Anda di halaman 1dari 25

TUGAS FISIKA RANGKUMAN

(INDUKSI MAGNET)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Oleh:

Zafira Adzkia Kamila

Sayla Maulaya Nabila

Lutfi Rizaldi Mahida

Muhammad Gilang Eka Putra

XII MIPA 3

Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta

2021-2022

Jl. H. Jaelani 3 No.5, RT.5/RW.1, Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota


Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12260
A. PENGERTIAN

Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
memiliki sifat khusus.Kata magnet diambil dari daerah di Asia,yaitu Magnesia .Di
Magnesia,bangsa Yunani menemukan sifat magnetic dari bebatuan yang mampu
menarik biji besi.

B. SIFAT-SIFAT MAGNET

 Magnet hanya menarik benda tertentu yang ada di sekitarnya. Tidak semua
jenis benda bisa ditarik oleh magnet meski berada dalam jangkauannya.
 Gaya magnet dapat menembus benda.
 Magnet mempunyai dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
 Apabila kutub magnet yang sejenis didekatkan satu sama lain, kedua kutub
akan saling tolak menolak. Sebaliknya, kutub yang berlainan akan saling
tarik-menarik.
 Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Medan magnet akan semakin
rapat jika didekatkan dengan magnet.
 Sifat kemagnetan dapat melemah atau hilang karena hal tertentu, seperti
sering jatuh, terbakar, atau lainnya.

C. JENIS BAHAN MAGNET

Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara umum terbagi menjadi
dua, yaitu bahan magnetik (feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.

 Bahan Magnetik (Feromagnetik)

Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jika
benda jenis feromagnetik berada dekat dengan magnet, magnet akan menarik benda
tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat dijadikan suatu
magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.

 Bahan Nonmagnetik

Bahan nonmagnetik terbagi atas:

1. Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet
kuat. Contohnya alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.
2. Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat
ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat dengan magnet
yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng, merkuri, dan
lainnya.

D. MACAM-MACAM BENTUK MAGNET

 Magnet batang bentuknya menyerupai batang atau balok atau kubus.


 Magnet silinder, menyerupai tabung panjang.
 Magnet jarum menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub
magnet yang runcing.
 Magnet U (magnet ladam) berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan
huruf U.
 Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
 Magnet keping, magnet ini memiliki bentuk menyerupai kepingan logam.

E. PEMBENTUKKAN MAGNET
1) Hipotesis Weber

Weber telah mengmukakan teorinya yang disebut dengan hipotesis Weber yang
isinya sebagai berikut :
- Bahan magnetik terdiri atas atom-atom magnetik yang disebut magnet
elementer.
- Pada bahan yang belum menjadi magnet, maka magnet elementernya belum
tersusun dengan teratur.
- Pada bahan yang sudah menjadi magnet, magnet elementer sudah tersusun
dalam barisan yang teratur dengan pola lurus.
- Magnet elementer besi mudah diarahkan sehingga besi lebih mudah dijadikan
magnet.

2) Cara Pembentukkan Magnet


 Cara pertama untuk membuat magnet adalah dengan menggosokan magnet.
Jadi, kalau magnetnya digosokkan secara berulang-ulang pada besi dan baja
dengan teratur, maka besi dan baja tersebut akan bersifat magnetik. Kalau
sudah bersifat magnetik gitu, berarti dia sudah jadi magnet. kutub magnet
yang dihasilkan pada magnet baru ini pasti berlawanan dengan kutub magnet
yang menggosoknya.

 Cara yang kedua disebut dengan elektromagnet. Proses pembuatan magnet


dengan cara elektromagnet ini sangat mengandalkan arus listrik.Caranya
dengan melilitkan besi atau baja dengan kawat berarus listrik.Sebelum itu
kakwatnya harus dihubungkan dengan baterai terlebih dahulu. Nanti, susunan
magnet elementer pada besi atau baja tersebut akan didapat dari arus DC
baterai. Arah kutub magnetnya bisa ditentukan lewat kaidah tangan kanan.
 Cara yang terakhir namanya induksi. Proses pembuatan magnet dengan cara
induksi ini cukup sederhana.Caranya hanya mendekatkan besi atau baja
dengan bahan magnet yang cukup kuat. Lalu, besi atau baja tersebut akan
menjadi magnet. ketika mereka dijauhkan dari bahan magnet tersebut, besi
akan sangat mudah kehilangan sifat magnetnya.Tetapi untuk baja tetap bisa
mempertahankan sifat magnetnya , walaupun sudah tidak berada di dekat
bahan magnet tersebut.
Medan Magnet
Medan magnetik adalah ruang di sekitar suatu magnet di mana magnet lain atau
benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika
diletakkan dalam ruang tersebut. Garis-garis gaya magnet atau fluks magnetik
adalah garis-garis yang menggambarkan adanya medan magnetik.

Sifat garis-garis gaya magnetic

 Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.


 Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
 Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan
magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis magnetiknya
renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.

Sudut Deklinasi dan Inklinasi


Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk antara arah utara-selatan geografi
dengan arah utara- selatan kompas.
Sudut inklinasi adalah sudut yang dibentuk medan magnetik (garis gaya
magnetik) disembarang titik dengan horisontal permukaan bumi
Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan
magnet. Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang
mengalir.

Garis-garis Gaya Magnetik di Sekitar Penghantar Luru

Medan magnetik di sekitar kawat penghantar lurus yang dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Arah ibu jari = arah arus listrik
Arah keempat jari = arah medan magnetic

Induksi Magnet di Sekitar Penghantar Lurus Berarus

besar induksi magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus yang berjarak a
dari kawat berarus listrik I dinyatakan dalam persamaan:

Keterangan :

B = kuat medan magnetik (Wb/m2


= tesla) a = jarak titik dari
penghantar (m)
I = kuat arus
listrik (A) µ0 =
permeabilitas
vakum

Induksi Magnetik yang Ditimbulkan Penghantar Melingkar


Berarus

Sebuah kawat yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari a dan dialiri arus listrik I,
ditunjukkan pada Gambar di bawah.
Induksi magnetik akan bernilai maksimum ketika x = 0 atau titik terletak di pusat
lingkaran, maka akan berlaku:

Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik yang
terjadi di pusat lingkaran adalah:

Keterangan :
Bx = induksi magnetik
(Wb/m2) I = kuat arus
listrik (A)
a = jari-jari
lingkaran (m) N
= jumlah lilitan

Induksi magnetik di pusat kumparan kawat melingkar berarus ditentukan dengan


persamaan:

Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida

Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya


sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan
menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari
medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida
tersebut.
Pada Gambar di atas memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada solenoida.
Kedua ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan
magnet, tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar
tersebut adalah di ujung kanan, karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub
utara magnet.

Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik dalam solenoida
(kumparan panjang) berlaku:
B = µ0.I.n

Persamaan (5.18) digunakan untuk menentukan induksi magnet di tengah solenoida.


Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan
persamaan:
B = (µ0 .I.n) / 2

Induksi magnetik (B) hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang (n), dan
arus (I ). Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B seragam.
Hal ini hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi merupakan pendekatan yang
baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke ujung.
“Kumparan adalah sejumlah gulungan kawat berarus yang dibuat dengan melilitkan
kawat tersebut pada sepotong bahan yang terbentuk (former), contohnya adalah
kumparan datar dan solenoida.

Induksi Magnet pada Sumbu Toroida

Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran dinamakan


toroida, seperti yang terlihat pada gambar
Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya dapat
diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2 π a merupakan jumlah


lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh:

B = µ0. I. n

Pengertian GGL Induksi


Gaya gerak listrik induksi adalah beda potensial yang timbul pada ujung-ujung
kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik.
Ada empat cara untuk membangkitkan GGL induksi. Adapun cara-cara tersebut adalah
sebagai berikut.

a. Menggerak-gerakkan magnet keluar masuk kumparan


b. Memutar magnet di dekat kumparan
c. Memutar kumparan dalam medan magnet
d. Memutus-sambungkan arus listrik searah yang melalui kumparan untuk
menginduksi kumparan yang ada di dekatnya.
Besarnya GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan bergantung pada 3
faktor.

1. Jumlah lilitan kumparan. Makin banyak lilitan kumparan, makin besar GGL
induksi yang timbul.
2. Kecepatan keluar-masuk magnet dari dan ke dalam kumparan. Makin cepat
magnet dimasukkan dan dikeluarkan dari kumparan, makin besar GGL induksi
yang timbul pada ujung-ujung kumparan.
3. Kekuatan magnet batang yang digunakan. Makin kuat magnet batang yang
digunakan, makin besar GGL induksi yang timbul.
Jika antara bidang dan medan magnet saling tegak lurus, maka fluks magnetik dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan seperti berikut.

Keterangan:
Φ = fluks magnetik dengan satuan Weber (Wb)
B = induksi atau kuat medan magnet dengan
satuan Tesla (T) A = luas bidang dengan satuan
m2 (m pangkat 2)

Makin cepat perubahan garis gaya magnet, makin besar fluks magnetiknya dan
kekuatan magnetnya juga makin besar. Pernyataan Michael Faraday lebih dikenal
dengan hukum Faraday, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Ei = GGL induksi dengan
satuan volt (V) N = banyak
lilitan
ΔΦ = perubahan garis gaya magnet dengan satuan
weber (Wb) Δt = selang waktu dengan satuan sekon
(s)

Tanda ( – ) menunjukkan arah arus induksi berlawanan dengna arah penyebabnya.


A. Induksi Elektromagnetik ( Fluks Magnetik )

 Pengertian

 Fluks Magnetik

Fluks magnetik dapat didefinisikan sebagai ukuran total atau jumlah total medan
magnet yang melewati suatu penampang tertentu. Fluks magnetik juga sering
diartikan sebagai kerapatan medan magnet. Fluks magnetik yang melewati suatu
bidang tertentu nilainya sebanding dengan nilai jumlah medan magnet yang
melewati bidang tersebut dan jumlah tersebut sudah masuk pada pengurangan atas
medan yang memiliki arah yang berlawanan. Fluks magnetik memiliki satuan
yang disebut weber (Wb) yaitu satuan turunan dari volt detik.

B. Persamaan Fluks Magnetik

 Fluks Magnetik
Keterangan :

∅ =fluks magnetik (Wb)


B = medan magnet (T)
A = luas penampang (m)

C. Penerapan Pada Kehidupan Sehari – hari


 Generator Listrik
Generator listrik adalah piranti utuk mengubah energi mekanik menjadi energilistrik.
Prinsip kerja darigenerator ini mengaplikasikan konsep dari fluks magnetik. Medan
magnet yang ada pada generator dan kumparan jikadigerakkanakan menghasilkan
perubahan fluks magnetik. Dengan adanya perubahan tersebut makatimbullah arus
listrik yang mana dapat kita gunakan untuk alat alat elektronik kita.

 Motor Listrik
Motorlistrik itu kebalikan dari generator listrik. Motor listrik akan bekerja dan
bermanfaat untuk kehidupan manusiajika terjadi perubahan fluksmagnetik. Motor
listrik ini termasuk piranti yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Energi
gerak tersebut dapat terjadi karena energi listrik dari PLN akan diubah menjadi
perubahan fluksmagnetik yang mana menggerakan turbin motor tersebut.
D. Contoh Soal Fluks Magnetik dan GGL Induksi
 Fluks Magnetik
Perhatikan gambar dibawah ini.

Jika medan magnet yang mengenaibidang ialah 50T dan jari jari silinder 1.4m maka
berapa fluks magnetik yang melalui bidang tersebut?

Jawab :

Diketahui
B = 50T

R = 1.4m

Penyelesaian
∅ = B A cos α

∅ = B pi r2 cos α
∅ = 50 22/7 1.42 cos 60
∅ = 154 Wb

Jadi besar fluks magnetik yang dialamibidangtersebut adalah 154 Wb


 GGL Induksi
Sebuah belitan kawat berjumlah 1000 lilitan, mengalami perubahan fluks sebesar 10-
4
Weber dalam waktu 0,1 detik. Berapa GGL induksi pada belitan itu?

Jawaban:
A. APLIKASI GAYA LORENTZ

1. Motor Listrik

Sebuah motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Mesin ini tidak bising, bersih, dan memiliki efisiensi tinggi. Alat ini bekerja dengan
prinsip bahwa arus yang mengalir melalui kumparan di dalam medan magnet akan mengalami
gaya yang digunakan untuk memutar kumparan. Pada motor induksi, arus bolak-balik diberikan
pada kumparan tetap (stator), yang menimbulkan medan magnetik sekaligus menghasilkan arus
di dalam kumparan berputar (rotor) yang mengelilinginya. Keuntungan motor jenis ini adalah
arus tidak harus diumpankan melalui komutator ke bagian mesin yang bergerak. Pada motor
serempak (synchronous motor), arus bolak-balik yang hanya diumpankan pada stator akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dan terkunci dengan medan rotor. Dalam hal ini
magnet bebas, sehingga menyebabkan rotor berputar dengan kelajuan yang sama dengan putaran
medan stator. Rotor dapat berupa magnet permanen atau magnet listrik yang diumpani arus
searah melalui cincin geser.

2. Video Recorder
Pada video recorder, sinyal disimpan di dalam pita magnetik. Video recorder sangat
tergantung pada magnetisme dan listrik. Ia menggunakan dorongan magnetik dari kawat yang
membawa arus dalam motor listrik untuk memutar drum pada kecepatan tinggi dan
menggerakkan pita yang melaluinya dengan lembut. Untuk merekam suatu program, arus yang
mengalir melalui kumparan kawat di dalam drum digunakan untuk menciptakan pola magnetik
pada pipa. Jika pita tersebut diputar ulang, alat perekam menggunakan pola magnetik ini untuk
menghasilkan arus yang dapat diubah ke dalam gambar.

3. Galvanometer

Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa alat ukur, antara lain
amperemeter, voltmeter, serta ohmmeter.

Peralatan ini digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik lemah. Sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 1, galvanometer berupa kumparan bergerak, terdiri atas sebuah
kumparan terbuat dari kawat tembaga isolasi halus dan dapat berputar pada sumbunya yang
mengelilingi sebuah inti besi lunak tetap yang berada di antara kutub-kutub suatu magnet
permanen. Interaksi antara medan magnetik B permanen dengan sisi-sisi kumparan akan
dihasilkan bila arus I mengalir melaluinya, sehingga akan mengakibatkan torka pada kumparan.
Kumparan bergerak memiliki tongkat penunjuk atau cermin yang membelokkan berkas cahaya
ketika bergerak, dimana tingkat pembelokan tersebut merupakan ukuran kekuatan arus
B. MANFAAT INDUKSI MAGNET DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI

Dalam kehidupan sehari-hari gaya magnet digunakan untuk berbagai keperluan


seperti :

1. Mengambil Benda-Benda dari Logam

Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet adalah bahan yang terbuat dari logam
seperti besi, baja, dan nikel. Dengan adanya sifat itu, magnet digunakan pada
beberapa peralatan untuk mempermudah mengambil benda dari logam. Peralatan
tersebut antara lain gunting, obeng, tang, dan alai pengangkut besi tua. Ujung-
ujung gunting dibuat bermagnet agar mudah mengambil dan mencari jarum. Ujung
obeng dibuat bermagnet agar sekrup yang akan dipasangkan menempel pada ujung
obeng sehingga mudah memasangnya.

Alat pengangkut besi tua menggunakan elektromagnet yang dialiri arus listrik kuat
untuk mengangkut besi tua. Besi tua akan menempel pada alas pengangkut selama
arus listrik terns mengalir. Bila arus listrik dimatikan, besi tua akan berjatuhan.
Alat tersebut juga berfungsi memisahkan besi dan baja tua dengan benda-benda
lain yang bukan logam.

2. Penunjuk Arah

Magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet


selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet
tersebut adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam
kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan
selatan. Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas
digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan
jalan.

3. Membantu dalam Perubahan Energi

Coba kamu perhatikan beberapa peralatan listrik seperti televisi dan radio. Apakah
kamu bisa melihat magnet pada peralatan tersebut? Meskipun tidak terlihat,
beberapa peralatan tersebut menggunakan magnet pada bagian pengeras suara
(speaker). Fungsi magnet pada speaker adalah mengubah energi listrik menjadi
energi bunyi.

4. Menghasilkan Listrik

Magnet dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan kecil. Salah satu alat
yang menggunakan magnet untuk menghasilkan listrik adalah dinamo sepeda.
Pada dinamo sepeda, magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil yang
digunakan untuk menyalakan lampu sepeda.

5. Merapatkan Dua Benda

Coba perhatikan pintu lemari es. Mengapa pintu lemari es dapat menutup dengan
kuat dan rapat? Hal tersebut dikarenakan di sekeliling sisi pintu lemari es terdapat
magnet. Sebuah magnet yang panjang diletakkan di dalam karet sepanjang pintu
lemari es. Lemari es terbuat dari baja, jadi magnet akan membuat pintu lemari es
menutup dengan rapat ketika kamu menutupnya. Pintu lemari es yang tertutup
rapat dapat menjaga suhu di dalam tetap dingin sehingga makanan dan minuman di
dalamnya tetap segar.

6. Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev


Kereta api jenis maglev adalah kereta api modern yang bergerak tidak
menggunakan roda tetapi menggunakan magnet. Kereta api maglev bergerak
melayang di atas rel yang terbuat dari magnet. Oleh karena itu kereta api ini
disebut maglev, singkatan dari magnetic levitation yang artinya mengapung di atas
magnet.

Anda mungkin juga menyukai