Disusun oleh,
Nama : Nabila Betari Anjani
Kelas : XII MIPA 5
No Absen : 27
B. LANDASAN TEORI
Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan
khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya. Magnet memiliki
kemampuan untuk menolak benda sekaligus bisa menarik dan mempertahankan benda
lain tersebut tetap menempel. Magnet akan menarik benda magnetis, sedangkan benda
yang tidak dapat ditarik adalah benda tidak magnetis atau juga disebut dengan
diamagnetik.
Karena magnet hanya menarik benda khusus, maka magnet juga bisa tidak bekerja
atau tidak bergaya sama sekali, atau bahkan bisa terjadi penolakan pada beberapa
benda khusus pada magnet. Dalam hal ini akan terjadi Tarik menarik jika
mengandung muatan dengan arah gerak yang sama, sedangkan akan bergerak
berlawan arah jika memiliki gaya tolak diantara dua benda tersebut. Hal ini dianggap
sebagai bentuk energi Tarik dan tolak yang ada di antara kutub magnet dan partikel
gerak yang bermuatan listrik.
1. Saklar
2. Sumber listrik
3. Lilitan kawat
4. Besi u (electromagnet)
5. Besi lunak
6. Pegas baja
7. Interuptor
8. Pemukul bel
9. Bel
D. LANGKAH KERJA
Bel listrik merupakan alat yang digunakan sebagai pertanda mulai atau berakhirnya
suatu kegiatan. Prinsip kerjanya yaitu, ketika aliran arus listrik mengalir pada
kumparan maka besi di dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu menggerakkan
lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi.
1. Ketika saklar ditekan, arus listrik dari sumber akan mengalir menuju interuptor.
Kemudian, arus itu menuju pegas baja dan selanjutnya menuju ke kumparan di
besi U.
2. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan, mengakibatkan besi U
berubah menjadi magnet.
3. Setelah berubah menjadi magnet, selanjutnya besi U akan menarik besi lunak
yang dilekatkan pada pegas baja.
4. Tertariknya besi lunak beserta pegas baja mengakibatkan pegas baja memukul bel
hingga berbunyi.
E. ANALISA
Bel listrik memiliki bagian-bagian utama yang terdiri dari:
Besi U yang dililiti kawat dengan arah yang berlawanan.
Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik.
Besi lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas baja.
Bel sebagai sumber bunyi.
Besi U yang dililiti kawat itulah yang berubah menjadi magnet pada saat dialiri arus
listrik, disebut elektromagnet. Kawat dililitkan secara berlawanan untuk menghasilkan
kutub-kutub magnet yang berlainan pada ujung besi.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, magnet pada bel listrik bukanlah magnet permanen.
Namun, terdiri dari besi U yang akan berubah menjadi magnet ketika dialiri arus
listrik. Saat arus listrik diputus, kemampuan magnetnya akan hilang. Itulah sebabnya
mengapa sehingga magnet pada bel listrik disebut elektromagnet, yaitu magnet yang
dihasilkan dari listrik. Fungsi magnet pada bel listrik dapat diketahui dengan
memahami cara kerja bel listrik dalam menghasilkan bunyi. Jadi, magnet pada bel
listrik berfungsi untuk menarik besi lunak beserta pemukul yang dilekatkan pada
pegas baja yang akan memukul bel hingga berbunyi.