Disusun Oleh :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anugerah dan
rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Induksi Magnetik
dan Gaya lorentz ini tepat waktu. Dalam makalah ini dijelaskan tentang
pengertian induksi magnetik, penerapan induksi magnetik dan miskonsepsi
tentang induksi magnetik, pengertian gaya lorentz dan penerapan dalam hidup
sehari hari..
Makalah ini masih jauh dari yang diharapkan, baik pengetikan, penataan
dan sebagainya. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan
saran yang membangun.
Penulis
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital.
Dengan adanya transformator keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat
terpenuhi. Dahulu untuk membawa listrik diperlukan kuda. Kuda akan membawa
pembangkit listrik untuk penerangan lapangan ski. Seandainya transformator
belum ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan untuk penerangan sebuah
kota.
Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba diperhatikan.
Pembangkit listrik biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk
membawa energy listrik, atau lebih dikenal transmisi daya listrik, diperlukan
kabel yang sangat panjang. Kabel yang demikian dapat menurunkan tegangan.
Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan kembali tegangan sesuai
keperluan. Dan kamu pasti melihat tabung berwarna biru yang dipasang pada
tiang listrik. Alat tersebut adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan tegangan.
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu
medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet
tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa arti Induksi Magnetik ?
2. Bagaimana Penerapan Induksi magnetik?
3. Apa contoh miskonsepsi siswa tentang induksi magnetik?
4. Bagaimanakah pengaruh yang ditimbulkan medan magnet menurut para ahli fisika
& penerapannya dikehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui arti Induksi magnetik.
2. Mengetahui penerapan Induksi magnetik
3. Mengetahui miskonsepsi siswa tentang induksi magnetik
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan
medan magnet dan penerapannya dikehidupan sehari-hari.
Gaya Magnetik Medan Magnet
Penghantar yang dialiri arus Muatan listrik yang Dua kawat lurus sejajar
bergerak dalam medan yang dialiri arus
F=Bil sin 𝛼 magnet
2𝑖.𝑖 2
F=Bqv sin 𝛼 F=k 𝑡
𝑟
Jari-jari lintasan
𝑚𝑣
r=k
𝐵𝑞
BAB II
PEMBAHASAN
Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz, yaitu “Ggl Induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber
perubahan fluks magnetik”. Fluks Magnetik adalah kerapatan garis-garis gaya
dalam medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang
lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik (B) lebih lemah,
sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat
dan kuat medan magnetik (B) lebih tinggi.
2.2 Terjadinya Induksi magnetik
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan,
maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus
listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
memotong kumparan disebut arus induksi.
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya
penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum
galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.
Terdapat beberapa cara memperbesar GGL induksi. Ada tiga faktor yang
memengaruhi GGL induksi, yaitu
1. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
Ada dua jenis generator, yaitu :
a. Generator arus bolak balik (AC) atau alternator.
b. Generator arus searah (DC)
Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak
pada bentuk cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada
generator arus bolak-balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada
generator arus searah terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya (cincin
belah atau komutator).
- Dinamo sepeda
- Generator AC pembangkit listrik.
2. Transformator
Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC
disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input
dan terminal output. Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal
output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah
dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan
diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa
induksi magnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang
dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada
elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya
tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan
sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan
GGL induksi pada kumparan sekunder. Adapun, arus induksi yang dihasilkan
adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder. Bagian
utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan primer,
dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN
sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan.
Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran
(output).
2. 5 Miskonsepsi pada Induksi Magnetik
Arus listrik bisa terjadi pada ujung-ujung Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
kumparan saat magnet berada dekat dengan bergerak. Jika magnet diam di
kumparan. dalam kumparan, di ujung kumparan tidak
terjadi arus listrik.
Ketika magnet digerakan masuk keluar Galvanometer akan bergerak menyimpang
kumparan dengan kecepatan tetap maka ketika magnet bergerak dalam kumparan dan
galvanometer akan kembali ke nol. akan kembali ke nol ketika magnet sudah
diam.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus : F=q.
v . B sin θ
Keterangan:
F =gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu
medan magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam
kaidah tangan kanan):
F = B.I.l
Keterangan :
F = gaya lorentz (N)
I = kuat arus melalui penghantar (A)
l = panjang kawat penghantar (m)
B = medan magnet (Wb/m2)
3.2 Menentukan Arah Gaya Medan Magnet Pada Gaya Lorentz
Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari
tangan kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap
telunjuk dan tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B)
diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah
gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah.
Karena gaya Lorentz ( F) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran
vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil
perkalian vector (cros-product) dari I dan B.
F=I.B
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus:
F = I.B sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.
Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap
satuan panjang. Jadi jika panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat
dihitung dengan rumus
F = I . ℓ . B . Sin θ
Keterangan :
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet (Wb/m2) atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B
keterangan :
F = gaya lorentz (N)
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
L = panjang penghantar (m)
Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab : FL = I . ℓ . B . sin θ
= 10-3 newton
2. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi
sepanjang arah timur-barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya
6.10-5 T. Jika massa persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2,
berapa arus yang mengalir di dalam kawat supaya besar gaya yang dialaminya
seimbang dengan berat kawat ? ….
Dijawab : FL = w
B. I. L = m . g
B . I = m/L . g
6 . 10 – 5 . I = 5 . 10 – 3 . 10
3.1 Kesimpulan
a. Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang
mengalir dalam konduktor.
b. Penerapan Induksi magnet terdapat pada dua alat yang hampir sama bagian-
bagiannya yaitu pada generator dan dynamo.
c. Miskonsepsi pada Induksi Magnetik adalah Arus listrik bisa terjadi pada ujung-
ujung kumparan saat magnet berada dekat dengan kumparan dan Ketika magnet
digerakan masuk keluar kumparan dengan kecepatan tetap maka galvanometer
akan kembali ke nol.
d. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu gaya yang dihasilkan
dalam suatu medan magnet sangat dipengaruhi oleh besarnya muatan, kuat medan
magnet, kuat arus listrik, panjang penghantar, dan arah muatan, sehingga dari
pengaruh-pengaruh tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan arah dan besar
gaya yang akan dihasilkan, contohnya pada motor kipas, alat ukur listrik dll.