Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FISIKA DASAR III

SUMBER MEDAN MAGNET


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar III)

Disusun Oleh :
Kelompok XIII-B
Ryzal Prasetyo Firdaus 21110118120001
Idfiani Sholichah 21110118120021
Adi Wicaksono Raharjo 21110118130050
Ajeng Roro Setiowati 21110118130092
Eliya Nur Faizah 21110118140077

Dosen Pengampu :
Dr. Rina Dwi Indriana, S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
E-mail: geodesi@undip.ac.id
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Industri elektromagnetik adalah perubahan jumlah garis gaya magnetik yang


berada di dalam sebuah kumparan. Konsep industri elektromagnetik lahir dari
percobaan fisikawan Inggris yaitu Michael Faraday (1791-1867). Percobaannya adalah
saat ia memasukkan medan magnet ke dalam suatu kumparan dan ternyata dihasilkan
suatu arus yang mengalir. Lewat percobaan ini, Faraday berkesimpulan bahwa “arus
yang timbul di kumparan akan berbanding lurus dengan jumlah garis gaya magnetik
pada kumparan tersebut. Kesimpulan tersebut kita kenal dengan Hukum Faraday.
Hukum Faraday ini menjadi landasan terciptanya alat-alat penghasil energi listrik yang
di dalamnya terdapat medan magnet (elektromagnetik).”
𝑑𝜙
Hukum Faraday dirumuskan dengan 𝛴 = −𝑁 𝑑𝑡 dengan  sering disebut gaya

gerak liristik (GGL) induksi dan N jumlah lilitan kumparan. Di mana arus listrik yang
mengalir di kumparan tersebut dapat disebut juga dengan GGL induksi (volt)
sedangkan perubahan garis gaya magnet dapat disebut juga fluks magnetik. Apabila
ampermeter menujukan angka 0 artinya tidak ada GGL induksi sedangkan apabila
jarum pada ampermeter menyimpang ke kanan atau ke kiri menunjukkan adanya GGL
induksi yang mengalir. Penyebab utama timbulnya GGL induksi adalah adalah
terjadinya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat.
BAB II
APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Penerapan konsep industri elektromagnetik adalah pada generator dan transformator.


Generator adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Bagian-
bagian dari generator adalah magnet, kumparan inti besi, cincin luncur dan sikat
karbon. Sedangkan transformator adalah alat yang digunakan untuk merubah tegangan
listrik AC. Bagian-bagian dari transformator adalah lilitan primer, lilitan sekunder, dan
inti besi.
II.1 Generator
Generator listrik bekerja berdasarkan gejala industri elektromagnetik yang
ditemukan oleh Faraday. Berdasarkan arus listrik yang dihasilkan, generator dibedakan
menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC).
Generator arus bolak-balik atau alternator adalah generator yang menghasilkan arus
bolak-balik, sedangkan generator arus searah adalah generator yang menghasilkan arus
listrik searah. Perbedaan antara kedua generator terletak pada bentuk dan jumlah cincin
luncur di mana setiap cincin berhubungan setiap ujung kumparan. Pada generator arus
searah hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang disebut cincin
belah dan komutator. Sedangkan pada generator arus bolak-balik terdapat dua cincin
(Sereliciouz, 2019).
- Generator AC
Prinsip kerja dari generator AC adalah saat ujung kumparan yang berada di dalam
medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 maka terjadi arus induksi
pada kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui brush sehingga lampu
menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetiknya,
arus induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam.
Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi
mengalir kembali dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga
lampu menyala kembali. Karena terjadi bolak-baliknya arus listrik yang
dihasilkan maka disebut arus bolak-balik. Grafik arus yang dihasilkan dari
generator AC adalah berupa grafik sinusoidal (terdapat gunung dan lembah). Alat
elektronik yang menggunakan prinsip kerja dari Generator AC adalah kipas
angin, kulkas, TV, setrika.
- Generator DC
Prinsip kerja dari generator DC adalah salah satu belahan pada komutator selalu
memiliki kutub magnet lalu medan magnet dihubungkan pada magnet tersebut.
Hal ini menyebabkan arah arus listrik induksi yang mengalir dalam satu arah
yang menyebabkan lampu menyala hanya sekali sehingga dinamakan arah arus
listrik searah.
Grafik arus yang dihasilkan dari generator DC adalah grafik berpundak-pundak.
Alat elektronika yang menggunakan generator DC biasanya terdapat power
supply pada elektronik tersebut contohnya laptop, kipas pendingin pada CPU
(Central Processing Unit), dan lainnya.
II.2 Transformator
Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan
untuk mengubah tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan
semula. Tengan yang dapat diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah
terhadap waktu, misalknya tegangan bolak-balik (Abdullah, 2006). Fungsi
transformator adalah menyalurkan energi listrik dari tegangan yang sangat tinggi ke
tegangan yang lebih rendah. Biasanya digunakan pada gardu-gardu listrik yang
memiliki tegangan listrik yang sangat tinggi (High Voltage). Nilainya dapat berjuta-
juta Volt.
Transformator memiliki 2 jenis yaitu transformator step-up dan transformator
step-down. Transformator step-up adalah transformator yang digunakan untuk
menaikkan tegangan listrik. Ciri-ciri dari transformator step-up adalah lilitan
sekundernya lebih banyak dibandingkan lilitan primer (Ns > Np). Sedangkan
Transformator step-down adalah transformator yang digunakan untuk menurunkan
tegangan listrik. Ciri-ciri dari transformator step-down adalah lilitan primernya lebih
banyak dibandingkan lilitan sekundernya (Np > Ns).
Secara umum trafo memiliki dua kumparan. Kumparan primer berada di bagian
inpu t tegangan listrik masuk ke dalam trafo dan kumparan sekunder berada di bagian
output trafo, tempat tegangan listrik hasil pengubahan keluar dari trafo.

Gambar 1 (a) Jika tidak digunakan terus makan medan magnet akan menyebar keluar (b)
medan magnet yang dihasilkan akan terperangkap dalam teras jika di dalam rongga
kumparan dipasang teras besi

Jika arus masuk ke dalam kum ka dihasilkan medan magnet. Medan magnet yang
dihasilkan kumparan sekunder. Agar pengarahan tersebut berlangsung efektif maka di
dalam rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain yang dapat bersifat
magnetic. Dengan penggunaan bahan tersebut maka seolah-olah medan magnet yang
dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya
mencapai kumparan sekunder.
Gambar 2 Skema Trafo

Fluks magnetic pada kumparan primer adalah

Fluks magnetic pada kumparan sekunder adalah

Ggl indukasi yang dihasilkan pada kumparan primer adalah

Ggl indukasi yang dihasilkan pada kumparan sekunder adalah

Dengan demikian

Jika dianggap bahwa luas penampang kumparan primer dan sekunder sama maka
diperoleh
- Jika Ns > Np maka tegangan keluaran lebih besar dari pada tegangan
masukan. Trafo semacam ini disebut trafo step-up
- Jika Ns < Np maka tegangan keluaran lebih kecil daripada tegangan
masukan. Trafo semacam ini disebut trafo step-down

Pada trafo arus dimasukkan pada kumparan primer. Hasilnya pada kumparan
sekunder diperoleh arus. Karena adanya arus listrik menandakan adanya energi, maka
energi yang dimasukkan ke kumparan primer dapat dideteksi pada kumparan sekunder.
Dengan demikian, trafo juga berperan sebagai pemindah energi dari kumparan primer
ke kumparan sekunder. Dari sifat pemindahan energi ini kita dapat menentukan
hubungan antara arus pada kumparan primer dan pada kumparan sekunder. Hubungan
ini dapat ditentukan sebagai berikut.

Daya pada kumparan primer adalah

dengan Pp : daya yang masuk ke kumparan primer dan Ip : arus pada kumparan
primer
Daya pada kumparan sekunder adalah

dengan Ps : daya yang masuk ke kumparan sekunder dan Is : arus pada kumparan
sekunder

Tidak semua daya pada kumparan primer dapat dipindahkan ke kumparan


sekunder. Hanya trafo ideal yang sanggup memindahkan seluruh daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder.
Transformator ideal (efisiensi η = 100%) adalah transformator yang dapat
memindahkan energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan tidak
ada energi yang hilang. Namun, pada kenyataannya, terdapat hubungan magnetik yang
tidak lengkap antarkumparan, dan terjadi kerugian pemanasan di dalam kumparan itu
sendiri, sehingga menyebabkan daya output lebih kecil dari daya input. Perbandingan
antara daya output dan input dinyatakan dalam konsep efisiensi, yang dirumuskan:
𝑃𝑆 𝑉𝑆 . 𝐼𝑆
𝜂= × 100% = × 100%
𝑃𝑃 𝑉𝑃 . 𝐼𝑃
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2006). Fisika Dasar 2. 77.


Sereliciouz. (2019). Mengenal Aplikasi Industri Elektromagnetik buat Kamu yang
Kelas 12! Quipper. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/industri-
elektromagnetik-kelas-12/

Anda mungkin juga menyukai