Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA DASAR III

APLIKASI GAYA DAN MEDAN MAGNET


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar III)

Disusun oleh:
Kelompok XVIII
1. Rafli Anang Pangestu 21110120130069
2. Amanda Wijayanti 21110120130070
3. Naufal Damar Iman 21110120130074
4. Jessika Nur Agita 21110120130076
5. Arya Pandu Wijaya 21110120130080

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
E-mail: geodesi@undip.ac.id
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Gaya magnet adalah jenis gaya yang memiliki kemampuan untuk menarik benda
yang terbuat dari bahan khusus yang disebabkan oleh adanya magnet. Magnet memiliki
kemampuan untuk menolak dan menarik benda yang ada di antara kutub magnet dan
partikel bergerak yang bermuatan (Nilawanti, 2021). Medan magnet adalah ruang atau
daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet tersebut (Mirrobi,
2019). Medan magnet adalah daerah di sekitar sumber magnet yang terus dipengaruhi
oleh gaya magnet suatu benda. Kakuatan gaya magnet berbeda pada setiap daerah
medan magnet, semakin ke luar medan magnet akan semakin lemah dan sebaliknya.
Gaya magnet dan medan magnet merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan
pada konsep kerja kemagnetan. Konsep kerja pada suatu magnet memiliki sifat antara
lain dapat menembus benda; memiliki gaya tolak dan menolak; dapat melemah atau
menguat; dapat diciptakan dari aliran listrik; dan lain-lain.
Dari banyaknya sifat yang dimiliki oleh konsep kerja kemagnetan, baik gaya
magnet maupun medan magnet, dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari manusia.
Hal ini seiring dengan perkembangan zaman yang berprinsip pada efisiensi saat
melakukan pekerjaan. Pekerjaan manusia akan terasa lebih mudah, cepat, dan efisien
ketika dibantu dengan sebuah teknologi termasuk alat yang berkonsep pada cara kerja
kemagnetan. Contoh dari aplikasi gaya magnet dan medan magnet adalah motor listrik,
galvanometer, relai, dan lain-lain yang akan di bahas di bab selanjutnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Aplikasi Gaya dan Medan Magnet


Aplikasi dari gaya dan medan magnet pada kehidupan sehari-hari sangat
banyak. Namun, bab ini hanya membahas beberapa contoh aplikasi yang telah
dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
II.1.1 Galvanometer
Galvanometer adalah instrumen elektromekanis yang digunakan untuk
menunjukkan dan mendeteksi arus listrik. Galvanometer adalah bagian mendasar dari
beberapa alat ukur, seperti amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Fungsi utama dari
galvanometer adalah untuk mengukur tegangan dan arus dalam jumlah kecil sehingga
dapat diketahui apakah komponen yang diukur dapat mengirimkan tegangan.
Galvanometer terdiri dari kumparan yang terbuat dari kawat tembaga berinsulasi tipis
yang dapat berputar di sekitar sumbu di sekitar inti besi lunak tetap di antara kutub
magnet permanen.

Gambar II.1 Galvanometer

Pada prinsipnya, galvanometer terdapat pegas torsi kecil di dalamnya, sehingga


bisa menunjukkan posisi yang lebih presisi di angka nol. Arus listrik akan mengalir
melalui koil yang tersedia sehingga menghasilkan medan magnet. Medan magnet inilah
yang selanjutnya akan memastikan apakah terdapat arus listrik pada komponen
tersebut. Jika terdapat arus listrik, koil akan berputar dan mendorong pegas sebagai

2
penggerak jarum penunjuk. Pergerakan jarum penunjuk itulah yang mengindikasikan
apakah terdapat arus listrik di komponen yang diperiksa. Arah gerak jarum
galvanometer dipengaruhi oleh kecepatan magnet yang dimasukkan di sekitar
solenoida. Hal ini karena pada ujung kumparan terdapat arus listrik sehingga ketika
berdekatan dengan kutub magnet, kumparan akan mengalami gaya gerak listrik induksi
elektromagnetik (GGL Induksi).
II.1.2 Relai
Relai merupakan komponen elektronik berupa saklar atau switch elektrik yang
dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu elektromagnet dan
mekanikal (seperangkat kontak sakelar/switch). Relai berfungsi untuk mengendalikan
sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan sinyal tegangan rendah sehingga
dapat menjaga komponen lain yang ada pada sebuah alat.

Gambar II.2 Relai


Pada prinsipnya, pada saat kumparan elektromagnet yang di bagian dalamnya
terdapat sebuah logam feromagnetis mendapati aliran arus listrik. Maka secara
otomatis akan muncul medan magnet sementara yang akan menarik tuas armature
sehingga akan merubah posisi dari kontak switch.
II.1.3 Kereta Maglev
Maglev adalah singkatan dari Magneticly Levitated Trains, yang secara harfiah
berarti kereta yang mengambang secara magnetis. Sering disebut sebagai kereta
magnet. Sesuai dengan namanya, prinsip kereta api ini adalah menerapkan levitasi

3
magnetik pada rel, mengangkat rel sedikit ke atas, dan menghasilkan gaya dorong oleh
motor induksi. Kereta ini dapat melaju dengan kecepatan hingga 650 km/jam (404
mph), jauh lebih cepat dari kereta biasa.

Gambar II.3 Kereta Maglev


Maglev adalah kereta api yang menggunakan konsep elektromagnetik untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kereta ini dilengkapi dengan
elektromagnet yang bergerak dalam orbit magnet listrik. Magnet tolak-menolak,
sehingga kereta mengapung tepat di atas rel kereta api. Kereta api bergerak lebih cepat
karena gesekan antara kereta dan rel lebih kecil. Gaya magnet linier digunakan untuk
menggerakkan kereta sehingga tidak terjadi gesekan antara rel dan kereta. Kereta
Maglev mengapung sekitar 10 mm di atas rel. Gaya dorong ke depan dihasilkan oleh
interaksi antara rel magnetik dan mesin asinkron. Mesin asinkron juga menghasilkan
medan magnet di dalam kereta.
II.1.4 Motor Listrik
Motor listrik adalah suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Mesin ini bersih, tenang dan sangat efisien. Alat ini bekerja berdasarkan
prinsip bahwa arus listrik yang mengalir melalui sebuah kumparan dalam medan
magnet akan memberikan gaya untuk memutar kumparan tersebut. Dalam motor
induksi, arus bolak-balik diterapkan pada belitan tetap (stator), yang menciptakan
medan magnet dan menginduksi arus pada belitan berputar (rotor) yang
mengelilinginya. Keuntungan motor jenis ini adalah tidak perlu mengirimkan arus
melalui kolektor ke bagian mesin yang bergerak. Dalam motor sinkron, arus bolak-
balik yang disuplai hanya ke stator menciptakan medan magnet yang berputar
bergantian dengan medan magnet rotor. Dalam hal ini, magnet bebas, menyebabkan

4
motor berputar pada kecepatan yang sama dengan kecepatan putaran medan stator.
Rotor dapat berupa magnet permanen atau elektromagnet yang disuplai dengan arus
searah melalui slip ring.

Gambar II-4 Motor Listrik


Prinsip operasi motor listrik mengikuti hukum gaya lorentz dan hukum tangan
kiri Flemming, yang menyatakan bahwa ketika konduktor pembawa arus ditempatkan
dalam medan magnet, sebuah gaya diterapkan pada pengemudi. Arah gaya yang
dialami pengemudi ditunjukkan oleh aturan tangan kiri Flemming. Gaya ini diterapkan
oleh setiap pemandu pada rotor sehingga menghasilkan putaran dengan torsi yang
cukup untuk memutar beban yang dikopel ke motor.
II.1.5 Speaker
Speaker atau pengeras suara adalah satu atau lebih perangkat keras yang
mengubah sinyal listrik atau sinyal listrik menjadi frekuensi suara dengan cara
menggetarkan komponen berupa memberan. Pengeras suara beroperasi berdasarkan
prinsip gaya lorentz. Pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu kerucut kertas yang
dihubungkan dengan koil suara atau silinder yang dikelilingi kawat tembaga dan
magnet internal berupa silinder atau kutub utara di tengahnya dan dikelilingi. oleh
kutub selatan.

5
Gambar II.5 Speaker
Ketika arus dilewatkan melalui kumparan, ia memberikan gaya lorentz yang
disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya tergantung dari arus yang
dihasilkan oleh terminal pengeeras suara, sehingga akan menyebabkan kerucut kertas
bertabrakan dengan udara sehingga menghasilkan gelombang suara tergantung dari
frekuensi pengeras suara. arus akan mengalir dari terminal pengeras suara ke koil suara
sehingga akan terjadi aliran elektron dalam medan magnet.
Sehingga elektron yang berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz
yang dapat menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-
elektron yang ada disekitar kerucut bertumbukan dengan udara, sehingga dengan
kejadian atau peristiwa tersebut maka dihasilkanlah gelombang bunyi oleh alat ini.
II.1.6 Video Recorder

Gambar II.6 Video Recorder

6
Video recorder atau perekam video adalah alat yang berguna untuk menyimpan
rekaman video dari kamera dan mengolahnya ke dalam bentuk digital. Pada perekam
video, sinyal disimpan pada pita magnetik. Perekam video sangat bergantung pada
magnet dan listrik. Impuls magnetik dari kawat energi motor listrik digunakan untuk
memutar drum dengan kecepatan tinggi dan dengan lembut memasang pita itu. Untuk
merekam program, arus listrik akan melalui kumparan kawat drum untuk membuat
pola magnetik pada tabung. Oleh karena itu, saat kaset diputar, alat perekam dapat
menghasilkan arus listrik dari pola magnet ini dan mengubahnya menjadi gambar.
II.1.7 Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang
pemeriksaan diagnostic radiologi yang menghasilkan rekaman gambar potongan
penampang tubuh /organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan
antara 0,064 -1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom
hydrogen (Notosiswoyo & Suswati, 2004).

Gambar II.7 Magnetic Resonance Imaging


Pada prinsipnya, inti hidrogen tubuh manusia berada dalam posisi acak. Ketika
memasuki medan magnet yang cukup besar, posisi inti ini menjadi magnet yang sejajar
dengan medan magnet. Inti hidrogen kemudian dapat berpindah dari tingkat energi
rendah ke tingkat energi tinggi ketika menerima energi yang benar, yang disebut energi
Larmor. Energi dilepaskan saat inti hidrogen bergeser dari tingkat energi rendah ke
tingkat energi tinggi. Sinyal-sinyal ini direkam dan data yang dihasilkan diproses oleh
komputer untuk membuat gambar.

7
II.1.8 Bel Listrik
Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari perubahan
energi listrik pada magnet yang kemudian menghasilkan energi gerak yang berfungsi
sebagai sumber suara. Di bawah ini merupakan komponen yang ada pada bel listrik.

Gambar II.8 Bel Listrik


Pada prinsipnya, ketika sakelar ditekan hidup, arus listrik mengalir melalui
pemutus ke dalam kumparan elektromagnetik, menciptakan medan magnet yang
menarik armature striker (pemukul) sehingga membunyikan bel. Ketika armature
striker tertarik ke elektromagnet, sambungan listrik pemutus terputus dan koil
elektromagnetik dihilangkan energinya. Kumparan elektromagnetik non-konduktif
kehilangan medan magnetnya dan tidak dapat lagi menariknya. Armature yang terputus
kembali ke posisi semula dan pemutus terhubung kembali sehingga memungkinkan
arus mengalir kembali ke kumparan solenoida dan menarik armature untuk waktu
selanjutnya. Dengan demikian, siklus proses berulang dengan cepat dalam hitungan
detik, menghasilkan suara yang terus menerus.

8
DAFTAR PUSTAKA

DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M. (2006). DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR II


TAHAP PERSIAPAN BERSAMA ITB Materi Sesuai Dengan Silabus Mata
Kuliah Fisika Dasar II ITB. Bandung: ITB.
Mirrobi, N. (2019). Medan Magnet. Retrieved from Sumber Belajar Kemdikbud:
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Medan%20Magnet-
Gugun/Konsep-Medan-Magnet.html
Nilawanti, L. (2021). Pengertian Gaya Magnet: Sifat, Manfaat, Dan Contohnya.
Retrieved from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-gaya-
magnet/#PENGERTIAN_GAYA_MAGNET
Notosiswoyo, M., & Suswati, S. (2004). Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien. Media Litbang Kesehatan Volume
XIV Nomor 3, 8-13.
Yusti, A. (2019, April 28). Aplikasi Gaya Magnet. Retrieved from Scribd:
https://www.scribd.com/doc/263429079/Aplikasi-Gaya-Magnet

Anda mungkin juga menyukai