Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357875552

Laporan Praktikum Fisika II Modul VI - Medan Magnet Industri dan Motor


Listrik

Experiment Findings · January 2022


DOI: 10.13140/RG.2.2.15675.34087

CITATIONS READS

0 14,516

1 author:

Eka Putra Prasetya


Universitas Islam Indonesia
135 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Eka Putra Prasetya on 17 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Laporan Praktikum Fisika II
Modul VI – Medan Magnet Industri dan Motor Listrik
Eka Putra Prasetya/18524057
Asisten: Retno Paras Rasmi
Tanggal praktikum: 2 Juli 2019
18524057@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— Dalam ilmu fisika, magnet ialah sebuah objek yang 𝜇0 𝐼


memiliki medan magnet. Medan magnet dapat dibentuk dengan 𝐵=
2𝜋𝑟
menggerakkan arah listrik sehingga menyebabkan munculnya
gaya pada muatan listrik yang bergerak lainnya. Contoh Dengan,
penggunaan magnet pada kehidupan sehari – hari adalah motor 𝐵 = Medan magnet (T)
listrik. Motor listrik sangat berguna di dunia industri. Industri 𝜇0 = Permeabilitas ruang hampa
biasa memanfaatkan motor ini sebagai mobilitas barang
produksi dari proses satu ke yang lainnya. Selain itu, motor 𝐼 = Kuat arus listrik (A)
listrik juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Karena 𝑟 = Jarak titik ke kawat (m)
sudah banyak pengaplikasian motor listrik, Tujuan praktikum
ini adalah untuk memahami motor listrik dan prinsip kerjanya B. Gaya Lorentz
agar dapat menggunakan motor tersebut dengan baik. Pada Gaya Lorentz adalah perpaduan gaya antara gaya elektrik
praktikum kali ini masih terdapat kesalahan seperti data medan dan gaya magnetik dalam suatu medan elektromagnetik. Gaya
magnet pada bagian kanan dan kiri tidak menunjukkan pola. ini disebabkan oleh arus listrik dalam suatu medan magnet.
Namun, Masih ada beberapa data yang dapat menyimpulkan Arah Gaya Lorentz selalu tegak lurus dengan arah kuat arus
sesuatu dan dihasilkan beberapa kesimpulan yang sesuai dengan listrik (I) dan induksi magnetic yang ada (B).
teori yang sudah ada. Kesimpulan tersebut diantaranya, semakin
besar arus maka effisiensi semakin kecil, semain dekat dengan 𝐹 = 𝑖. 𝑙. 𝑏 (1)
kutub magnet maka medan magnet akan semakin besar, dan
semakin dekat jarak kedua magnet maka medan magnet yang Dengan,
dihasilkan semakin besar pula. F = Gaya Lorentz (Newton)
Kata kumci—motor listrik, medan magnet i = Kuat arus listrik (Ampere)
I. PENDAHULUAN l = Panjang kawat (Meter)
Dalam ilmu fisika, magnet ialah sebuah objek yang B = Kuat medan magnetic (Tesla)
memiliki medan magnet. Medan magnet dapat dibentuk Torsi Magnetik
dengan menggerakkan arah listrik sehingga menyebabkan
Torsi magnetik adalah produk vektor antara vektor
munculnya gaya pada muatan listrik yang bergerak lainnya.
momenmagnetik kumparan yang memiliki N lilitan, luas A,
Contoh penggunaan magnet pada kehidupan sehari – hari
dan dialiri arus I dengan vektor rapatfluks magnetik homogen
adalah motor listrik. Motor listrik sangat berguna di dunia
B dari suatu magnet Permanen. Persamaan torsi magnetik
industri. Industri biasa memanfaatkan motor ini sebagai
dapat dituliskan sebagai berikut.
mobilitas barang produksi dari proses satu ke yang lainnya.
Selain itu, motor listrik juga dapat digunakan sebagai 𝜏 = 𝑁𝑖𝐵𝐴 (2)
pembangkit listrik. Karena sudah banyak pengaplikasian motor
listrik, Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami motor 𝜏 = 𝑟. 𝐹 (3)
listrik dan prinsip kerjanya agar dapat menggunakan motor 𝜏 = 𝐼. 𝛼 (4)
tersebut dengan baik.
Dengan,
II. TINJAUAN PUSTAKA 𝜏 = Torsi magnetik (m.N)
A. Medan Magnet F = Gaya magnetik (N)
Medan magnet adalah medan yang terbentuk oleh gaya – I = Momen inersia loop (kg.𝑚2 )
gaya yang berada di sekitar magnet. Medan ini tidak bisa i = Arus listrik (A)
dilihat namun dapat dirasakan dengan cara mengamati
B = Medan magnet (T)
pengaruh magnet terhadap benda lain, misalnya seperti magnet
yang menarik pasir – pasir besi. Persamaan medan magnet A = Luas permukaan (𝑚2 )
dapat dituliskan sebagai berikut. N = Jumlah lilitan kawat
C. Percepatan Sudut
Nilai percepatan sudut (α) adalah perubahan kecepatan
sudut kumparan terhadap waktu (dw/dt) Namun dalam
berbagai eksperimen, sulit untuk menentukan nilai α secara
ideal Untuk itu nilai α dapat diperoleh menggunakan asumsi α
sebagai percepatan rata-rata:
𝜔𝑡 − 𝜔0 (5)
𝛼=
Δ𝑡
Dengan,
𝛼 = Percepatan sudut (rad/𝑠 2 )
𝜔𝑡 = Kecepatan sudut akhir (rad/s)
Gambar 1 Magnet diantara dua kutub magnet
𝜔0 = Kecepatan sudut awal (rad/s)
Percobaan yang dilakukan selanjutnya adalah percobaan
Effisiensi Motor Listrik momen inersia kumparan. Pertama, alat diletakkan di pinggir
Nilai efisiensi sebuah motor listrlk dapat dihitung melalui meja, dengan katrol di samping kumparan menghadap keluar
perbandingan antara daya mekanik yang dihasilkan terhadap bibir meja. Lalu, beban 25 g diikat pada salah satu ujung tali.
daya listrik yang digunakan: Beban dan tali ditimbang dan nilai tersebut dicatat pada tabel.
Kemudian, ujung tali yang lain dilewatkan pada katrol di
𝑃𝑜𝑢𝑡 samping kumparan, lalu ke katrol yang terletak di bawah
(6)
𝜂= 𝑥100% cakram, tali pada katrol tersebut digulung hingga posisi beban
𝑃𝑖𝑛 setinggi loop kawat.

Dengan,
𝑃𝑜𝑢𝑡 = Daya yang keluar (Watt)
𝑃𝑖𝑛 = Daya yang masuk (Watt)
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum kali ini terdapat 3 percobaan, yaitu medan
magnet di sekitar dua kutub berbeda pada dua magnet cakram
yang terpisah pada jarak tertentu, momen inersia kumparan,
dan torsi magnetic (motor listrik). Alat dan bahan yang
digunakan diantaranya, 1 buah alat percobaan medan magnet
induksi dan motor listrik, 1 buah Eurolab, 1 buah gerbang
cahaya dengan puli, 1 buah sensor medan magnet, 1 buah catu
daya GSE 100, 1 buah Rheostat, 2 buah kabel penghubung
merah, 2 buah kabel penghubung hitam, 1 buah beban 25 g,
benang jahit sepanjang 1 m, 1 buah amplas, 1 buah neraca.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah medan magnet di Gambar 2 Rangkaian uji coba momen inersia
sekitar dua kutub berbeda pada dua magnet cakram yang
Aktivitas Penentuan Inersia 02. Pengukuran untuk Momen
terpisah pada jarak tertentu. Pertama, salah satu magnet
Inersia.cma dibuka dan diapstikan sensor gerbang cahaya
digantungkan dengan menggunakan nilon untuk mengetahui
terhubung dengan baik ke piranti antarmuka dan computer.
arah kutub magnet. Kutub utara magnet akan mengarah ke
Kemudian, tombol start ditekan untuk memulai pengukuran,
kutub utara medan magnet bumi, begitu pula sebaliknya.
lalu beban segera dilepaskan sehingga loop kawat mulai
Kemudian, dua magnet cakram diletakkan diatas meja pada
berputar. Jika beban menyentuh lantai, hentikan
jarak sekitar 10 cm dengan kutub yang berbeda saling
pengukurannya. Terakhir, nilai a dilengkapi berdasarkan data
berhadapan. Lembar penunjuk posisi digunakan untuk
pada computer.
mempermudah pengukuran. Lalu, nilai medan magnet diantara
dua kutub magnet cakram yang tampak seperti gambar Percobaan yang terakhir adalah percobaan Torsi Magnetik.
dibawah ini diukur. Terkahir, hasil pengamatan dicatat pada Pertama, panjang dan lebar kumparan diukur dan dicatat pada
tabel. tabel pengamatan dalam satuan meter. Kemudian, rangkaian
alat motor listrik dihungkan dengan amperemeter, voltmeter,
catu daya, dan rheostat seperti gambar dibawah ini.
IV. HASIL DAN ANALISIS
A. Percobaan Kuat Medan Magnet diantara Dua Kutub
Cakram
Tabel 1 Pengamatan Percobaan Kuat Medan Magnet antara Dua Kutub
Cakram

Jarak Kuat Medan Magnet (B)(mT)


terhadap
magnet A (cm) Kiri Pusat Kanan

0.0 3 10 4

2.5 8.7 9.5 9.5

5.0 5.6 8.2 5.4

7.5 9.4 7.5 7.4


Gambar 3 Rangkaian motor listrik
10 22.6 -10 32.5
Lalu, kedua magnet dilepaskan dari lintasan terlebih dahulu.
Arus diatur sedemikian rupa agar input yang mengalir sebesar
0.5 A. Nilai tegangan dan arus listrik yang terbaca dicatat pada Chart Title
tabel. Jika sudah, catu daya dimatikan. Setalah itu, magnet
dipasang dengan kutub berlawanan saling berhadapan, dengan 40
jarak antar muka magnet d = 10 cm (muka magnet segaris
dengan dua garis terdekat pada landasan). Kemudian, sensor 20
gerbang cahaya harus dipastikan terhubung dengan piranti
antar muka pada computer. Tombol start pada computer
0
ditekan. Lalu, catu daya dinyalakan. Pada keadaan ini
seharusnya kumparan mulai berputar. Jika tidak, sedikit 0.0 2.5 5.0 7.5 10
dorongan diberikan pada kumparan hingga mulai berputar. -20
Kemudian, nilai arus maksimum yang terbaca diamati pada
saat kumparan sedang berputar, dicatat pada tabel. Lalu, Kiri Pusat Kanan
percobaan diatas diulangi untuk jarak antar muka magnet (d)
sebesar 0.15 m, 0.20 m, 0.25 m, dst (selama loop kawat masih Perhitungan:
dapat berputar. Catatan: jarak antar muka magnet ditambah
dengan cara menggeser magnet pada lintasan secara simetris). Kiri:
Terakhir, langkah 4-8 diulangi untuk niali arus input 1 A, 1.5 3 + 8.7 + 5.6 + 9.4 + 22.6
A, 3 A. Nilai 𝜔1 dan ∆𝑡 dilengkapi berdasarkan grafik hasil 𝐵𝑘𝑖𝑟𝑖(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) =
pengamatan. 5
49.3
𝐵𝑘𝑖𝑟𝑖(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = 9.836
5
Pusat:
10 + 9.5 + 8.2 + 7.5 + 10
𝐵𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) =
5
45.2
𝐵𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = 9.04
5
Kanan:
4 + 9.5 + 5.4 + 7.4 + 32.5
𝐵𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) =
5
58.8
𝐵𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = 11.76
5
Dapat terlihat dari tabel bahwa medan magnet disetiap titik Tabel 4 Tabel Hasil Pengamatan 4
akan berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh jarak yang d 𝒊𝒊𝒏 V 𝒊𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 𝝎𝒕 ∆𝒕 𝜂
berubah. Dapat diketahui dari rumus bahwa hubungan medan (m) (A) (Volt) (A) (rad/s) (s)
0.1 0.5 3.09 0.67 21.75 15.98 1.75%
magnet dan jarak adalah berbanding terbalik. Ketika jarak
0.09 0.52 3.15 0.7 19.3 14.08 1.46%
diperkecil maka medan magnet akan besar. Sebaliknya, jika 0.08 0.52 3.13 0.75 - - -
jarak diperbesar maka medan magnet akan mengecil. Data dan
grafik medan magnet di pusat sudah menunjukkan pola Perhitungan:
hubungan tersebut dimana semakin dekat kedua magnet Jarak 0.1 m:
medan magnet semakin besar. Namun untuk di posisi kanan
dan kiri data yang didapatkan cenderung fluktuatif atau tidak (𝜏)(𝜔𝑡 )
𝜂= 𝑥100%
menunjukkan suatu pola. Hal tersebut dikarenakan 𝑉. 𝑖𝑖𝑛
kemungkinan kesalahan prosedur pengukuran.
(0.00125)(21.75)
Dari perhitungan didapatkan bahwa rata- rata terbesar 𝜂= 𝑥100%
(3.09)(0.5)
adalah berada di kanan. Sebenarnya nilai kanan dan kiri
harusnya hampir memiliki nilai yang sama. Pengambilan data 0.027
𝜂= 𝑥100% = 1.75%
ke 5 sepertinya kurang tepat karena selisih dari medan magnet 1.545
kanan dan kiri terlalu besar. Karena nilai terbesar berada pada Jarak 0.09 m:
pinggiran (maksudnya kanan atau kiri), Hal tersebut sudah
sesuai dengan teori. Dalam teori disebutkan bahwa, Medan (𝜏)(𝜔𝑡 )
𝜂= 𝑥100%
magnet terbesar berada pada kutubnya. Pada magnet 𝑉. 𝑖𝑖𝑛
berbentuk cincin, kutub berada pada seluruh permukaan. (0.00125)(19.3)
Dengan informasi tersebut maka semakin dekat dengan 𝜂= 𝑥100%
magnet medan magnet akan semakin besar. (3.15)(0.52)
0.024
B. Percobaan Momen Inersia Kumparan 𝜂= 𝑥100% = 1.46%
Tabel 2 Tabel Hasil Pengamatan Momen Inersia Kumparan 1.638
Massa beban (kg) 𝒂(rad/s) Waktu
0.025 3.67 2.19 Series 1
Perhitungan: 1,8
Gaya:
1,6
𝐹 = 𝑚. 𝑔
1,4
𝐹 = 0.025𝑥10 = 0.25 𝑁
Torsi: 1,2
0.5 0.52
𝜏 = 𝑟. 𝐹
Series 1
𝜏 = 0.005.0.25 = 0.00125 𝑁. 𝑚
Percepatan sudut rata-rata: Berdasarkan perhitungan dan pengamatan grafik dapat
𝜔𝑡 − 𝜔0 diketahui bahwa semakin besar arus maka effisiensi semakin
𝛼= turun. Hal ini sesuai dengan teori dimana effisiensi berbanding
Δ𝑡
terbalik dengan arus yang digunakan. Jika arus semakin besar
3.67 − 0 maka effisiensi akan semakin berkurang.
𝛼= = 1.68 𝑟𝑎𝑑/𝑠 2
2.19
V. KESIMPULAN
Momen inersia:
𝜏 Pada praktikum kali ini masih terdapat kesalahan seperti
𝑖= data medan magnet pada bagian kanan dan kiri tidak
𝛼 menunjukkan pola. Namun, Masih ada beberapa data yang
0.00125 dapat menyimpulkan sesuatu dan dihasilkan beberapa
𝑖= = 0.00074 𝑘𝑔. 𝑚2
1.68 kesimpulan yang sesuai dengan teori yang sudah ada.
Kesimpulan tersebut diantaranya, semakin besar arus maka
C. Percobaan Torsi Magnetik
effisiensi semakin kecil, semain dekat dengan kutub magnet
Tabel 3 Tabel Hasil Pengamatan 3
maka medan magnet akan semakin besar, dan semakin dekat
Panjang (m) Lebar (m) Luas (𝒎𝟐 ) Lilitan jarak kedua magnet maka medan magnet yang dihasilkan
0.12 0.08 96 20
semakin besar pula.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Modul Praktikum Pengantar Teknik Elektro. Jurusan Available: https://rumusrumus.com/jembatan-
Teknik Elektro, Universitas Islam Indonesia, 2019. wheatstone/. [Accessed: 06- May- 2019].
[2] A. Murjana, "Jembatan Wheatstone - Pengertian, Rumus, [3] Modul Praktikum Fisika II. Jurusan Teknik Elektro
Cara Menentukan", RumusRumus.com, 2018. [Online]. Universitas Islam Indonesia, 2019.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai