BAB I
ELEKTROMAGNET
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.1 Menjelaskan definisi tentang magnet secara umum
1.2 Menjelaskan cara membuat dan menghilangkan sifat kemagnetan suatu magnet
1.3 Menjelaskan bagaimana proses terjadinya elektromagnet pada penghantar dan kumparan
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini
ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah
Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m 2 = 1 tesla, yang
mempengaruhi satu meter persegi.
1
Transformator
Politeknik Negeri Malang
1. Magnet Tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet
(berelektromagnetik).Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
• Neodymium Magnets (NdFeB, NIB, atau magnet Neo) , merupakan magnet tetap yang
paling kuat, merupakan sejenis magnet langka-bumi, terbuat dari campuran logam
neodymium, besi, dan boron yang membentuk struktur kristal Nd2Fe14B tetragonal.Aplikasi
Neodymium magnet Alnico telah diganti dan ferit magnet dalam banyak aplikasi berbagai
teknologi modern di mana magnet permanen yang kuat diperlukan, karena kekuatan mereka
lebih besar memungkinkan penggunaan yang lebih kecil, ringan magnet.
• Samarium-Cobalt Magnets, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari
paduan samarium dan kobalt . Telah dikembangkan pada awal tahun 1970. Memiliki
temperatur yang lebih tinggi dari magnet Neodimium.
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
3. Magnet Buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.Bentuk magnet
buatan antara lain:
a. Magnet U
b. Magnet ladam
c. Magnet batang
2
Transformator
Politeknik Negeri Malang
d. Magnet lingkaran
Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah: besi dan baja. Besi lebih mudah untuk dijadikan
magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja. Oleh sebab
itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet.
• Dibakar.
• Dibanting-banting.
• Dipukul-pukul.
• Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan
lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
1.3. Elektromagnet
Gambar 2a
Gambar 2b
Gambar 2. Elektromagnet
3
Transformator
Politeknik Negeri Malang
Jika suatu konduktor jika dialiri arus listrik maka pada sekeliling konduktor tersebut akan timbul
fluksi dan rapat medan magnet (B) seperti terlihat pada gambar 2, sbb :
𝜙
B= ;
𝐴
Dari formula dan gambar 2b di atas dapat diketahui bahwa dengan adanya arus mengalir pada
suatu lilitan maka akan timbul medan magnet di sekeliling lilitan tersebut. Selain itu, garis gaya
magnet juga melewati inti dari kumparan sehingga di dalam inti akan terdapat 2 jenis garis gaya
magnet yang arahnya bersamaan sehingga saling menjumlahkan dan timbullah resultan gaya
magnet. Garis-garis gaya medan magnet tersebut akan memotong konduktor dari lilitan & sesuai
dengan prinsip induksi elektromagnetik maka perpotongan antara garis gaya magnet dengan
konduktor lilitan akan menghasilkan tegangan induksi. Prinsip induksi elektromagnetik tersebut
di atas akan mendasari kerja dari operasi mesin-mesin listrik antara lain generator listrik , motor
induksi, dan transformator.
4
Transformator