Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROJECT FISIKA DASAR

BEL LISTRIK SEDERHANA

Disusun Oleh:

Nama : Yusda Warahmah


NIM 3333190089
Jurusan : Teknik Industri (A)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


CILEGON – BANTEN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya
perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak
yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara). Bel listrik telah banyak
dimanfaatkan manusia seperti yang digunakan sebagai bel rumah, bel sekolah,
sebagai alaram, sirene mobil, dan macam-camam manfaat lainnya. Prinsip kerja bel
listrik berkaitan dengan kemagnetan, dimana sifat kemagnetan yang dihasilkan adalah
sementara karena bergantung pada energi listrik yang dihasilkan.
Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak benda yang
mempunyai sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering diukur oleh mudah
tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet. Medan magnet ini muncul
pada suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang berubah terhadap waktu akan
menimbulkan medan magnet yang berubah terhadap waktu dan menimbulkan medan
listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan dan kelistrikan dan terjadi bolak balik sebagai
penyebab dan akibat, dan sering dinamakan sebagai medan elektromagnet. Penerapan
medan magnet dan medan elektromagnet sudah sangat banyak dalam berbagai
bidang, misalnya bidang kedokteran, permesinan, alattransportasi, komunikasi dan
hardware komputer.
Bel listrik merupakan salah satu alat yang juga memanfaatkan sifat kemagnetan.
Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun pembuatan bel listrik terus mengalami
perubahan. Pada awalnya bel listrik telah dibuat sejak tahun 1600, dimana alat dan
bahan yang digunakan masih sangat sederhana. Lewat pemikiran-pemikiran baru dari
berbagai para ahli, maka komponen bel listrik menjadi semakin kompleks dan
menghasilkan bunyi-bunyi yang lebih berfariasi.
Pada laporan ini, akan dibahas cara pembuatan dan kerja bel listrik yang
memanfaatkan sifat kemagnetan induksi dengan sumber energi adalah baterai.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada project bel listrik sederhana yaitu:
1. Membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet
yang berisolasi.
2. Menentukan besar kuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari project ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas,
kontrol dan terikat. Variabel bebas dalam project ini adalah kuat arus listrik. Variabel
kontrolnya adalah banyak lilitan kawat tembaga dan variable terikatnya adalah kuat
medan magnet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Magnet
Magnet adalah suatu benda yang secara alami dapat menarik benda-benda lain
yang terbuat dari bahan logam. Tidak semua bahan dapat ditarik oleh magnet, dimana
bahan tersebut dapat digolongkan menjadi bahan paramagnetik, diamagnetik dan
feromagnatik. Bahan-bahan feromagnetik terutama besi dan unsur-unsur transisi
lainnya,sangat memperbesar medan magnet. Bahan-bahan yang lain hanya sedikit
mempengaruhi medan magnet. Bahan feromagnetik mengandung domain-domain,
atau wilayah-wilayah dengan atom yang sejajar, yang bekerja sebagai magnet-magnet
batang yang kecil. Ketika domain-domain dalam sebuah benda disejajarkan satu sama
lain, benda tersebut menjadi sebuh magnet. Penjajaran domain-domain dalam magnet
permanen tidak mudah terganggu.

Magnet memiliki kutub utara dan selatan yang menghasilkan medan magnet.
Meskipun magnet di potong-potong, ia tetap memiliki dua buah kutub. Daerah di
sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medan magnet,
dimana daerah medan magnet tersebut dapat digambarkan dengan garis-garis yang
sejajar dan tidak saling berpotongan. Semakin jauh dari sumber magnet, maka garis-
garis medan magnet akan semakin jauh yang berarti kekuatan magnet juga semakin
berkurang. Medan magnet pada suatu titik dinyatakan sebagai suatu vector dan
arahnya ditentukan oleh kaidah tangan kanan.. Besar medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik disebut induksi magnet.

2.2 Sumber Magnet


Terdapat dua jenis magnet yaitu magnet permanen atau alami danmagnet buatan
yang memiliki sifat kemagnetan hanya sementara.Magnet alami dapat ditemukan di
alam yaitu berupa batu magnet dan juga magnet bumi yang merupakan magnet
terbesar. Sedangkan magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat manusia untuk
keperluan tertentu. Salah satu cara pembuatan magnet yang biasa di lakukan adalah
magnet induksi atau pembuatan magnet dengan memanfaatkan arus listrik.
Pada prinsipnya jika sebuah kumparan dialiri arus listrik, maka daerah disekitar
kumparan tersebut memiliki medan magnet. Medan magnet dihasilkan oleh muatan
yang bergerak, dan tentu saja termasuk arus listrik. Arah medan magnet dari suatu
kawat yang mengalirkan arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan aturan
kaidah tangan kanan. Yaitu dengan cara menggenggam kawat, dimana ibu jari
menyatakan arah arus, dan empat jari lain menyatakan arah medan magnet. Aturan
yang sama dapat digunakan untuk menentukan arah medan magnet untuk kawat
melingkar berarus.

Gambar 2.1 Kaidah Tangan Kanan

Pada sebuah kawat melingkar dengan jari-jari r dan N lilitan yang dialiri arus
maka kuatnya medan magnet adalah :

B = medan magnet (wb/m^2)

i = kuat arus listrik (A)

r = jari-jari (m)

μ0 = permiabilitas ruang hampa (4π.10^-7 wb/Am)

N = jumlah lilitan
2.3 Bel Listrik
Banyak sekali pemanfaatan elektromagnetik dalam kehidupan kita, salah satunya
adalah bel listrik. Bel listrik bekerja menggunakan prinsip elektromagnetisme yaitu
pembuatan magnet sementara dengan cara dialiri arus listrik. Pada dasarnya bel listrik
terdiri atas dua elektromagnet yang disebut solenoida, dimana setiap solenoida
dililitkan pada arah yang berlawanan. Solenoida adalah penghantar melingkar yang
berbentuk kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida akan
lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi
oleh sebuah penghantar lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus
listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya
magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat
melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan
medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah
mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung
kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
BAB III
METODOLOGI PEMBUATAN

3.1 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan dalam project bel listrik sederhana

Table 3.1 Alat dan Bahan

Papan

Tembaga

Saklar

Baterai
Pemukul

Lonceng/bel

Baut

Lem

Gunting
Lakban

3.2 Prosedur Pembuatan


Berikut adalah prosedur pembuatan bel listrik sederhana:
1. Langkah pertama adalah pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet.
Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada baut. Banyaknya
lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat
namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih banyak, makan lilitan dibuat
lebih banyak.
2. Pasang pemukul pada papan dengan menggunakan lem
3. Pasang lonceng/bel dekat dengan ujung pemukul dengan menggunakan lem
4. Pasang kumparan dekat dengan pemukul dan rekatkan dengan lakban.
5. Sambungkan ujung kumparan pada pemukul dan kutub negative baterai.
6. Sambungkan saklar pada pemukul dan kutub positif baterai.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut ini adalah hasil yang didapatkan dari project bel listrik sederhana yang
telah dilakukan menggunakan alat dan bahan serta prosedur percobaan yang telah
dijabarkan pada BAB III.

Bel listrik sederhana mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi
listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi
sebagai sumber pelaku timbulnya suara). Hubungan antara medan magnet dan arus
listrik disebut dengan elektromagnetisme. Pada project ini digunakan kumparan yang
terbuat dari tembaga panjang yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan
bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya atau disebut solenoida.

4.2 Pembahasan
Prinsip kerja sebuah bel listrik yang dirangkai secara seri dapat dijelaskan
sebagai berikut:

Gambar 4.2 Desain Project Bel Listrik Sederhana

Ketika saklar (7) di sambung, maka arus listrik mengalir dari sumber (3) menuju
solenoida yang berisi inti besi (1), berdasarkan prinsip elektromagnetik maka ketika
solenoida yang berisi inti besi dialiri arus listik, inti besi akan berubah menjadi
magnet sementara sehingga menarik pemukul (5) menuju magnet, akibatnya aliran
listrik terputus karena pemukul tidak lagi bersentuhan dengan penyambung no (6),
ketika pemukul tertarik kearah magnet, secara bersamaan pemukul juga memukul
piringan (2). Karena aliran arus listrik terputus, maka elektromagnetik akan hilang
sifat kemagnetannya, hal ini mengakibatkan pemukul kembali ke posisinya semula,
proses tersebut terjadi berulang kali dengan cepat sehingga bel terdengar tidak
terputus-putus.

Pada project bel listrik ini terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan bel
listrik tersebut tidak bekerja bekerja, yaitu kurang banyaknya lilitan dalam membuat
kumparan sehingga kuat medan magnet yang dihasilkan terlalu kecil solusinya yaitu
memperbanyak lilitan kawat tembaga pada baut. Kemudian terdapat juga kendala
pada pemukul, pemukul tidak dapat menerima aliran listrik akibat terhalang pewarna
yang terdapat pada gergaji besi, solusi yang dilakukan yaitu mengamplas pemukul
hingga pewarna hilang.
Kuat medan magnet yang digunakan pada project bel listrik ini dapat dihitung
menggunakan rumus kuat medan magnet sebagai berikut.

Dengan i (kuat arus listrik) sebesar 16 Ampere, N (jumlah lilitan) sebanyak 190
lilitan, dan r (jari-jari) 0,004 meter, maka berikut ini perhitungannya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya percobaan, maka dapat disimpulkan bahwa medan magnet
dapat dihasilkan dengan menggunakan prinsip elektromagnetisme yaitu pembuatan
magnet sementara dengan cara dialiri arus listrik. Kuat medan magnet yang
dibutuhkan agar bel listrik dapat bekerja yaitu sebesar .

5.2 Saran

Diharapkan pembaca dapat memanfaatkan laporan yang penulis tulis sebagai


pedoman pembuatan project bel listrik sederhana. Diharapkan juga agar pembaca
tidak mengalami kendala yang sama seperti penulis dengan mempertimbangkan
solusi yang penulis berikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/7998986/Komponen_dan_Cara_Kerja_Bel_Listrik
https://www.academia.edu/10242083/MAKALAH_PRATKUM

https://www.academia.edu/10420796/Bel_Listrik_LAPORAN_PRAKTIKUM_LIST
RIK_MAGNET_Oleh_Dosen_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_FISIKA_JURU
SAN_TARBIYAH_SEKOLAH_TINGGI_AGAMA_ISLAM_NEGERI_STAIN_BAT
USANGKAR_2012_ABSTRAK

https://www.academia.edu/7719318/Rangkaian_bel_listrik_sederhana

1 0

Anda mungkin juga menyukai