Anda di halaman 1dari 198

KOMPARASI TIPE SOAL SBMPTN

FISIKA
NO MATERI
2014 2015 2016 2017 2018
A. KELOMPOK MATERI : MEKANIKA
.
1 GERAK LURUS, MELINGKAR, DAN PARABOLA — V V V V
II. HUKUM NEWTON DAN DINAMIKA ROTASI V V V V
.
III GRAVITASI - — — — —
IV. USAHA DAN ENERGI V V V V
V. ELASTISITAS V — V V V

B.
VI. MOMENTUM DAN IMPULS
KELOMPOK MATERI : ZAT DAN KALOR
— - — V

.
VII FLUIDA V — V V >/
.
VIII KALOR DAN AZAS BLACK V V — V V
IX. PEMUAIAN DAN PERPINDAHAN KALOR V — — V V
X. TEORIKINETIKGAS — V V V —
XI. TERMODINAMIKA - V V —
C. KELOMPOK MATERI : GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
XII. GERAK HARMONIS SEDERHANA V — V V —
XIII. GELOMBANG MEKANIK V V V V V

D.
XIV. GELOMBANG ELEKTRO MAGNETIK
KELOMPOK MATERI : OPTIKA
- V -
-- - >/

.
XV OPTIKA GEOMETRI V — /
N

.
XVI OPTIKA FISIS — V — - —
XVII. ALAT-ALAT OPTIK V — V — V
E. KELOMPOK MATERI : LISTRIK DAN MAGNET
.
XVIII LISTRIK STATIS V V V V
XIX. LISTRIK DINAMIS V V — V —
XX . MEDAN MAGNETIK — — V — -
XXL INDUKSIELEKTROMAGNETIK — V — - —
XXII . RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK V — — V
.
F KELOMPK MATERI : FISIKA MODERN
XXIII. DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL — V — V —
.
XXIV FISIKA ATOM DAN INTI — — >/ — —
XXV. TEORI RELATIVES KHUSUS V >/ — V V

623
DAFTAR ISI
BAB MATERI HALAMAN
1. GERAK LURUS, MELINGKAR, DAN PARABOLA 641

A. GERAK LURUS 641

B. GERAK MELINGKAR 642

C GERAK PARABOLA 643


CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 644
SOAL PEMANTAPAN 646

2. HUKUM NEWTON DAN DINAM1KA ROTASI 650

A. HUKUM NEWTON 650

B. DINAMIKA ROTASI 650

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 652


SOAL PEMANTAPAN 654

3. GRAVITASI 659

A. HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI 659

B. KUAT MEDAN GRAVITASI 659

C. KECEPATAN LEPAS 659

D. HUBUNGAN PERIODE DAN JARAK 660

E. HUKUM III KEPLER 660

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 660


SOAL PEMANTAPAN 662

4. USAHA DAN ENERGI 665

A. USAHA 665

B. ENERGI KINETIK 665

C. ENERGI POTENSIAL 665

D. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK 666

E. DAYA 666

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 666


SOAL PEMANTAPAN 668

5 ELASTISITAS 672

A. TEGANGAN 672

B. REGANGAN 672

C. MODULUS ELASTISITAS (MODULUS YOUNG) 672

624
D. HUKUM HOOKE 672

E. ENERGI POTENSIAL PEGAS 672

F. SUSUNAN PEGAS SECARA SERI 673

G. SUSUNAN PEGAS SECARA PARALEL 673

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 673

SOAL PEMANTAPAN 675

6 MOMENTUM DAN IMPULS 680

A. MOMENTUM 680

B. IMPULS 680

C . HUBUNGAN IMPULS DENGAN MOMENTUM 680

D. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM 680

E. JENIS -JENISTUMBUKAN 680

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 682

SOAL PEMANTAPAN 683

7 FLUIDA 687

A. TEKANAN HIDROSTATIS 687

B. HUKUM UTAMA HIDROSTATIKA 687

C. HUKUM ARCHIMEDES 687

D. TEGANGAN PERMUKAAN 688

E. KAPILARITAS 688

F. VISKOSITAS 688

G. FLUIDA DINAMIS 688

H . PERSAMAAN KONTINUITAS 688

1. HUKUM BERNOULLI 689

J. PENERAPAN HUKUM BERNOULLI 689

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 690

SOAL PEMANTAPAN 692

8 KALOR DAN AZAS BLACK 697

A. SUHU DAN KALOR 697

B. AZAS BLACK 697

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 698

SOAL PEMANTAPAN 699

625
9 PEMUAIAN DAN PERPINDAHAN KALOR 703
A. PEMUAIAN ZAT PADAT 703

B. PEMUAIAN ZATCAIR 703


C. PEMUAIAN ZAT GAS 703

D. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC 704


E. PERPINDAHAN KALOR 704
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 705
SOAL PEMANTAPAN 706

10 TEORI KINETIK GAS 709


A . TEORI KINETIK GAS IDEAL 709
B. TEKANAN GAS IDEAL PADA RUANGTERTUTUP 709

C. ENERGI KINETIK GAS 709

D. KAPASITAS KALOR 710


CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 711
SOAL PEMANTAPAN 712

11 TERMODINAMIKA 716
A. SISTEM TERMODINAMIKA 716
B . USAHA LUAR DENAGN GRAFIK P-V 716
C. HUKUM 1 TERMODINAMIKA 716
D. PENERAPAN HUKUM 1 TERMODINAMIKA 717
E. HUKUM II TERMODINAMIKA 717
F. SIKLUS CARNOT 718
G . DIAGRAM SIKLUS CARNOT 718
H. KERJA DAN EFISIENSI MESIN CARNOT 718

1. KOEFISIEN DAYA GUNA (KOEFISIEN PERFORMANSI) 718


CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 719
SOAL PEMANTAPAN 720

12 GERAK HARMONIK SEDERHANA 724


A. GETARAN HARMONIK 724

B. PERSAMAAN GETARAN HARMONIK 724


C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK 724
D. PERIODE DAN FREKUENSI GETARAN PADA PEGAS 724

E. PERIODE DAN FREKUENSI PADA BANDUL 724


CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 725
SOAL PEMANTAPAN 727

626
13 GELOMBANG MEKANIK 730

A. GELOMBANG 730

B. BEDAFASE 730

C . CEPAT RAMBAT GELOMBANG PADA KAWAT (PERCOBAAN MELDE) 730

D. PERSAMAAN GELOMBANGTEGAK (STASIONER) 730

E. GELOMBANG MEKANIK 731

F, INTENSITAS BUNYI 731

G. TARAF INTENSITAS 731

H . EFEK DOPPLER 732

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 732

SOAL PEMANTAPAN 734

14 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 737

A. PENGERTIAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 737

B. CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 737

C. SI FAT-SIFAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 737

D . SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 737

E. RADAR 737

F. INTENSITAS GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 737

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 738

SOAL PEMANTAPAN 739

15 OPTIKA GEOMETRI 741

A. PEMANTULAN CAHAYA 741

B. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN 741

C. PEMBIASAN CAHAYA 741

D. PEMBENTUKAN CAHAYA PADA LENSA 741

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 742

SOAL PEMANTAPAN 743

16 OPTIKA FISIS 747

A. DISPERSI CAHAYA 747

B. CAHAYA CELAH GANDA (PERCOBAAN THOMAS YOUNG) 747

C. INTERFERENSISELAPUTTIPIS 747

D. INTERFERENSI CINCIN NEWTON 747

E. DIFRAKSI CAHAYA 747

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 748

SOAL PEMANTAPAN 750

627
17 ALAT-ALAT OPTIK 754
A. MATA 754
B. LUP (KACA PEMBESAR) 754
C. MIKROSKOP 754

D. TEROPONG BINTANG 755


E. TEROPONG BUMI 755
F. TEROPONG PANGGUNG 755
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 756
SOAL PEMANTAPAN 757

18 LISTRIK STATIS 760


A. HUKUM COULOMB 760

B. RAPAT MUATAN 760

C. KUAT MEDAN LISTRIK 760

D. KUAT MEDAN LISTRIK PADA BOLA KONDUKTOR 760


E. KUAT MEDAN LISTRIK PADA KEPING SEJAJAR 761
F. ENERGI POTENSIAL DAN POTENSIAL LISTRIK 761
G . POTENSIAL LISTRIK PADA BOLA KONDUKTOR 761
H. POTENSIAL LISTRIK PADA KEPING SEJAJAR 761
I. KAPASITOR 761
J. KAPASITAS KAPASITOR PADA KEPING SEJAJAR 762
K. KAPASITOR GABUNGAN 762
L. SUSUNAN KAPASITOR 762
M. ENERGI YANGTERSIMPAN DALAM KAPASITOR 762
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 762
SOAL PEMANTAPAN 764

19 LISTRIK DINAMIS 767


A. KUATARUS LISTRIK 767
B. HUKUM OHM 767

C . SUSUNAN RESISTOR 767


D. TEGANGAN JEPIT 768
E. HUKUM I KIRCHOFF 768
F. HUKUM II KIRCHOFF 768
G. ENERGI LISTRIK 768
H. TARA KALOR LISTRIK 768
I. DAYA LISTRIK 768

628
J. ALAT UKUR LISTRIK 768

K. JEMBATAN WHEATSTONE 769

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 769

SOAL PEMANTAPAN 771

.
20 MEDAN MAGNETIK 774

A. INDUKSI MAGNET 774

B. GAYA LORENTZ 774

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 775


SOAL PEMANTAPAN 777

21 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 780

A. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI (GGL INDUKSI) 780

B. KUAT ARUS DAN GAYA LORENTZ 780

C. FLUKS MAGNET 780

D. GGL INDUKSI DIRI (HUKUM HENRY) 780

E. PENERAPAN HUKUM FARADAY 781

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 782


SOAL PEMANTAPAN 784

22 RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK 787

A. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK 787

B. TEGANGAN EFEKTIF DAN KUAT ARUS EFEKTIF 787

C. RANGKAIAN R PADA TEGANGAN AC 787

D. RANGKAIAN L PADA TEGANGAN AC 787

E. RANGKAIAN C PADA TEGANGAN AC 787

F. RANGKAIAN SERI RLC PADA TEGANGAN AC 788

G. FAKTOR DAYA DAN DAYA AKTIF 788

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 789


SOAL PEMANTAPAN 790

23 DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL 793

A. RADIASI BENDA HITAM (HUKUM STEFAN-BOLTZMAN) 793

B. HUKUM PERGESERAN WIEN 793

C. SIFAT PARTIKEL CAHAYA 793

D. EFEK FOTOLISTRIK 793

E. SINAR X 794

629
F. EFEK COMPTON 794
G. SIFAT GELOMBANG MATERI (HIPOTESIS DE BROGUE) 795
H. TEORI ATOM 795
1. MODEL ATOM NEILS BOHR 795
J. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN 796
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 796
SOAL PEMANTAPAN 798

24 FISIKAATOM DAN INTI 801


A. TEORI MEKANIKA KUANTUM 801

B. STRUKTUR INTI ATOM 801

C. DEFEK MASSA 802

D. ENERGIIKATINTI 802
E. RADIOAKTIVITAS 802

F. REAKSI INTI 803

G. PENEMBAKAN INTI ATOM 804


H . TEKNOLOGI NUKLIR 804
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 804
SOAL PEMANTAPAN 805

25 TEORI RELATIVITAS KHUSUS 808


A. POSTULAT EINSTEIN 808

B. PENJUMLAHAN KECEPATAN 808

C. KONTRAKSI PANJANG 808

D. DILATASIWAKTU 808

E. MASSA RELATIVISTS 808


F. MOMENTUM RELATIVISTS 808
G. ENERGI RELATIVISTS 808
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 809
SOAL PEMANTAPAN 810

PREDIKSI SBMPTN FISIKA PAKET 1 815


PREDIKSI SBMPTN FISIKA PAKET 2 821
TRYOUT SBMPTN FISIKA PAKET 1 826
TRYOUT SBMPTN FISIKA PAKET 2 828

630
B£OAH GERAK LURUS, MELINGKAR,
*TERI DAN PARABOLA

dengan :
o J

v = kecepatan benda (m/ s)


I t = waktu (s)
• Sebuah benda dikatakan bergerak terhadap s = jarak (m)
benda lain atau terhadap suatu titik acuan 3. Grafik pada GLB
tertentujika posisinya berubah menurut waktu.
Grafik Kelajuan terhadap Waktu
• Benda yang sedang bergerak selalu mempunyai
lintasan. Bila lintasannya berupa garis lurus maka
benda dikatakan bergerak lurus.
Besaran-besaran yang perlu dipahami dalam Jarak = luas segi empat
gerak lurus antara lain:
1. Jarak: panjang lintasan yang ditempuh oleh
t
.
suatu benda Jarak merupakan besaran skalar >
karena hanya mempunyai nilai saja .
.
2 Perpindahan: perubahan posisi suatu benda
: Grafik Jarak terhadap Waktu
dan merupakan besaran vektor karena
mempunyai nilai dan arah. AS
.
3 Laju: jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.
Besaran ini merupakan besaran skalar . :
4. Kecepatan: perpindahan yang ditempuh tiap Kecepatan = tan a
.
satuan waktu Besaran ini merupakan besaran
.
vektor Satuan kecepatan sama dengan satuan (X t
laju yaitu km/jam, m/ s, atau cm/s. >
5. Percepatan: perubahan kecepatan tiap
satuan waktu . • Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Jarak Perpindahan 1. Ciri- ciri GLBB
Laju: kecepatan:
Waktu Waktu .
a Sebuah benda dikatakan melakukan GLBB
bila dalam selang waktu yang sama per-
Perubahan kecepatan
Percepatan= ubahan kecepatannya tetap atau memiliki
Waktu percepatan yang tetap .
• Gerak Lurus
.
b Gerak lurus berubah beraturan ada 2, yaitu
Gerak lurus, meliputi:
GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat .
1. Gerak lurus beraturan (GLB) 2. Persamaan GLBB dipercepat
2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
3. Gerak vertikal ,
v = v0 + at vo= kecepatan awal (m/s)
• Gerak Lurus Beraturan (GLB) ;
vt =s kecepatan akhir (m/s)
s = v t +-a t a = percepatan benda (m/ s2)
1. Ciri- ciri GLB 2 •• *
4

s = jarak yang ditempuh benda (m)


a. Kecepatannya tetap ( y = tetap)
b. Percepatannya nol ( a = 0)
[ v = v’ + 2as
? t = waktu (s)

.
c Lintasannya berupa garis lurus
2. Persamaan GLB
i (s = v - t

631
3 . GrafikGLBB dipercepat I
Grafik jarak terhadap waktu
I
Grafik kecepatan terhadap waktu A
s
parabola terbuka ke
t
* bawah
II 2

t
s~t
I
percepatan benda *
u tan a = a
t
->

t • Gerak vertikal
>
Untuk vQ 0
1 . Ciri-ciri gerak vertikal
* a. Arah geraknya melawan/ searah
percepatan gravitasi
Grafik jarak terhadap waktu i
b. Terdapat 2 jenis gerak vertikal, yaitu gerak
S
A
i vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah.
4

«
2 . Persamaan gerak vertikal ke atas
i

parabola terbuka a = -g g = percepatan gravitasi (m/ s 2)


ke atas ,
v = v0 - gt vo = kecepatan awal
s ~ t> vt = kecepatan akhir
h = vDt — gt
° 2
-y
7
h = jarak vertikal yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh ( s)
v - vo - 2g h
t *
> * 3. Persamaan gerak vertikal ke bawah
Jarak = luas trapesium a = +g
l
4 . Persamaan GLBB diperlambat v, = v 0 + gt

v { = v0 - at

v ? = v * - 2as
vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m /s)
a = percepatan benda (m/ s2)
s = jarak yang ditempuh benda (m)
t = waktu ( s)
I

4.
h = v0t + gt 2

vt =
^
v o + 2gh
Persamaan gerak jatuh bebas
a = +g
i
5. Grafik GLBB diperlambat V o =0
Grafik kecepatan terhadap waktu
,
v = gt

h = — at 2
V 2
/V

vt = 2 gh
Vo

B / Gerak Melingkar

• Ciri- ciri gerak melingkar


t a. Sebuah benda dikatakan melakukan gerak
Vt -> melingkar jika kelajuannya tetap tetapi
t
arahnya berubah sehingga menghasilkan
percepatan sentripetal.
i .
b Besar kecepatan linearnya tetap tetapi
arahnya berubah .
c. Besar kecepatan sudutnya tetap .

m
d. Besar percepatan sentripetalnya tetap (arahnya
menuju pusat lintasan
e. Lintasannya berupa lingkaran
R
* R, .=v
VA ii

A
• Besaran-besaran fisis pada gerak melingkar B WARA = <'>eRU
.
a Periode ( T): waktu untuk satu kali putaran
|
i
penuh. Dinyatakan dalam satuan sekon
b. Frekuansi (f ): banyaknya putaran per detik.
Dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz).
Hubungan antara periode dan frekuensi: •
is

T =- atau f
f .
-iiJ
_
y

c. Kecepatan sudut ( co ): besar sudut yang di-


tempuh per detik
f(0 .2 K - f,= 2 n
— V/
y
- x
\
T

d. Kecepatan linear (v): kecepatan yang arah-


nya selalu menyinggung sisi lingkaran Ke - . h
VM
X •u)>
—I XT- V

cepatan linier dinyatakan dalam satuan m/ s . Bila sebuah benda dilemparkan dari titik A dengan
2T I R
v=
T
= o> R - sudut elevasi a dan kecepatan awal vo maka lintasan
benda berupa parabola yang terdiri dari dua macam
R = jari-jari lingkaran (m) gerakan yaitu:
e. Percepatan sentripetal ( ) dinyatakan dengan
as • Gerak lurus beraturan pada sumbu-x,
persamaan: • Gerak lurus berubah beraturan diperlambat
dengan a = -g saat naik dan dipercepat saat turun
v2
a, = — = O)2 .R dengan a = g pada sumbu y.
R
Persamaan gerak pada sumbu x (GLB )
Satuan percepatan sentripetal adalah m/ s 2 . 1 . Titik A
• Penerapan Gerak Melingkar v , = v 0 cosa

Hubungan Dua Roda x = v 0 cosat


a. Pada dua roda sepusat 2. Titik B

B
R ClA

:
/
VB = > VL + <
V V I! 3 . Titik C
A
Lr R (i vc = vCx = v 0
cosa
vCy = 0

vx = kecepatan pada sumbu x (m/s) = v 0


cosa
x = jarak dalam arah sumbu x (m)
co = kecepatan sudut roda (rad/ s)
v = kecepatan linear roda (m/ s) Persamaan gerak pada sumbu y (GLBB)
R = jari-jari roda (m) vy = vQsina - gt
b. Pada dua roda yang bersinggungan atau di- 1 ,
hubungkan dengan tali y = v 0 sina - t - ~ gt
2
= v slnJ,a- 2gy
2

R tV
R vQ sina = kecepatan awal pada arah sumbu x (m/s)

A
f B
y = tinggi yang dicapai benda (m)
vy = kecepatan akhir dalam arah sumbu y (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/ s 2)

633
A
MEDAN MAGNETIK

© w

N = banyaknya lilitan
A / Induksi Magnet a = jari-jari kawat (m)
b. Pada pusat lingkaran
• Medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
disebut medan magnet induksi (B) dengan
2a
satuan tesla (satuan lainnya weber/m2).
• Arah medan magnet ditentukan dengan kaldah
• Solenoida
tangan kanan, yaitu ibujari menyatakan arah arus a. Pada salah satu ujung solenoida
dan lekukan keempat jarl yang lain menunjukkan
arah medan magnet (£)

QPersamaan induksi Magnet pada Berbagai


PJN
Penghantar B
21
’ i
Kawat lurus panjang

L = panjang solenoida (m)


b. Pada tengah-tengah solenoida
B = HJN
V
L
x I
Pol
zrca • Toroida
Q P

kawat
B B PolN
\x 0 = permeabilitas ruang hampa 2 nr
7
= 4TCX 10‘
Wb/Am
l
I = kuat arus (A)
a = jari-jari kawat (m)
B = Induksi magnet ( Wb/m2 atauT) r = jari-jari toroida (m)
• Kawat melingkar
.
a Pada sumbu lingkaran
r A !
B / Gaya Lorentz
a
• Gaya Lorentz dapat terjadi pada kawat berarus
listrik dalam medan magnet .
b • Untuk kawat berarus listrik dalam medan magnet,
arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan
aturan tangan kanan, yaitu

\J
p.Nlasina
B=
2r *

A
v = kecepatan muatan (m/s)
Arah F
a = sudut antara B dengan v
Jikaa = 90° , maka lintasan yang dilalui oleh
muatan berbentuk lingkaran, sehingga gaya
Lorentz = gaya sentripetal. Besar jari-jari lintasan
Arah B
adalah:
Arah I r
_ mv
o Gaya Lorentz pada kawat berarus listrik yang
berada dalam medan magnet
r = jari-jari lintasan muatan (m) dan m = massa
- 1
muatan (kg)
^ F ^
u, c Catatan: arah gaya Lorentz untuk muatan negatif
A B berlawanan dengan muatan positif .
-- -
[ F = B l L slnot j • Gaya Lorentz pada kawat sejajar berarus listrik
dengan,
a = sudut antara / dan B
B = induksi magnet (T)
F = gaya Lorentz (N)
I = kuat arus (A)
F F
L = panjang kawat (m) L 2rca

Gaya Lorentz pada muatan listrik yang bergerak


dalam medan magnet
I = panjang kawat (m)
Kecepatan v
II dan l2 = arus yang mengalir pada masing-masing
kawat (A)
a = jarak kedua kawat
F = gaya Lorentz (N)
Medan magnet B
Bila arus searah akan terjadi gaya tarik-menarik,
gaya Lorentz F sebaliknya bila arah arus berlawanan akan terjadi
gaya tolakmenolak.
F = Bqvsina
q = muatan listrik (C)

COISITOH SOAL
BEDAH DAN PEMBAHASAN
sOAL
O KISI-KISI SBMPTN 2014 Pembahasan:
Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan 7 x
104 ms 1 sejajar dengan kawat berarus 10 A pada
"

jarak 1 cm. Gaya yang dialami elektron adalah ... “ 1 = 10


A. 1,60 x 10~18 N menjauhi kawat.
B. 16,0 x 10-18 N mendekati kawat. v
C. 2,24 x 10 18 N menjauhi kawat.

D. 2,24 x 10-18 N mendekati kawat.


.
E 22,4 x 10~18 N mendekati kawat.
<
1 cm

f

DAH INDUKSI
ZATERI ELEKTROMAGNETIK

A / Gaya Gerak Listrik Induksi C / Fluks Magnet


(GGL Induksi )
• Fluks magnet menunjukkan banyaknya garis-garis
B gaya magnet yang menembus suatu permukaan.
xxxxxxxx X X X • Besarnya fluks magnet dirumuskan sebagai
xxxxxxxx berikut.
IX X
xxxxxxxx X X
R F< — V
n
xxxxxxxx X X X
e
B
xxxxxxxx X X X
xxxxxxxx X X X
A

^induksi =HM— atau e = -Blvsine O = BAcos 0


O = fluks magnet
N = jumlah lilitan A = luas bidang yang ditembus (m2) .•
AO = perubahan fluks magnet (weber atau Wb) 0 = sudut datang antara B dengan bidang
B = induksi magnet ( Wb/m2) normal A
At = perubahan waktu ( s) *
L = panjang kawat AB (m)
v = kecepatan batang AB (m/s)
D / GGL Induksi Diri ( Hukum Henry )
einduksi = GGL Induksi ( V)
0
F
= sudut antara arah v terhadap arah B
= gaya Lorentz (N)
.
GGL induksi diri pada induktor, yaitu:
Al
es = -L —At
NO
B / Kuat Arus dan Gaya Lorentz I

F = gaya Lorentz (N) ES = GGL induksi diri ( V)


emd _ Blv
I = kuat arus (A) AI = I2 -II = perubahan arus (A)
R = hambatan (ohm) N = banyak lilitan
B2l2v
At =perubahan waktu (s)
O = fluks magnet ( Wb)
L = induktansi diri (H atau henry)
/ = kuat arus (A)

770

s
• Induktansi diri pada solenoida P|n = daya yang masuk (watt)

L= HXA Pout = daya yang keluar (watt)


r| = efisiensi transformator (%)

Q Generator
p0 = permeabilitas dalam ruang hampa ( Wb/Am)
/ = panjang solenoida (m) • Generator berfungsi untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik .
A = luas penampang (m2)
L = induktansi diri (H) • Persamaan yang berhubungan dengan generator
adalah:
8 = 8maks sin cot
• Energi yang tersimpan dalam induktor
W = — LI2 8maks = NBAC0
2
W - energi yang tersimpan dalam induktor (J)
8maks — ^ ^
maks

8maks = GGL maksimum ( V )

co = kecepatan sudut = frekuensi anguler


(rad/s)
E / Penerapan Hukum Faraday
N = banyak lilitan
A = luas bidang kumparan (m2)
Q Transformator B = induksi magnetik (T)
• Transformator (trafo) adalah alat untuk mengubah O = fluks magnet ( Wb)
besar tegangan dan arus bolak-balik. R = hambatan (ohm) j
/maks = kuat arus maksimum (A)
• Terdapat 2 jenis transformator, yaitu:
.
a Transformator step-up • Generator ada 2, yaitu:
vP < vs .
a Generator AC : terdiri dari dua cincin
-» sehingga lp > l5 Grafik e terhadap t dari generator AC
Np <:Ns
8 (volt)
b. Transformator step- down
smaks
Vp >< VS t(s)
sehingga lp < ls :
Np Ns -
*
*
Transformator ideal => r|= 100 %

• Persamaan umum trafo :


b. Generator DC : terdiri dari satu cincin yang
vs Ns dibelah lalu direkatkan kembali yang disebut
komutator.
• Persamaan pada trafo ideal : Grafik s terhadap t dari generator AC

e (volt)
Vs Ns lp 8maks
Vp = tegangan primer ( V)
/s = kuat arus sekunder (A )
Np = jumlah lilitan kumparan primer
= tegangan sekunder (V)
lp = kuat arus primer (A)
Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder
• Jika efisiensi transformator < 100% , terdapat
daya yang hilang (berubah menjadi panas). Nilai
efisiensi dihitung dengan persamaan berikut:
P VI
^ = Prln x 1oo% = VI
loyL x 100%
vp* p

771
4
ft

RANGKAIAN ARUS
X«ien, I BOLAK BALIK
@ *

A / Tegangan dan Arus Bolak-Balik D / Rangkaian L pada Tegangan AC


__
V = Vin.iV..' sinot
L
v,l
.
m iks sincot
V

- . V(volt) 7\ X t(s)
Vmaks
,

t ( s)
W/
-
-V ,
,
v = Vmaks sincot VL = IXL
l = lmakssin(a>t - 90°) XL = coL
Vpp = 2 Vmaks Tegangan mendahului arus sebesar 90°
Vpp = tegangan dari puncak ke puncak J XL = reaktansi induktif ( Q )
co = frekuensi anguler (rad/ s)
VL = tegangan pada induktor ( V)
L = induktansi diri (H)
B / Tegangan Efektif dan Kuat Arus
Efektif

W
Ve#f
_ fruk»
E / Rangkaian C pada Tegangan AC
L fl
'
7T v, l
Veff = tegangan efektif ( V)
l/maks = tegangan maksimum ( V) A
/ef = kuat arus efektif (A)
/maks = kuat arus maksimum (A)
t (s)

C / Rangkaian R pada Tegangan AC V


t

v=v sincot
v,l ks

l = Lks 5in(«>t + 90o )


VI VC = IXC
t (s )

I V,R
xc = coC1
•- -
Arus mendahului tegangan sebesar 90°
V = Vmaks sincot Beda fase = 0
Tegangan sefase dengan arus Xc = reaktansi kapasitif ( Q )
l = Lks sincot co = frekuensi anguler (rad/ s)

VR = IR Vc = tegangan pada kapasitor ( V)


C = kapasitas kapasitor (F)

777
n
F / Rangkaian Seri RLC padaTegangan
AC
3 . Jika XL = Xc , rangkaian bersifat resistif dan
terjadi resonansi listrik ,
Besarfrekuensi resonansi
.
L = induktansi diri (H)
f =— C = kapasitas kapasitor (F)
0— : 2K LC f = frekuensi resonansi (Hz)
v
R L
G / Faktor Daya dan Daya Aktif
HVW vtii/ h
*
e
v
xt - xc
7 R L
—m tOQODOr h
0

daya disipasi
Faktordaya =
daya semu

V=N /V 7( VL -
VC )
2
Daya semu:
Ps = Vef - lef = lcf z
2
V = IZ
VR = IR Daya disipasi:
P ' = ief 2 R
VL = IXL
Faktor daya:
VC = IXC P'
cos 0 = > P' = Pcos 0
P
• Pergeseranfase:
tan 0 =
^ R
COS 0 = —

Ps
Z
= daya semu (watt)
• Besarnya impedansi Z (ohm) i
P = daya aktif/ daya sesungguhnya atau daya ter-
1

7
Z = R 2 + ( XL - XC )2 disipasi (watt)
cos 0 = faktor daya
• Beberapa Kemungkinan:
.
1 Jika XL>XC , rangkaian bersifat induktif
(tegangan mendahului arus dan tan 0
bernilai positif ) I
.
2 Jika XL<XC , rangkaian bersifat kapasitif (arus
:
mendahului tegangan dan tan 0 bernilai
negatif )

$

OAH DUALISME
"HATEm GELOMBANG- PARTIKEL

© A
1.0 -
A / Radiasi Benda Hitam ( Hukum 0.8 -

IStefan- Boltzman ) i/i

'5
0.6 - 5000 K
Benda-benda yang berpijar akan memancarkan c
0.4 -
energi dalam bentukgelombang elektromagnetik. c

Makin tinggi suhu benda yang berpijar, makin 0.2 - 4000 K


besar energi kaloryang dipancarkan. 0.0 3000 K
Benda hitam merupakan penyerap dan pemancar 500 1000 1500 2000 2500 3000
kalor radiasi sempurna (efisiensi 100%).
Panjang Gelombang ( X ) ( nm)
• Besar energi yang dipancarkan oleh suatu
permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi Grafik diatas menunjukkan intensitas radiasi yang
kalor tiap satuan waktu sebanding dengan luas dipancarkan oleh suatu benda hitam terhadap
permukaan dan sebanding dengan pangkat panjang gelombang pada berbagai suhu.
empat suhu mutlak benda itu.

Q C / Sifat Partikel Cahaya


^i - = P = eaAV I = ear
• Hipotesis Max Planck: cahaya adalah pancaran
Q = kalor yang dipancarkan ( joule) gelombang elektromagnetik yang bersifat diskret
(berupa paket-paket energi yang terkuantisasi)
t = lama energi yang dipancarkan (sekon)
A = luas permukaan (m2) yang disebut kuantum.
T = suhu mutlak (K) • Kuantum yang bergerak sama dengan kecepatan
P = daya pancar ( W ) cahaya disebut foton.
/ = intensitas radiasi (W/m2) • Besar energi foton sebanding dengan frekuensi
e = emisivitas, untuk benda hitam sempurna e = 1 foton yang dinyatakan dengan persamaan:

a = konstanta Stefan-Boltzman = 5,67 x 10 ~8 W/m2K4 E = hf = h~


X
Bila banyaknya foton n maka besar energinya:
B / Hukum Pergeseran Wien
E = nhf = nh -
Bila suhu benda yang berpijar makin tinggi, panjang X
gelombang yang membawa energi terbesar semakin E = energi foton (J)
pendekyang dinyatakan dengan persamaan: f = frekuensi foton (Hz)
c = kelajuan cahaya = 3 X 108 m/ s
Xm - T = C X = panjang gelombang foton (m)
n = jumlah foton
T = suhu mutlak (K)
h = konstanta Planck = 6, 6 x 10-34 Js
Am = panjang gelombang saat radiasi maksimum
(m)
C = konstanta pergeseran Wien = 2,898 x 10~3 mK
• Efek fotolistrik diajukan pertama kali oleh Albert
Einstein, yang menjadikannya mendapatkan
hadiah Nobel Fisika.
• Efek fotolistrik merupakan peristiwa terlepasnya • Beberapa kemungkinan:
elektron dari permukaan logam akibat disinari a. Bila E < W -> tidak terjadi efek fotolistrik
cahaya. b. BilaE = W -> tepat akan terjadi efek fotolistrik
• Efek ini membuktikan cahaya bersifat partikel. dan Ek = 0
Syarat agar terjadi efek fotolistrik: c. Bila E < W terjadi efek fotolistrik dan Ek> 0

a. Frekuensi foton lebih besar dari frekuensi
ambang logam ( f> fo)
b. Panjang gelombang foton lebih kecil dari
panjang gelombang ambang logam ( A > A o ) %
Terjadinya sinar X merupakan kebalikan dari efek
c. Bila frekuensi foton lebih besar dari frekuensi
ambang logam, energi foton sebagian fotolistrik dan memenuhi persamaan:
diserap oleh logam dan sebagian lagi untuk he
memberikan energi kinetik kepada elektron Ek = E eV =
sehingga bisa terlepas dari logam. Hal ini ^ 1
i*. mln

dinyatakan dengan persamaan berikut. energi kinetik elektron yang menumbuk


Ek =
anoda (J )
£ = W + fA
V = beda potensial (V)
19
muatan elektron = 1,6 x 10
~

e C
—heA = energi foton (J)
=
E = hf =
Am n ] = panjang gelombang minimum sinar X (m)
konstanta Planck = 6,6 xlO
34
h Js
W = hf0 = — = energi ambang =
K
= fungsi kerja (J) Sifat-sifat sinar X:
1
” a. Tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun
Ek = — mv 2 = energi kinetik elektron (J) medan listrik
b. Mempunyai daya tembus sangat tinggi
31
m = massa elektron = 9,1 x 1 O kg c. Dapat menghitamkan plat foto
'

v = kecepatan elektron (m/s)


Energi kinetik elektron maksimum dapat di-
nyatakan dalam bentuk grafik: F / Efek Compton
• Efek Compton menyatakan bahwa foton dapat
Ek maks dianggap sebagai partikel yang bergerak
sehingga mempunyai momentum sebesar:
hf
1
p= —hA = —c
p = momentum foton (kgm/ s)
a
h 7 * «Hz) -34
h = konstanta Planck = 6,6 x 10 Js
0
c = 3 x l O m/s
f = frekuensi foton (Hz)
__ .i_ = eV
Ek rmi
* A = panjang gelombang (m)
19 • Tumbukan foton dengan elektron
e = muatan elektron = 1,6 x 10 J
'

V = potensial henti (I/)


Ekmaks = energi kinetik maksimum (J)
tana = h

7 'I
£k = o E = hf = h —
c
p =0
a , n
P' = -
k
foton
(diam)
E0 = hf0 = h ±-
Ao
P0 = JL
4 )
v Ek = mc ~ m c
2
0
2

>4 P'e = mv
sebelum tumbukan sesudah tumbukan
9 Berdasarkan percobaan Compton, dapat disimpulkan bahwa setelah tumbukan:

a . Panjang gelombang foton bertambah besar Beberapa teori tentang atom .


U > /L )
0
.
1 Demokritus
.
b Frekuensi foton berkurang ( f> fo ) Partikel yang tidak dapat dibagi lagi dinamakan
• Besar pergeseran Compton: atom (a = tidak, tomus = dibagi) .
.
2 John Dalton
AA = A - A. = —me (1- cos a ) .
a Atom bagian terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi
A0 = panjang gelombang foton sebelum b. Atom suatu unsur tidak dapat berubah
tumbukan (m) menjadi unsur lain
A = panjang gelombang foton sebelum c. Beberapa atom dapat menjadi molekul.
tumbukan (m) 3. JJ. Thomson
a = sudut hamburan a. Atom adalah partikel yang masih bisa dibagi
lagi karena telah ditemukan partikel yang
m = massa elektron = 9,1 x 10-31 kg penyusun atom = proton dan elektron
c = 3 x 108 m/s b. Atom berbentuk bola
c. Elektron pada suatu atom tersebar mrata
bagaikan kue kismis.
4. Rutherford
G / Sifat Gelombang Materi (Hipotesis a. Inti atom bermuatan positif dan massa atom
de Broglie ) terkuatisasi di inti
b. Elektron mengorbit pada inti
• Hipotesis de Broglie menyatakan bahwa partikel
c. Model atom seperti tata surya
memiliki sifat gelombang, sehingga setiap materi
5. Bohr
yang bergerak akan bersifat sebagai gelombang a. Elektron mengelilingi inti tidak pada
dan disebut dengan gelombang de Broglie.
sembarang lintasan
• Gelombang de Broglie dinyatakan dengan
b. Elektron berpindah antar lintasan menyerap/
persamaan:
memencarkan energi.
h
A = — untuk elektron berlaku

dengan,
mv 2meV
Hi wPT« ra J rw PliiHIT

m = massa elektron = 9,1 x 10 “ 31


kg Beberapa besaran pada model atom Niels Bohr:
v = kecepatan elektron (m/s) 1. Momentum sudut elektron:
A = panjang gelombang de Broglie (m) nh
e = muatan elektron = 1,6 x 10~19 C m- v - r
2n
V = beda potensial
Energi pada tiap lintasan elektron

u
*
E =
" ^M e V
n3
Penemuan atom dari zaman dahulu hingga sekarang
mengalami banyak perubahan dan semakin maju
teknologi, teori tentang atom pun semakin maju.
f
Jari-jari lintasan elektron Dan

C
r„= 5,28 x 10" n‘meter F= -
/
rn = 0,528 n‘angstrom
Kecepatan elektron pada tiap lintasan: Jika
n1 = 1 dan n2 = 2, 3, 4, 5 (deret Lyman/ultra
w 2,2 x 106 ,
m/s
violet)
Vn =
n n1 = 2 dan n2 = 3, 4, 5, 6 (deret Balmer/
cahaya tampak)
Keterangan:
n1 = 3 dan n2 =4, 5, 6, 7 (deret Paselen/infra
m= massa elektron = 9 x 10 31 kg '

merah)
V = kecepatan gerak elektron n1 = 4 dan n2 = 5, 6, 7, 8 (deret Bracket/infra
n = bilangan kuantum utama (lintasan) merah)
h = tetapan Planck = 6,63 x 10 34 Js
,
'

n = 5 dan n 2 = 6, 7, 8, 9 (deret Pfund/infra


r = jari - jari lintasan elektron (m) merah)
19
energi tiap lintasan (eV) 1 eV = 1, 6 x 10 J

E =
dengan:
R = tetapan Ryberg = 1,097 x 107 nr 1
n1 = lintasan di tuju, F = frekuensi (hz)
J / Spektrum Atom Hidrogen n2 = lintasan asal/luar, C = 3 x 108 m / s,
A, = panjang gel (m)
Bila elektron pindah dari lintasan n2 ke n1 maka:

L
- -R
1 '
i i
1 x krv

CONTOH SOAL
BEDAH DAN PEMBAHASAN
SOAL
O KISI-KISI SBMPTN 2015 © KISI-KISI SBMPTN 2015
Menurut model atom Bohr, jika elektron pada Diketahui R adalah konstanta Rydberg, h adalah
atom hidrogen bertransisi dari keadaan n ke konstanta Planck dan c adalah kecepatan cahaya.
keadanan (n-1), maka perubahan radius atom Jika elektron atom Hidrogen berpindah dari orbit
hidrogen adalah sebanding dengan . ... ketiga ke orbital kedua, maka spektrum cahaya
A. 2n-1 D 2n+1 . yang dipancarkan mempunyai . ...
B. 2(n— 1) E. 2(n+1) 1) Panjang gelombang A = —
.
C 2n R

Pembahasan: 2) Frekuensi f
6
,
r = n2 r
5hcR
22
- (
r2 = (n -l) r = n - 2n +l - r ) 3) Energi E =
6
Ar = r , r -
2 5hR
4) Momentum p =
= ( n -(n
2 2
- 2n +l)) -r 36

(
= 2n -l r ) Pembahasan:
Elektron atom hidrogen berpindah dari orbit
Jawaban: A ketiga ke orbit kedua
A
toxrS ] FISIKA ATOM DAN INTI
^ ©
:
•IdI f: II B / Struktur Inti Atom
Untuk menjelaskan atom yang elektronnya lebih dari • Inti atom terdiri dari:
a. Proton H1) yang bermuatan listrik positif dan
satu, maka digunakan teori mekanika kuantum, yang
berdasarkan pada 4 bilangan kuantum . ^
besarnya sama dengan muatan elektron,
b. Neutron (0n1) yang tidak bermuatan listrik.
.
1 Bilangkan Kuantum Utama (n)
• Simbol atom
Fungsinya untuk menentukan energi elektron l
pada tiap lintasan, yang besarnya A
En =
" n2
eV -> atom H X
z
En = - - — eV -> Z = jumlah elektron X = nama atom
Z = nomor atom = jumlah proton
berlaku untuk atom berelektron banyak N = A - Z = jumlah neutron
A = nomor massa = jumlah proton dan jumlah
2. Bilangan Kuantum Orbital (/) neutron Satuan massa dalam inti atom:
Fungsinya untuk menentukan besar momentum
1 sma = 1,66 x 10 kg
27
sudut elektron tiap lintasan.

I
• Inti atom yang mempunyai nomor atom, nomor
/ = 0, 1, 2, 3,... (n— 1 ) massa, dan waktu paruh tertentu disebut nuklida
L = V /( / + 1) /l
yang terdiri dari:
fl = 1,05 x 10 M Js
"

.
a Isotop : unsur-unsur yang mempunyai nomor
atom sama tetapi nomor massa berbeda,
3. Bilangan Kuantum Magnetik ( mt )
b. Isobar : unsur-unsur yang mempunyai nomor
Fungsinya untuk menentukan arah momentum
massa sama tetapi nomor atom berbeda,
sudut elektron .L c. Isoton:unsur-unsuryang mempunyai jumlah
neutron yang sama, tetapi nomor massa dan
nomor atom berbeda
*0 • Stabilitas inti unsur bergantung pada per-
bandingan jumlah proton dan neutron yang
L
.
terdapat dalam inti Inti dikatakan stabil bila
memenuhi batas-batas berikut.
m N
1 < — < 1,5 A/ = jumlah neutron

Lt = m,h Z = jumlah proton

4. Bilangan Kuantum Spin (ms)


Fungsinya untuk menentukan arah putaran/ spin.
Jika spin ke atas maka ms = +
1
Jika spin ke bawah maka ms = - — ^
791
usranA F
/
D Energi Ikat Inti
Berdasarkan hasil percobaan, ternyata massa inti Berdasarkan teori relativitas Einstein, massa setara
atom selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan dengan energi sehingga besar energi ikat inti atom
neutron penyusunnya. Selisih massa penyusun inti adalah:
dengan massa inti disebut defek massa.

Am = Zmp + ( A - Z)m - „ mm
E = AmcJ . atau £ = Am( 931) MeV

Am = defek massa (sma) Am = defek massa (kg)


Z = jumlah proton c s
= 3 x 10 m/s
N = /4 - Z = jumlah neutron E = energi ikat (MeV )
mp = massa proton (sma)
mn = massa neutron (sma)
mlntf = massa inti (sma)

ifTT « IT»

Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan disertai peluruhan (pembelahan)
inti atom menjadi inti atom unsur lain.
Keterangan; Sinar alfa Sinar beta Sinar gamma
Lambang He4 ( a )
2 ,
. e ( /? )
0
o r°
Muatan +2 -1 0 (foton)
Pengaruh medan magnet dan medan Dipengaruhi Dipengaruhi Tidak dipengaruhi
listrik (perhatikan gambar) (dibelokkan) (dibelokkan) (lurus)
Massa (sma) 4 0 0
Daya tembus kecil sedang Besar

Daya ionisasi Besar Sedang Kecil

Lintasan sinar radioaktif dalam medan magnet dan x = tebal keping (m)
medan listrik. _
H = koefisien pelemahan bahan (m 1)
x x x x x x x x 1
Bila / = - /0„ ketebalan bahan disebut half value
X X X x x 2
/

* meqjauhj pencjama
X
X
X
X X
^
X
layer (HVL), yaitu tebal lapisan bahan yang
menyebabkan intensitas sinar radioaktif menjadi
X
X X setengah intensitas mula-mula.
X
1 ,
Bahan radioaktif -2 / O = /0e fx

1. Intensitas Sinar Radioaktif x=


0,693
Jika seberkas sinar radioaktif dilewatkan pada
sebuah keping logam dengan ketebalan x,
intensitasnya akan berkurang menjadi: x adalah ketebalan bahan yang menyebabkan

/ = /0e I= . x disebut half value layer (HVL)


dengan . .
2 Peluruhan Zat Radioaktif (Disintegrasi)
l0 = intensitas sinar radioaktif sebelum • Disintegrasi inti adalah peristiwa berubahnya
melewati keping ( W/m2) inti atom menjadi inti atom lain yang
berlangsung dengan sendirinya.
l0 = intensitas sinar radioaktif setelah
melewati keping (W/m2) • Bila inti atom mula-mula N dan meluruh 0

dalam waktu t, banyaknya inti yang belum


meluruh dinyatakan dengan persamaan: R = aktivitas radioaktif
N = banyaknya inti zat radioaktif
N = N „e u
~

Ro = aktivitas radiaktif mula-mula


T = waktu paruh
= jumlah inti mula -mula
No Satuan aktivitas radioaktif.
N = jumiah inti yang belum meluruh
X = konstanta peluruhan ( s 1)
'

| 1 Ci = 3,7 x 10 ’° Bq
t - lamanya meluruh (s) 1 Rd = 10< Bq
!

3. WaktuParuh 4
1 Ci = 3, 7 xIO Rd
Waktu paruh adalah waktu yang diperlu-
kan agar banyaknya inti yang belum ber-
5. DosisSerap
disintegrasi tinggal setengah dari semula.
•Dosis serap adalah banyaknya energi yang

ra
0,693 diserap tiap satuan massa tertentu.
X
iV m
/ V=
2
dengan,
dengan: E = energi radiasi pengion (J)
m = massa yang menyerap energi radiasi (kg)
n
T D = dosis serap (Gray)
T = waktu paruh ( s) • Satuan dosis serap
t = lamanya meluruh/ berdisintegrasi ( s) 1 rad = 102 erg/g
1 gray = 1 joule/kg
X = konstanta peluruhan (s 1) *

1 gray = 102 rad


N0 = jumlah zat mula-mula
N = jumlah zat yang belum meluruh .
6 Deret Radioaktif
Unsur-unsur yang bersifat radioaktif mempunyai
.
4 Aktivitas Radioaktif ( A ) kecenderungan untuk membentuk unsur yang
• Aktivitas radioaktif adalah banyaknya inti stabil, sehingga unsur-unsur radioaktif ini selalu
yang berdisintegrasi dalam waktu 1 detik. meluruh sampai terbentuk unsur baru yang stabil.
A XN Pada saat meluruh, unsur-unsur radioaktif ini
> memancarkan sinar-sinar radiaktif. Dari berbagai
r
jenis unsur radioaktif ini, ternyata ada 4 kelompok
A AX - unsur radioaktif. Perhatikan tabel berikut.
°K2

Nomor Unsur Unsur


Nama Deret Waktu Paruh
Massa Induk Stabil ri

Thorium 4n Th232
Th232
'
90 " 90 '" '° th
1,39 x 10
Neptunium
4n + 1 Ni 237
93 90
Th232 2,25 x 106 th
(unsur
buatan)
Uranium 4n + 2 Th232
Th232 4,51 x 106 th
90 ' 90

Actinium 4n + 3 90
Th232
1 1
90
Th232 7, 07 x 106 th

15 , •
c. Hukum kekekalan nomor atom
d. Hukum kekekalan nomor massa
Pada reaksi inti terjadi perubahan di dalam inti
• Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi di dalam inti atom dan dinyatakan dengan:
atom antara partikel-partikel ini dengan partikel
lain seperti elektron, neutron, proton, dan lain x + p -> y + q
sebagainya.
Dalam setiap reaksi inti selalu berlaku: x = inti mula-mula

.
a Hukum kekekalan momentum p = partikel penembak
y = inti yang dihasilkan
b. Hukum kekekalan energi

#
q = partikel yang dipancarkan • Reaksi fusi : adalah peristiwa penggabungan
mx
Energi yang dihasilkan dalam reaksi inti: Q = [ ( + beberapa inti ringan menjadi inti berat sambil
mp ) - ( my + mq ) ] 931 MeV melepaskan energi yang sangat besar. Reaksi
• Reaksi inti yang membebaskan energi (Q> 0) fusi merupakan sumber energi di matahari dan
disebut reaksi eksotermik . bintang. Reaksi fusi belum dapat dikendalikan.
• Reaksi inti yang memerlukan energi (Q< 0) disebut Contoh:
reaksi endotermik. + } H 2 2He4 + energi
2 1H2 "
^ 2
He4 + energi
,
4 H] 2
He4 +2 +1e + energi

itniMhi

Penembakan pada inti atom akan menyebabkan


H / Teknologi Nuklir
terjadinya perubahan susunan pada inti yang terdiri
dari: .
1 Rea ktor Atom
• Transmutasi inti : peristiwa berubahnya suatu Reaktor atom merupakan tempat terjadinya
inti atom menjadi inti baru yang stabil reaksi fisi berantai yang terkendali .
• Radioaktivitas buatan : peristiwa berubahnya .
2 Komponen Utama Reaktor Atom
suatu inti atom menjadi inti baru yang tidak stabil a. Moderator : untuk memperlambat kecepatan
(bersifat radioaktif ) neutron
• Reaksi fisi : peristiwa pembelahan inti berat Contoh moderator: air (H20), grafit (C), air
menjadi dua bagian yang lebih ringan sambil berat (D02)
melepaskan energi yang sangat besar. Contoh : .
b Control rod : untuk mengendalikan jumlah
235
92 U +0 n1 -^56 Bo144 +36 Ba89 + 30 n1 + energi neutron
Bahan control rod mengandung kadmium (cd)
• Reaksi berantai c. Shielding : untuk melindungi pekerja dari
Dalam reaksi fisi selalu dihasilkan jumlah radiasi nuklir
neutron yang lebih besar dari jumlah neutron 3. Alat-alat Deteksi
penembaknya, maka neutron baru yang
dihasilkan digunakan untuk menembak inti baru
.
a Pencacah Geiger Muller
b. Pencacah Sintilasi
sehingga terjadi reaksi fisi berantai.
.
c KamarKabut Wilson
d. Emulsi Film

B£DAH CONTOH SOAL


SOAL DAN PEMBAHASAN

O KISI-KISI SBMPTN 2016 Pembahasan:


Dua bintang B dan B saling mendekati kemudian
1 2 Ingatl Ingat!
menyatu. Massa B dan B masing-masing adalah
1 2 Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua
36M dan 29M, dengan M adalah massa Matahari. inti atom ringan menjadi inti atom lain yang
Jika massa bintang gabungan adalah 62M,
maka besarnya energi yang dilepaskan akibat
lebih berat dengan melepaskan energi .
Energi yang dilepas akibat penggabungan:
penggabungan ini adalah ....
A. 0,25 Me2 D. 2 Me2
) .
E = EStbtjiiTT fMtnggjbungan - Elesudah peoggabung ir
*
B. 0,5 Me2 .
E 3 Me2 Energi yang dilepas akibat penggabungan:
C. Me2 E = Amc
=[( Mi + M 2 ) - MgabUngan ], C2
= [(36M + 29M) - 62M]- c 2

2
= 3 Me
Jawaban: E

94
i

TEORI RELATIVITAS
BBDAH
MATER . KHUSUS

© A

A / Postulat Einstein
Teori relativitas khusus bersandar pada 2 Postulat
Hi• il hMtVfl At*l I SHIUM IMMilVfLun

Waktu yang terukur dalam sistem yang diam ( At0 )


Einstein yaitu:
akan tampak lebih lama daripada waktu yang terukur
1. Postulat Pertama dalam sistem yang sedang bergerak terhadap sistem
Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam yang diam ( At ).
bentuk matematis yang sama di dalam kerangka
acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap. At =
At o
2
.
2 Postulat Kedua - 2
Kelajuan cahaya di dalam ruang hampa ke segala
arah adalah sama untuk semua pengamat dan
tidak bergantung pada gerak sumber cahaya
maupun pengamat.
Sebagai akibat dari postulat Einstein ini, kecepatan,
panjang benda, waktu, dan massa benda bersifat
Hi
Massa benda yang bergerak ( m ) akan tampak lebih
relatif. besar daripada massa benda ketika diam ( mo ).
mo
m=
B / Penjumlahan Kecepatan -
1 ^2r
C

u ‘+ v
u-
u' v
u
c2

u = kecepatan benda menurut acuan yang diam


u' = kecepatan benda menurut acuan yang
Hi vi [ •] ii w i 111 IVA Fi i wnn :
Momentum benda yang bergerak ( p ) akan tampak
bergerak lebih besar daripada momentum benda ketika diam
v - kecepatan acuan yang bergerak menurut ( pj-
acuan yang diam
p = -Bo

/
C Kontraksi Panjang
4
Panjang benda yang diamati saat bergerak ( L ) akan
tampak lebih pendek daripada panjang benda yang
diamati saat diam ( LJ G / Energi Relativistik
v = kecepatan benda Ada tiga macam:
L = L0 Jl — c = kecepatan cahaya 1. Energi Diam (Eo )
2
E0 = m0 c
I
2. Energi total (£ ) 2
mQc rn0c 2
E = mc 2 Ek
2
_ mOCA
m 1- ^2
£ C
\

2 1
.
3 Energi Kinetik (£. ) Ek =
2
-1
Ek = E - E0
-

B CONTOH SOAL
*DAH
sOAL DAN PEMBAHASAN

O KISI-KISI SBMPTN 2015 berdasarkan relativitas Einstein adalah


Pengamat A berada di dalam sebuah gerbong A. 1,4c D. 0,9c
kereta api dan pengamat B duduk di peron B. 1,2c E. 0,6c
.
stasiun kereta api Gerbong kereta api bergerak C. 1,0c
dengan kelajuan v yang mendekati laju cahaya.
Pengamat A dan B melihat sebuah lampu Pembahasan:
di dalam kereta menyala dan padam secara u +v 0,6c + 0,8c 1,4c
periodik. Periode nyala-padam lampu menurut u= ' = 0,946c « 0,9c
uV (0,6c)(0,8c) 1,25
kedua pengamat berbeda. 1+ 2 1+
c
SEBAB
Laju cahaya menurut kedua pengamat tidak Jawaban: D
sama.

Pembahasan:
Q STANDAR KISI KISI SBMPTN 2018-

Sebuah elektron (energi diamnya 0,511 MeV)


Pernyataan Benar: bergerak dengan kecepatan 0,8 c. Besar energi
Nyala padam lampu menurut kedua pengamat kinetik elektron adalah ...
bebeda. A. 0,129 MeV D. 0,511 MeV
Menurut pengamat A, periodenya: B. 0,232 MeV E 0,852 MeV .
T to C. 0,341 MeV *
* V
2

Pembahasan :
C
Energi total sistem
Menurut pengamat B, periodenya:
me 2 0,511
\ = t0
Alasan Salah:
~

Vl - (u2 / c 2 )

>/1- 0,64 ^, 206


= 0,852 MeV

Energi kinetik
Laju cahaya selalu sama menurut kerangka acuan
Ek = E - me 2 = 0,852 - 0,511= 0,341 MeV
.
apapun (Postulat Einstein kedua)
Jawaban: C
Jawaban: C

O SOAL SMUNY 2012 0 STANDAR KISI-KISI SBMPTN 2018


Dua pesawat ruang angkasa, masing-masing
Sebuah piring terbang bergerak ke arah x dengan memiliki panjang 100 m ketika diukur dalam
laju 0,8c terhadap bumi. Dari piring terbang .
keadaan diam Kedua pesawat bergerak
ditembakkan peluru ke arah x dengan laju 0,6c. mendekati satu sama lain dengan kecepatan
Laju peluru bila diukur oleh pengamat di bumi

Anda mungkin juga menyukai