Disusun oleh:
Kelompok 7
Kelas B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Aplikasi Induksi Elektromagnetik “.
Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Pembahasan
Misalkan kumparan terdiri dari N buah, dengan luas A, dan anggap kumparan
berputar dengan kecepatan angular (α). Jika theta (θ) adalah suatu sudut antara
medan magnet dengan gaya normal bidang kumparan, seperti yang terlihat pada
gambar 2, di samping ini. Maka fluks magnet yang melewati kumparan pada saat t
adalah :
an Φm adalah: θ = ω.t. Oleh karena itu gaya gerak listrik (ggl) induksi kumparan
adalah :
Dengan demikian, gaya gerak listrik (ggl) keluaran generator adalah arus
bolak-balik (AC) secara sinusoidal (gambar 3). ω dinyatakan dalam radian perdetik,
dapat diyatakan dengan ω = 2 π.f Dalam bidang komersial frekuensi getaran AC=60
Hz atau 50 Hz.
II.2 Aplikasi Induksi Elektromagnetik
II.1.1 Transformator
𝑉1 𝐼2
𝑉1 ⋅ 𝐼1 = 𝑉2 ⋅ 𝐼2 Atau
=
𝐼1
𝑉2
𝑉1 𝑁1 𝐼1 𝑁2
Karena = , maka =
𝑉2 𝑁 𝐼2 𝑁1
2
Jadi pada transformator ideal kuat arus yang mengalir pada masingmasing kumparan
berbanding terbalik dengan jumlah lilitan.
Pada kenyataannya tidak ada transformator yang ideal. Hal itu disebabkan
karena selama proses induktansi fluks magnetik dari kumparan primer ke kumparan
sekunder selalu terjadi perubahan fluks magnetik menjadi kalor, sehingga daya listrik
yang dihasilkan pada kumparan sekunder selalu lebih kecil daripada daya listrik
masukan pada kumparan primer.
𝑃𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 < 𝑃𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 atau 𝑉2 ⋅ 𝐼2 < 𝑉1 ⋅ 𝐼1
II.1.2 Dinamo
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo
arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar
kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian
dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut
stator.
Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo
sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda
berputar, kumparan atau magnet ikut berputar. Akibatnya, timbul GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda,
makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan
arus listrik yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin
terang. GGL induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda
dipercepat, menggunakan magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan
menggunakan inti besi lunak di dalam kumparan.
II.1.3 Induktor
Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL makin berkurang.
Ketika kumparan membentuk sudut 180 derajat, kedudukan kumparan sejajar dengan
arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol. Putaran
kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah yang
berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270 derajat, terjadi lagi kumparan berarus
tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi
menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda.
Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday. Berkebalikan dengan
motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi
listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.
Berdasarkan arus yang dihasilkan, generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam,
yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik
(AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik
maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat pemanas.
II.1.5 Aplikasi Induksi Pada Sound System
Gambar dibawah ini memperlihatkan beberapa komponen sound sistem.
Dari komponen ini, yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu
mikrofon dan tape recorder. Keluaran dari setiap komponen dihubungkan ke
pengeras suara yang memperkuat sinyal mengirimkan ke loudspeaker, sehingga
dapat didengar. Atau sinyal dapat disalurkan langsung ke tape recorder untuk
direkam. Mikropon dan tape recorder dihubungkan dengan penguat suara ke
loudspeaker.
Kaset yang dipergunakan pada tape recorder untuk audio dan video
mengandung lapisan tipis oksida magnetik pada pita plastik tipis. Selama rekaman
berlangsung, tegangan sinyal audio dan video dikirim ke head rekam yang berfungsi
sebagai elektromagnet kecil yang memagnetisasi sebagian kecil dari pita yang pada
saat itu sedang berada di celah sempit dari head. Seperti Gambar diatas. Sedangkan
pada proses main ulang, perubahan medan magnet pada pita yang bergerak melewati
celah menimbulkan perubahan medan magnet pada head besi lunak, yang
menimbulkan induksi pada kumparan. Ggl induksi merupakan sinyal keluaran yang
dapat diperkuat dan di kirim ke loudspeker. Pada audio dan video recorder, biasanya
digunakan sinyal analog yang amplitudonya berubah secara kontinu terhadap waktu.
Perbedaan tingkat magnetisasi pada pita disetiap titik mencerminkan variasi
amplitudo sinyal audio atau video. (Anggana, 2013)
BAB III
Daftar Pustaka
Anggana, N. (2013). Aplikasi Induksi Print. Diambil kembali dari zdocs:
https://zdocs.tips/doc/aplikasi-induksi-print-xop08o0n9r1y
Sutrisno, W., & Praginda, W. (2018, Januari 30). PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK.