31. Sebuah silinder pejal menggelinding tanpa slip dari puncak suatu bidang miring. Laju
silinder di puncak 80 cm/s. Jika kehilangan energi akibat gesekan diabaikan, laju silinder
pada posisi 18 cm dibawah titik puncak adalah…
(A) 200 cm/s
(B) 173 cm/s
(C) 152 cm/s
(D) 98 cm/s
(E) 67 cm/s
Jawaban:
𝐸𝑀𝒂𝒘𝒂𝒍 = 𝐸𝑀𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
1 1 1 2 1 2
𝑚𝑣 2 + 𝐼𝜔2 + 𝑚𝑔ℎ = 𝑚𝑣 ′ + 𝐼𝜔′ + 𝑚𝑔ℎ′
2 2 2 2
2
1 1 1 𝑣 2 1 2 1 1 𝑣′
𝑚𝑣 2 + ( 𝑚𝑅 2 ) ( ) + 𝑚𝑔ℎ = 𝑚𝑣 ′ + ( 𝑚𝑅 2 ) ( ) + 𝑚𝑔ℎ′
2 2 2 𝑅 2 2 2 𝑅
1 1 1 2 1 2
𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑔ℎ = 𝑚𝑣 ′ + 𝑚𝑣 ′ + 𝑚𝑔ℎ′
2 4 2 4
3 3 2
𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑔ℎ − 𝑚𝑔ℎ′ = 𝑚𝑣 ′
4 4
3 3 2
𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑔(ℎ − ℎ′ ) = 𝑚𝑣 ′
4 4
3 3
(0,8)2 + (9,8)(ℎ − (ℎ − 0,18)) = 𝑣 ′ 2
4 4
3 ′2
48 𝑥 10−2 + 176,4 𝑋 10−2 = 𝑣
4
3 ′2
224,4 𝑥 10−2 = 𝑣
4
𝑣 ′ = √(299,2 𝑥 10−2 )
𝑣 ′ = 1,73 𝑐𝑚⁄𝑠
𝑣 ′ = 173 𝑚⁄𝑠
32. Duah buah sistem isotermis memiliki massa molar gas A adalah 20 gr/mol dan gas B
adalah 30 gr/mol. Ketika gas A diberikan tekanan 1 atm dengan masaa jenis 1.5 kg/m3.
Berapa massa jenis gas B jika diberikan tekanan 1.5 atm ?
(A) 0,667 kg/m3
(B) 1,5 kg/m3
(C) 2,25 kg/m3
(D) 3,375 kg/m3
(E) 4,5 kg/m3
Jawaban:
PA = 1 atm
PB = 1,5 atm
𝜌𝐴 = 1,5 kg/m3
dit. 𝜌𝐵 .... ?
penyelesaian :
𝑚
𝑃. 𝑉 = 𝑛. 𝑅. 𝑇 dimana 𝑉 =
𝜌
𝑚 𝑚
𝑃 = . 𝑅. 𝑇
𝜌 𝑀
𝑃. 𝑀
𝜌=
𝑅 .𝑇
Pada penyelesaian ini suhu (T) diangggap sama untuk kedua gas sehingga dapat diabaikan.
Untuk tetapan gas ideal (R), dapat diabaikan jika mengerjakan soal perbandingan.
𝑃. 𝑀
𝜌=
𝑅 .𝑇
Sehingga untuk mencari massa jenis B, kita gunakan perbandingan massa jenis terhadap
tekanan dan massa relative gas.
𝜌1 𝑃1 𝑀1
=
𝜌2 𝑃2 𝑀2
1,5 1 𝑎𝑡𝑚 𝑥 20
=
𝜌2 1,5 𝑎𝑡𝑚 𝑥 30
1,5 𝑥 1,5 𝑥 3
𝜌2 = = 3,375 𝑘𝑔/𝑚3
2
33. Jarak rata-rata planet A ke sebuah pusat tata surya adalah R. Waktu yang dibutuhkan oleh
1
planet A mengelilingi pusat tata surya adalah kali waktu yang dibutuhkan planet B
8
mengelilingi pusat yang sama. Jika mula-mula planet A dan B berada dalam satu baris
dengan pusatnya dan bergerak searah. Berapa jarak planet A terhadap B setelah keduanya
1
bergerak selama 4 periode A?
(A) 3.31 R
(B) 3.92 R
(C) 4.31 R
(D) 4.93 R
(E) 5.31 R
Jawaban:
Diket.
1
𝑇𝐴 = 8 𝑇𝐵
1 1
𝑇 = 32 𝑇𝐵
4 𝐴
1
Dit. R antara A dan B ketika 𝑇𝐴
4
Jawab.
1
TA = 8 TB
8 TA =TB
A R 𝑇𝐴 2 𝑇𝐵 2 4R B
3 = 3
𝑅𝐴 𝑅𝐵
𝑇𝐴 2 (8𝑇𝐴 )2
=
𝑅𝐴 3 𝑅𝐵 3
𝑅𝐵 4
=
𝑅𝐴 1
1 1
𝑇𝐴 = 𝑇
4 32 𝐵
1
Pada saat planet 4 putaran = 90º
1
Maka planet B disaat 32 putaran = 11,25º
B
4R
11.25º
B
90 º
c
R 𝑐 = √𝑎2 + 𝑏 2 − 2𝑎𝑏 cos 𝜃
𝑐 = √17𝑅 2 − 8𝑅 2 ∙ (−0.195)
𝑐 = √17𝑅 2 + 1.56𝑅 2
𝑐 = √18.56𝑅 2
34. Bola kayu dengan massa 200 gram dijatuhkan dari ketinggian 45 cm diatas lantai, bola
memantul kembali keatas dengan koefisien restitusi 0.8. pada pantulan keberapa kelajuan
bola setelah pantulan menjadi sekitar 51% dari kelajuan V0 ?
(A) Ke-2
(B) Ke-3
(C) Ke-4
(D) Ke-5
(E) Ke-6
Jawaban:
Diket :
𝑚 = 200 𝑔𝑟𝑎𝑚
ℎ = 45 𝑐𝑚 = 0.45 𝑚
𝑒 = 0.8
Jawab :
o 𝐸𝑀𝐴 = 𝐸𝑀𝐵
𝐸𝑃𝐴 + 𝐸𝑘𝐴 = 𝐸𝑃𝐵 + 𝐸𝑘𝐵
1
𝑚𝑔ℎ𝐴 + 0 = 0 + 𝑚𝑣𝐵 2
2
1
𝑚𝑔ℎ𝐴 = 𝑚𝑣𝐵 2
2
1
10 𝑚⁄𝑠 2 . 0.45 𝑚 = 𝑣𝐵 2
2
𝑣𝐵 2 = 9
𝑣𝐵 = √9
𝑣𝐵 = 3 𝑚⁄𝑠
o 𝑣 = 51% 𝑣0
𝑣 = 0.51 𝑣0
𝑣 = 0.51.3
𝑣 = 1.53 𝑚⁄𝑠
𝑒 = 0.8
35. Sebuah bola logam dengan volume 0,5 𝑚3 memiliki modulus bulk sebesar 5 x
1010 𝑁/𝑚2 ketika tercelup di dalam air di dapatkan volume ola tersebut berkurang sebesar
1 x 10−6 𝑚3 kedalaman boa tersebut adalah...m (g = 10 m/𝑠 3 )
(A) 1 m
(B) 4 m
(C) 10 m
(D) 20 m
(E) 40 m
Jawaban:
Modulus Bulk Apabila sebuah benda mengalami gaya deformasi yang egak lurus
terhadap permukaan benda secara uniform, sehingga erjad perubahan volume tetapin
bentuknya tetap.
Sebingga,
Keterangan:
∆𝑷
B =- ∆𝑃 : Perubahan Tekanan
∆𝑽/𝒗
∆𝑉 : Perubahan Volume
v : Volume Mula-Mula
𝐵 ∆V
∆𝑃 =
𝑣
= 105 𝑁/𝑚2
𝑃
h=𝜌
𝑎𝑖𝑟
105 𝑁/𝑚2
= 1000 𝑘𝑔/𝑚3 . 10 𝑚/𝑠2
105 𝑁/𝑚2
= 104 𝑘𝑔𝑚/𝑠2 1/𝑚3
= 10 m
36. Sebuah electron mempunyai kecepatan 2 x 104 m/s pada arah sumbu x. lalu memasuki
medan listrik dengan vector medan 𝐸(Vektor) = 900 N/C yang arahnya ke sumbu y positif
. Dengan mengabaikan gaya berat pada electron , waktu yang diperluka electron untuk
menempuh jarak 15 cm pada arah sumbu x sejak memasuki medan listrik tersebut adalah
……. (𝑚𝑒 = 9𝑥10−31 ; 𝑒 = 1,6 𝑥 10−19 𝐶 )
(A) 7,5 𝜇𝑠
(B) 7,5 ms
(C) 15 𝜇𝑠
(D) 15 ms
(E) 8 𝜇𝑠
Jawaban:
Dik : 𝑚𝑒 = 9 𝑥 10−31
V=2x104 m/s
e=1,6x10−19
x= 15 cm = 15x10−2m
𝐸̅ =900 N/C
Jawab :
Pertama-tama kita mencari percepatan dari electron terlebih dahulu dengan hokum ke-2
newton:
𝑁
−19 𝑐)(900 )
𝐹 𝑒𝐸 (1,6 𝑥 10
a= 𝑚 = = 𝐶
= 1,6 x1014 𝑚/𝑠
𝑚 9𝑥 10−31
1
kemudian dari persamaan x=𝑥𝑜 + 𝑣𝑜𝑥 + 2 𝑎𝑡 2
2(𝑥−𝑥0 −𝑣𝑜𝑥 )
|𝑡| =√
𝑎
2(15𝑥10−2 −0−(2𝑥104 ))
=√ 1,6 𝑥 1014
30𝑥10−2 +4𝑥104
=√ 1,6𝑥1014
4,00003𝑥104
=√ =√2,5 𝑥10−10 = 1,5 𝑥 10−5 𝑠 = 15𝑥10−6 𝑠 = 15 𝜇𝑠
1,6𝑥1014
37. Duah buah silinder pejal dan berongga, yang memiliki massa dan ukuran geometrik yang
sama, dilepaskan secara bersamaan dari keadaan diam dipuncak bidang miring yang
panjang. Jika kemiringan bidang adalah “370”. Kedua silinder mengglinding tanpa slip
dan silindir pejal telah menempuh jarak 8 cm, si silinder kosong (pipa) menempuh
jarak…?
(A) 10 cm
(B) 8 cm
(C) 6 cm
(D) 5 cm
(E) 4 cm
Jawaban:
𝐸𝑘𝑝𝑒𝑗𝑎𝑙 = 𝐸𝑘𝑟𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎
1 1 1 1
𝑚𝑣 2 + 𝐼𝜔2 = 𝑚𝑣 2 + 𝐼𝜔2
2 2 2 2
1 2
1 1 2
𝑣2 1 2
1 2
𝑣2
𝑚𝑣 + ( 𝑚𝑅 ) 2 = 𝑚𝑣 + (𝑚𝑅 ) 2
2 2 2 𝑅 2 2 𝑅
1 1 1 1
𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑣 2
2 4 2 2
3
𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑣 2
4
3 𝑠 2 𝑠
( ) = ( )2
4 𝑡 𝑡
3𝑠 2 𝑠 2
=
4𝑡 2 𝑡 2
3(8)2 𝑠 2
= 2
4𝑡 2 𝑡
3(64) 𝑠 2
= 2
4𝑡 2 𝑡
192 𝑠 2
=
4𝑡 2 𝑡 2
192𝑡 2 = 4𝑡 2 𝑠 2
4𝑠 2 = 192
192
𝑠2 =
4
𝑠 2 = 48
𝑠 = √48
38. Suatu benda diletakkan pada jarak 𝑙 = 90 𝑐𝑚 dari layar. Jika sebuah lensa tipis konvergen
diletakkan diantara benda dan layar, ada 2 posisi berbeda yang dapat menghasilkan
bayangan dengan jelas pada layar. Jika jarak antara kedua posisi itu 30 cm, fokus lensa
tersebut adalah...
(A) 10 cm
(B) 20 cm
(C) 25 cm
(D) 30 cm
(E) 40 cm
Jawaban:
Diketahui :
Jarak benda pada titik A ke layar = 90 cm.
Jarak titik B dengan titik A = 30 cm di depan titik A.
Lensa konvergen = lensa cembung = lensa positif
Ditanya : fokus lensa (f)?
Jawab :
𝑠𝐴′ = 𝑠𝐵′
Misalkan
𝑠𝐴′ = 𝑠𝐵′ = 𝑠 ′ = 12 𝑐𝑚
1) Menghitung fokus lensa dengan meninjau titik A
𝑠𝐴′ = 12 𝑐𝑚
𝑠𝐴′ + 𝑠𝐴 = 90 𝑐𝑚
𝑠𝐴 = 90 𝑐𝑚 − 𝑠𝐴′
𝑠𝐴 = 90 𝑐𝑚 − 12 𝑐𝑚 = 78 𝑐𝑚
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 78 12
1 12 + 78
=
𝑓 936
1 90
=
𝑓 936
𝑓 = 10,4 𝑐𝑚 ≅ 10 𝑐𝑚
2) Menghitung fokus lensa dengan meninjau titik B
𝑠𝐵′ = 12 𝑐𝑚
𝑠𝐵′ + 𝑠𝐵 = 90 𝑐𝑚 − 30 𝑐𝑚
𝑠𝐵 = 90 𝑐𝑚 − 30 𝑐𝑚 − 𝑠𝐵′
𝑠𝐵 = 90 𝑐𝑚 − 30 𝑐𝑚 − 12 𝑐𝑚 = 48 𝑐𝑚
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 48 12
1 1+4
=
𝑓 48
1 5
=
𝑓 48
𝑓 = 9,6 𝑐𝑚 ≅ 10 𝑐𝑚
Sehingga diperoleh fokus lensa (f) sebesar 10 cm
39.
Jawaban:
∴D
41. Dengan memutar lilitan kawat lebih cepat. Akan dihasilkan GGL Induksi yang lebih besar
pada sebuah generator
SEBAB
Besarnya GGL induksi pada sebuah generator AC dinyatakan dengan formula ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑁𝐴𝐵𝜔 dengan N jumlah lilitan kawat. A luas bidang lilitan kawat, B medan magnet dan
𝜔 kecepatan angular kawat
Jawaban:
Berikut ini adalah beberapa cara untuk memperbesar GGL induksi generator:
Memutar kumparan berhubungan dengan kecepatan angular kawat. Pada rumus ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑁𝐴𝐵𝜔 diketahui bahwa 𝜔 merupakan kecepatan sudut kawat. Semakin cepaat pemutaran
lilitan kawat. Maka semakin Besar GGL induksi pada generator
Contoh
Diketahui:
𝜔2 = 2𝜔1
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠1 = 𝑁𝐴𝐵𝜔1
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠2 = 𝑁𝐴𝐵2𝜔1
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠1 𝑁𝐴𝐵𝜔1
=
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠2 𝑁𝐴𝐵2𝜔1
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠1 1
=
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠2 2
ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠2 = 2ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠1
Ini menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan memutar lilitan kawat, semakn besar
GGL induksi pada Generator
Pernyataan benar
Alasan benar
Keduanya berhubungan
Jawaban A
42.
Jika frekuensi pada sumber AC diperbesar dengan menjaga amplitudo konstan, lapu pada
rangkaian akan menyala lebih terang
SEBAB
Jika frekuensi diperbesar, maka reaktansi induktif induktor membesar sehingga besar arus
dari sumber akan melewati lampu yang mengakibatkan lampu bertambah terang.
Jawaban:
Jawaban E
Karena nila frekuensi rangkaan RLC berbanding lurus dengan reaktan induktif induktor.
Ehingga semakin besa frekuensi maka semakin besa pula reaktan induktornya. Sesuai
persamaan :
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿
nilai reaktansi induktor berbanding terbalik dengan arus, sehingga semakin besar reaktansi
induktif induktornya maa semain kecil arus yang mengalir. Sesua persamaan :
𝑉
= √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
𝐼
Sesua persamaan :
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿
Maka dapat dilihat bahwa frekuensi berbanding lurus dengan rekatan induktor. Dimana
reaktansi induktor yang besar akan menghambat arus yang mengalir. Sehingga
menyebabkan lampu bertambah redup.
43.
A B
Gambar disamping merupakan struktur kisi suatu material. Pernyataan yang benar
berkaitan dengan material-material ini adalah...
Jawaban:
Karena jarak antarkisi kedua kristal akan sama, walau terdapat cacat pada material
tersebut.
Berdasarkan geometrinya, cacat pada material dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu
cacat titik, cacat garis, cacat bidang, dan cacat volume.
1. Cacat Titik
Cacat titik terdiri dari kekosongan, interstisial dan subtitutional, cacat schottky dan
cacat Frenkel.
a. Kekosongan
Hal ini terjadi ketika temperatur kristal cukup tinggi, dimana atom-atom bergetar
dengan frekuensi tertentu dan secara acak dapat meninggalkan kisi. Lokasi kisi
yang ditinggalkan disebut vacancy atau kekosongan.
(Gambar A merupakan kondisi kekosongan pada material)
b. Interstisial
Interstisial yaitu penekanan atau penumpukan antara tempat kisi teratur. Cacat ini
terjadi karena adanya atom lain yang menyusup dan adanya pergantian atom pada
susunan atom.
(Gambar B merupakan interstisial pada material)
(1) ketika peluit menuju teman, ia mendengar frekuensi lebih besar dari 200 Hz
(2) ketika peluit menuju teman, si anak mendengar frekuensi lebih besar dari 200 Hz
(3) ketika peluit menjauhi teman, ia mendengar frekuensi lebih kecil dari 200 Hz
(4) ketika peluit menjauhi teman, si anak mendengar frekuensi lebih kecil dari 200 Hz
Jawaban:
Diketahui :
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝐹𝑝 = 𝐹
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
340 𝑚⁄𝑠
= ∙ 200 𝐻𝑧
338 𝑚⁄𝑠
= 201.18 𝐻𝑧
b. Saat pluit menjauhi teman
𝑣 + 𝑣𝑝
𝐹𝑝 = 𝐹
𝑣 − 𝑣𝑠 𝑠
340𝑚⁄𝑠−0 𝑚/𝑠
= ∙ 200 𝐻𝑧
340𝑚⁄𝑠+2 𝑚/𝑠
340 𝑚⁄𝑠
= ∙ 200 𝐻𝑧
342 𝑚⁄𝑠
= 198.83 𝐻𝑧
c. Frekuensi yang didengar oleh si anak akan tetap 200 Hz, karena si anak tersebut dapat
dikatakan sebagai sumber bunyi karena pluit tersebut berada di tangan anak tersebut.
Berdasarkan penjabaran diatas jawaban yang tepat adalah nomor (1) dan (3), yaitu B.