Anda di halaman 1dari 18

Makalah

semikonduktor

DOSEN PEMBIMBING
Moh Toni Prasetyo, ST. M.Eng.,IPM.

DISUSUN OLEH
Reinardus Prima Saputra
NIM : C2B022531

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari

makalah singkat ini adalah “Semikonduktor”.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak

Moh Toni Prasetyo, ST. M.Eng.,IPM. selaku dosen mata kuliah material teknik elektro yang

telah membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah singkat ini. Selain itu, penulis juga

ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan makalah singkat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat

makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Semarang, 25 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................2
Daftar isi..............................................................................................................3
BAB I Pendahuluan
Latar belakang.......................................................................................................................4
Rumusan masalah..................................................................................................................4
Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II Pembahasan
Definisi semikonduktor.........................................................................................................5

Pengertian semikonduktor............................................................................................5

Sifat – sifat semikonduktor..........................................................................................5

Bahan semikonduktor...................................................................................................6

Macam – macam semikonduktor...........................................................................................6

Semikonduktor intrinsik...............................................................................................6

Semikonduktor ekstrinsik.............................................................................................7

Pemanfaatan semikonduktor..................................................................................................9

Daftar semikonduktor dan kegunaannya......................................................................9

Komponen penerapan semikonduktor........................................................................10

Pengembangan semikonduktor............................................................................................12

Teknologi berbasis silicon..........................................................................................12

Teknologi GaAs.........................................................................................................13

Device Kuantum.........................................................................................................15

BAB III Penutup


Kelebihan semikonduktor....................................................................................................16

Kekurangan semikonduktor.................................................................................................16

Kesimpulan..........................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu
sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan
seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dan
sebagainya.
Dalam perihal teknik, pasti kita tidak jauh dengan apa yang dinamakan bahan
atau material teknik. Bahan teknik adalah bahan yang menjadi pokok utama atau
bahan baku dalam teknik pengolahan bahan jadi. Bahan teknik juga memiliki 2
macam, antara lain bahan organik dan anorganik.
Bahan organik adalah bahan yang berasal dari alam/ makhluk hidup.
Contohnya adalah semua bahan yang berasal dari tumbuhan ( daun, batang, akar,
bunga, buah dll) dan semua bahan yang berasal dari hewan ( kulit, bulu, cangkang,
kotoran dll).
Bahan anorganik adalah bahan yang tercipta dari campur tangan manusia,
seperti contoh gelas, keramik, mika, polimer.

2. Rumusan Masalah
A. Apa definisi tentang semikonduktor?
B. Apa saja macam – macam semikonduktor?
C. Bagaimana pemanfaatan semikonduktor?
D. Sebutkan contoh gambar semikonduktor!
E. Bagaimana pengembangan semikonduktor?

3. Tujuan
a. Memahami apa yang dimaksud dengan semikonduktor.
b. Mengetahui apa saja macam - macam semikonduktor.
c. Mengetahui fungsi atau manfaat dari bahan semikonduktor.
d. Mengetahui bagaimana pengembangan semikonduktor.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi semikonduktor.
a) Pengertian Semikonduktor.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara isolator listrik dan konduktor listrik. Bahan
semikonduktor terdiri dari 4 elektron valensi. Semikonduktor ini memiliki
hambatan diantara 10⁻⁶ - 10⁴ Ωm. Atom-atom bahan semi konduktor
membentuk kristal dengan struktur tetrahedral, dengan ikatan kovalen.
Bahan semi konduktor yang banyak dipakai dalam elektkronika adalah
silikon (Si) dan Germanium (Ge). Ada 2 jenis bahan semikonduktor yaitu
semikonduktor intrinsik (murni) dan semi konduktor ekstrinsik (tidak
murni). Untuk semikonduktor ekstrinsik ada 2 tipe yaitu tipa P dan tipe N.

b) Sifat – sifat semikonduktor.


Disamping itu semikonduktor memiliki sifat-sifat berikut.

1. Semikonduktor murni mempunyai koefisien temperatur yang


negatif  dengan resistansi tidak seperti logam yang memiliki
resistansi dengan koefisien temperatur positif.
2. Semikonduktor memberikan daya termolistrik yang tinggi dengan
tanda yang positif atau negatif relatif logam bersangkutan.
3. Hubungan (junction) antara semikonduktor jenis p dan
semikonduktor jenis n menunjukkan sifat-sifat penyearahan.
4. Semikonduktor bersifat peka cahaya, membangkitkan baik tegangan
foto maupun perubahan resistansi akibat penyinaran cahaya.

5
c) Bahan semikonduktor.
Unsur-unsur germanium (Ge) dan silikon (Si) dianggap
sebagai semikonduktor dasar. Germanium telah digunakan untuk
semua peralatan benda padat, seperti transistor tetapi baru-baru ini
hampir semua diganti dengan silikon., karena tersedianya silikon
yang tidak terbatas. Disamping itu, rangkaian terpadu (IC) pada
elektronika saat ini dibuat dari silikon.
Disamping unsur-unsur semikonduktor, masih ada
semikonduktor senyawa yang dengan berhasil digunakan untuk
pembuatan peralatan elektronik. Senyawa semikonduktor yang
penting adalah sulfida kadmium (CdS), arsenida gallium (GaAs),
tellurida timah (PbTe), antimonida indium (InSb), dsb. Diantara
senyawa ini CdS telah digunakan sebagai pengukur cahaya ; PbS dan
PbTe digunakan dalam detektor merah, laser benda padat dan
beberapa peralatan frekuensi tinggi khusus.
Beberapa senyawa semikonduktor membentuk campuran
(alloy) yang mempunyai sifat-sifat semikonduktor yang penting.
Mereka dikenal sebagai semionduktor alloi. Diantara semikonduktor
alloi seperti arsenida indium gallium (Gax ln1-x As) digunakan untuk
alat-alat frekuensi tinggi dan alat-alat optika, tellurida kadmium
merkuri (Hg1-xCdxTe) digunakan untuk detektor inframerah yang
efisien dan fosfida arsenida gallium (GaAsxP1-x) digunakan untuk
pembuatan dioda pemancar cahaya (LED).

B. Macam – macam semikonduktor


1. Semikonduktor Intrinsik ( Murni ).

6
Semikonduktor Intrisik adalah semikonduktor dengan bahan
penyusun yang masih murni (pure) dan bahan semikonduktor belum
tercampur atau dikotori oleh atom lain. Semikonduktor intrinsik ini
memiliki sifat-sifat listrik tertentu pada suhu tertentu, misalnya jumlah
muatan pembawa.

Pada semikonduktor intrisik ini jumlah hole atau lubang didalam ikatan
sama dengan jumlah electon yang terdapat didalamnya.

2. Semikonduktor Ekstrinsik ( tidak murni ).


Semikonduktor Ekstrinsik adalah semikonduktor yang bahan
penyusunnya sudah tercampur oleh atom lain untuk mendapatkan atau
meningkatkan sifat tertentu. Penambahan campuran semikonduktor oleh
atom pengotor disebut dengan Doping.
Penambahan bahan pengotor semikonduktor atau doping dapat
menambah sifat pada semikonduktor yaitu dengan menambah
lubang(hole) atau elektron pada semikonduktor.
Dari pemberian doping tersebut Semikonduktor memiliki tipe yaitu
Semikonduktor tipe n dan Semikonduktor tipe p. Pemberian bahan
doping dapat diperoleh dari atom yang berasal dari golongan 3 atau
golongan 5 untuk menambahkan lubang/ hole ataupun elektron.

7
a) Semikonduktor tipe n merupakan semikonduktor dengan
pemberian doping atau pengotor yang menyebabkan terdapat lebih
banyak elektron bebas pada semikonduktor.

Untuk dapat menjadikan Semikonduktor tipe n kita memerlukan


doping atau pengotor yang berasal dari golongan 5 seperti Phospor
(P), Arsen (As) dan Antimon (Sb). Karena banyaknya elektron
pada semikonduktor dibandingkan hole menyebabkan
semikonduktor bertipe negatif.

b) Pada semikonduktor tipe p terdapat lubang/hole yang kosong atau


jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah electron.

8
Semikonduktor tipe p dilakukan dengan penambahan doping dari
golongan 3 seperti Boron(B), Galium (Ga) dan Aluminium(Al).
Sehingga terdapat lubang/hole pada ikatan antar atom yang
menyebabkan semikonduktor menjadi positif karena kekurangan
elektron.

9
C. Pemanfaatan semikonduktor.
1) Daftar Semikonduktor dan Kegunaannya

1. Germanium (Ge) berfungsi sebagai Dioda dan transistor awal.


2. Silikon (Si) berfungsi sebagai Dioda, transistor, IC dan sebagainya.
3. Selenium (Se) berfungsi sebagai Rectifier.
4. Germanium Silikon (Ge Si) berfungsi sebagai Pembangkitan
Thermoelektrik.
5. Tellurida Timah (PbTe) berfungsi sebagai Detektor inframerah.
6. Arsenida Gallium (GaAs) berfungsi sebagai Transistor frekuensi
tinggi, laser, dan beberapa alat khusus.
7. Barium Titinate (Ba Ti) berfungsi sebagai Thermistor (PTC).
8. Bismut Telurida (Bi2Te3) berfungsi sebagai Konvermasi
thermoelektrik.
9. Indium Antimonida (In Sb) berfungsi sebagai Magneto Resistor,
Plezo Resistor.
10. Indium arsenida (In As) berfungsi sebagai Plezo Resistor.
11. Silicon carbida (Si Cb) berfungsi sebagai Varistor.
12. Aliuminium Stibium (Al Sb) berfungsi sebagai Dioda penerang.
13. Gallium Phosphor (Ga P) berfungsi sebagai Dioda penerang.
14. Indium Phospor (In P) berfungsi sebagai Filter Infra merah.
15. Plumbum Sulfur (Pb S) berfungsi sebagai Foto sel.
16. Plumbun Selenium (Pb Se) berfungsi sebagai Foto sel.
17. Gaxln1-xAs berfungsi sebagai Alat-alat frekuensi tinggi dan alat optis.
18. Hg1-xCdxTe berfungsi sebagai detektor inframerah.
19. GaAsxP1-x berfungsi sebagai Dioda pemancar cahaya.

10
2) Komponen Penerapan Semikonduktor
1. Dioda 

Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari


bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus
listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Jenis diode antara lain Dioda Rectifier, Dioda zener, Dioda schottky,
dan LED (Light emitting diode). 

2. Transistor

Komponen ini ditemukan pertama kali tahun 1947 oleh Bell


Laboratory. Berterima kasihlah kepada tiga orang ilmuwan hebat yaitu
William Shockley, John Bardeen and Walter Brattain. Transistor
menggantikan tabung vakum yang memiliki ukuran yang besar dan rugi
daya yang besar. Sehingga kita bisa memegang smartphone dengan satu
tangan saja.

11
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar maupun sebagai  penguat.
Transistor dikelompokkan menjadi dua  yaitu BJT (bipolar junction
transistor) dan FET (Field effect Transistor). Transistor BJT terdiri dari
transistor PNP dan Transistor NPN. Transistor FET terdiri dari UJT,
IGBT dan MOSFET.

3. Integrated Circuit (IC)

IC disebut juga sirkuit terpadu, adalah komponen yang didalamnya


terdapat komponen dasar yang lebih kecil seperti Transistor dan Dioda.
Komponen tersebut saling dirangkai membentuk sebuah sirkuit terpadu
lalu dikemas dalam bentuk chip, sehingga kemasannya lebih kecil dan
kompak. Jenis IC beragam diantara lain IC Op-Amp(operational
amplifier), IC driver, IC logika, IC komparator dll.

4. Processor

Mirip seperti IC, namun dengan skala yang jauh lebih besar. Jika IC
biasa hanya terdiri dari puluhan hingga ratusan transistor, maka prosesor
bisa jutaan hingga miliaran transistor di dalamnya. Prosesor
memanfaatkan transistor berukuran nano yang dirangkai menggunakan
teknologi tinggi. Sebagai contoh, Prosesor Intel Core i9 memiliki 7
Miliar transistor di dalamnya.
12
D. Pengembangan semikonduktor.

1) Teknologi berbasis silikon

Seperti diketahui, ditinjau dari struktur elektronikanya, material


semikonduktor dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang memiliki
celah pita energi langsung (direct bandgap) dan celah pita energi
tidak langsung (indirect bandgap). Silikon adalah material dengan
celah energi yang tidak langsung, di mana nilai minimum dari pita
konduksi dan nilai maksimum dari pita valensi tidak bertemu pada
satu harga momentum yang sama. Ini berarti agar terjadi eksitasi dan
rekombinasi dari membawa muatan diperlukan perubahan yang
besar pada nilai momentumnya. Dengan kata lain, silikon sulit
memancarkan cahaya. Sifat ini menyebabkan silikon tidak layak
digunakan sebagai piranti fotonik/optoelektronik, sehingga tertutup
kemungkinan misalnya membuat IC yang di dalamnya terkandung
detektor optoelektronik atau suatu sumber pemancar cahaya dengan
hanya menggunakan material silikon saja. Beberapa usaha telah
dilakukan untuk mengatasi hal ini antara lain dengan
mengembangkan apa yang dikenal sebagai bandgap engineering.
Salah satu contohnya adalah menumbuhkan struktur material
SiGe/Si straitned layer superlattice. Parameter mekanik strain yang
timbul karena perbedaan konstanta kisi kristal antara lapisan SiGe

13
dan Si tersebut akan mempengaruhi struktur elektronik dari material
di atas sehingga muncul efek brillioun-zone folding yang mengubah
struktur pitanya menyerupai material dengan celah energi langsung
(direct bandgap). Kombinasi dari kedua material tersebut
memungkinkan terjadinya pemancaran dan penyerapan cahaya. Cara
lain yang juga popular untuk memperbaiki sifat optik dari silikon
adalah apa yang dinamakan material silikon porous. Dengan
pelarutan secara elektrokimia, pada lempeng silikon dapat berbentuk
lubang-lubang yang berukuran puluhan angstrom. Dengan bantuan
sinar laser, akan dapat dilihat dengan mata telanjang pemancaran
cahaya dari material silikon tersebut. Fenomena ini dapat dijelaskan
dengan menggunakan model two-dimensional quantum
confinement. Kelemahan dari teknik ini adalah sifat reproducibility-
nya yang rendah. Kemajuan-kemajuan di atas membuka era baru
bagi material silikon dan panduannya untuk diaplikasikan pada
device optoelektronika.

2) Teknologi GaAs

Salah satu hambatan dari teknologi silikon adalah sifat listrik


yang berhubungan dengan rendahnya mobilitas pembawa muatan
dari material silikon ini. Mobilitas adalah parameter yang
menyatakan laju dari pembawa muatan dalam semikonduktor bila
diberi medan listrik. Untuk membuat piranti berkecepatan tinggi,
galium arsenide (GaAs) dan material-material panduannya telah
dipertimbangkan sebagai material pengganti silikon. Selain untuk
device elektron, material ini juga digunakan untuk device fotonik/
laser dan device gelombang mikro (microwave device). GaAs
adalah material semikonduktor dari golongan III-V yang memiliki
mobilitas elektron sekitar enam kali lebih tinggi dari silikon pada
14
suhu ruang. Material ini bertipe celah energi langsung. Dengan
memanfaatkan kelebihan ini, telah berhasil dibuat transistor yang
disebut high electron mobility transistor (HEMT), menyusul
transistor yang lebih dahulu popular untuk teknologi GaAs yaitu
metal semiconductor field effect transistors (MESFET). Struktur
dari HEMT mirip dengan MOSFET, tapi dengan menggunakan
teknik modulasi doping, di mana elektron dapat dipisahkan dari ion
pengotornya dan bergerak dalam sumur potensial dua dimensi
(2DEG) dengan kecepatan tinggi. Pengembangan IC dengan
berbasis material GaAs saat ini juga sedang ramai diteliti.
Beberapa tahun yang lalu telah berhasil dibuat 64 kb static random
access memory (SRAM) yang berkecepatan tinggi sebesar 2ns
dengan menggunakan teknologi HEMT berukuran 0,6 mikron.
Transistor berkecepatan tinggi lainnya yang sedang dikembangkan
adalah heterojunction bipolar transistor (HBT). Struktur dari
transistor ini adalah sambungan npn di mana emiter menggunakan
material dengan celah energi yang lebih besar dibandingkan
dengan base dan kolektor. Pada kondisi ini, diharapkan resistansi
dari base dan kapasitansi dari sambungan base-emitter akan dapat
direduksi sehingga dapat diperoleh frekuensi maksimum osilasi
(fmaks) yang tinggi. Saat ini sudah dibuat HBT dengan fmaks 200
GHz. Walaupun banyak kemajuan yang sudah dicapai, banyak
orang meragukan kemampuan teknologi GaAs ini untuk dapat
bersaing dengan teknologi silikon dalam orde 0,1 mikron atau yang
lebih kecil. Itulah sebabnya, banyak perusahaan semikonduktor
terutama di Amerika Serikat yang tidak menganggap teknologi
GaAs ini sebagai pengganti silikon.

15
3) Device kuantum

Perhatian besar juga diberikan pada struktur semikonduktor


berdimensi rendah (low-dimensional semiconductor) seperti
quantum well (2D), quantum wire (1D) dan quantum dot (0D).
Struktur seperti ini adalah pembuka jalan ke era fabrikasi
nanoteknologi dan device kuantum. Telah diketahui bahwa bila
elektron dikurung dalam daerah potensial dengan dimensi yang
sama dengan panjang gelombangnya maka akan muncul sifat
gelombang elektron dan berbagai fenomena kuantum akan dapat
diamati. Beberapa fenomena kuantum dapat mengurangi
performansi dari device itu sendiri sedangkan fenomena yang lain
dapat memacu terciptanya device kuantum yang baru. Beberapa
device kuantum seperti wire-transistor, single-electron transistor
sudah berhasil dibuat dan menunjukkan kecepatan yang tinggi.
Permasalahan yang timbul dari device yang dibuat berdasarkan
struktur semikonduktor dimensi rendah ini adalah arus drive yang
rendah sehingga masih sulit untuk diaplikasikan. Secara umum,
permasalahan yang dihadapi device kuantum ini adalah operasi
kerjanya yang masih harus dilakukan pada suhu rendah (seperti
suhu helium cair : 4,2K) agar dapat diamati fenomena kuantum
secara jelas. Hal ini tentunya akan menaikkan ongkos pembuatan
sehingga belum menarik untuk diproduksi.

16
BAB III
PENUTUP

1) Kelebihan Semikonduktor.

a) Karena perangkat semikonduktor tidak memiliki filamen, maka tidak


diperlukan daya untuk memanaskannya yang menyebabkan emisi
elektron.
b) Transistor tidak memiliki filmen sehingga tidak memerlukan daya untuk
menghasilkan emisi elektron
c) Karena tidak diperlukan pemanasan, perangkat semikonduktor akan
segera beroperasi setelah sirkuit dihidupkan.
d) Semikonduktor tidak memiliki komponen mekanis sehingga tidak
menghasilkan dengung atau suara saat digunakan
e) Semikonduktor memiliki tegangan operasional yang rendah dibandingkan
tabung vakum
f) Karena ukurannya yang kecil, rangkaian yang melibatkan perangkat
semikonduktor sangat kompak.
g) Perangkat semikonduktor tahan guncangan.
h) Semikonduktor harganya lebih murah
i) Masa pakai bahan semikonduktor hampir tidak terbatas.

2) Kekurangan Semikonduktor

a) Perangkat semikoduktor menghasilkan noise gelombang yang lebih tinggi


dibandingkan dengan di tabung vakum.
b) Semikonduktor memiliki kemampuan daya yang lebih rendah.
c) Dalam rentang frekuensi tinggi, transistor memiliki responder yang
buruk.

17
3) Kesimpulan

Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan


bahwa semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara isolator dan konduktor.
Dan bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah
konduktor, oleh karena itu semikonduktor bisa bersisat setengah
menghantar.
Semikonduktor memiliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor
elementer dan semikonduktor gabungan. Semikonduktor juga
diklasifikasikan menjadi semikonduktor intrinsik dan semikonduktor
ekstrinsik.
Semikonduktor intrinsik terbentuk dari semikonduktor murni
yang memiliki ikatan kovalen sempurna s e p e r t i Si , G e , C d a n
sebagainya.
S e d a n g k a n , S e m i k o n d u k t o r e k s t r i n s i k   terbentuk dari
semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil
elektron konduksi atau hole.
Bahan semikonduktor dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
komponen-komponen listrik seperti dioda, transistor, IC (Integrated
Circuit).

18

Anda mungkin juga menyukai