Anda di halaman 1dari 38

TUGAS PROYEK

“SIFAT KEMAGNETAN BAHAN”

Dosen Pengampu:
Dr. Sri Handono B.P, M.Si
Drs. Albertus Djoko L, M.Si

Disusun Oleh:
Bunga Aurel Savana 190210102066
Eryna Dwicahyaning K 200210102001
Silvia Ainur Rohma 200210102002
Nilam Cahya K 200210102045
Ana Zuyyina Ulfah 200210102047
Akhmad Rosyidan R 200210102027
Firda Shahira 200210102104
Lisa Nur Afni 200210102110

MATA KULIAH FISIKA ZAT PADAT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


POKOK BAHASAN ............................................................................................... 1
1.1 Pengertian Magnet ........................................................................................ 1
1.2 Bagian-Bagian Magnet.................................................................................. 2
1.3 Medan Magnet .............................................................................................. 4
1.4 Bentuk Medan Magnet .................................................................................. 4
1.5 Gaya Magnet ................................................................................................. 7
1.6 Macam - Macam Magnet ............................................................................ 10
1.7 Sifat Kemagnetan Bahan ............................................................................. 16
1.8 Suseptibilitas Magnetik ............................................................................... 22
1.9 Gejala Magnetik .......................................................................................... 22
LATIHAN SOAL ................................................................................................. 25
KUNCI JAWABAN ............................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 36

i
POKOK BAHASAN

1.1 Pengertian Magnet


Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah
di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu telah
ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau
campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang
disebut magnet. Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering
kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet
selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa mengambil suatu barang dari
logam (contoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada
peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga
memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit
dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering
digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik,
kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet.
Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah
banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet
terdiri atas magnet-magnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun
teratur), magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang
bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan (tidak
teratur) sehingga efeknya saling meniadakan, yang mengakibatkan tidak
adanya kutub-kutub magnet pada ujung logam. Setiap magnet memiliki dua
kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah daerah yang
berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet yang paling besar
berada pada kutub-kutubnya.
Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam
mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.

1
Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik
Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks 5 magnetik
adalah weber (1 weber/m2 = 1 tesla) yang mempengaruhi luasan satu meter
persegi.

1.2 Bagian-Bagian Magnet


Pada magnet terdapat beberapa bagian, antara lain:
a. Kutub Magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub
magnet. Magnet selalu mempunyai dua kutub. Hal ini dapat diketahui
bila sebuah magnet batang dicelupkan ke dalam serbuk besi. Di bagian
tengah (daerah netral) tidak ada serbuk besi yang melekat, sedangkan
bagian ke ujung makin banyak serbuk besi yang melekat pada magnet.
Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan kutub magnet. Hal
ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujun-ujung
magnet. Kutub utara dan kutub selatan magnet setiap magnet, apapun
bentuknya selalu mempunyai kutub utara dan selatan. Dengan
mengamati magnet jarum yang berputar pada porosnya, misalnya
kompas. Dalam keadaan diam, salah satu ujung magnet akan
menunjukan ke arah utara, sedangkan ujung yang lainya menunjuk ke
arah selatan. Ujung kompas yang menunjuk ke arah utara disebut
kutub utara dan ujung magnet yang mengarah selatan disebut kutub
selatan.
b. Sumbu Magnet
Sumbu magnet yaitu garis yang menghubungkan antara kedua
kutub magnet.

2
c. Magnet Elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari magnet-magnet
kecil yang disebut magnet elementer. Magnet elementer adalah magnet
yang paling kecil yang berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet
jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung
sama/ beraturan dan benda yang tidak mempunyai sifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang). Pada
sebuah magnet, magnet-magnet elementernya tersusun rapi dan
menunjuk arah yang sama, sehingga menimbulkan kutub-kutub
magnet. Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak
dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya
terdapat gaya tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung
magnet terdapat gaya magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya
lemah. Pada benda bukan magnet, magnet-magnet elementernya
tersusun dengan arah yang berlainan atau arah yang acak sehingga
tidak menimbulkan kutub magnet. Karena arahnya acak, gaya tarik-
menarik dan tolak-menolak antar magnet elementer saling
meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat
gaya magnet (sifat magnet).

3
Gambar 2.2 (a) susunan magnet elementer besi/baja sebelum menjadi
magnet. (b) susunan magnet elementer besi/baja sesudah menjadi
magnet.

1.3 Medan Magnet


Medan magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari
partikel bermuatan listrik yang bergerak atau berputar. Contohnya partikel
proton yang berputar dan pergerakan elektron yang mengalir pada kawat
dalam bentuk sirkuit elektronik.

Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana medan
magnetnya tercipta, yaitu:
 Magnet permanen
Magnet permanen tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar
dalam menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh
alam atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki
respon yang kuat terhadap medan magnet).
 Elektromagnet
Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta
karena adnya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus yang
diberikan, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan.
1.4 Bentuk Medan Magnet
a) Medan Magnet Pada Kawat Lurus

4
Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus
listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah
dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan
jari-jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan
arah ibu jari.

b) Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop


Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop
menghasilkan medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah
dibandingkan pada bagian luar loop.

c) Medan Magnet Pada Magnet Batang


Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis
tertutup. Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub
utara (N) menuju kutub selatan (S).

5
d) Medan magnet pada solenoid
Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya
dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet.
Medan magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan
medan magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah dan divergen

e) Medan magnet pada bumi


Meskipun pola medan magnet bumi mirip dengan medan magnet
batang yang jauh terkubur di dalam bumi. Bumi memiliki banyak
kandungan bijih besi jauh di bawah permukaan bumi, tetapi karena suhu
yang sangat tinggi di dalam inti bumi mencegah magnetisasi permanen.
Para ilmuan mempertimbangkan ahwa sumber medan magnet bumi
berasal dari arus konveksi dalam inti bumi, hal itu disebabkan oleh
peredaran ion atau elektron pada besi cair di inti bumi. Arah medan
magnetnya serupa dengan arah medan magnet pada kawat berbentuk
loop.

6
1.5 Gaya Magnet
A. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang dirasakan oleh partikel bermuatan
yang berada didalam medan elektromagnet. Partikel tersebut akan
merasakan gaya akibat medan listrik qE, dan akibat medan magnet qv × B.
Kombinasi dari keduanya akan menghasilkan persamaan gaya Lorenzt :
F=q(E +V x B) (2.1)
B. Gaya Magnet
Akibat Partikel Bermuatan Listrik Ketika sebuah partikel (proton
atau elektron) bermuatan listrik bergerak melewati sebuah medan magnet,
akan timbul sebuah gaya yang dirasakan oleh muatan itu. Gaya ini biasa
disebut dengan gaya magnet. Gaya magnet merupakan besaran vektor,
yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Hubungan gaya magnet F
(Newton), medan magnet B (Tesla), dan muatan listrik q (Coulombs) dapat
dilihat pada rumus dibawah ini :
⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗ (2.2)

7
besar dari gaya magnetnya adalah:
| | (2.3)
Dimana v (m/s) adalah vektor kecepatan dari partikel. Dari gaya magnet
tersebut yang merupakan hasil perkalian silang, maka arah gayanya tegak
lurus dari arah pergerakan muatan dan tegak lurus arah medan magnet.
C. Gaya Magnet Akibat Kawat Berarus Listrik
Selain ditimbulkan oleh adanya partikel yang melewati medan
magnet, gaya magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat berarus listrik
yang melewati medan magnet hubungan gaya magnet F (Newton), medan
magnet B (Tesla), dan arus listrik I (Ampere) dapat dilihat pada rumus 2.4.
⃗⃗⃗ ⃗ (2.4)

Besar gaya magnetnya adalah:


| | (2.5)
dimana L (meter) adalah panjang kawat yang melewati medan magnet dan
θ adalah sudut antara B dengan arah arus. Arah gaya magnet tersebut
mengikuti Aturan Tangan Kanan. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

8
D. Garis Gaya Magnet
Garis-garis gaya magnet adalah garis atau kurva imajiner yang
digambarkan pada suatu ruang sehingga arah nilai tangen dari berbagai
arah memiliki arah yang sama dengan arah vektor medan listrik pada titik
tersebut. Pada elektromagnet, karena nilai positif dan negatif dari medan
listrik terpolarisasi, maka saat magnet bekerja arah garis-garis gaya akan
keluar dari arah yang sama menuju arah yang sama pula. Berdasarkan
perbandingan sifat garis gaya magnet pada elektromagnet diujikan pada
magnet permanen, berdasarkan sifat gaya tarik menarik dan tolak menolak,
ditentukan garis gaya magnet keluar dari kutub utara masuk ke kutub
selatan. Kesepakatan ini mempermudah ilustrasi garis-garis gaya magnet.
Ilustrasi garis gaya magnet dapat dilihat pada Gambar 2.2(b), dan Gambar
2.2(c).

9
Gambar 2.11 Gambar Elektromagnet dan Ilustrasi Garis Gaya Magnet (a).
Kumparan Selonoida, (b). Garis Medan Magnet pada Kawat Berarus, (c).
Garis Medan Magnet pada Kawat Berarus dengan Inti Besi.

1.6 Macam - Macam Magnet


Berdasarkan sifat kemagnetannya magnet dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
A.) Magnet Permanen
Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan
medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau
disebut magnet alam karena memiliki sifat kemagnetan yang tetap. Magnet
permanen dibuat orang dalam berbagai bentuk dan dapat dibedakan
menurut bentuknya menjadi:
1.) Neodymium Magnets
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat.
Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet
Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran
logam neodymium. Tetragonal Nd2Fe14B memiliki struktur kristal
yang sangat tinggi uniaksial anisotropi magnetocrystalline (HA ~ 7
teslas ). Senyawa ini memberikan potensi untuk memiliki tinggi
koersivitas (yaitu, ketahanan mengalami kerusakan magnetik).
Sinter Nd2Fe14B cenderung rentan terhadap korosi. Secara
khusus, korosi sekecil apapun dapat menyebabkan kerusakan magnet
sinter. Masalah ini dibahas dalam banyak produk komersial dengan
menyediakan lapisan pelindung. Pelapisan nikel atau dua pelapisan
tembaga berlapis nikel digunakan sebagai metode standar, meskipun
pelapisan dengan logam lainnya atau polimer dan lapisan pelindung
pernis juga digunakan.

10
2.) Samarium-Cobalt
Magnets Magnet Samarium-Cobalt adalah salah satu dari dua jenis
magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat
yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Mereka dikembangkan
pada awal tahun 1970. Mereka umumnya-terkuat kedua jenis magnet
dibuat, kurang kuat dari magnet neodymium , tetapi memiliki peringkat
temperatur yang lebih tinggi dan lebih tinggi koersivitas. Mereka rapuh,
dan rawan terhadap retak dan chipping. Samarium-kobalt magnet
memiliki produk-produk energi maksimum (BH max) yang berkisar
dari 16 oersteds megagauss-(MGOe) menjadi 32 MGOe; batas teoretis
mereka adalah 34 MGOe. Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam
alat-alat elektronik seperti VCD, DVD, VCR Player, Handphone, dan
lain-lain.

3.) Ceramic Magnets


Ferrites adalah senyawa kimia yang terdiri dari keramik bahan
dengan besi (III) oksida (Fe2O3) sebagai komponen utama. Bahan ini

11
digunakan untuk membuat magnet permanen, seperti core ferit untuk
transformator, dan berbagai aplikasi lain. Ferit keras banyak digunakan
dalam komponen elektronik, diantaranya motor-motor DC kecil,
pengeras suara (loud speaker), meteran air,KWH-meter, telephone
receiver,circulator, dan rice cooker.

4.) Plastic Magnets Fleksibel (Karet)


magnet dibuat dengan mencampur ferit atau bubuk Neodymium
magnet dan pengikat karet sintetis atau alami. Fleksibel (Karet) magnet
dibuat dengan menggulung atau metode ekstrusi. Magnet plastik dibuat
karena keuntungan dari magnet ini fleksibilitas, biaya rendah, dan
kemudahan dalam penggunaan. Magnet plastik biasanya diproduksi
dalam bentuk lembaran strip atau yang banyak digunakan dalam mikro-
motor, gasket dan lain-lain. Ferit bahan fleksibel berbasis sering
dilaminasi dengan vinil dicetak putih atau berwarna.

12
5.) Alnico Magnets
Alinco magnet adalah magnet paduan yang mengandung
Alumunium (Al), Nikel (Ni), Cobalt (Co). Karena dari tiga unsur
tersebut magnet ini sering disebut Alinco. Sebenarnya magnet alinco ini
tidak hanya mengandung ketiga unsur saja melainkan ada beberapa
unsur mengandung besi dan tembaga, tetapi kandungan besi dan
tembaga tersebut relative sedikit. Alinco magnet dikembangkan pada
tahun 1930-an dengan metode sintering atau lebih umum disebut
metode casting.
Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas
angin, speaker, mesin motor). Magnet ini juga sering dijumpai dalam
lab sekolahan bahkan dapat ditemukan pada sepatu kuda yang berfungsi
untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif
sedang dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan
untuk digunakan dalam terapi magnet. Magnet ini adalah magnet yang
masih termasuk kategori berenergi rendah.

13
B.) Magnet Tidak Tetap
Magnet tidak tetap (remanen) adalah suatu bahan yang hanya dapat
menghasilkan medan magnet yang bersifat sementara. Medan magnet
remanen dihasilkan dengan cara mengalirkan arus listrik atau digosok-
gosokkan dengan magnet alam. Bila suatu bahan pengantar dialiri arus
listrik, besarnya medan magnet yang dihasilkan tergantung pada besar arus
listrik yang dialirkan. Medan magnet remanen yang digunakan dalam
praktek kebanyakan dihasilkan oleh arus dalam kumparan yang berinti
besi. Agar medan magnet yang dihasilkan cukup kuat, kumparan diisi
dengan besi atau bahan sejenis besi dan sistem ini dinamakan
elektromagnet. Keuntungan elektromagnet adalah bahwa kemagnetannya
dapat dibuat sangat kuat, tergantung dengan arus yang dialirkan dan
kemagnetannya dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listriknya.
C.) Magnet Buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang
ini. Bentuk magnet buatan antara lain :
 Magnet silinder
 Magnet batang
 Magnet jarum
 Magnet U
 Magnet ladam
 Magnet keping

14
D.) Elektromagnetik
Sebuah elektromagnetik pada bentuk paling sederhana merupakan
sebuah kabel yang digulung menjadi satu loop atau lebih. Kumparan atau
gulungan ini disebut solenoid. Ketika kuat arus listrik mengalir pada
kumparan, sebuah medan magnet dihasilkan sepanjang kumparan.
Kekuatan medan magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
mempengaruhi diantaranya, yaitu jumlah lilitan, besarnya arus dan bahan
yang digunakan sebagai inti kumparan. Jumlah lilitan mempengaruhi luas
daerah yang berinteraksi, besar arus mempengaruhi aktivitas dan bahan
intikumparan mempengaruhi resistansi listrik. Inti kumparan harus
merupankan bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah dibuat menjadi
magnet, karena beberapa bahan tidak dapat dibuat menjadi magnet atau
memiliki sifat kemagnetan yang sangat kecil.

15
Pada sebuah selonoida, besar medan magnet yang dihasilkan oleh
jumlah lilitan N, besar arus I, permebialitas bahan inti kumparan µ dan
panjang kumparan L diberikan pada persamaan 2.1
B= (2.1)
Gaya maksimum yang dapat dihasilkan sebuah solenoida dengan
medan magnet B, luas daerah tegak lurus A dan permebialitas bahan inti
kumparan µ diberikan oleh persamaan 2.2

F= (2.2)
Dengan mensubtitusikan persamaan (2.1) dan (2.2) maka kita akan
mendapatkan persamaan yang baru.

F= (2.3)

Berdasarkan persamaan (2.3) diketahui bahwa untuk mendapatkan


gaya magnet yang kuat dibutuhkan jumlah lilitan yang banyak, arus yang
besar, kumparan yang pendek, diameter kawat besar dan permebialitas
bahan inti yang tinggi. Permiabilitas hbahan ini ditentukan oleh jenis
bahan yang digunakan dalam kumparan.
Pemilihan bahan inti kumparan sangat mempengaruhi besarnya
gaya yang dihasilkan. Dengan pemilihan bahan yang berbeda, kekuatan
medan magnet yang dihasilkan dapat berlipat ganda. Jarak sangat
mempengaruhi kekuatan medan magnet yang dihasilkan sesuai dengan
hukum coulombs. Jadi, semakin jauh jarak suatu partikel dari magnet,
semakin kecil pula kuat medan magnet yang dirasakan partikel tersebut.
Secara matematis dapat digambarkan dalam persamaan 2.4.

Dimana kuat medan magnet yang dirasakan berbanding terbalik dengan


kuadrat jarak magnet atau solenoid.
1.7 Sifat Kemagnetan Bahan
Ketika materi ditempatkan dalam medan magnet, kekuatan magnetik dari
bahan yang elektron tersebut akan terpengaruh. Efek ini dikenal sebagai
Hukum Faraday Induksi Magnetik. Namun, bahan dapat bereaksi sangat

16
berbeda dengan kehadiran medan magnet luar. Reaksi ini tergantung pada
sejumlah faktor, seperti struktur atom dan molekul material, dan medan
magnet bersih terkait dengan atom. Momen magnetik berhubungan dengan
atom memiliki tiga asal-usul. Ini adalah gerakan orbital elektron, perubahan
dalam gerak orbit yang disebabkan oleh medan magnet luar, dan spin dari
elektron.
Pada sebagian besar atom, elektron terjadi pada pasangan. Spin elektron
dalam pasangan di arah yang berlawanan. Jadi, ketika elektron dipasangkan
bersama-sama, mereka berputar berlawanan menyebabkan medan magnet
mereka untuk membatalkan satu sama lain. Oleh karena itu, tidak ada medan
magnet bersih. Bergantian, bahan dengan beberapa elektron berpasangan akan
memiliki medan magnet bersih dan akan bereaksi lebih untuk bidang
eksternal.Kebanyakan bahan dapat diklasifikasikan sebagai diamagnetic, atau
feromagnetik paramagnetik.
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan
djelaskan tentang ketiga sifat dari kemagnetan :
a.) Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet
atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan
spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak
mempunyai momen dipole magnet permanen. Jika bahan diamagnetik
diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan
berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan
magnet atomis yang arahnya berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron
sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya
mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat magnet apabila
susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang
tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin
elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya.

17
Permeabilitas bahan diamagnetik adalah 0μμ< >mχ. Contoh bahan
diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga dan seng.
Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk
medan magnet. bahan Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet
dan materi tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang
eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic semua elektron
dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per atom.
sifat Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron di
bawah pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel
periodik, termasuk tembaga, perak, dan emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu
medan magnet ketika dikenai medan magnet .Sifat ini menyebabkan
efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang
cukup lemah, dengan pengecualiansuperkonduktor yang memiliki
kekuatan magnet yang kuat.
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada
dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa
yang umum terjadi karena pasangan elektron , termasuk elektron inti di
atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun
demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah
dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetikataupun
paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa
benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu ,
senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik , serta
beberapa logam seperti tembaga, merkuri ,emas dan bismut.
Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna.
Ciri-ciri dari bahan diamagnetik adalah:
 Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah nol.
 Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul
lebih kecil.

18
 Permeabilitas bahan ini: u < > 0
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

b.) Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet
atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan
medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol
(Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan
atom/molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-
masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet
luar, maka elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa
sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan
magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik
spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada bahan ini,
efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan
medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat
kecil.
Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0μμ>, dan suseptibilitas
magnetik bahannya. 0>mx contoh bahan paramagnetik: alumunium,
magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan diamagnetik dan
paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan
medan magnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar apabila
digunakan sebagai pengisi kumparan toroida.
Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk
medan magnet.. Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet
dan materi yang tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang
eksternal dihapus. sifat paramagnetik adalah karena adanya beberapa
elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit
disebabkan oleh medan magnet eksternal. Bahan paramagnetik
termasuk Magnesium, molybdenum, lithium, dan tantalum.

19
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya
terjadi karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik
tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas
magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain,
suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti
ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak
mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal
tak lagi diterapkan .
Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah:
 Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah tidak nol.
 Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik
yang lebih besar.
 Permeabilitas bahan: u > u0.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu
c.) Ferromagnetik
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan
medan atomis besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama
disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan
ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya
pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak
berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini
akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik
yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan
ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom
tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan
diri membentuk kelompok-kelompok. Kelompok atom yang
mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain. Bahan
feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain
yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini

20
mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang
lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling
meniadakan.
Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk
medan magnet luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk
medan magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik mereka
setelah bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki
elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen
magnet bersih. Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka
karena keberadaan domain magnetik. Dalam domain ini, sejumlah
besar di saat-saat atom ( 10^12 sampai 10^15) adalah sejajar paralel
sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika bahan
feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara
acak terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara
keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan,
domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet yang kuat
dalam bagian. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan
feromagnetik. Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa
dengan menggunakan metode partikel magnetik.
Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material
dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari
bentuk kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat
menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari.
Ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena
magnet permanen.
Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah:
 Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
 Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen.
 Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik
sangat besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: u > u0
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

21
1.8 Suseptibilitas Magnetik
Suseptibilitas magnetik merupakan ukuran dasar sifat kemagnetan suatu
bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang ditunjukkan dengan adanya
respon terhadap induksi medan magnet yang merupakan rasio antara
magnetisasi dengan intensitas medan magnet (Apriyanto dan
Brpuspito(2015)). Suseptibilitas magnet adalah kemampuan suatu bahan
magnet untuk dimagnetisasi yang ditentukan oleh nilai suseptibilitas magnet.
Persamaan suseptibilitas magnetik dapat ditulis sebagai berikut
M = H
Keterangan :
M adalah momen dipol magnetik
H adalah intensitas medan magnet,
dan  adalah suseptibilitas magnetik
Berdasarkan nilai susetibilitas magnet , material dibedakan menjadi
ferromagnet,Paramagnet, dan diagmagnet. Suseptibilitas material ferromagnet
memiliki nilai antara 10-4 sampai 1.6 emu. Nilai k positif dan tidak bergantung
pada temperatur Curie karena material penyusun atomnya mempunyai momen
magnet dan interaksi antara atom terdekatnya sangat kuat. Nilai suseptibilitas
dari bahan paramagnet antara sampai emu dan berbanding terbalik dengan
temperatur Curie. Medan magnet pada material ini hanya ada jika
termagnetisasi oleh medan magnet dari luar. Nilai suseptibilitas material
Diagmagnet -8x10-6 sampai 3x10-4 antara sampai emu. Intensitas induksi dari
bahan diamagnet berlawanan arah dengan gaya magnet atau medan polarisasi
karena k bernilai negatif.

1.9 Gejala Magnetik


Magnet dapat menempel pada besi dan beberapa logam lainnya. Benda
magnet ditarik dengan kuat oleh magnet, sehingga walaupun terhalang benda
lain seperti kaca, serbuk besi masih dapat ditarik oleh magnet. Benda-benda
seperti besi, baja, nikel, dan kobalt disebut benda magnet. Benda magnet pun
dapat dengan mudah dibuat menjadi magnet. Berbeda dengan benda magnet,

22
benda seperti plastik, tembaga, dan kaca hanya ditarik dengan lemah atau
bahkan tidak ditarik oleh magnet. Benda yang ditarik dengan kuat oleh
magnet disebut ferromagnetik. Benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet
dan benda yang tidak ditarik oleh magnet disebut paramagnetik. Selain itu,
terdapat pula benda yang ditolak oleh magnet meskipun benda itu bukan
magnet. Benda yang demikian disebut diamagnetik, seperti seng atau bismut.
Jadi benda magnet disebut juga ferromagnetik, sedangkan benda bukan
magnet mencakup paramagnetik dan diamagnetik.
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub magnet.
Magnet selalu mempunyai dua kutub. Bila benda magnet didekatkan pada
magnet batang, maka di bagian tengah (daerah netral) tidak ada yang melekat,
sedangkan makin ke ujung makin banyak yang melekat pada magnet. Hal ini
menkitakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujung-ujung magnet.
Garis yang menghubungkan dua kutub magnet disebut sumbu magnet. Bagian
yang banyak dilekati besi merupakan kutub magnet. Hal ini menkitakan, gaya
magnet yang paling besar berada diujung-ujung magnet. Garis yang
menghubungkan dua kutub magnet disebut sumbu magnet. Kutub utara selalu
menunjukkan ke arah utara Bumi sedangkan kutub selatan selalu
menunjukkan ke arah selatan Bumi. Kutub-kutub senama (sejenis) akan tolak
menolak dan kutub-kutub yang tidak senama (tidak sejenis) akan tarik
menarik.
Gejala magnet memiliki peran penting hampir disemua alat listrik yang
digunakan dalam industri, bidang penelitian, dan aplikasi teknologi rumah
tangga. Generator, motor, transformator, pemutus rangkaian, televisi, tape,
komputer dan telepon semuanya menggunakan pengaruh magnetik untuk
dapat beroperasi. Saat ini peralatan listrik menggunakan arus bolak-balik
dengan frekuensi tinggi. Oleh karena itu, banyak komponen tersebut
menggunakan magnet lunak/soft magnetic untuk menjalankan fungsinya
masing-masing.
Soft Magnetic merupakan pilihan yang tepat untuk penggunaan pada arus
bolak-balik atau frekuensi tinggi, karena soft magnetic bisa mengalami

23
magnetisasi dan dapat didemagnetisasi berulang kali dalam waktu singkat.
Soft magnetic material memiliki ciri spesifik diantaranya: induksi jenuh
(tinggi), medan koersif (rendah), dan permeabilitas maksimum (tinggi). Soft
magnetic dapat dibuat menggunakan metode metalurgi serbuk dengan
pertimbangan antara permeabilitas, rugi-rugi, dan biaya dari bahan tersebut.
Keuntungan proses metalurgi serbuk didalam pembuatan material magnetik
adalah kemampuan penyesuaian properties atau sifat soft magnetic ke aplikasi
dengan mengontrol material dan parameter proses.
Pada umumnya soft magnetic terbuat dari bahan utama serbuk besi (Fe).
Kemurnian Fe sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat kemagnetan.seperti
koersivitas dan permeabilitas. Semakin tinggi kemurnian Fe akan
berpengaruh pada permeabilitasnya yang juga semakin tinggi. Pada penelitian
ini, pembuatan soft magnetic menggunakan bahan serbuk besi. Material
serbuk besi dari material besi laminated, sehingga diharapkan dapat
menurunkan biaya produksi untuk pembelian serbuk besi. Peristiwa
kemagnetan mula-mula diamati dengan ditemukannya magnet alam, berupa
serpihan kasar batu hitam mirip dengan besi. Batu itu ditemukan di daerah
pertambangan di sebuah kota kuno, di Asia kecil yang bernama Magnetia
(asal kata magnet). Menurut terjadinya magnet dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu magnet alam dan magnet buatan.
a. Magnet Alam, magnet ini terdapat dialam tanpa melalui proses pembuatan
b. Magnet Buatan, magnet buatan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Magnet tetap, biasanya terbuat dari baja
2. Magnet tidak tetap, biasanya terbuat dari besi lunak

24
LATIHAN SOAL

1. Dua penghantar a dan b lurus panjang terletak sejajar dengan jarak 5 cm,
berturut – turut dialiri arus 6A dan 8A. Induksi magnetik pada titik yang
berjarak 3 cm dari kawat a dan 4 cm dari kawab b adalah….
2. Partikel bermuatan +q yang bergerak dengan kecepatan v memasuki daerah
bermedan magnetik konstan B melalui titik O seperti ditunjukkan
gambar. Arah medan magnetik B ke bawah.

Sesaat setelah melewati titik O, gaya yang bekerja pada partikel sama dengan
....
3. Seutas kawat panjang berarus listrik I tampak seperti gambar.

Jika induksi magnetik di P adalah B, maka induksi magnetik dititik Q adalah...


4. Kawat lurus berarus listrik 3 A berada dalam medan magnet sebesar 0,5 T yang
arahnya tegak lurus terhadap arus. Jika Gaya Lorentz yang bekerja pada kawat
sebesar 5 N maka tentukan panjang kawat tersebut!
5. Suatu kawat dilengkungkan dengan jari-jari 40 cm dan dialiri arus listrik
seperti pada gambar.

25
Besar dan arah induksi magnetic di titik P (µ0 = 4π x 10-7 Wb/Am) adalah

6. Sebuah kumparan diletakkan pada medan magnetic homogen. Dalam waktu
30 sekon terjadi perubahan fluks sehingga menghasilkan tegangan ε 1. Jika
dalam waktu 20 sekon terjadi perubahan fluks yang sama sehingga GGL
yang dihasilkan adalah ε2, maka perbandingan ε1 dan ε2 adalah …
7. Dua kawat sejajar dialiri arus listrik seperti tampak pada gambar.

Jika µ0 = 4π x 10-7 Wb/Am, maka besar dan arah gaya magnetic persatuan
Panjang yang dialami kedua kawat adalah …
8. Sebuah muatan listrik positif q bergerak dengan kecepatan v dalam sebuah
medan magnet homogen B seperti ditunjukkan gambar.

Tentukan arah gaya magnetic F yang dialami muatan listrik q!


9. Kawat lurus berarus listrik 4 A berada dalam medan magnet sebesar 1 T yang
arahnya tegak lurus terhadap arus. Jika gaya Lorentz yang bekerja pada kawat
sebesar 4 N maka panjang kawat adalah …

10. Sebuah kawat dengan panjang 2 m berarus listrik 20 A. Jika kawat diletakkan
dalam medan magnet 0,02 T yang arahnya membentuk sudut 30 derajat
terhadap arah arus maka gaya magnet yang dialami kawat sebesar …

11. Dua buah kawat Panjang a dan b diletakkan sejajar pada jarak 8 cm satu sama
lain (seperti pada gambar).

26
Tiap kawat dilalui arus sebesar 20 A. Jika µ0 = 4π x 10-7 Tm/A, maka
tentukan induksi magnet di titik P yang terletak diantara kedua kawat
pada jarak 2 cm dari kawat a! (dalam militesla).

12. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah konduktor RS sepanjang 2 m


dialiri arus yang diletakkan secara tegak lurus medan magnet dengan
rapat flux 0,5 T. Jika gaya yang dialami oleh konduktor adalah 1 N
dengan arah masuk bidang kertas. Maka tentukan besar dan arah arus
pada konduktor!

13. Fluks magnetic yang dihasilkan oleh medan magnetic B yang menembus
tegak lurus dengan permukaan seluas A adalah Ф. Jika medan
magnetiknya diperkecil menjadi ½ B, sedangkan permukaannya
diperbesar menjadi 2A, maka berapakah fluks yang dihasilkan?

14. Sebuah kawat tertutup berbentuk persegi dengan luas 0,02 m2 diletakkan
pada bidang datar. Medan magnet seragam diberikan pada bidang tersebut
dengan arah menembus ke dalam bidang secara tegak lurus menjauhi
pembaca. Medan magnet tersebut diturunkan dengan laju tetap 2 x 10-4
T/s. Jika hambatan kawat 0,1 Ω, tentukan besar dan arah arus induksi
yang timbul!

27
15. Jari-jari lintasan gerak proton di dalam sebuah sinkroton proton adalah
120 m. Jika energi proton sebesar 1,6 x 10-9 J, maka induksi medan
magnet yang diperlukan besarnya T0 …

28
KUNCI JAWABAN

1. Rumus yang digunakan untuk menghitung induksi magnetik pada penghantar


lurus (panjang) adalah B = µo I/2πa
µo = permeabilitas ruang hampa = 4π.10-7
Besarnya induksi magnetik akibat pengaruh arus listrik pada kawat 1 adalah :
I=6A
a = 3 cm = 0,03 m

B1 =

B1 =

B1 = 4.10-5 T
Besarnya induksi magnetik akibat pengaruh arus listrik pada kawat 2 adalah :
I=8A
a = 4 cm = 0,04 m

B2 =

B2 =

B2 = 4.10-5 T
Karena jarak antara kedua kawat dan titik ke kawat membentuk triple
phytagoras (3 cm, 4 cm, 5 cm) maka sudut yang dibentuk B1 dan B2 adalah 90
derajat. Maka :
B=√

B=√

B = 4√

Jadi, besarnya induksi magnetik di titik tersebut adalah 4√2.10^-5 T


2. Diketahui :
muatan = +q
kecepatan = v
medan magnetik = B

29
60
Ditanya : F
Penyelesaian :
Gaya magnetik pada muatan yang bergerak di dalam medan magnetik dapat
dihitung menggunakan persamaan berikut.
F = B q v sin
dengan B = besar induksi magnetik (T), q = muatan partikel (C), v = kecepatan
partikel, dan F = gaya (N), = sudut apit arah kecepatan v dengan induksi
magnetik B.
F = B q v sin
= B q v sin60

= Bqv

Dengan demikian, gaya yang bekerja pada partikel sama dengan qvB

3. Bandingkan persamaan induksi magnetik di Q dengan di P.

= = =

=3

= B
4. Pada soal tersebut, diketahui I = 2 A, B=0,5 T, F=2 N, dan arah medan magnet

tegak lurus, maka θ = 90°, sehingga panjang kawat tersebut dapat diperoleh
dengan :

5. Diketahui :

30
a = 40 cm = 0,4 m
I = 2 Ampere
µ0 = 4π x 10-7 Wb/Am
Ditanyakan : B
Jawab:

Tesla
Jadi, besar induksi magnetik di titik P adalah Tesla dengan arah ke
dalam bidang.
6. GGL pada kumparan dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.

Berdasarkan persamaan di atas, GGL berbanding terbalik dengan perubahan


waktu sehingga perbandingan antara ε1 dan ε2 dapat ditentukan melalui
perhitungan sebagai berikut.

Jadi, perbandingan antara ε1 dan ε2 adalah 2:3.


7. Diketahui :
µ0 = 4π x 10-7 Wb/Am
I1 = 2 A
I2 = 6 A
A = 4 cm = 4 x 10-2 m
Ditanyakan : F/l
Jawab :

31
Apabila dua buah kawat yang arahnya sama maka gaya magnetic persatuan
Panjang memiliki arah tarik menarik. Adapun besarnya gaya magnetic dapat
ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut.

N/m

Jadi, besar gaya persatuan panjang sebesar N/m


8. Arah gaya magnetic dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan Gaya
Lorentz. Berdasarkan aturan tangan kanan, arah gaya Lorentz ke bawah tegak
lurus arah v.
9. Diketahui :
I=4A
B=1T
F=4N
Ditanya : L?
Jawaban:
F = B.I.L.sin90
L = F/(B.I.sin90)
L = 4/(1.4.1)
L=1m
Jadi, panjang kawat jika gaya Lorentz yang bekerja sebesar 2 Newton adalah 1
meter.
10. Diketahui :
L=2m
I = 20 A
B = 0,02 T
Ditanya : F?
Jawab :
F = B.I.L.sin30

32
F = 0,02.20.2.sin30
F = 0,4 N
Jadi, gaya Lorents pada kawat adalah 0,4 Newton.
11. Diketahui :
a1 = 2 cm = 0,02 m
a2 = 6 cm = 0,06 m
I1 = I2 = 20 A
µ0 = 4π x 10-7 T m/A
Ditanyakan : Bp
Jawab :
Perhatikan gambar medan magnet yang diakibatkan oleh masing-masing
kawat. B1 arah masuk dan B2 arah keluar. Maka :

( )

T = 0,13 mT
12. Diketahui :
L=2m
B = 0,5 T
F=1N
Ditanya : I
Jawab :
Gunakan aturan tangan kanan untuk menentukan arah arusnya. Dengan
menggunakan tangan kanan tersebut diperoleh arah arus dari S ke R.
Sedangkan besarnya arus dapat ditentukan dengan persamaan F=BIL, maka :
A

13. Diketahui :
Keadaan 1
B1 = B
A1 = A

33
Keadaan 2
B2 = ½ B
A2 = 2A
Ditanya :
Jawab :
Besarnya fluks magnet ditentukan dari persamaan

Maka
14. Diketahui :
A = 0,02 m2
T/s

Ditanya : I
Jawab :
Besar arus induksi diperoleh dari ggl induksi dimana ggl induksi :

Sehingga besar arus induksinya :

A dengan arah yang searah jarum jam.


15. Diketahui :
R = 120 m
Ek = 1,6 x 10-9 J
mp = 1,6 x 10-27 kg
Ditanya : B
Jawab :

34
Untuk menentukan medan magnet dapat diperoleh dari dimana


Sehingga


T

35
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, R., & Brtopuspito, K. S. (2015). Analisis Suseptibilitas Magnetik.

Batuan Pengeboran di Blok Elang Sumbawa. Jurnal Pendidikan Fisika dan


Teknologi. 1(3) : 226-234.

https://eprints.uny.ac.id/29183/3/BAB%20II.pdf [Diakses pada 16 Mei 2022].

https://www.zenius.net/blog/rumus-gaya-lorentz-dalam-fisika [Diakses Pada 17


Mei 2022].

36

Anda mungkin juga menyukai