Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah Elektrodinamika

ELEKTROSTATISTIKA

Disusun Oleh :

Selvia Anggriani

8196175001

Magister Pendidikan Fisika-A 19

Dosen Pengampu :

Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si


Dr. Karya Sinulinga, M.Si

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat–Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Elektrostatistika”. Dalam penyusunan
makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Mekanika yang telah membimbing dalam pembuatan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaaat
bagi pembaca.

Medan, September 2020

Penulis,

Selvia Anggriani

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan

1.1........................................................................................................................ Latar
Belakang ....................................................................................................... 1
1.2........................................................................................................................ Rumusan
Masalah ........................................................................................................ 1
1.3........................................................................................................................ Tujuan
....................................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

2.1......................................................................................................................... Konsep
dasar elektrostatistika .................................................................................... 2
2.2.........................................................................................................................Muatan
listrik ............................................................................................................. 3
2.3......................................................................................................................... Hukum
Coloumb......................................................................................................... 4
2.4.........................................................................................................................
Elektroskop ................................................................................................... 6
2.5......................................................................................................................... Contoh
soal ................................................................................................................ 7

Bab III Penutup

3.1.........................................................................................................................
Kesimpulan ................................................................................................... 9

Daftar Pustaka............................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan kelistrikan dan kemagnetan; bermula dari pengamatan Thales dari
Miletus pada tahun 600 SM, yakni sepotong amber yang digosok pada sepotong kain wol
atau bulu halus akan menarik potongan jerami kecil dan bulu halus bila didekatkan, dan
pengamatan pada batu – batuan, secara alamia dapat menarik besi. Pengamatan akan dua
disiplin ilmu ini mengalami perkembangan secara terpisah saat Hans C. Oersted, mengamati
suatu hubungan di antara kedua – duanya, yakni, bahwa arus listrik di dalam sebuah kawat
dapat memengaruhi sebuah jarum kompas.
Selanjutnya lahirlah sebuah disiplin ilmu yang meneliti dua jenis ilmu pengetahuan
tersebut adalah elektromagnetisme. Perkembangan disiplin ilmu ini mengalami
perkembangan yang signifikan. Berbagai teknologi yang tercipta pada abad ini adalah akibat
dari perkembangan ilmu ini, hingga nuklir sampai partikel elementer. Elektrostatika adalah
cabang ilmu yang membahas tentang sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan
gerakan atau aliran muatan listrik atau gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak
bergerak atau tidak bergerak secara permanen.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan elektrostatistika ?
2. Apa yang dimaksud dengan muatan listrik ?
3. Bagaimana dengan Hukum Coloumb ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai elektrostatistika.
2. Untuk mengetahui muatan listrik.
3. Untuk mengetahui hukum Coloumb.

1
BAB II

ELEKTROSTATISTIKA

Elektrostatika adalah cabang ilmu yang membahas tentang sifat kelistrikan suatu benda
tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik atau gejala tentang interaksi rnuatan
listrik yang tidak bergerak atau tidak bergerak secara permanen. Contohnya Sebuah penggaris
yang telah digosokkan pada rambut ketika didekatkan pada sobekan kertas akan menarik
kertas-kertas tersebut.Contoh lainnya adalah Sebuah balon yang digosok-gosokkan pada
sehelai kain akan menempel pada badan kita. Dua buah balon yang digosok-gosokkan pada
kain yang sama akan tolak-menolak

2.1. Konsep Dasar Elektrostatistika

Sejarah kelistrikan diawali dengan diamatinya bahan ambar atau resin yang dalam
bahasa Yunani berarti Elektron, yang apabila bahan tersebut digosok dengan kulit binatang
berambut akan dapat menarik benda–benda halus yang ringan yang setelah menempel
padanya lalu ditolaknya. Sifat demikian ternyata tertularkan pada benda lain yang
disinggungkan atau yang ditempelkan padanya, yang oleh karenanya benda itu lalu dikatakan
bermuatan “keambaran” atau resinious. Hal yang sama ternyata terjadi pula pada kaca yang
digosok dengan kain sutera, yang penularannya menjadikan benda lain yang ditempelkan
padanya bermuatan “kekacaan” atau vitrious.
a. Pada tahun 1733, Francois du Fay menemukan kenyataan bahwa di alam hanya ada dua
jenis muatan saja, yaitu muatan resinious dan vitrious, dan dua benda yang muatannya
sama akan tolak–menolak dan sebaliknya dua benda akan tarik–menarik jika muatannya
berbeda.
b. Benjamin Franklin (1706–1790) menemukan kenyataan bahwa dua jenis muatan
resinious dan vitrious itu kalau digabungkan akan saling meniadakan seperti halnya
dengan bilangan positif dan negatif. Sejak itu muatan resinious disebut muatan listrik
negatif dan vitrious disebut dengan muatan listrik positif.
c. Melanjutkan percobaan Michelson dan Carlisle tentang elektrolisa, Michael Faraday
(1791–1867)  pada tahun 1883 mengemukakan terkuantisasinya muatan listrik menjadi
unit–unit muatan
d. Kemudian oleh Stoney pada tahun 1874, yang diperkuat oleh J.J. Thomson pada
tahun 1897, dihipotesiskan adanya partikel pembawa muatan listrik yang lalu dinamakan

2
elekron. Sebagai resin, elektron dikatakan menghasilkan muatan listrik negatif maka
elektron pun akan bermuatan listrik negatif

2.2. Muatan Listrik


Pandangan mutakhir mengenai materi adalah bahwa, di dalam keadaan normalnya
(netral), materi tersebut mengandung muatan listrik positif sama banyaknya dengan muatan
listrik negatif. Penamaan dua jenis muatan ini di nyatakan oleh Benjamin Franklin, setelah
melakukan percobaan menggosokkan sebatang plastik dengan bulu binatang atau sebatang
gelas dengan sutera.
Andaikan kita menggosok suatu batang plastik dengan bulu binatang dan
menggantungkan batang tersebut dengan seutas tali sehingga dapat berputar bebas. Jika kita
dekatkan batang ini dengan plastik kedua yang juga telah digosok dengan bulu binatang,
terlihat kedua batang plastik itu saling tolak – menolak.
Selanjutnya, kita ulangi percobaan dengan hasil yang sama dengan menggunakan dua
batang plastik, salah satunya digosok dengan bulu binatang dan menggantungkan batang
tersebut dan lainnya digosokkan dengan sehelai kain sutera. jika kita dekatkan batang
plastik, maka yang akan teramati adalah kedua batang plastik itu saling tarik – menarik.

Gambar 1.(a). benda – benda yang membawa muatan yang sama saling tolak – menolak.
(b). benda – benda yang membawa muatan yang berbeda saling tarik – menarik.

Dari serangkaian percobaan di atas, dapat kita terangkan bahwa, penggosokkan sebuah
batang plastik memberikan sebuah muatan listrik, kepada batang plastik tersebut dan bahwa
muatan – muatan pada kedua batang plastik tersebut menggerahkan gaya – gaya pada satu
sama lain. Di sini, jelaslah bahwa muatan – muatan pada batang plastik yang pertama sejenis
dan lainnya berbeda jenis

Benjamin Franklin, menyatakan bahwa secara normal setiap benda mempunyai


sejumlah muatan listrik dan jika kedua benda digosok bersamaan, sebagian muatan – muatan

3
ini berpindah dari benda yang satu ke benda yang lainnya.Hal ini mengakibatkan salah satu
benda menjadi berlebihan muatan dan benda yang lainnya kekurangan muatan dalam jumlah
yang sama.
Oleh Benjamin Franklin, menglasifikasikan batang plastik yang digosok dengan bulu
binatang menerima muatan negatif dan bulu binatang menerima muatan positif yang sama
besar. Dalam proses ini, muatan tidak diciptakan, tetapi hanya mengalami perpindahan.
Dalam hal ini, muatan bersifat kekal.
Kini, untuk menguji atau mendeteksi jenis muatan pada suatu bahan, dapat
menggunakan alat elektroskop. Elektroskop memiliki dua daun yang terbuat dari emas
dihubungkan dengan batang logam yang ujung atasnya berbentuk bola. Cara kerjanya: bila
suatu batang logam diletakkan pada bola logam, muatan batang logam akan mengalir ke daun
elektroskop dan daun tersebut saling menjauhi (tolak – menolak), maka batang logam yang
didekatkan ke bola logam adalah bermuatan negatif. Dan postif bila daun elektroskop saling
merapat (tarik – menarik).
Dalam system SI, satuan muatan adalah coulomb. Coulomb (C ), adalah jumlah muatan
yang mengalir melalui suatu penampang kawat dalam waktu satu detik. Satuan dasar dari
muatan listrik e adalah 1,60 x 10-19 C
Sekarang telah di ketahui, bahwa materi terdiri dari atom – atom yang bersifat netral
secara kelistrikan. Setiap atom mempunyai suatu inti kecil yang padat terdiri dari proton (p),
– 27
yang bermuatan positif ( + e ) yang bermassa: 1,6726485 x 10 kg, dan neutron (n), yang
– 27
tidak bermuatan memiliki massa sebesar: 1,6749543 x 10 kg. Jumlah proton di dalam
suatu inti sama dengan nomor atom Z dari inti tersebut. Di sekitar inti ada sejumlah elektron
(e- ) yang bermassa: 9,109534 x 10 – 31 kg,bermuatan negatifyang sama banyak.Semua muatan
merupakan kelipatan bilangan ±bulat dari satuan dasar muatan (e ). Setiap muatan Q, yang
ada di alam di tulis dalam bentuk, Q = Ne, dimana N merupakan bilangan bulat.

2.3. Hukum Coloumb

Seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin de Coulomb (1736-1806)


melakukan penyelidikan terhadap interaksi antara dua muatan. Interaksi antara dua muatan
ini disebut juga dengan Adanya interaksi antara dua muatan berarti antara dua muatan
tersebut terjadi gaya, yaitu gaya listrik.
Dalam penelitiannya, Coulomb menggunakan neraca puntir seperti yang ditunjukkan
gambar di bawah. Jika bola a dan b bermuatan, misalkan bola a dan bola b keduanya
bermuatan positif, maka gaya pada bola a akan cenderung memuntir serat gantungan dan

4
dalam keadaan seimbang, terjadi penyimpangan sudut akibat gerakan bola a, lalu lengan
neraca mencapai kedudukan yang baru. Untuk menghilangkan efek puntiran ini, Coulomb
memutar kepala gantungan melalui sudut θ yang diperlukan untuk mengatur jarak antara
kedua bola. Dari sudut puntiran inilah Coulomb mengukur gaya listrik. Dengan mengubah-
ubah jarak antara bola a dan b, gaya listrik dapat diukur sebagai fungsi kuadrat jarak.

Gambar 2. Neraca puntir Coulomb


Dari hasil percobaan Coulomb tersebut, diperoleh bahwa gaya tarik menarik atau gaya
tolak menolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua bola bermuatan. Secara
matematis,
1
  F≈ (1)
r2
Kemudian, Coulomb membagi muatan pada bola b dan memvariasikannya. Ternyata,
gaya di antara muatan-muatan bergantung juga pada besar muatan-muatan yang berinteraksi
satu sama lain. Coulomb menarik kesimpulan bahwa gaya tarik menarik atau gaya tolak
menolak antara dua bola bermuatan juga sebanding dengan muatan-muatannya. Sehingga:
        F ≈ q 1 q 2    (2)
Pernyataan Coulomb bahwa besar gaya listrik berbanding lurus dengan perkalian besar
kedua muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan ini
dinamakan Hukum Coulomb, yaitu sebagai berikut.
Besar gaya tarik atau gaya tolak menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan
muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.

q1 q2
F=k (3)
r2

5
Persamaan (3) yang merupakan bentuk matematis dari Hukum Coulomb ini hanya
berlaku untuk benda-benda yang besar muatan-muatannya jauh lebih kecil daripada jarak di
antara muatan-muatan tersebut.
Persamaan (3) dapat dituliskan sebagai sebuah kesamaan dengan menyisipkan sebuah
konstanta yang biasanya dilambangkan dengan k, sehingga:
1 q1q2
F=   (4)
4 π ε0 r 2
Dari persamaan (4) kita dapat menentukan F, q1, q2, dan r, sedangkan [epsilon nol] (konstanta
permitivitas) merupakan sebuah tetapan yang besarnya
ε 0=8,854187818 x 10−12 C2 / N . m2
jika medium di mana muatan berada adalah vakum atau udara, maka diperoleh besar
konstanta k adalah
1
k= =9 x 10−9 N . m m /C 2
4 π ε0
Mengingat gejala antara batang kaca yang digantung, dapat disimpulkan adanya gaya
yang menyebabkan tongkat kaca yang digosok dengan sutera akan berputar jika didekatkan
dengan tongkat kaca lain yang juga sudah digosok dengan sutera. Besar gaya yang dirasakan
masing-masing tongkat akibat interaksi dengan tongkat lainnya akan sama sesuai dengan
prinsip aksi-reaksi pada Hukum III Newton.

2.4. Elektroskop
Elektroskop  adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan.
Sebagaimana diperlihatkan Gambar 3, di dalam sebuah peti kaca terdapat dua buah daun
elektroskop yang dapat bergerak (kadangkadang yang dapat bergerak hanya satu daun saja),
biasanya dibuat dari emas. Daun-daun elektroskop ini dihubungkan ke sebuah bola logam
yang berada di luar peti kaca melalui suatu konduktor yang terisolasi dari peti. Apabila benda
yang bermuatan positif didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi melalui
induksi, elektron-elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun elektroskop
bermuatan positip dan saling menolak (Gambar 4a).

6
Gambar 3 Elektroskop
Proses demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola dimuati
dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop memperoleh
muatan positif, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4b. Pada setiap kasus, makin besar
muatan, maka makin lebar pemisahan daun-daun elektroskop. Meskipun demikian, perlu
dicatat bahwa dengan cara ini, anda tidak dapat menentukan tanda muatan, karena dalam
setiap kasus, kedua daun elektroskop saling menolak satu dengan yang lain. Meskipun
demikian, suatu elektroskop   dapat  digunakan untuk  menentukan  “tanda muatan” jika

Gambar 4 Elektroskop dimuati (a) dengan cara induksi, (b) dengan cara konduksi
Pertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya secara
negatif, sebagaimana ditunjukkan pada  Gambar 5a.  Sekarang, jika benda bermuatan negatip
didekatkan, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5b, maka lebih banyak elektron diinduksi
untuk bergerak ke bawah menuju daun-daun elektroskop sehingga kedua daun ini  terpisah
lebih lebar. Di sisi lain, jika muatan positif didekatkan, maka elektron-elektron akan
diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih negatip dan jarak pisah kedua daun
ini menjadi berkurang (menjadi lebih sempit), seperti pada Gambar 4c.

Gambar 5. Elektroskop yang pertama-tama dimuati dapat digunakan untuk menentukantanda


dari suatu muatan yang diberikan.
2.5. Contoh Soal

7
Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,05 m C dipisahkan pada jarak 10 cm. Carilah
(a) besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya dan (b) Jumlah
satuan muatan dasar pada masing-masing muatan.

penyelesaian :

0, 0,
 q1
05C 2
q05C
F2 10 cm F1
1 2

kq1 q2
F=
r2
( 8,99x109 N . m2 /C 2 )( 0 , 05 x 10−6 C )( 0 , 05 x 10−6 C )
¿
(0,1 m)2
¿ 2,25 x 10 -3 N

q=Ne
q 0, 05x 10−6 C
N= = =3 ,12 x 1011
e 1,6 x 10−19 C

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Elektrostatika adalah cabang ilmu yang membahas tentang sifat kelistrikan suatu
benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik atau gejala tentang
interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau tidak bergerak secara permanen.
2. Bunyi dari Hukum Coulomb, yaitu “Besar gaya tarik atau gaya tolak menolak antara
dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik

q1 q2
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan” dengan persamaan F= .
r2
3. Elektroskop  adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Griffiths,David J & Reed College.1999. Introduction to Electrodynamics. Prentice Hall


Upper Saddle River, New Jersey.

Sears, Zemansky1986, Fisika untuk Universitas 2, Binacipta, Bandung

Sucipto, Erwin. 1988. Fisika (Jilid 2). Jakarta Pusat:Erlangga.

Sutarman, EddySupramono, 2003. Fisika Dasar II. Malang: JICA – Universitas Negeri
Malang.

10

Anda mungkin juga menyukai