Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK

“PENGUKURAN KOMPONEN PASIF”

DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 5 :

AGUS RIWAWAN (105821100720)


FAISAL NUR JAYA (105821101620)
MUH KAMIL BURHAN LAI (105821102417)
ANNIKAR (105821110917)

PRODI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

           

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpah

kan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat mengerjakan dan

menyelesaikan penyusunan makalah ini, meskipun disadari sepenuhnya makalah

inimasih banyak kekurangannya. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi

tugasmata kuliah Pengukuran Listrik dan untuk mengetahui lebih lanjut

tentang Komponen pasif dan Pengukuran komponen pasif, Maka dari itu penulis

mengucapkanterima kasih kepada pengampu mata kuliah Pengukuran Listrik.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan

makalah. Untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca. Penyusun berharap tugas makalah Pengukuran Listrik ini dapat

bermanfaat bagi penyusun pribadi dan pembaca pada umumnya.

Makassar, 16 Juli 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................5

1.3 TUJUAN...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6

2.1 KOMPONEN PASIF...............................................................................6

2.2 PENGUKURAN KOMPONEN PASIF...................................................22

BAB III PENUTUP..........................................................................................28

3.1 KESIMPULAN........................................................................................28

3.2 SARAN.....................................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mendengar kata elektronik, tentu saja, Anda terus memikirkan hal -hal

yang kompleks dan sulit. Pada saat yang sama, dalam antusiasme harian kita, kita

semua menggunakan apa yang disebut elektronik. Mengapa demikian? Oleh

karena itu elektronik berikut adalah ilmu pengetahuan dalam cara mencoba aliran

aliran dengan mengendalikannya di sirkuit elektronik elektronik. Anda tidak

dapat hidup tanpa nama elektron hampir setiap hari. Bicaralah tentang ponsel,

lampu, pendingin udara, kipas, televisi, radio, dan perangkat elektronik lainnya

yang dapat ditemukan di mana -mana di kuil Anda. Bayangkan jika suatu hari

salah satu perangkat elektronik Anda (seperti penggemar topan) telah tiba dan

mati, dan Anda harus menelepon seseorang untuk memperbaiki kipas angin

Anda. Tetapi jika Anda masih belajar elektronik, Anda setidaknya dapat

memeriksa apa yang salah dengan kipas Anda dan memperbaikinya. Ini hanya

salah satu keuntungan dari pembelajaran elektronik.

Bahkan, masih ada banyak keuntungan untuk mempelajari elektronik dan

berbagai baterai elektronik. Setiap proyeksi elektronik harus berisi koneksi

elektronik. Sirkuit elektronik terdiri dari berbagai komponen elektronik. Dengan

demikian, untuk mulai belajar elektronik, mulai dengan mempelajari berbagai

unit elektronik yang biasa digunakan dalam tautan elektronik. Sebutkan aspek

4
mendasar itu, termasuk resistensi, dioda, transistor, kapasitor dan induktansi.

Setidaknya lima komponen ini adalah komponen dasar yang sering digunakan

dalam sirkuit elektronik. Anda pasti akan lebih mudah mempelajari elektronik

dengan mempelajari penjelasan dan penggunaan komponen elektroniknya.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diangkat
dalam makalah ini adalah :
• Apa yang dimaksud dengan komponen Pasif ?
• Bagaimana pengukuran komponen pasif ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut adapun tujuan dari makalah ini
adalah :
• Mengetahui apa itu komponen pasif
• Mengetahui pengukuran kompnen pasif

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen Pasif

Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang

tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya.

Komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya

seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.

 Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan

namanya resistor bersifat resistif dan terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi

dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbolω. Untuk

menyatakan resistensi harus disertakan kemampuan dayanya. Berbagai macam

resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat yang berbeda. Spesifikasi

lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain

besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus

listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupapanassebesarW =I2R(watt).

- Macam-Macam Resistor

Tergantung pada jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat

resistor, resistor dibagi menjadi resistor kawat, resistor karbon, dan resistor

6
oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida didasarkan pada

pengaturan resistor kombinasi dan resistor film yang diketahui. Namun dalam

perdagangan, resistor ini dibagi menjadi resistor tetap dan resistor variabel.

Penggunaan utama untuk daya rendah adalah jenis resistansi tetap, yaitu

campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif dari semua resistor tetap dan

bervariasi dengan peringkat daya (watt), meningkatkan ukuran untuk

meningkatkan peringkat daya untuk mempertahankan kerugian arus dan disipasi

daya yang lebih besar.

1. Resistor tetap

Resistor tetap adalah resistor dengan nilai resistansi yang relatif tetap,

biasanya terbuat dari karbon,kawat, atau paduan logam.

Gambar Simbol Resistor

Tergantung pada bahan yang digunakan, resistor dibagi menjadi beberapa jenis,

yaitu:

7
 Resistor karbon (resistor arang)

Batang penahan atau resistor karbon terbuat dari bahan komposit karbon,

biasanya dengan kabel yang dililitkan pada batang tersebut.

Gambar. BentukResistorBatangKarbon

 Resistor Film Karbon (Resistor Film Karbon)

Resistor film karbon adalah penambahan resistor batang karbon. Resistor

ini juga memiliki karakteristik yang sama dengan resistor batang karbon,

tetapi resistor film karbon memiliki koefisien yang diperoleh dan suhu

yang lebih rendah. Oleh karena itu, resistor film karbon ini lebih baik.

Gambar . BentukResistor Film Karbon

8
 Resistor Film Metal (Metal Film Resistor)

Resistor film metal memiliki toleransi antara 1% hingga 5% sehingga

tingkat keakuratannya tinggi. Resistor ini banyak digunakan pada

rangkaian suara Hello Fi, rangkaian radio yang memiliki kestabilan tinggi

terhadap frekuensidanperangkat elektronika.

Gambar. Bentukdan Konstruksi Resistor Film Metal

 Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Resistor kawat pada umumnya memiliki daya yang lebih tinggi

dibandingkan dengan resistor jenis lain. Bentuk fisik dari resistor kawat

memiliki dimensi yang lebih besar dan sering digunakan untuk daya

menengah ke atas.

Gambar . BentukdanKonstruksiResistor Kawat

9
 ResistorNIST (National Institute of Standard and Technology)

Resistor NIST merupakan jenis resistor yang memiliki tingkat akurasi

dengan tinggi karena memiliki toleransi 0,001%

Gambar . BentukResistorNIST

 Resistor SMD (Surface Mounted Device)

Resistor SMD Resistor SMD bentuk yang sangat kecil dan cara

pemasangannya dengan ditempel dengan timah.

Gambar. BentukResistor SMD

10
2. Resistor Tidak Tetap(Variabel)

Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya dapat

diubah-ubah atau tidak tetap.Jenisnya yaitu hambatan geser,Trimpot dan

Potensiometer.

 Trimpot

Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara

memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai

hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan

trimpot tersebut.

Gambar. Simbol danBentukTrimpot

 Potensiometer

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan

geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal

yang digunakan (salah satu terminal tetapdanterminal geser), potensiometer

berperan sebagairesistorvariabel atau Rheostat.Potensiometer biasanya digunakan

untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada booster.

11
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai

transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Gambar. Bentuk Potensiometer

Ada beberapa jenis-jenis potensiometer, diantaranya:

 PotensiometerLinier Potensiometer linier memiliki takaran resistif dengan

penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara

penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara

keduanya. Potensiometer linier digunakan jika relasional proporsional

yang diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari

potensiometer, misalnya mengendalikan yang digunakan untuk

menyeteltitikpusat layar osiloskop.

 PotensiometerLogaritmik Potensiometer logaritmik memiliki ketahanan

yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas

12
bervariasi. Ini memberikan peran yang resistansinya merupakan fungsi

logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.

3. Resistor Non Linear

Nilai tahanan yang dimiliki tidak tetap, karena pengaruh dari luar.

Prinsip kerja dari resistor ini adalah timbulnya perubahan bergantung pada

kondisi pemicunya. Resistor ini terdiri dari tiga jenis yaitu :

 Fotoresistor/ LDR (Light Depending Resistor)

Foto resistor ini bekerja berdasarkan sinar yang diterima,

besarnya tahanan fotoresistor dalam bayangan sangat besar dan turun apabila

berada dalam keadaan terang. Komponen ini terbuat dari film cadmium sulfide

yang memilikitahananyang besar apabila tidakterkenasinar. Aplikasi dari

fotoresistor ini banyak diterapkan pada lampu penerang jalan dan padacontrol

lampuparkir ataulampu taman.

Gambar. Simbol danBentukLDR

13
 Thermister

Termistor adalah sejenis resistor yang bekerja berdasarkan panas

yang timbul pada termister tersebut, akibat dari panas sendiri ataupun panas dari

luar. Tahanan thermister akan berubah bila terjadi perubahan suhu yang cukup

besar. Beberapa jenis termister yang biasa dipakai yaitu : Koefisien temperatur

positif (koefisien temperatur positif/(p.t.c.) dan koefisien temperatur

negatif/koefisien temperatur negatif (n.t.c.). Termistor PTC dan NTC memiliki

karakter yang berlawanan. PTC akan mengalami kenaikan nilai tahanan apabila

temperatur disekitarnya naik . Sebaliknya NTC akan mengalami pengurangan

nilai tahanan bila suhu sekitanyamengalami kenaikan.

Gambar. Bentukdan SimbolThermister

 VDR (VoltageDependent Resistor)

VDR adalah singkatan dari Voltage Subordinate Resistor, yaitu

sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari

tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah peningkatan tegangan besar

yang diterima, maka tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang

14
melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan

sangat cocok digunakan sebagai stabilizer.

Gambar. Simbol danBentukVDR

 Kapasitor

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan

melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan

muatanlistrikpada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Saat

pengisian dan pengosongan muatan pada muatan, waktu pengisian dan

pengosongan muatannya tergantung dari besarnya nilai resistansi dan kapasitansi

yang digunakan pada rangkaian. Pada saat terhubung menghubungkan ketitik 1

arus listrik mengalir dari sumber tegangan melalui komponen R menuju

komponen C. koneksi pada koneksi meningkat dari 0 volt sampai tegangan

sumber, kemudian tak terjadi aliran, saklar berpindah posisi maka terjadi

pengosongan. Seperti yang ditunjukanoleh gambardi bawah ini,

15
Gambar17. Rangkaian RC hubungan seri dicatu oleh tegangan dc

koneksi menurun, arah arus berlawanan dari pengisian arah.

koneksi pada R menjadi negatif dan-angsur tegangannya menjadi 0 volt.

Pengisian dan pengosongan masing-masing memerlukan 5 R.C (konstan waktu).

Sepertihalnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi : 2.

1. Kapasitor Tetap

Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.

Gambar. Simbol Kapasitor

16
Macam-macam kapasitor tetap adalah, diantaranya:

 KapasitorKeramik

Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna

merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan dipapan rangkaian (PCB),

boleh dibolak-balik karena tidak memiliki kaki positif dan negatif. Memiliki

kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko

Farad(KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada

juga yang sampairibuanvolt.

Gambar. Bentuk Kapasitor keramik

 Kapasitor polyester

Pada dasarnya sama saja dengan kebanggaan keramik begitu juga cara

menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya

memiliki warna merah,hijau, coklat dansebagainya.

Gambar .Kapasitor Polyester

17
 KapasitorKertas

Kapasitor kertas ini sering disebut juga kapasitor padder. Misal pada radio
dipasang seri dari spul osilator ke variabel kapasitor. Nilai kapasitas yang dipakai
padasirkuit oscilator antaralain: a. Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah
gelombang menengah (Medium Wave/MW) =190 meter - 500 meter. b.
Kapasitas 1.000pF - 2.200 pF untukdaerah gelombang pendek (Short
Wave/SW)SW 1= 40 meter-130 meter. c. Kapasitas2.700pF-
6.800pFuntukdaerahgelombangSW 1, 2, 3 dan4, = 13 meter-49 meter.

Gambar. Kapasitor Kertas

 KapasitorElektrolit(ElectroliteCondenser =Elco)

Kapasitor elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah kapasitor

yang biasanya berbentuk tabung, memiliki dua kutub kaki berpolaritas dan

negatif, ditandai oleh kaki yang panjang negatif atau yang dekat tandaminus ( - )

adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 F (mikroFarad) sampai dengan

voltase kerja dari beberapa volt hinggaribuanvolt.

Gambar. Kapasitor elektrolit

18
Selain elektrolit (Elco) yang memiliki polaritas, ada juga jenis elco yang

berpolaritas yaitu kapasitor solid tantalum dan Elco yang Non Polaritas pada

tidak ada kutub(+)dan (-).

Gambar. Kapasitor Solit Tantalum Gambar. Elco Non Polar

2. Kapasitor Variabel Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah

denganmemutar poros yang tersedia. (bentukmenyerupai potensiometer).

Gambar. Kapasitor Variabel

 Induktor

Induktor atau yang biasa disebut juga dengan loop adalah Komponen

Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah

19
Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika

dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat

menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor

adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday. Nahhh... jadi Induktor ini sering

banget di temukan di rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian yang

berkaitan dengan Frekuensi Radio.

Kemampuan Induktor atau Loop dalam menyimpan Energi Magnet

disebut dengan Induktansi yang satuannya adalah Henry (H). Satuan Henry pada

umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian

Elektronika. Oleh Karena itu, satuan yang merupakan turunan dari Henry

digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Curl.

Satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan

microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk Induktor dalam Rangkaian

Elektronika adalah huruf "L".

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya

adalah :

1. Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya

2. Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula

induktansinya

3. Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi

ataupun Ferit.

20
4. Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut

semakin tinggi induktansinya.

JENIS-JENIS INDUKTOR (COIL)

Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa

jenis, diantaranya adalah :

1. Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya

2. Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya

3. Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya

4. Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring

(bentuk Donat)

5. Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa

lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing

lempengan logam diberikan Isolator.

6. Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai

dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari

bahan Ferit yang dapat diputar-putar.

FUNGSI INDUKTOR (COIL) DAN APLIKASINYA

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik

dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-

balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta

melipatgandakan tegangan.

21
Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

1. Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi

2. Transformator (Transformer)

3. Motor Listrik

4. Solenoid

5. Relay

6. Speaker

7. Microphone

Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.

Gambar. Bentuk dan symbol Induktor tetap dan variable

2.2 Pengukuran Komponen Pasif

Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage

(Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu

unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter

(singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam

22
menampilkan hasil pengukurannya yaitu Simple Multimeter (AMM) dan

Advanced Multimeter (DMM).

Sehubungan dengan itu akan dilakukan pengukuran nilai dan kemudahan

pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Advanced

Multimeter (DMM) lebih populer dan lebih banyak digunakan oleh Teknisi

Elektronika ataupun penghobi Elektronika.

Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester

tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan

AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu

unit (terutama pada Multimeter Computerized). Beberapa kemampuan

pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :

• Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt

• Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere

• Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm

• Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad

• Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz

• Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry

• Pengukuran atau Pengujian Dioda

• Pengukuran atau Pengujian Transistor

23
 Cara Mengukur Resistor (Ohm)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)

2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur.

3. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus

Multimeter Analog)

4. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh

terbalik.Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk

Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)

24
 Cara Mengukur Kapasitor (farad)

Agar Anda bisa melakukan pengukuran dengan tepat, Anda harus

melakukan pengujian terhadap kapasitor terlebih dahulu. Jika kapasitor masih

dalam kondisi baik, maka kapasitor itu nilainya bisa diukur. Simak cara

menguji kapasitor menggunakan multimeter analog berikut ini :

1. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah Anda harus memasukkan

kabel penyidik dengan warna merah ke bagian lubang kabel yang ada

tandanya positif. Sedangkan untuk kabel dengan warna hitam harus

dimasukkan ke dalam kabel penyidik dengan tanda negatif.

2. Setelah itu aturlah posisi jarum pada multimeter menggunakan sekrup.

Anda harus mengatur jarum yang ada pada papan dengan skala yang ada di

angka nol. Sedangkan untuk saklar jangkauannya bisa Anda letakkan di

posisi Ohm meter.

3. Aturlah batas range di posisi x1, x10 atau bisa juga ke k Ω sesuai dengan

yang dibutuhkan.

25
4. Pertemukanlah bagian ujung dari kedua probes. Setelah itu Anda bisa

mengatur posisi jarum ke bagian papan skala dengan menunjuk angka 0.

Cara mengatur posisi jarum ini, Anda bisa menggunakan tombol pengatur

posisi jarum.

5. Setelah memposisikan jarum tersebut dan probe pada multimeter sudah

saling dihubungkan, Anda bisa melihat apakah kapasitor dalam kondisi

baik atau telah rusak.

6. Jika kedua probe multimeter sudah terhubung ke kedua kaki kapasitor,

kondisi jarum bergerak ke bagian kanan secara penuh itu tandanya

kapasitor terjadi hubungan pendek atau short.

7. Saat probe multimeter sudah terhubung ke kedua kaki kapasitor dan jarum

yang ada multimeter bergerak ke kanan lalu kembali ke bagian kiri namun

tidak penuh. Itu tandanya jika kapasitor yang Anda miliki mengalami

kebocoran.

8. Kapasitor yang baik adalah ketika kedua probe di multimeter

dihubungkan, jarum di bagian multimeter itu bisa bergerak ke bagian

kanan lalu kembali lagi ke bagian kiri.

 Cara Mengukur Induktor (Transformator)

Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti

besi.Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC.

26
Jenis trafo adaptor ada 2 :

1. TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan).

2. TRAFO STEP UP (untuk menaikkan tegangan).

Mengukur Trafo Dengan Multitester


 Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.
 Misal kaki primer A, B, C
 Misal kaki sekunder D, E, F.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang

tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya.

Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen

pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.

 Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage

(Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi)

dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester

atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter). Terdapat 2

jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog

Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).

3.2 Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, sehingga penulis

mengharapkan adanya masukan mengenai penulisan makalah ini agar dilain

kesempatan dapat memperbaiki hasil pembuatan makalah.

28

Anda mungkin juga menyukai