Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA III

MEDAN MAGNET
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika III)

Disusun oleh:

Kelompok 2

Adinda Wulandani Ramadhan 21110120140063

Anisa Ayu Pambudi 21110120140113

Arif Rahman 21110120140156

Jeany Windy Rahayu 21110120140174

Lovenda Kiendra Junova 21110120140166

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Soedarto S.H, Tembalang, Semarang Telp. (024)76480785, 76480788

E-mail: geodesi@undip.ac.id

2021
BAB I
PENDAHULUAN

Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia masa kini. Magnet atau
magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal
dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah
wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki).
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain,
yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya Tarik yang rendah oleh
magnet.
Seperti listrik, magnet juga dapat menginduksi medan yang disebut medan magnet, yaitu
wilayah ruang di sekitar magnet yang selalu dikenai gaya magnet. Medan magnet erat kaitannya
dengan medan listrik, keduanya tidak dapat dipisahkan, hubungan ini selanjutnya disebut medan
elektromagnetik. Elektromagnetisme sendiri pertama kali ditemukan oleh William Sturgeon,
seorang Inggris, pada tahun 1823. Dalam eksperimennya, Sturgeon menciptakan gulungan kawat
yang dililitkan pada batang besi, yang kemudian dialiri arus listrik. Dari sana, ia menyadari bahwa
arus listrik dapat membentuk medan magnet yang terkonsentrasi di inti besi.
Medan magnet juga dapat dihasilkan oleh arus listrik. Kesimpulan ini dapat dibuktikan
dengan pengamatan sederhana berikut ini. Jika Anda menempatkan jarum kompas di sekitar
tambang, Anda tidak melihat efek apa pun pada jarum. Namun, begitu kawat dialiri listrik, Anda
akan menemukan bahwa jarum kompas bengkok. Pengamatan ini menunjukkan bahwa adanya
arus listrik akan menimbulkan medan magnet, dan medan magnet inilah yang bekerja pada jarum
kompas.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Medan Magnet
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan
oleh magnet lain. Medan magnet pada umumnya mengitari bagian-bagian kutub magnet. Medan
magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari partikel bermuatan listrik yang
bergerak atau berputar. Contohnya partikel proton yang berputar dan pergerakan elektron yang
mengalir pada kawat dalam bentuk sirkuit elektronik.

Gambar 1. Fluks medan magnet


Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana medan magnetnya tercipta, yaitu:
 Magnet permanen
Magnet permanen tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar dalam menghasilkan
medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh alam atau dapat dibuat dari bahan
feromagnetik (bahan yang memiliki respon yang kuat terhadap medan magnet).
 Elektromagnet
Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta karena adnya arus listrik
yang mengalir. Semakin besar arus yang diberikan, maka semakin besar pula medan
magnet yang dihasilkan.
II.2 Bentuk Medan Magnet
1. Medan Magnet Pada Kawat Lurus
Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus listrik berbentuk
lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah dari medan magnetnya tegak lurus
terhadap kawat dan searah dengan jari-jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah
arusnya sesuai dengan arah ibu jari.
Gambar 2. Garis Medan Magnet Pada Kawat Lurus
2. Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop
Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan medan magnet lebih
terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada bagian luar loop.

Gambar 3. Medan Magnet Pada Kawat Loop

3. Medan Magnet Pada Magnet Batang


Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup. Melalui hasil
konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N) menuju kutub selatan (S).

Gambar 4. Medan Magnet Pada Magnet Batang

4. Medan Magnet Pada Solenoid


Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya dililitkan pada inti dari
besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang seragam dihasilkan pada
pusat solenoid, sedangkan medan magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah.

Gambar 5. Medan Magnet Pada Solenoida

5. Medan Magnet Pada Bumi


Meskipun pola medan magnet bumi mirip dengan medan magnet batang yang jauh
terkubur di dalam bumi. Bumi memiliki banyak kandungan bijih besi jauh di bawah
permukaan bumi, tetapi karena suhu yang sangat tinggi di dalam inti bumi mencegah
magnetisasi permanen. Para ilmuan mempertimbangkan ahwa sumber medan magnet bumi
berasal dari arus konveksi dalam inti bumi, hal itu disebabkan oleh peredaran ion atau
elektron pada besi cair di inti bumi. Arah medan magnetnya serupa dengan arah medan
magnet pada kawat berbentuk loop.

Gambar 6. Medan Magnet Pada Bumi


II.3 Garis – Garis Gaya Magnet
Garis – garis gaya magnet adalah garis lintasan yang menggambarkan arah dari gaya yang
timbul dari adanya benda bersifat magnetis. Daerah dimana masih ada pengaruh dari gaya magnet
inilah yang disebut medan magnet. Setiap benda yang bersifat magnetis akan mempunyai Kutub
Utara dan Kutub Selatan dan dari ujung Kutub Utara inilah akan muncul gaya dengan arah
membentuk garis - garis lintasan tertutup (membentuk sirkuit) menuju ke Kutub Selatan. Garis-
garis gaya ini paling rapat adalah di ujung-ujung kutub, dan daerah dengan garis-gaya magnet yang
lebih rapat menunjukkan daerah yang kuat medan magnetnya lebih besar, Makin jauh dari kutub
maka makin kecil kerapatan garis gaya. Ini berarti makin jauh dari kutub maka makin lemah medan
magnetnya (Abdullah, 2017). Berikut ini adalah ilustrasi garis – garis gaya magnet .

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Garis – garis gaya magnet di sekitar magnet batang

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Garis – garis gaya magnet di sekitar kutub Utara dan Selatan

Dari dua gambar diatas, terlihat bahwa garis- garis gaya magnet pada kutub-kutub magnet
lebih rapat dibanding disekitar batang magnet. Ini berarti bahwa fluks magnetik dikutub lebih besar
dibanding disekitar batang magnet. Hal ini berarti pula bahwa medan magnet dikutub lebih kuat
dibanding disekitar batang magnet.
Garis – garis gaya magnet ini bentuknya berbeda dengan garis – garis gaya listrik, garis –
garis gaya magnet selalu membentuk sirkuit (lintasan tertutup) karena Kutub utara dan kutub
selatan magnet selalu muncul berpasangan. Sebuah magnet, tidak akan pernah ditemukan kutub
utara magnet saja (tanpa kutub selatan) atau kutub selatan magnet saja (tanpa kutub utara). Jika
sebuah magnet di potong, maka potongannya akan selalu membentuk kutub Utara dan Kutub
Selatan, sehingga garis-garis gaya magnet yang timbul akan keluar dari kutub Utaranya menuju
ke kutub Selatannya.

Sumber : (Abdullah, 2017)


Gambar magnet permanen yang dipotong maka tiap potongan tetap merupakan magnet
Hal ini berbeda dengan pada muatan listrik. Pada muatan listrik kita mendapatkan bahwa
garis gaya keluar dari muatan listrik positif dan masuk pada muatan listrik negative jika kedua
muatan listrik tersebut terletak berdekatan. Namun kedua muatan listrik dapat dipisahkan sejauh-
jauhnya sehingga kita dapat memperoleh muatan listrik positif yang teriosolasi atau muatan listrik
negatif yang terisolasi, yang garis – garis gayanya berbentuk radial di sekitar muatan listrik yang
berupa titiak dan garis – garis gayanya tidak mungkin saling terhubung.

Sumber : (Abdullah, 2017)


Gambar garis – garis gaya listrik pada muatan titik positif dan negative
II.4 Satuan dan Rumus Medan Magnet
Untuk satuan kuat medan yaitu Weber/𝑚2 atau Tesla, Kuat medan magnet di suatu titik di
dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan
magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter.

B = induksi magnetic
𝜇0 = permeabilitas = 4𝜋 × 10−7 (Wb/ A.m)
I = kuat arus listrik ampere (A)
a = rata-rata jari-jari luar toroida (m)

Contoh soal
hitung kuat medan magnetik di P jika diketahui I= 2A

II.5 Medan Magnet sekitar Arus Listrik


Medan magnet dapat terbentuk di sekitar arus listrik atau bisa disebut Induksi, yaitu salah
satu cara menghasilkan medan magnet. Selain itu hubungan antara medan magnet dan arus listrik
juga terdapat pada Gaya Lorentz yaitu medan magnet melakukan gaya pada arus listrik. Jika suatu
kawat yang dialiri arus listrik dan ditempatkan dalam medan magnet maka kawat tersebut
mendapat pengaruh gaya dari medan magnet. Besar dan arah gaya dari kawat yang dialiri arus
listrik dalam medan magnet menurut Hukum Lorentz :
𝐹⃗ = 𝐼𝐿⃗⃗𝐵
⃗⃗𝑠𝑖𝑛𝜃

𝐹⃗ = 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝑁)


𝐼 = 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝐴)
𝐿⃗⃗ = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑚)
⃗⃗ = 𝑚𝑒𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑇)
𝐵
𝜃 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑒𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘

Seorang ahli sains bernama Oersted mendapat kesimpulan mengenai medan magnet di sekitar arus
listrik, sebagai berikut :

1. Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Ini dapat dideteksi dengan menggunakan
serbuk besi yang memerlukan kuat arus yang tinggi, jadi tidak bisa dengan baterai yang
kecil.
2. Arah medan magnet (garis-garis gaya magnet) bergantung pada arah arus listrik. Jika
arah arus diubah, maka arah medan magnet berubah.
3. Besar medan magnet dipengaruhi oleh kuat arus dan jarak terhadap kawat.
Untuk menentukan kuat medan magnet di sekitar arus listrik, salah satu metode yang cukup
sederhana adalah hukum Hukum Biot–Savart merupakan hukum yang umum yang digunakan
untuk menghitung kuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Adapun bentuk konduktor
yang dialiri arus, dan berapa pun arus yang mengalir, maka kuat medan magnet di sekitar arus
tersebut selalu memenuhi hukum Biot–Savart. Namun, kita tidak selalu mudah menentukan kuat
medan magnet di sekitar arus dengan menggunakan hukum Biot–Savart. Untuk bentuk kawat yang
rumit, maka integral pada hukum Biot–Savart tidak selalu dapat diselesaikan.
𝜇0 𝐼𝑑𝐿⃗⃗𝑟⃗
𝑑𝐵 =
4𝜋𝑟 3
𝜇0 = 4 𝜋 × 10−7 𝑊𝑏/𝐴
II.6 Induksi Magnet Pada Kawat Lurus Berarus Listrik
Sebuah kawat lurus yang dialiri arus listrik akan menimbulkan induksi magnet dengan arah
sesuai dengan kaidah tangan kanan.
Untuk menunjukkan arah induksi magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik, genggamlah
kawat dengan tangan kanan dengan ibu jari terbuka. Sesuai dengan kaidah tangan kanan, arah ibu
jari menunjukkan arah arus listrik,sedangkan arah keempat jari yang lain menunjukkan arah medan
magnet, seperti terlihat pada gambar berikut:

Tanda x adalah masuk tanda (.) adalah keluar.


Sebuah kawat yang dialiri arus sebesar 𝑖 akan menimbulkan induksi magnet sebesar 𝐵,
lebih jelasnya terlihat pada gambar berikut ini:

𝜇 ⅈ
0
𝐵 = 2𝜋𝑎

𝐵 = besar induksi magnet (T)


𝑖 = besar arus listrik (A)
𝑎 = jarak titik ke kawat (m)
𝜇0 = permeabilitas magnet (4 𝜋 × 10−7 𝑊𝑏/𝐴)
Bagaimana kalau kawatnya lebih dari satu misalnya 𝑁 buah kawat, maka persamaannya
menjadi:
𝜇0 𝑖𝑁
𝐵=
2𝜋𝑎
II.7 Induksi Magnet Pada Kawat Melingkar Berarus Listrik
Sebuah kawat melingkar yang dialiri arus listrik akan menimbulkan induksi magnet dengan
arah sesuai dengan kaidah tangan kanan.
Untuk menunjukkan arah induksi magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik, genggamlah
kawat dengan tangan kanan dengan ibu jari terbuka. Sesui dengankaidah tangan kanan, arah ibu
jari menunjukkan arah induksi magnet, sedangkan arah keempat jari yang lain menunjukkan arah
arus listrik, seperti terlihat pada gambar berikut:

Kaidah tangan kanan kawat melingkar berarus listrik


Besar induksi magnet pada kawat melingkar berarus adalah:
0 𝜇 ⅈ
𝐵 = 2𝜋𝑎

II.8 Induksi Magnet Pada Solenoida


Medan magnet yang kuat di sekitar arus listrik, dapat dibuat dengan lilitan kawat
membentuk kumparan. Kumparan seperti ini disebut solenoida. Solenoida memiliki sifat yang
sama dengan magnet batang,yaitu mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Arahnya dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Jika kita menggenggam solenoid dengan tangan kanan
dengan ibu jari terbuka, arah ibu jari menunjukkan arah induksi magnet (arah utara) dan arah
keempat jari lainnya merupakan arah arus listriknya.
Kaidah tangan kanan pada solenoida
Besar induksi magnet pada solenoida dapat ditentukan pada pusat dan ujung solenoid. Pada
gambar berikut titik o adalah titik pusat solenoid dan titik p adalah titik ujung solenoid.

Solenoida
II.8.1 Besar Induksi Magnet Pada Pusat Solenoida
Besar induksi magnet pada pusat solenoida dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
𝜇0 ⅈ𝑁
𝐵 = 𝜇0 𝑖𝑛 atau 𝐵=
𝑙

II.8.2 Besar Induksi Magnet Pada Ujung Solenoida


Besar induksi magnet pada ujung solenoida dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
𝜇0 ⅈ 𝜇0 ⅈ𝑁
𝐵= atau 𝐵=
2 2𝑙

II.9 Gaya antar kutub magnet permanen


Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah adalah tertariknya
paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang magnet semacam ini dikatagorikan sebagai
magnet permanen. Disebut magnet permanen karena sifat kemagnetan tetap ada kecuali dikenai
gangguan luar yang cukup besar seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan
yang cukup keras. Batang tersebut tetap menjadi magnet selama tidak ada gangguan luar yang
menghilangkan sifat magnetnya. Bahan yang memiliki sifat magnet permanen disebut bahan
ferromagnetic.
Sebaliknya magnet tidak permanen adalah magnet yang hanya muncul ketika diberi
pengaruh dari luar. Ketika pengaruh tersebut ditiadakan maka sifat magnetic juga hilang.
Contohnya adalah paku yang dililiti kawat beberapa lilitan. Jika kawat dialiri arus listrik maka
paku berubah menjadi magnet. Namun, jika arus listrik pada kawat dihentikan maka sifat
kemagnetan paku hilang. Bahan dengan sifat magnetic sementara seperti ini disebut bahan
paramagnetic. Setiap magnet memiliki dua kutub yang berlawanan. Salah satu kutub dinamai
kutub utara dan kutub lainnya dinamai kutub selatan.
Dinamakan kutub utara karena kutub tersebut cenderung mengarah ke kutub utara geografi
bumi. Sebaliknya, kutub selatan cenderung mengarah ke kutub selatan geografi bumi. Dua magnet
yang didekatkan akan melakukan gaya. Gaya tersebut cenderung mengorientasikan kutub-kutub
dua magnet berada pada posisi berlawanan. Kutub utara satu magnet cenderung mendekati kutub
selatan magnet lainnya. Mengapa demikian?
Karena posisi seperti inilah yang menghasilkan energi interkasi paling kecil. Ingat bahwa
semua proses di alam cenderung menuju kondisi setimbang dengan energi minimum. Makin dekat
dua maget maka gaya yang dilakukan makin besar.
II.10 Mengapa kutub magnet cenderung mengambil arah utara-selatan?
Coba kalian tempatkan sebuah magnet batang yang cukup besar di atas meja dengan kutub-
kutubnya berarah barat-timur. Kutub utara magnet mengarah ke barat dan kutub selatan magnet
mengarah ke timur. Kemudian ikatkan sebuah magnet jarum dengan benang sehingga berada
dalam posisi horizontal. Dekatkan magnet jarum di atas magnet batang. Amati bagaimana arah
kutub magnet jarum? Kalian amati kutub utara magnet jarum menghadap ke timur dan kutub
selatan magnet jarum mengarah ke barat. Mengapa?
Karena kutub utara magnet jarum ditarik oleh kutub selatan magnet batang dan kutub
selatan magnet jarum ditarik oleh kutub utara magnet batang. Karena massa magnet batang jauh
lebih besar daripada massa magnet jarum maka jarum yang mengatur arah orientasinya mengikuti
batang. Pengamatan ini dapat menjelaskan mengapa megnet yang menggantung bebas selalu
mengambil arah utara selatan. Ini akibat bumi kita sebenarnya sebuah magnet permanen dengan
arah kutub sebagai berikut:
i) Kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara geografi bumi.
ii) Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan geografi bumi.
Saat ini kutub selatan magnet bumi berada pada koordinat 86,4° LU dan 166,3° BB
sedangkan kutub utara berada pada koordinat 64,28° LS dan 136,59° BT. Dari nilai koordinat ini
menjadi jelas bahwa garis penguhubung dua kutup megnet bumi tidak melewati pusat bumi. Ini
berarti jarak antara dua kutub magnet bumi lebih pendek dari jari-jari bumi.

Tabel Lokasi koordinat kutub magnet bumi pada berbagai waktu

II.11 Penerapan Gaya Magnetik


Penerapan gaya magnetik dalam kehidupan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Alat ukur listrik
Karena elektromagnetik peka terhadap arus listrik, maka elektromagnetik dapat digunakan
untuk mendeteksi arus listrik. Alat untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik disebut
galvanometer. Galvanometer terbuat dari kumparan yang dihubungkan dengan rangkaian
listrik yang hendak diukur arusnya. Kumparan tersebut dapat berputar bebas pada
tumpuannya, dan diletakkan di daerah medan magnet oleh magnet permanen.
Jika arus listrik mengalir pada kumparan, maka gaya magnetik menyebabkan kumparan
berputar. Kumparan tersebut tidak dapat terus berputar karena ditahan pegas. Saat
kumparan berputar, jarum penunjuk yang dilekatkan pada kumparan tersebut ikut berputar,
dan menunjuk angka tertentu. Karena kumparan akan berputar pada arah yang berlawanan
jika arus dibalik, maka galvanometer dapat digunakan untuk mengukur besar serta
menunjukkan arah arus listrik dalam rangkaian.
2. Motor listrik
Tentunya kita seringkali menggunakan kipas angin listrik untuk membuat ruangan sejuk.
Kipas tersebut menggunakan motor listrik, piranti yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik. Energi kinetik yang berupa putaran bilah-bilah kipas tersebut
membuat tubuh kita merasa sejuk.
Prinsip kerja motor listrik adalah sebagai berikut:
Jika arus listrik mengalir melalui kumparan, maka timbul medan magnet induksi di
dalam kumparan itu. Gaya tarik dan tolak antara magnet kumparan dengan magnet
permanen menyebabkan kumparan berputar
Agar kumparan terus berputar, setelah kumparan berputar setengah putaran, arah
arus pada kumparan harus dibalik. Alat yang dipergunakan untuk maksud itu adalah
komutator. Komutator merupakan sakelar pembalik yang berputar bersama dengan
kumparan. Komutator secara berganti-ganti bersentuhan dengan kutub positif dan negatif
baterai, mengakibatkan arah arus berubah. Perubahan arah arus ini menyebabkan kutub-
kutub magnet kumparan berubah, dan kumparan meneruskan putarannya akibat gaya kutub
magnet permanen.
Proses ini berulang secara terus menerus. Seperti halnya galvanometer, motor listrik
memiliki elektromagnet yang dapat berputar bebas. Elektromagnet ini berada di daerah
medan magnet yang berasal dari magnet tetap. Jika arus listrik mengalir melalui
elektromagnet, maka elektromagnet tersebut menjadi magnet. Tarikan dan dorongan antara
kutub-kutub magnet kumparan dengan magnet permanen menyebabkan kumparan
berputar. Namun kumparan akan berhenti saat medan magnet dari kumparan searah dengan
medan magnet dari magnet permanen.
3. Bel listrik
Bel listrik yang sederhana memanfaatkan elektromagnet dengan inti besi yang dapat
bergerak bebas. Jika tombol bel ditekan, maka rangkaian listrik menjadi tertutup dan arus
mengalir melalui solenoida. Arus tersebut menyebabkan solenoida mengerjakan gaya
magnet. Gaya magnet ini menarik inti besi ke dalam solenoida, sehingga inti besi tersebut
memukul bel.
4. Pengeras suara
Hampir setiap hari kita mendengarkan musik, berita, dan hiburan lainnya dari radio, tape,
atau TV. Piranti yang dapat membuat kita mendengar bunyi dari radio, tape, atau TV adalah
pengeras suara. Pengeras suara juga memanfaatkan elektromagnet yang digunakan untuk
mengubah sinyal-sinyal listrik menjadi energi yang menggerakkan membran.

5. Galvanometer
Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa alat ukur, antara lain
amperemeter, voltmeter, serta ohmmeter. Peralatan ini digunakan untuk mendeteksi dan
mengukur arus listrik lemah. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah,
galvanometer berupa kumparan bergerak, terdiri atas sebuah kumparan terbuat dari kawat
tembaga isolasi halus dan dapat berputar pada sumbunya yang mengelilingi sebuah inti
besi lunak tetap yang berada di antara kutub-kutub suatu magnet permanen. Interaksi antara
medan magnetik B permanen dengan sisi-sisi kumparan akan dihasilkan bila arus I
mengalir melaluinya, sehingga akan mengakibatkan torka pada kumparan. Kumparan
bergerak memiliki tongkat penunjuk atau cermin yang membelokkan berkas cahaya ketika
bergerak, dimana tingkat pembelokan tersebut merupakan ukuran kekuatan arus.
Galvanometer Tangen
6. Relai
Relai merupakan suatu alat dengan sebuah sakelar, untuk menutup relai digunakan magnet
listrik. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet listrik dapat digunakan untuk
menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi hubungan listrik antara kedua rangkaian.
Berikut gambaran relai yang dimaksud.

Penerapan gaya magnetik pada relai


7. Kereta Maglev
Maglev merupakan kereta api yang menerapkan konsep magnet listrik untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Kata “Maglev” berasal dari magnetic levitation.
Kereta api ini dipasangi magnet listrik di bawahnya yang bergerak pada jalur bermagnet
listrik. Magnet tolak-menolak sehingga kereta api melayang tepat di atas jalur lintasan.
Gesekan kereta api dengan jalur lintasan berkurang sehingga kereta api bergerak lebih
cepat.
Penerapan gaya magnetik pada kereta cepat maglev
Gaya magnetik pada kereta cepat maglev digunakan untuk menjalankan kereta maglev
sehingga tidak terjadi gesekan antara rel dan kereta cepat maglev karena menggunakan
gaya magnetik untuk mengangkat dan mejalankan kereta cepat tersebut.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh
magnet lain. Medan magnet pada umumnya mengitari bagian-bagian kutub magnet. Medan
magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari partikel bermuatan listrik yang
bergerak atau berputar. Contohnya partikel proton yang berputar dan pergerakan elektron yang
mengalir pada kawat dalam bentuk sirkuit elektronik.

Bentuk- bentuk medan magnet antara lain : Medan magnet pada kawat lurus, medan magnet pada
kawat berbentuk loop, medan magnet pada magnet batang , medan magnet pada solenoid dan
medan magnet pada bumi.

Garis – garis gaya magnet adalah garis lintasan yang menggambarkan arah dari gaya yang timbul
dari adanya benda bersifat magnetis. Daerah dimana masih ada pengaruh dari gaya magnet inilah
yang disebut medan magnet. Setiap benda yang bersifat magnetis akan mempunyai Kutub Utara
dan Kutub Selatan dan dari ujung Kutub Utara inilah akan muncul gaya dengan arah membentuk
garis - garis lintasan tertutup ( membentuk sirkuit ) menuju ke Kutub Selatan.

Untuk satuan kuat medan yaitu Weber/𝑚2 atau Tesla, Kuat medan magnet di suatu titik di dalam
medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet
m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter.

B = induksi magnetic

𝜇0 = permeabilitas = 4𝜋 × 10−7 (Wb/ A.m)

I = kuat arus listrik ampere (A)

a = rata-rata jari-jari luar toroida (m)

Penerapan gaya magnetik dalam kehidupan diantaranya : Alat ukur listrik, motor listrik, bel listrik,
pengeras suara, galvanometer, relai dan kereta maglev.
DAFTAR PUSTAKA

Yosaphat Sumardi, dkk. KONSEP DASAR IPA DI SD. Jakarta : Universitas Terbuka, 2009. Hal
11.35

10 Ibid, Hal 11.37

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Induksi-Elektromagnetik-2-
2007

https://rumus.co.id/medan-magnet/

https://www.dosenpendidikan.co.id/rumus-medan-magnet/

https://www.utakatikotak.com/Contoh-Soal-Medan-Magnet-dan-
Pembahasanya/kongkow/detail/9332#

http://ruangfisikasmk.blogspot.com/2018/03/penerapan-gaya-magnetik.html

http://fisikazone.com/penerapan-gaya-magnetik/

Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai