Anda di halaman 1dari 28

KEGIATAN BELAJAR 1

MEDAN MAGNET

Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk
teknologi

Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan hukum biot savart berdasarkan hasil percobaan

2. Menjelaskan pengertian induksi magnet melalui percobaan

3. Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi besar induksi magnet melalui suatu


percobaan

4. Memformulasikan besar induksi magnet disekiltar kawat lurus berarus ( melingkar)


berdasarkan hukum bior savart

5. Menerapkan konsep induksi magnet untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-
hari

A. HUKUM BIOT SAVART

Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk mengamati hubungan antara


kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan magnet di
suatu titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru dikemukakan oleh
ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart. Berdasarkan hasil
eksperimennya tentang pengamatan medan magnet di suatu titik P yang dipengaruhi oleh
suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya
kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) di
titik P :

1
a. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar
(r).
d. Sebanding dengan sinus sudut apit θ antara arah arus dengan garis hubung antara
titik P ke elemen kawat penghantar.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-Savart yang secara matematik dapat
dinyatakan dalam persamaan :

dengan :

dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m2 atau Tesla)


I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
θ = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl

k =   = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1


r = jarak dari P ke dl (m)

B. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus


Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya
kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar
kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan

magnetnya. 
Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar
kawat berarus listrik dirumuskan dengan :

2
 B = Medan magnet dalam tesla ( T )
 μo = permeabilitas ruang hampa = 
 I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)

Arah medan magnet menggunakan aturan tangan kanan :


Medan magnet adalah besaran vector, sehingga apabila suatu titik dipengaruhi oleh beberapa
medan magnet maka di dalam perhitungannya menggunakan operasi vektor. 
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. 
Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi
pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati
pengamat. 

Tanda titik   menunjukkan arah medan menembus bidang mendekati pengamat. 

Tanda silang   menunjukkan arah medan menembus bidang menjauhi pengamat. 


Tanda anak panah biru menunjukkan arah arus listrik.
Pada sumbu koordinat x, y, z kawat berarus listrik berada pada bidang xoz dan bersilangan
dengan sb. Z negative. Arah arus listrik searah dengan sumbu x positif. 
Jarak antara kawat I dengan titik pusat koordinat (O) adalah a maka besarnya medan magnet
dititik (O) tersebut searah dengan sumbu y negative.

Keterangan gambar: 
I = arus listrik 

3
B = medan magnet 
Tanda panah biru menunjukkan arah arus llistrik
Contoh :
Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 5 miliampere berada diruang hampa . Tentukan besarnya
induksi magnetic pada titik yang berada sejauh 10 cm disebelah kanan kawat, bila kawat
vertikal ?
Jawab : 
Diketahui : I = 5 miliampere = 5 . 10 – 3 Ampere 
a = 10 cm = 0,1 meter 
Ditanya : B = ………….? 
Dijawab : 

Sebuah kawat berada pada sumbu x dialiri arus listrik sebesar 2 A searah dengan sumbu x positif
. Tentukan besar dan arah medan magnet dititik P yang berada pada sumbu y berjarak 4 cm dari
pusat koordinat 0 ( lihat gambar) ?

Dijawab : 
Dketahui : I = 2 A 
a = 4 . 10 – 2 m 
Ditanya : Besar dan arah B ….. ? 
Dijawab : 

C. Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar

4
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan
rumus :

Keterangan:
 BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)
 I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )
 a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
 r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
 θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat
dalam derajad (°)
 x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )

dimana 

Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung

 B = Medan magnet dalam  tesla ( T )

5
 μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m
 I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m) 
= jari-jari lingkaran yang dibuat
Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan 
Perhatikan gambar
Sebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan dialiri arus listrik
Apabila kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu pusat
lingkaran akan muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan magnet ini ditentukan
dengan kaidah tangan kanan. 
Dengan aturan sebagai berikut: 
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet
sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik
Keterangan gambar : 

Sebuah kawat melingkar dialiri arus listrik sebesar 4 A (lihat gambar). Jika jari-jari lingkaran 8
cm dan arak titik P terhadap sumbu kawat melingkar adalah 6 cm maka tentukan medan magnet
pada : 
a. pusat kawat melingkar ( O ) 
b. dititik P

6
Jawab : 
Diketahui : I = 4 A 
a = 8 cm = 8 . 10 – 2 m 
x = 6 cm = 6 . 10 – 2 m 
 
sin θ = a / r = 8 / 10 = 0,8 
Ditanya : a. Bo = ……. ? 
b. BP = ……. ? 
Dijawab :

D. Medan Magnet pada Solenoida


Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialiri arus
listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang.

Kumparan ini disebut dengan Solenida


Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung

Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T ) 


μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10  -7 Wb/amp. M 
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) 
N = jumlah lilitan dalam solenoida 
L = panjang solenoida dalam meter ( m )
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus menentukan arah
medan magnet pada Solenoida.

7
Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:

BP = Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T ) 


N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan 
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) 
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m ) 
Contoh Soal :
Sebuah Solenoida panjang 2 m memiliki 800 lilitan. Bila Solenoida dialiri arus sebesar 0,5 A,
tentukan induksi magnet pada : 
a. Pusat solenoida 
b. Ujung solenoida
Jawab : 
Diketahui : I = 0,5 A 
L = 2 meter 
N = 800 lilitan 
Ditanya : a. Bo = ............ ? 
b. BP = .......... ? 
Dijawab :

8
E. Medan Magnet pada Toroida
Toroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran kumparan.

Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada titik-titik yang berada pada garis
lingkaran merah ) dapat dihitung

 Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T )


 N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
 I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter ( m )
 a = ½ ( R1 + R2 )
Pada gambar anda anak panah merah adalah arah arus sedang tanda panah biru arah medan
magnet.
Contoh Soal :
Sebuah Toroida terdiri dari 6000 lilitan dialiri arus listrik sebesar 10 A . Jika jari-jari dalam dan
luar berturut-turut 2 dan 4 meter . Tentukan besarnya induksi magnet ditengah toroida ! 
Jawab : 
Diketahui : N = 6000 lilitan 
I = 10 A 
R1 = 2 meter 

9
R2 = 4 meter 
a = ½ ( 2 + 4 ) = 3 m 
Ditanya : Bo = ……… ? 
Dijawab :

F. Latihan Soal :
1. Sehelai dawai yang dialiri arus listrik dengan arah ke barat diletakkan dalam medan
magnet yang arahnya ke atas. Gaya yang dialami kawat tersebut arahnya….
a. ke atas
b. ke bawah
c. ke utara
d. ke selatan
e. ke timur
2. Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan v di dalam medan magnet yang
Induksi magnetnya B. Jika v ada di dalam bidang xy membentuk sudut 60 derajat.
Dengan sumbu x dan B sejajar dengan sumbu y, maka lintasan elektron berbentuk
……….
a. garis lurus sejajar sumbu y
b. garis lurus sejajar sumbu x
c. lingkaran sejajar sumbu y
d. lingkaran sejajar sumbu x
e. spiral dengan sumbunya sejajar sumbu y
3. Dua buah partikel massanya m1 : m2 = 2 : 1 dan muatannya q1 : q2 = 2 : 1.
Kedua partikel itu bergerak melingkar dalam bidang yang tegak lurus medan
Magnetik homogen. Bila besar momentum kedua partikel itu sama, maka
Perbandingan jari-jari orbit partikel-partikel itu r1 : r2 adalah ……
a. 4 : 1  d. 1 : 2
b. 2 : 1  e. 1 : 4
c. 1 : 1
4. Saat elektron memasuki medan magnet, electron Mendapat gaya Lorentz
yang searah dengan……
a. sumbu x positif
b. sumbu y positif
c. sumbu z positif
d. sumbu z negatif
e. sumbu y negatif

10
5. Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan berbentuk bujur sangkar dengan sisi
20 Cm berarus listrik 5 A berada dalam medan magnet homogen dari 0,2.10-2
Wb/m2 sehingga bidangnya tegak lurus terhadap garis gaya magnet. Momen
Kopel yang terjadi pada kumparan saat bidang kumparan sejajar arah medan
Magnet tersebut adalah………
a. 10 Nm
b. 1 Nm
c. 0,1 Nm
d. 0,02 Nm
6. Suatu penghantar lurus seperti pada gambar di Samping (penghantar terletak pada bidang
gambar).Arah medan magnet induksi pada titik P adalah……..
a. menjauhi pembaca tegaklurus bidang gambar
b. mendekati pembaca tegaklurus bidang gambar
c. ke atas sejajar dengan penghantar
d. ke kiri tegaklurus penghantar
e. ke kanan tegaklurus penghantar
7. Induksi magnetik di suatu titik yang berjarak a dari kawat lurus panjang berarus
Listrik I adalah……..
a. berbanding lurus dengan I dan a
b. berbanding lurus dengan I dan berbanding terbalik dengan a
c. berbanding lurus dengan a dan berbanding terbalik dengan I
d. berbanding terbalik dengan I dan a
e. berbanding terbalik dengan kuadrat I dan kuadrat a
8. Arah arus induksi dalam suatu penghantar semikonduktor sehingga menghasilkan
Medan magnet yang melawan perubahan garis gaya yang menimbulkannya.
Ungkapan ini adalah bunyi hukum………
a. Oersted  c. Lorentz  e. Faraday
b. Biot Savart  d. Lenz
9. Besarnya induksi magnetik di titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus yang
Panjang dan berarus listrik 30 ampere adalah………
a. 3 . 10 -4 Weber/m2 d. 6 . 10 –4 Weber/m2
b. 3 . 10 –2 Weber/m2 e. 3 . 10 –1 Weber/m2
c. 6 . 19 –3 Weber/m2
10. Sebuah titik berada di dekat penghantar lurus panjang berarus listrik.Jika jarak
Titik ke penghantar dilipatduakan sedang kuat arusnya dijadikan setengah kali
Semula, maka induksi magnetik di titik tersebut menjadi……
a. ¼ kali semula d. 2 kali semula
b. ½ kali semula e. 4 kali semula
c. tetap
11. Sebuah kawat lurus yang panjang berarus listrik 10 A.Sebuah titik berada 4 cm
Dari kawat. Jika uo = 4 Pi . 10-7 Wb/A.m maka kuat medan magnet di titik
Tersebut adalah…….
a. 0,5 . 10-4 Wb/m2 d. 4,0 . 10-4 Wb/m2
b. 1,0 . 10-4 Wb/m2 e. 5,0 . 10-4 Wb/m2
c. 3,14 . 10-4 Wb/m2

11
G. LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( LKPD) PERCOBAAN OERSTED
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII/I
Hari/Tanggal :

I. Tujuan Percobaan

 Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat yang dialiri arus listrik.

 Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik.

II. Dasar Teori


Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar, akan timbul pengaruh megnetik
di sekitar kawat penghantar tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu menarik bahan magnetik
yang lain. Jika serbuk besi disebarkan di sekitar kawat berarus listrik, serbuk besi itu
akan membentuk pola lingkaran yang teratur. Hans Christian Oerstead mengadakan penelitian
tentang pengaruh medan magnet di sekitar kawat berarus listrik. Kawat berarus listrik
menyebabkan jarum kompas bergerak.
Jadi, di sekitar kawat berarus listrik terdapat garis gaya magnet.

III. Alat dan Bahan


1.Sumber tegangan arus searah
2.Kabel penghubung
3.Saklar
4.Kompas
5.Amperemeter

IV. Cara Kerja

12
Rangkai alat sebagai berikut :

Catatan
: saklar dalam posisi terbuka, atur rangkaian sehingga posisi jarum kompas sejajar
penghantar.

a. Atur catu daya pada tegangan 3 volt

b. Tutup saklar dan amati penyimpangan jarum kompas

c. Buka saklar

d. Ubah besarnya arus dengan mengatur tegangan pada 6 V, 9 V, dan 12 V

e. Tukarkan arah polaritas dengan menukar masukan catu daya pada A dan B

V. Data Percobaan

.
VI. Tugas
1.Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (I) dan besar simpangan () yang terjadi.
2.Berdasarkan percobaan, hitunglah besar induksi magnetik.

13
KEGIATAN BELAJAR 2

GAYA MAGNET

Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dan pendekatan
saintifik, peserta didik diharapkan mampu
1. Melakukan percobaan Gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik dengan rasa rasa
ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya
diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik
2. Menjelaskan konsep gaya magnet
3. Memformulasikan gaya magnet
4. Menerapkan konsep gaya magnet untuk menyelesaikan persoalan dalam bidang teknologi

A. Pengertian Gaya magnetik/Lorentz

Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke atas , ini
berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya medan magnet homogen dari utara ke
selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik
dibalik sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah.
Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar
dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik.
Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vector maka
peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros-
product ) dari I dan B.

FL = I x B

14
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus FL = I.B sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.

Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan panjang. Jadi jika
panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus :

FL = I . ℓ . B . Sin θ

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


 I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
 θ = sudut antara arah I dan B

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :

 Θ =900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka FL
mencapai maksimum
 Θ = 00 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar maka FL = 0 atau
kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz

Hubungan antara FL , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan kaidah


tangan kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari
tangah kita bentangkan saling tegak lurus, maka :

15
 Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya Lorentz
 Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B )
 Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I )

Coba sekarang kalian terapkan kaidah ini pada percobaan diatas, mengapa alumunium foil
melengkung keatas ? sesuaikah dengan kaidah tangan kiri ?

Catatan :
Aturan ini dapat juga menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu dengan mengangan-angankan
jika Ibu jari, Jari Telunjuk dan Jari tengah kita bentangkan saling tegak lurus, maka : Jari tengah
menunjuk arah gaya Lorentz, jari telunjuk menunjuk arah medan magnet dan Ibu jari menunjuk
arah arus listrik.

Contoh Soal :

1. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal dengan arah arus dari utara
ke selatan, berada dalam medan magnet homogen B = 10 – 4 T dengan arah vertikal ke
atas. Bila panjang kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah medan magnet.
Berapa besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh kawat ? ...

Jawab :
Diket : I = 2 A
B = 10 – 4 T
ℓ=5m

Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab :

FL = I . ℓ . B . sin θ
= 2 ampere . 5 meter . 10 -4 Tesla . sin 900
= 10-3 newton

Dengan arah gaya menunjuk ke Barat

2. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi sepanjang arah
timur-barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya 6.10-5 T. Jika massa
persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2, berapa arus yang mengalir di dalam
kawat supaya besar gaya yang dialaminya seimbang dengan berat kawat ? ….

Jawab :
Diket : B = 6.10-5 T
m/L = 5 . 10-3kg/m
g = 10 m/s2
Ditanya : I = …….? Supaya gaya Lorentz seimbang dengan gaya berat
Dijawab :

16
FL = w
B. I. L = m . g
B . I = m/L . g
6 . 10 – 5 . I = 5 . 10 – 3 . 10
Jadi I = 5000/6 Ampere

B. Gaya Lorentz pada Dua Kawat Sejajar

Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan ternyata kedua kawat akan
saling tarik-menarik jika dialiri arus searah , dan akan saling tolak menolak jika dialiri arus
berlawan- an arah.

Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus listrik I1 dan I2 searah satu sama lain . Titik P
adalah perpotongan antara kawat I1 dengan bidang dan titik Q perpotongan antara I2 dengan
bidang. B1 adalah medan dititik Q akibat dari kuat arus I1 sedangkan B2 adalah medan magnet
dititik P akibat dari kuat arus I2. Jika masing-masing titik ( P dan Q ) ditentukan arah gaya
Lorentz yang dialaminya ( dengan menggunakan kaidah tangan kiri ) maka gaya F1 dan F2 akan
seperti gambar. Gaya tersebut akan menyebabkan kedua kawat saling tertarik dan akan
melengkung kedalam.
Bagaimana jika salah satu kawat dialiri arus listrik dengan berlawanan arah dengan kawat yang
lainnya ?

Coba gambarkan sendiri , dengan I1 atau I2 dibalik arahnya ?

Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap satuan panjang setelah dijabarkan
terdapat rumus :

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )

17
 I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A )
 a = jarak antara kedua kawat dalam meter ( m )
 μ0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4∏. 10-7 Wb/ Am. m

catatan :

Jika I1 = I2 = I , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 I2 / 2π.a


Jika I = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4∏. 10-7 ( 1 )2 / 2π.1 = 2 . 10-7 N

Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1 ampere ditentukan sebagai berikut :

Definisi :
1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak satu meter satu
sama lain sehingga jika kedua arus itu searah maka tiap satu satuan panjang ( 1 m ) kawat akan
saling tarik-menarik dengan gaya sebesar 2 . 10-7 N

Contoh :

1. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat mengalir arus listrik
yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1 meter
maka tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami kedua kawat !
Jawab :
Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter

Ditanya : FL = …………………….?
Dijawab :

FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1


= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik

2. Tiga Buah kawat sejajar dialiri arus listrik dengan arah seperti gambar , Jika Jarak
masing- masing kawat adalah a = 4 cm dan besar arus adalah masing-masing sama 8 A .
Tentukan besar dan arah gaya Lorentz persatuan panjang yang dialami oleh kawat B ?

Jawab :

18
FAB = 

= 4∏. 10-7 . 8 . 8 / 2∏. 4 . 10-2

= 3,2 . 10-4 Newton dengan arah keatas

FBC = 

= 4∏. 10-7 . 8 . 8 / 2∏. 4 . 10-2 = 3,2 . 10-4 Newton dengan arah keatas

Karena FAB dan FBC searah maka ,


FB = gaya total yang dialami B adalah FAB + FBC = 6,4 . 10-4 N
Dengan arah keatas

C. Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang
searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.
Pada gambar tampak sebuah partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet.
Ditunjukkan bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan positif ( gambar a ) dan bagaimana
kalau partikel tersebut bermuatan negatif ( gambar b ) .

19
Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kiri

 Ibu jari = sebagai arah gaya Lorentz


 Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet
 Jari tengah = sebagai arah arus listrik

(untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah
gerak berlawanan dengan arah arus )
Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan aturan tersebut ?

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q / t maka persamaan gaya Lorentz
untuk kawat dapat dituliskan :

FL = I . ℓ . B sin θ = q/t . ℓ . B sin θ


= q . ℓ/t . B sin θ = q . v . B sin θ
Karena ℓ/t = v .

Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah
medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :

FL = q . v . B sin θ

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


 q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
 v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
 θ = sudut antara arah v dan B
 FL selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B

Catatan penting :

Sebenarnya gaya yang mempengaruhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
disamping dipengaruhi gaya magnet juga dipengaruhi oleh gaya listrk sebesar F = q . E. Tetapi
karena nlai gaya ini sangat kecil dibandingkan dengan gaya magnetnya maka didalam terkadang
diabaikan.
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang
mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran.
Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara
terus menerus (gambar P) akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul
menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negative (gambar Q )

Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
homogen sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
Gaya yang dialami akibat medan magnet : FL = q . v . B

20
Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia
mendapatkan persamaan :

 R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )


 m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
 v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
 q = muatan partikel dalam coulomb ( C )

D. Contoh Penerapan Prinsip Gaya Lorentz

Contoh Penerapan Prinsip Gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

 Alat Ukur Listrik ( Amperemeter, voltmeter, Galvanometer , dll )

21
 Generator AC atau DC

 Motor Listrik dan Kipas

Contoh :

1. Sebuah partikel bermuatan 1 μC bergerak tegak lurus dalam medan magnet homogen yang
besarnya 10-4 T dengan jika kecepatan partikelnya 105 m/s. , maka tentukan gaya Lorentz yang
dialami oleh partikel ?

Jawab :
Diketahui : q = 1 μC = 10-6 C
B = 10-4 T
V = 105 m/s
Ditanya : FL = …………….. ?
Dijawab :
FL = q . v . B . sin θ
= 10-6 C . 10-4 T . 105 m/s

22
= 10-5 N

2. Sebuah muatan positif bergerak dibawah sebuah kawat berarus listrik sebesar 5 A berjarak 10 cm.
Kecepatan muatan 2000 m/s searah dengan arah arus listrik. Jika besar muatannya 2.106 C berapa
besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh muatan tersebut ?

Jawab :
Diket : I = 5 A
a = 0,1 m
v = 2000 m/s
Q = 2.106 C
Ditanya : FL = ….. ?
Dijawab : FL = B.Q.v sin θ
= μ0. I. Q. v. (sin 90/2∏. a)
= 4∏. 107. 5. 2.106 . 2000 / 2∏. 0,1
= 4. 108 Newton dengan arah mendekati kawat

E. TUGAS :

Kerjakan soal latihan dibawah ini :

1. Sebuah coil tunggal berbentuk empat persegi dilalui arus 10 A, panjang ab adalah 10 cm dan
sisi lainnya 20 cm. Diletakkan dalam medan magnetik sehingga sudut yang diapit induksi
magnetik dengan bidang coil 600 B = 0,25 W/m2.

a. Berapa gaya Lorentz yang bekerja pada kawat a yang panjangnya 20 cm.
b. Berapa momen koppel yang dapat menahan coil dalam posisi tersebut.

2. Sebuah coil terdiri dari 50 gulungan kawat berbentuk bangun persegi panjang dengan ukuran
4 cm dan 5 cm. Coil ini dipasang vertikal dan dapat berputar pada sumbu yang sejajar
dengan sisi pendek. Medan magnet yang induksi magnetiknya 2 W/m2, arah induksi
magnetiknya sejajar dan sebidang dengan coil. Berapa besar momen koppel untuk menahan
jika :

a. Coil belum berputar ?

23
b. Coil sudah berputar 600 ? (Kuat arus yang mengalir 0,3 A.)

3. Partikel yang bermuatan 10-6 C berada dalam medan listrik yang kuat medannya 2 V/cm.
Massa partikel 0,02 gram
a. Berapa percepatan yang diperoleh partikel ?
b. Berapa perubahan energi kinetiknya setelah bergerak 4 cm.
c. Berapa kecepatannya jika kecepatan awal sama dengan nol.
4. Elektron-elektron yang kecepatannya 4.104 m/det bergerak dalam medan magnet. Arah gerak
elektron selalu tegak lurus arah medan magnet. Besar induksi magnetiknya 10-6 W/m2.
a. Berapa besar gaya Lorentz pada elektron.
b. Berapa jari-jari lintasannya ?
c. Berapa percepatan centripetalnya ?
Massa elektron + 9.10-31 Kg.
5. Didalam medan listrik yang kuat medannya 8.10-8 V/m bergerak elektron-elektron dengan
kecepatan 4.104 m/s.

a. Kearah manakah simpangan elektron dalam listrik.


b. Agar lintasan elektron tetap lurus, harus dipasang medan magnet kemana arah induksi
magnetiknya?
c. Berapa besar induksi magnetik untuk keperluan tersebut

F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD) GAYA MAGNET

I. Tujuan :

1. Menyelidiki keberadaan gaya lorentz pada kawat berarus.

2. Menyelidiki arah gaya lorentz3.Menyelidikifaktor-faktor yang mempengarui besar gay


alorentz

II. ALat dan Bahan :

1. Magnet batang 2 buah

2. Papan rangkaian 1 buah

3. Alumunium foil

24
4. Basic meter 1 buah

5. Potensiometer 1 buah

6. Saklar 1 buah

7. Baterai 1 buah

8. Kabel penghubung

III. LANDASAN TEORI

“Sebuah motor listrik dapat bekerja karena adanya gaya yang membuatnya berputar, gaya ini
dikerahkan oleh sebuah medan magnetik pada sebuah konduktor pengangkut arus. Gaya
magnetik pada muatan yang bergerak di dalam konduktor yang ditransmisikan ke bahan
konduktor dan konduktor itu secara keseluruhan mengalami sebuah gaya yang di distribusikan
sepanjang konduktor itu”. (Fisika Universitas, Young and Freedman, 2001 : 115).

           “Gaya magnetik tegak lurus terhadap gerak elektronnya, gaya ini tidak melakukan kerja.
Kerja yang dilakukan pada elektron dilakukan oleh gaya Fr”. (FISIKA JIDIL II, Tipler, 2001 :
209).
            “Pada tahun 1819 menemukan bahwa arus listrik menimbulkan gaya terhadap magnet
yang dibuktikan dengan meletakkan sebuah konduktor lurus langsung diatas dan sejajar jarum
sebuah kompas. Dia menemukan bahwa jika konduktor tersebut dialiri arus, dengan demikian
konduktor tersebut dikenai sebuah gaya. Gaya ini berharga nol jika konduktor tersebut sejajar
dengan medan magnetnya (θ = 0) dan berharga maksimum jika konduktor tersebut tegak lurus
terhadap medan (θ = π / 2 ). Arah gaya didapatkan dengan menggunakan aturan tangan kanan
dan perkalian silang (Cross Product)”. (Dasar -Dasar Fisika Universitas, Marcelo Alonso, 1992 :
128)
            “Ditemukan secara eksperimental bahwa besar gaya magnet berbanding lurus dengan
arus i pada kawat, dengan panjang kawat ℓ pada medan magnet (dianggap seragam) dan dengan
medan magnet B. gaya ini juga tergantung pada saat sudut θ antara arah arus dan medan magnet
ketika arus tegak lurus terhadap garis – garis medan. Gaya paling kuat ketika kawat pararel
dengan garis-garis medan, tidak ada gaya sama sekali pada sudut-sudut yang lain, gaya
sebanding dengan sin θ sehingga didapatkan F = B . i . ℓ sin θ”. (Fisika, Giancoli, 2001 : 138)
“Sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah daerah di dalam terdapat kedua-dua
medan magnet dan medan listrik, kuat medan listrik itu berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
dan elemen arus”. (Fisika, Halliday dan Resnick, 1978 : 256).
“Besar gaya Lorentz hanya bekerja pada muatan q itu dapat dinyatakan dengan
persamaan F = q v B sin θ . gaya Lorentz hanya bekerja bila muatan q bergerak terhadap medan
madnetik. Muatan q dalam tidak merasakan gaya lorentz bila V mempunyai arah yang sama
dengan B, maka F = 0”. (Fisika Dasar II, Yusrizal, 2008 : 115).

25
III.        LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Rangkai alat seperti gambar berikut :

2. Tutup saklar S amati kuat arus dan arah gerak kabel yang berada pada medan
magnet.

3. Buka saklar, kemudian balik arah arus dengan cara menukar tempatnya kabel
penghubung baterai.

4. Lakukan seperti langkah a dan catat dalam tabel hasil pengamatan.

5. Buka saklar S, kemudian perbesar arus dengan cara memperbesar tegangan


sumber (menambah sebuah baterai).

IV.       DATA PENGAMATAN

26
Simpangan kawat
Polaritas
Rangkaia Arah
Aru n
N Banyakny Teganga penyimpanga Besar penyimpangan
s
o a Baterai n (V) n
(A)
Ke Ke Ke
A B selata utar selata Ke utara
n a n

0,7
1 1 baterai 1,4
4

2 2 baterai 3 1,5

3 3 baterai 4,2 1,7

Ke Sanga
Ke
4 3 baterai 4,2 1,7 - + bawa t Sangat besar
atas
h besar

Keterangan      :
V         =  Tegangan (volt)
A         =  Arus (Ampere)         

V.    PERTANYAAN

6. Bagaimana pendapat Anda tentang arah dan besar arus dengan arah dan besar
simpangan?

7.  Arah arus dan arah simpangan selalu tegak lurus, sedangkan besar arus dan
besar tegangan adalah berbanding lurus. Jadi, semakin besar arus, maka
semakin besar pula besar simpangan

8.  Sebutkan kemungkinan dalam kehidupan sehari hari

Ø   Galvanometer                                                 
Ø   Dinamo sepeda                                  
Ø   Telepon/mikrofon

27
Ø   Spektrometer massa
Ø   Meter listrik
Ø   Motor listrik
Ø   Transformator
Ø   Relay
Ø   Rotor

9. Apa pengertian dari gaya magnetic (Lorentz)

Ket : Gaya Lorentz adalah gaya yang bekerja pada sebuah kawat penghantar
berarus listrik dan medan magnet. Dirumuskan, F = B.i.l sin θ dan jika pada
muatan F = Bqv

10. Gambarkan hubungan arah arus dan arah magnetic terhadap arah simpangan
(Arah Gaya Magnetik )

28

Anda mungkin juga menyukai