FISIKA
NO MATERI
2014 2015 2016 2017 2018
A. KELOMPOK MATERI : MEKANIKA
.
1 GERAK LURUS, MELINGKAR, DAN PARABOLA — V V V V
II. HUKUM NEWTON DAN DINAMIKA ROTASI V V V V
.
III GRAVITASI - — — — —
IV. USAHA DAN ENERGI V V V V
V. ELASTISITAS V — V V V
B.
VI. MOMENTUM DAN IMPULS
KELOMPOK MATERI : ZAT DAN KALOR
— - — V
.
VII FLUIDA V — V V >/
.
VIII KALOR DAN AZAS BLACK V V — V V
IX. PEMUAIAN DAN PERPINDAHAN KALOR V — — V V
X. TEORIKINETIKGAS — V V V —
XI. TERMODINAMIKA - V V —
C. KELOMPOK MATERI : GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
XII. GERAK HARMONIS SEDERHANA V — V V —
XIII. GELOMBANG MEKANIK V V V V V
D.
XIV. GELOMBANG ELEKTRO MAGNETIK
KELOMPOK MATERI : OPTIKA
- V -
-- - >/
.
XV OPTIKA GEOMETRI V — /
N
.
XVI OPTIKA FISIS — V — - —
XVII. ALAT-ALAT OPTIK V — V — V
E. KELOMPOK MATERI : LISTRIK DAN MAGNET
.
XVIII LISTRIK STATIS V V V V
XIX. LISTRIK DINAMIS V V — V —
XX . MEDAN MAGNETIK — — V — -
XXL INDUKSIELEKTROMAGNETIK — V — - —
XXII . RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK V — — V
.
F KELOMPK MATERI : FISIKA MODERN
XXIII. DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL — V — V —
.
XXIV FISIKA ATOM DAN INTI — — >/ — —
XXV. TEORI RELATIVES KHUSUS V >/ — V V
623
DAFTAR ISI
BAB MATERI HALAMAN
1. GERAK LURUS, MELINGKAR, DAN PARABOLA 641
3. GRAVITASI 659
A. USAHA 665
E. DAYA 666
5 ELASTISITAS 672
A. TEGANGAN 672
B. REGANGAN 672
624
D. HUKUM HOOKE 672
A. MOMENTUM 680
B. IMPULS 680
7 FLUIDA 687
E. KAPILARITAS 688
F. VISKOSITAS 688
625
9 PEMUAIAN DAN PERPINDAHAN KALOR 703
A. PEMUAIAN ZAT PADAT 703
11 TERMODINAMIKA 716
A. SISTEM TERMODINAMIKA 716
B . USAHA LUAR DENAGN GRAFIK P-V 716
C. HUKUM 1 TERMODINAMIKA 716
D. PENERAPAN HUKUM 1 TERMODINAMIKA 717
E. HUKUM II TERMODINAMIKA 717
F. SIKLUS CARNOT 718
G . DIAGRAM SIKLUS CARNOT 718
H. KERJA DAN EFISIENSI MESIN CARNOT 718
626
13 GELOMBANG MEKANIK 730
A. GELOMBANG 730
B. BEDAFASE 730
E. RADAR 737
C. INTERFERENSISELAPUTTIPIS 747
627
17 ALAT-ALAT OPTIK 754
A. MATA 754
B. LUP (KACA PEMBESAR) 754
C. MIKROSKOP 754
628
J. ALAT UKUR LISTRIK 768
.
20 MEDAN MAGNETIK 774
E. SINAR X 794
629
F. EFEK COMPTON 794
G. SIFAT GELOMBANG MATERI (HIPOTESIS DE BROGUE) 795
H. TEORI ATOM 795
1. MODEL ATOM NEILS BOHR 795
J. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN 796
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 796
SOAL PEMANTAPAN 798
D. ENERGIIKATINTI 802
E. RADIOAKTIVITAS 802
D. DILATASIWAKTU 808
630
B£OAH GERAK LURUS, MELINGKAR,
*TERI DAN PARABOLA
dengan :
o J
.
c Lintasannya berupa garis lurus
2. Persamaan GLB
i (s = v - t
631
3 . GrafikGLBB dipercepat I
Grafik jarak terhadap waktu
I
Grafik kecepatan terhadap waktu A
s
parabola terbuka ke
t
* bawah
II 2
•
t
s~t
I
percepatan benda *
u tan a = a
t
->
t • Gerak vertikal
>
Untuk vQ 0
1 . Ciri-ciri gerak vertikal
* a. Arah geraknya melawan/ searah
percepatan gravitasi
Grafik jarak terhadap waktu i
b. Terdapat 2 jenis gerak vertikal, yaitu gerak
S
A
i vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah.
4
«
2 . Persamaan gerak vertikal ke atas
i
v { = v0 - at
v ? = v * - 2as
vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m /s)
a = percepatan benda (m/ s2)
s = jarak yang ditempuh benda (m)
t = waktu ( s)
I
4.
h = v0t + gt 2
vt =
^
v o + 2gh
Persamaan gerak jatuh bebas
a = +g
i
5. Grafik GLBB diperlambat V o =0
Grafik kecepatan terhadap waktu
,
v = gt
h = — at 2
V 2
/V
vt = 2 gh
Vo
B / Gerak Melingkar
m
d. Besar percepatan sentripetalnya tetap (arahnya
menuju pusat lintasan
e. Lintasannya berupa lingkaran
R
* R, .=v
VA ii
A
• Besaran-besaran fisis pada gerak melingkar B WARA = <'>eRU
.
a Periode ( T): waktu untuk satu kali putaran
|
i
penuh. Dinyatakan dalam satuan sekon
b. Frekuansi (f ): banyaknya putaran per detik.
Dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz).
Hubungan antara periode dan frekuensi: •
is
T =- atau f
f .
-iiJ
_
y
cepatan linier dinyatakan dalam satuan m/ s . Bila sebuah benda dilemparkan dari titik A dengan
2T I R
v=
T
= o> R - sudut elevasi a dan kecepatan awal vo maka lintasan
benda berupa parabola yang terdiri dari dua macam
R = jari-jari lingkaran (m) gerakan yaitu:
e. Percepatan sentripetal ( ) dinyatakan dengan
as • Gerak lurus beraturan pada sumbu-x,
persamaan: • Gerak lurus berubah beraturan diperlambat
dengan a = -g saat naik dan dipercepat saat turun
v2
a, = — = O)2 .R dengan a = g pada sumbu y.
R
Persamaan gerak pada sumbu x (GLB )
Satuan percepatan sentripetal adalah m/ s 2 . 1 . Titik A
• Penerapan Gerak Melingkar v , = v 0 cosa
B
R ClA
:
/
VB = > VL + <
V V I! 3 . Titik C
A
Lr R (i vc = vCx = v 0
cosa
vCy = 0
R tV
R vQ sina = kecepatan awal pada arah sumbu x (m/s)
A
f B
y = tinggi yang dicapai benda (m)
vy = kecepatan akhir dalam arah sumbu y (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/ s 2)
633
A
MEDAN MAGNETIK
© w
N = banyaknya lilitan
A / Induksi Magnet a = jari-jari kawat (m)
b. Pada pusat lingkaran
• Medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
disebut medan magnet induksi (B) dengan
2a
satuan tesla (satuan lainnya weber/m2).
• Arah medan magnet ditentukan dengan kaldah
• Solenoida
tangan kanan, yaitu ibujari menyatakan arah arus a. Pada salah satu ujung solenoida
dan lekukan keempat jarl yang lain menunjukkan
arah medan magnet (£)
kawat
B B PolN
\x 0 = permeabilitas ruang hampa 2 nr
7
= 4TCX 10‘
Wb/Am
l
I = kuat arus (A)
a = jari-jari kawat (m)
B = Induksi magnet ( Wb/m2 atauT) r = jari-jari toroida (m)
• Kawat melingkar
.
a Pada sumbu lingkaran
r A !
B / Gaya Lorentz
a
• Gaya Lorentz dapat terjadi pada kawat berarus
listrik dalam medan magnet .
b • Untuk kawat berarus listrik dalam medan magnet,
arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan
aturan tangan kanan, yaitu
\J
p.Nlasina
B=
2r *
A
v = kecepatan muatan (m/s)
Arah F
a = sudut antara B dengan v
Jikaa = 90° , maka lintasan yang dilalui oleh
muatan berbentuk lingkaran, sehingga gaya
Lorentz = gaya sentripetal. Besar jari-jari lintasan
Arah B
adalah:
Arah I r
_ mv
o Gaya Lorentz pada kawat berarus listrik yang
berada dalam medan magnet
r = jari-jari lintasan muatan (m) dan m = massa
- 1
muatan (kg)
^ F ^
u, c Catatan: arah gaya Lorentz untuk muatan negatif
A B berlawanan dengan muatan positif .
-- -
[ F = B l L slnot j • Gaya Lorentz pada kawat sejajar berarus listrik
dengan,
a = sudut antara / dan B
B = induksi magnet (T)
F = gaya Lorentz (N)
I = kuat arus (A)
F F
L = panjang kawat (m) L 2rca
COISITOH SOAL
BEDAH DAN PEMBAHASAN
sOAL
O KISI-KISI SBMPTN 2014 Pembahasan:
Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan 7 x
104 ms 1 sejajar dengan kawat berarus 10 A pada
"
f
B£
DAH INDUKSI
ZATERI ELEKTROMAGNETIK
770
s
• Induktansi diri pada solenoida P|n = daya yang masuk (watt)
Q Generator
p0 = permeabilitas dalam ruang hampa ( Wb/Am)
/ = panjang solenoida (m) • Generator berfungsi untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik .
A = luas penampang (m2)
L = induktansi diri (H) • Persamaan yang berhubungan dengan generator
adalah:
8 = 8maks sin cot
• Energi yang tersimpan dalam induktor
W = — LI2 8maks = NBAC0
2
W - energi yang tersimpan dalam induktor (J)
8maks — ^ ^
maks
e (volt)
Vs Ns lp 8maks
Vp = tegangan primer ( V)
/s = kuat arus sekunder (A )
Np = jumlah lilitan kumparan primer
= tegangan sekunder (V)
lp = kuat arus primer (A)
Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder
• Jika efisiensi transformator < 100% , terdapat
daya yang hilang (berubah menjadi panas). Nilai
efisiensi dihitung dengan persamaan berikut:
P VI
^ = Prln x 1oo% = VI
loyL x 100%
vp* p
771
4
ft
RANGKAIAN ARUS
X«ien, I BOLAK BALIK
@ *
- . V(volt) 7\ X t(s)
Vmaks
,
t ( s)
W/
-
-V ,
,
v = Vmaks sincot VL = IXL
l = lmakssin(a>t - 90°) XL = coL
Vpp = 2 Vmaks Tegangan mendahului arus sebesar 90°
Vpp = tegangan dari puncak ke puncak J XL = reaktansi induktif ( Q )
co = frekuensi anguler (rad/ s)
VL = tegangan pada induktor ( V)
L = induktansi diri (H)
B / Tegangan Efektif dan Kuat Arus
Efektif
W
Ve#f
_ fruk»
E / Rangkaian C pada Tegangan AC
L fl
'
7T v, l
Veff = tegangan efektif ( V)
l/maks = tegangan maksimum ( V) A
/ef = kuat arus efektif (A)
/maks = kuat arus maksimum (A)
t (s)
v=v sincot
v,l ks
I V,R
xc = coC1
•- -
Arus mendahului tegangan sebesar 90°
V = Vmaks sincot Beda fase = 0
Tegangan sefase dengan arus Xc = reaktansi kapasitif ( Q )
l = Lks sincot co = frekuensi anguler (rad/ s)
777
n
F / Rangkaian Seri RLC padaTegangan
AC
3 . Jika XL = Xc , rangkaian bersifat resistif dan
terjadi resonansi listrik ,
Besarfrekuensi resonansi
.
L = induktansi diri (H)
f =— C = kapasitas kapasitor (F)
0— : 2K LC f = frekuensi resonansi (Hz)
v
R L
G / Faktor Daya dan Daya Aktif
HVW vtii/ h
*
e
v
xt - xc
7 R L
—m tOQODOr h
0
daya disipasi
Faktordaya =
daya semu
V=N /V 7( VL -
VC )
2
Daya semu:
Ps = Vef - lef = lcf z
2
V = IZ
VR = IR Daya disipasi:
P ' = ief 2 R
VL = IXL
Faktor daya:
VC = IXC P'
cos 0 = > P' = Pcos 0
P
• Pergeseranfase:
tan 0 =
^ R
COS 0 = —
Ps
Z
= daya semu (watt)
• Besarnya impedansi Z (ohm) i
P = daya aktif/ daya sesungguhnya atau daya ter-
1
7
Z = R 2 + ( XL - XC )2 disipasi (watt)
cos 0 = faktor daya
• Beberapa Kemungkinan:
.
1 Jika XL>XC , rangkaian bersifat induktif
(tegangan mendahului arus dan tan 0
bernilai positif ) I
.
2 Jika XL<XC , rangkaian bersifat kapasitif (arus
:
mendahului tegangan dan tan 0 bernilai
negatif )
$
B£
OAH DUALISME
"HATEm GELOMBANG- PARTIKEL
© A
1.0 -
A / Radiasi Benda Hitam ( Hukum 0.8 -
'5
0.6 - 5000 K
Benda-benda yang berpijar akan memancarkan c
0.4 -
energi dalam bentukgelombang elektromagnetik. c
e C
—heA = energi foton (J)
=
E = hf =
Am n ] = panjang gelombang minimum sinar X (m)
konstanta Planck = 6,6 xlO
34
h Js
W = hf0 = — = energi ambang =
K
= fungsi kerja (J) Sifat-sifat sinar X:
1
” a. Tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun
Ek = — mv 2 = energi kinetik elektron (J) medan listrik
b. Mempunyai daya tembus sangat tinggi
31
m = massa elektron = 9,1 x 1 O kg c. Dapat menghitamkan plat foto
'
7 'I
£k = o E = hf = h —
c
p =0
a , n
P' = -
k
foton
(diam)
E0 = hf0 = h ±-
Ao
P0 = JL
4 )
v Ek = mc ~ m c
2
0
2
>4 P'e = mv
sebelum tumbukan sesudah tumbukan
9 Berdasarkan percobaan Compton, dapat disimpulkan bahwa setelah tumbukan:
dengan,
mv 2meV
Hi wPT« ra J rw PliiHIT
u
*
E =
" ^M e V
n3
Penemuan atom dari zaman dahulu hingga sekarang
mengalami banyak perubahan dan semakin maju
teknologi, teori tentang atom pun semakin maju.
f
Jari-jari lintasan elektron Dan
C
r„= 5,28 x 10" n‘meter F= -
/
rn = 0,528 n‘angstrom
Kecepatan elektron pada tiap lintasan: Jika
n1 = 1 dan n2 = 2, 3, 4, 5 (deret Lyman/ultra
w 2,2 x 106 ,
m/s
violet)
Vn =
n n1 = 2 dan n2 = 3, 4, 5, 6 (deret Balmer/
cahaya tampak)
Keterangan:
n1 = 3 dan n2 =4, 5, 6, 7 (deret Paselen/infra
m= massa elektron = 9 x 10 31 kg '
merah)
V = kecepatan gerak elektron n1 = 4 dan n2 = 5, 6, 7, 8 (deret Bracket/infra
n = bilangan kuantum utama (lintasan) merah)
h = tetapan Planck = 6,63 x 10 34 Js
,
'
E =
dengan:
R = tetapan Ryberg = 1,097 x 107 nr 1
n1 = lintasan di tuju, F = frekuensi (hz)
J / Spektrum Atom Hidrogen n2 = lintasan asal/luar, C = 3 x 108 m / s,
A, = panjang gel (m)
Bila elektron pindah dari lintasan n2 ke n1 maka:
L
- -R
1 '
i i
1 x krv
CONTOH SOAL
BEDAH DAN PEMBAHASAN
SOAL
O KISI-KISI SBMPTN 2015 © KISI-KISI SBMPTN 2015
Menurut model atom Bohr, jika elektron pada Diketahui R adalah konstanta Rydberg, h adalah
atom hidrogen bertransisi dari keadaan n ke konstanta Planck dan c adalah kecepatan cahaya.
keadanan (n-1), maka perubahan radius atom Jika elektron atom Hidrogen berpindah dari orbit
hidrogen adalah sebanding dengan . ... ketiga ke orbital kedua, maka spektrum cahaya
A. 2n-1 D 2n+1 . yang dipancarkan mempunyai . ...
B. 2(n— 1) E. 2(n+1) 1) Panjang gelombang A = —
.
C 2n R
Pembahasan: 2) Frekuensi f
6
,
r = n2 r
5hcR
22
- (
r2 = (n -l) r = n - 2n +l - r ) 3) Energi E =
6
Ar = r , r -
2 5hR
4) Momentum p =
= ( n -(n
2 2
- 2n +l)) -r 36
(
= 2n -l r ) Pembahasan:
Elektron atom hidrogen berpindah dari orbit
Jawaban: A ketiga ke orbit kedua
A
toxrS ] FISIKA ATOM DAN INTI
^ ©
:
•IdI f: II B / Struktur Inti Atom
Untuk menjelaskan atom yang elektronnya lebih dari • Inti atom terdiri dari:
a. Proton H1) yang bermuatan listrik positif dan
satu, maka digunakan teori mekanika kuantum, yang
berdasarkan pada 4 bilangan kuantum . ^
besarnya sama dengan muatan elektron,
b. Neutron (0n1) yang tidak bermuatan listrik.
.
1 Bilangkan Kuantum Utama (n)
• Simbol atom
Fungsinya untuk menentukan energi elektron l
pada tiap lintasan, yang besarnya A
En =
" n2
eV -> atom H X
z
En = - - — eV -> Z = jumlah elektron X = nama atom
Z = nomor atom = jumlah proton
berlaku untuk atom berelektron banyak N = A - Z = jumlah neutron
A = nomor massa = jumlah proton dan jumlah
2. Bilangan Kuantum Orbital (/) neutron Satuan massa dalam inti atom:
Fungsinya untuk menentukan besar momentum
1 sma = 1,66 x 10 kg
27
sudut elektron tiap lintasan.
“
I
• Inti atom yang mempunyai nomor atom, nomor
/ = 0, 1, 2, 3,... (n— 1 ) massa, dan waktu paruh tertentu disebut nuklida
L = V /( / + 1) /l
yang terdiri dari:
fl = 1,05 x 10 M Js
"
.
a Isotop : unsur-unsur yang mempunyai nomor
atom sama tetapi nomor massa berbeda,
3. Bilangan Kuantum Magnetik ( mt )
b. Isobar : unsur-unsur yang mempunyai nomor
Fungsinya untuk menentukan arah momentum
massa sama tetapi nomor atom berbeda,
sudut elektron .L c. Isoton:unsur-unsuryang mempunyai jumlah
neutron yang sama, tetapi nomor massa dan
nomor atom berbeda
*0 • Stabilitas inti unsur bergantung pada per-
bandingan jumlah proton dan neutron yang
L
.
terdapat dalam inti Inti dikatakan stabil bila
memenuhi batas-batas berikut.
m N
1 < — < 1,5 A/ = jumlah neutron
Am = Zmp + ( A - Z)m - „ mm
E = AmcJ . atau £ = Am( 931) MeV
ifTT « IT»
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan disertai peluruhan (pembelahan)
inti atom menjadi inti atom unsur lain.
Keterangan; Sinar alfa Sinar beta Sinar gamma
Lambang He4 ( a )
2 ,
. e ( /? )
0
o r°
Muatan +2 -1 0 (foton)
Pengaruh medan magnet dan medan Dipengaruhi Dipengaruhi Tidak dipengaruhi
listrik (perhatikan gambar) (dibelokkan) (dibelokkan) (lurus)
Massa (sma) 4 0 0
Daya tembus kecil sedang Besar
Lintasan sinar radioaktif dalam medan magnet dan x = tebal keping (m)
medan listrik. _
H = koefisien pelemahan bahan (m 1)
x x x x x x x x 1
Bila / = - /0„ ketebalan bahan disebut half value
X X X x x 2
/
* meqjauhj pencjama
X
X
X
X X
^
X
layer (HVL), yaitu tebal lapisan bahan yang
menyebabkan intensitas sinar radioaktif menjadi
X
X X setengah intensitas mula-mula.
X
1 ,
Bahan radioaktif -2 / O = /0e fx
| 1 Ci = 3,7 x 10 ’° Bq
t - lamanya meluruh (s) 1 Rd = 10< Bq
!
3. WaktuParuh 4
1 Ci = 3, 7 xIO Rd
Waktu paruh adalah waktu yang diperlu-
kan agar banyaknya inti yang belum ber-
5. DosisSerap
disintegrasi tinggal setengah dari semula.
•Dosis serap adalah banyaknya energi yang
ra
0,693 diserap tiap satuan massa tertentu.
X
iV m
/ V=
2
dengan,
dengan: E = energi radiasi pengion (J)
m = massa yang menyerap energi radiasi (kg)
n
T D = dosis serap (Gray)
T = waktu paruh ( s) • Satuan dosis serap
t = lamanya meluruh/ berdisintegrasi ( s) 1 rad = 102 erg/g
1 gray = 1 joule/kg
X = konstanta peluruhan (s 1) *
Thorium 4n Th232
Th232
'
90 " 90 '" '° th
1,39 x 10
Neptunium
4n + 1 Ni 237
93 90
Th232 2,25 x 106 th
(unsur
buatan)
Uranium 4n + 2 Th232
Th232 4,51 x 106 th
90 ' 90
Actinium 4n + 3 90
Th232
1 1
90
Th232 7, 07 x 106 th
15 , •
c. Hukum kekekalan nomor atom
d. Hukum kekekalan nomor massa
Pada reaksi inti terjadi perubahan di dalam inti
• Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi di dalam inti atom dan dinyatakan dengan:
atom antara partikel-partikel ini dengan partikel
lain seperti elektron, neutron, proton, dan lain x + p -> y + q
sebagainya.
Dalam setiap reaksi inti selalu berlaku: x = inti mula-mula
•
.
a Hukum kekekalan momentum p = partikel penembak
y = inti yang dihasilkan
b. Hukum kekekalan energi
#
q = partikel yang dipancarkan • Reaksi fusi : adalah peristiwa penggabungan
mx
Energi yang dihasilkan dalam reaksi inti: Q = [ ( + beberapa inti ringan menjadi inti berat sambil
mp ) - ( my + mq ) ] 931 MeV melepaskan energi yang sangat besar. Reaksi
• Reaksi inti yang membebaskan energi (Q> 0) fusi merupakan sumber energi di matahari dan
disebut reaksi eksotermik . bintang. Reaksi fusi belum dapat dikendalikan.
• Reaksi inti yang memerlukan energi (Q< 0) disebut Contoh:
reaksi endotermik. + } H 2 2He4 + energi
2 1H2 "
^ 2
He4 + energi
,
4 H] 2
He4 +2 +1e + energi
’
itniMhi
2
= 3 Me
Jawaban: E
94
i
TEORI RELATIVITAS
BBDAH
MATER . KHUSUS
© A
A / Postulat Einstein
Teori relativitas khusus bersandar pada 2 Postulat
Hi• il hMtVfl At*l I SHIUM IMMilVfLun
u ‘+ v
u-
u' v
u
c2
/
C Kontraksi Panjang
4
Panjang benda yang diamati saat bergerak ( L ) akan
tampak lebih pendek daripada panjang benda yang
diamati saat diam ( LJ G / Energi Relativistik
v = kecepatan benda Ada tiga macam:
L = L0 Jl — c = kecepatan cahaya 1. Energi Diam (Eo )
2
E0 = m0 c
I
2. Energi total (£ ) 2
mQc rn0c 2
E = mc 2 Ek
2
_ mOCA
m 1- ^2
£ C
\
2 1
.
3 Energi Kinetik (£. ) Ek =
2
-1
Ek = E - E0
-
B CONTOH SOAL
*DAH
sOAL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan:
Q STANDAR KISI KISI SBMPTN 2018-
Pembahasan :
C
Energi total sistem
Menurut pengamat B, periodenya:
me 2 0,511
\ = t0
Alasan Salah:
~
Vl - (u2 / c 2 )
”
Energi kinetik
Laju cahaya selalu sama menurut kerangka acuan
Ek = E - me 2 = 0,852 - 0,511= 0,341 MeV
.
apapun (Postulat Einstein kedua)
Jawaban: C
Jawaban: C