2 + 𝜌𝑔𝐻 = 𝑃𝐵 + 𝜌𝑣𝐵2 = 𝑃𝐶 + 𝜌𝑣𝐶2 = 𝑃𝐷 + 𝜌𝑣𝐷2
2 2 2 2 2
yang berarti
1 1
𝑃𝐵 + 𝜌𝑣𝐵2 = 𝑃𝐴 + 𝜌𝑣𝐴2 + 𝜌𝑔𝐻
2 2
1 2 1 2
𝑃𝐶 + 𝜌𝑣𝐶 = 𝑃𝐴 + 𝜌𝑣𝐴 + 𝜌𝑔𝐻
2 2
Diperoleh
1 1
𝑃𝐵 + 𝜌𝑣𝐵2 − 𝑃𝐶 − 𝜌𝑣𝐶2 = 0
2 2
1
→ 𝑃𝐶 − 𝑃𝐵 = 𝜌(𝑣𝐵2 − 𝑣𝐶2 )
2
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas diperoleh 𝑄𝐵 = 𝑄𝐶 = 𝑄 → 𝐴𝐵 𝑣𝐵 = 𝐴𝐶 𝑣𝐶 = 𝑄 dengan 𝐴𝐵
menyatakan luas penampang permukaan B dan 𝑣𝐵 adalah laju fluida di B sedangkan 𝐴𝐶 dan 𝑣𝐶 masing-
masing menyatakan luas penampang di C dan laju fluida di C, maka
𝜌 𝑄 2 𝑄 2 𝜌 1 2 1 2
𝑃𝐶 − 𝑃𝐵 = [( ) − ( ) ] = 𝑄2 [( ) − ( ) ]
2 𝐴𝐵 𝐴𝐶 2 𝐴𝐵 𝐴𝐶
2 2
𝜌 1 1 𝜌 1 1
= 𝑄2 [( 2 ) − ( 2 ) ] = 𝑄2 [( 2 4 ) − ( 2 4 )]
2 𝜋𝑟𝐵 𝜋𝑟𝐶 2 𝜋 𝑟𝐵 𝜋 𝑟𝐶
𝜌 2 𝑟𝑐4 − 𝑟𝐵4 𝜌 𝑄2 𝑟𝑐4 − 𝑟𝐵4
= 𝑄 [ 2 4 4] = [ ]
2 𝜋 𝑟𝐵 𝑟𝐶 2 𝜋 2 𝑟𝐵4 𝑟𝐶4
dengan 𝑟𝐶 = 2𝑟𝐵 , maka
𝜌 𝑄2 16𝑟𝐵4 − 𝑟𝐵4 15𝜌 𝑄2 15𝜌 𝑄2
𝑃𝐶 − 𝑃𝐵 = [
2 𝜋 2 16𝑟𝐵4 𝑟𝐵4
] =
32 𝜋 2 𝑟𝐵4
=
32 𝐴2𝐵 4
1 1
𝑃𝐴 + 𝜌𝑣𝐴2 + 𝜌𝑔𝐻 = 𝑃𝐷 + 𝜌𝑣𝐷2
2 2
1 2 1 2
→ 𝑣𝐴 + 𝑔𝐻 = 𝑣𝐷
2 2
→ (𝑣𝐷2 − 𝑣𝐴2 ) = 2𝑔𝐻
𝑣𝐴 2
→ 𝑣𝐷2 (1 − ( ) ) = 2𝑔𝐻
𝑣𝐷
𝑣𝐴 𝐴𝐷 𝜋(2 × 10−2 )2
𝐴𝐴 𝑣𝐴 = 𝐴𝐷 𝑣𝐷 → = = = 2𝜋 × 10−4 2
𝑣𝐷 𝐴𝐴 2
Diperoleh
𝑣𝐷 ≈ √2𝑔𝐻
3. Suatu bejana tertutup dengan volume 0,05 m3 berisi 2 mol gas ideal monoatomik bertekanan 2,0 × 105 Pa .
Dinding bejana terbuat dari logam setebal 0,5 cm dengan konduktivitas termal 100 J/(s. m. C ∘ ) . Diketahui
konstanta gas umum R = 8,3 J/mol K.
a. Tentukan temperatur gas dalam bejana.
b. Tentukan besar energi dalam gas.
c. Tentukan laju aliran kalor persatuan luas pada dinding bejana jika temperatur bagian luar dinding bejana adalah
temperatur ruang (300 K).
Solusi:
a. Dengan menggunakan persamaan keadaan gas ideal dapat diperoleh temperature gas
𝑝𝑉
𝑇=
𝑛𝑅
3
(2 × 105 )(5 × 10−2 ) 5000
= = ≈ 602,4 K 4
(2)(8,3) 8,3
b. Karena gas tersebut adalah gas monoatomic, maka energi dalam gas tersebut adalah
3 3
𝑈 = 𝑛𝑅𝑇 = 𝑝𝑉 3
2 2
3
= (2,0 × 105 )(0,05) = 1,5 × 104 J 4
2
c. Karena perbedaan temperature antara permukaan dinding bagian dalam dan dinding bagian luar adalah
Δ𝑇 = (602,4 − 300) = 302,4 K, maka laju aliran kalor persatuan luas pada dinding bejana adalah
𝑄 𝑘Δ𝑇
𝐴𝑡
=
𝐿 3
(100)(302,4)
= = 60,48 × 105 J/(m2 . s) 3
5 × 10−3
4. Gambar menunjukkan suatu karet dengan panjang awal 𝐿0 yang
direntangkan horizontal, kemudian tepat di tengahnya digantungkan
kunci sehingga karet mengalami pertambahan panjang. Karet akan
putus jika tegangannya melebihi 8,0 × 108 N/m2 atau mendapat
regangan sebesar 2,0. Diketahui panjang awal karet 𝐿0 = 2,0 cm dan
luas penampangnya 8,0 × 10−12 m2 .
a. Gambarkan diagram gaya dan tuliskan persaman Hukum II Newton
pada kunci.
b. Hitung ∆𝑦, saat karet tepat akan putus.
c. Tentukan massa kunci maksimum yang dapat digantungkan pada karet.
Solusi:
Hk. II Newton:
𝑚𝑔 = 2𝑇 Sin𝜃 3
b. Panjang akhir, 𝐿
∆𝐿
𝐿 = 𝐿0 + ∆𝐿 = 𝐿0 (1 +
𝐿0
) = 𝐿0 (1 + 2) = 3𝐿0 = 6cm 3
𝐿 2 𝐿 2 9𝐿20 𝐿20
∆𝑦 = √( ) − ( 0 ) = √ − = √2𝐿0 = 2√2 𝑐𝑚 4
2 2 4 4
c. Percepatan sudut batang sesaat tali 𝑇2 putus, batang berotasi terhadap ujung kiri:
L/2
L/2