Anda di halaman 1dari 13

FT

TET/C1.12 3
LAPORAN PRATIKUM FISIKA
TRANSFORMATOR

KELOMPOK : 3
Disusun oleh :
Marsha Amanda N. (H41231810)
Ahmad Nadzif (H41231932)
Marfuan Adi P. (H41232024)
Rizky Agung S. (H41231928)
Abel Maulana S. (H41231817)
Nabil Aditya Wibawa (H41231887)
Alfin Bintang Farizki (H41231871)
Gulam Ahmad A. (H41231860)

TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
ABSTRAK

Transformator merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik
dari gardu distribusi ke konsumen. Kerusakan pada transformator menyebabkan kelangsungan
pelayanan terhadap konsumen akan terganggu, tidak terjualnya energi listrik kepada konsumen
dan mahalnya harga transformator menjadikan komponen ini sangat perlu perhatian
khusus.Untuk mengatasi kerugian akibat tidak terjualnya energi listrik dan pengeluaran biaya
untuk pembelian transformator baru maka dibutuhkan suatu metode pengelolaan transformator.
Metode yang diusulkan adalah dengan cara penggantian transformator. Penggantian
transformator yang akan dilakukan adalah dengan mengganti kapasitas tranformator dengan
kapasitas yang lebih sesuai dengan beban agar didapat umur transformator yang lebih lama.
Dengan dikembangkannya penelitian mengenai Penggantian Transformator yang ada menjadi
berdasarkan tingkat kelayakan maka penggantian transformator yang dilakukan lebih akurat dan
tepat sasaran.

Kata kunci: Transformator,Penyaluran Tenaga Listrik


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini hampir seluruh benda yang kita gunakan untuk beraktivitas adalah benda
elektronik yang menggunakan listrik. Bisa dikatakan listrik adalah salah satu kebutuhan
pokok di dunia saat ini. Bisakah kita bayangkan bagaimana keadaan dunia sekarang jika
tanpa listrik? Tentu kita akan kembali menjadi manusia yang primitif.
Ketika membahas tentang listrik, tentu tidak terlepas dari kuat arus, beda potensial atau
tegangan dan hambatan. Namun ada beberapa komponen lagi yang terkait dengan listrik
seperti transformator yang berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.
Trasformator merupakan sebuah mesin listrik yang dapat merubah dan mentrasfer tenaga
listrik dari suatu rangkain kerangkain lainnya dengan cara induksi melalui gabungan
elektromagnet pada frekuensi konstan. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis transformator,
namun pada umumnya hanya dikenal dua jenis saja, yaitu transformator step-up dan
transformator step-down.
Biasanya transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem
komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio
dan video, untuk berbagai keperluan. Selain itu kita juga mengenal input transformators,
interstage transformators, dan output transformators pada rangkaian radio dan televisi.
Transformator juga dimanfaatkan dalam sistem komunikasi untuk penyesuaian impedansi
agar tercapai transfer daya maksimum.
Dalam penyaluran daya listrik juga banyak digunakan transformator berkapasitas besar
dan juga bertegangan tinggi. Dengan transformator tegangan tinggi ini penyaluran daya
listrik dapat dilakukan dalam jarak jauh dan susut daya pada jaringan dapat ditekan. Di
jaringan distribusi listrik banyak digunakan transformator penurun tegangan, dari tegangan
menengah 20 Kv menjadi 380 V untuk distribusi ke rumah-rumah dan kantor-kantor pada
tegangan 220V. Transformator daya tersebut pada umumnya merupakan transformator tiga
fasa.
Berdasarkan fungsi dan kegunaan transformator diatas maka kami melaksanakan
praktikum transformator ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsep, jenis, cara kerja
dan fungsi transformator.
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum pada kali ini yaitu:
1. Menentukan efisiensi daya
2. Mengetahui pengaruh perbanding Np : Ns, dengan Vp : Vs dan Ip : Is.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Transformator disingkat dengan nama trafo yaitu alat yang dipakai untuk mengubah
tegangan AC dari suatu harga menjadi suatu harga yang diinginkan. (Gabriel, 2001).

Transformator dirancang untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).


Transformator terdiri atas dua kumparan kawat berpenyekat, yang disebut kumparan primer dan
kumparan sekunder, dililitkan pada teras besi yang sama. (Swadidik, 2009)

Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan,


sedanmgkan kumparan sekunder meruupakan kumparan yang berhubungan dengan beban atau
hambatan. (Modul Praktikum)

Transformator dapat ditemukan dimana-mana, di dalam televisi untuk menghasilkan


tegangan tinggi yang diperlukan oleh tabung gambar, di dalam adaptor untuk “walkman”, di
tiang-tiang listrik untuk menurunkan tegangan tinggi dari pembangkit menjadi tegangan rumah.
(Giancoli, 2001)

Transformator digunakan untuk mengubah tegangan kumparan primer (input) menjadi


tegangan sekunder (output). Oleh karena itu, transformator hanya dapat bekerja pada arus AC.
Arus DC tidak akan menghasilkan output arus DC pula. (Surya, 2010)

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik (Hukum Faraday),


ketika kumparan primer mulai diberi arus (anggap arusnya DC), pada kumparan sekunder terjadi
perubahan fulks magnetik. Perubahan fulks ini menyebabkan terjadinya arus induksi di
kumparan sekunder. (Surya, 2010)

Berikut ini simbol dan gambar transformator :


3.1 Transformator Step up

Transformator step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan


AC. (Modul Praktikum)

Transformator step up memiliki lebih banyak lilitan pada kumparan sekunder daripada
kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder lebih banyak daripada putaran primer,
tegangan sekunder 20 kali tegangan primer. (Swadidik, 2009)

Jika lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada lilitan pada lilitan pada
kumparan primer, maka tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer. (Giancoli, 2001)

3.2 Transformator Step down

Transformator step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan


tegangan AC. Transformator step down memiliki lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit
daripada kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder 20 kali lebih sedikit daripada
putaran primer, maka tegangan sekundernya seperduapuluh tegangan primer. (Swadidik, 2009)

Jika Ns lebih besar dari Np, kita dapatkan transformator step-up. Tegangan sekunder lebihbesar
dari tegangan primer. Jika Ns lebih kecil dari Np maka didapat trafostep-down.

Transformator dirancang untuk mempunyai efisiensi 99% sehingga sedikit sekali energi
yanghilang menjadi energi panas. Daya masukan pada dasarnya sama dengan daya keluaran.

P=VI
Sehingga Vp . Ip = Vs . Is

Vp Is Np
Atau
Vs
= Ip
= Ns

3.3 Auto Transformator

Auto transformator disingkat dengan nama auto trafo atau yang hanya mempunyai satu
gulungan. Autotrafo ini ada dua macam yaitu (1) nilai input dan nilai output yang sudah
ditentukan sedangkan (2) nilai input dan nilai output melalui suatu pergeseran (slide). Setiap auto
trafo jenis ini disebut juga autotranslasi. (Gabriel, 2001)

3.3 Persamaan Transformator

Jika tegangan AC (bolak-balik) diberikan pada kumparan primer sebuah transformator,


perubahan medan magnet yang dihasilkannya akan menginduksi tegangan AC yang berfrekuensi
sama pada kumparan sekundernya. Namun, tegangan yang timbul akan berbeda sesuai dengan
jumlah lilitan pada setiap kumparan. (Giancoli, 2001)

Nisbah tegangan sekunder dengan tegangan primer sama dengan jumlah lilitan atau
putaran pada kumparan sekunder dengan jumlah lilitan atau putaran pada kumparan primer.
(Swadidik, 2009)

Pada transformator, jika jumlah lilitan pada kumparan primer sama dengan jumlah lilitan
sekunder, maka tegangan yang diinduksikan pada kumparan sekunder sama besar dengan
tegangan yang diberikan pada kumparan primer. (Surya, 2010)

Jika jumlah lilitan sekunder dua kali lebih banyak daripada lilitan primer, maka tegangan
pada kumparan sekunder dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kumparan
primer. Hal ini disebabkan tegangan total yang diinduksikan pada kumparan sekunder
merupakan jumlah dari tegangan tiap-tiap lilitan. Jadi, semakin banyak lilitan sekunder, semakin
besar tegangan sekundernya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa perbandingan tegangan
kumparan sekunder Vs dengan kumparan primer Vp sama dengan perbandingan jumlah lilitan
kedua kumparan, yaitu Ns dan Np: (Surya, 2010)

3.4 Efisiensi Transformator

Transformator atau trafo tidak pernah ideal, jika trafo digunakan selalu timbul energi kalor.
Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada
energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar dari pada daya
sekunder. (Modul Praktikum)

Pada transformator ideal, daya pada kumparan primer sama dengan daya pada kumparan
sekunder. (Surya, 2010)

Pada transformator yang tidak ideal, sebagian daya berubah menjadi daya pada kumparan
sekunder lebih kecil dari daya kumparan primer. (Surya, 2010)

Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.
Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer dinamakan efisiensi trabsformator (𝞰).
Umumnya dalam % sehingga rumus efisiensi transformator adalah sebagai berikut: (Surya,
2010). Transformator yang dirancang dengan baik dapat memiliki efisiensi lebih dari 99%,
sehingga sedikit sekali energi yang hilang menjadi panas. (Giancoli, 2001)

3.5 Fungsi Transformator

Transformator sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir semua alat yang menggunakan
listrik memakai transformator. (Surya, 2010)

Transformator memegang peranan penting dalam transmisi listrik. Pembangkit listrik seringkali
berada jauh dari area metropolitan. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil seringkali berada
jauh dari kota karena kekurangan tempat untuk mencegah peningkatan polusi udara. Oleh sebab
itu, listrik seringkali harus ditransmisi melalui jarak yang jauh. Pada jalur transmisi selalu
terdapat kerugian daya, dan kerugian ini dapat ditekan jika daya transmisi pada tegangan tinggi,
menggunakan transformator. (Giancoli, 2001)
Transformator juga banyak digunakan pada peralatan. Misalnya, agar busi dapat berpijar
dibutuhkan suatu transformator step up untuk menaikkan tegangan dari 12 volt menjadi ribuan
volt. Tegangan ini juga mampu memijarkan campuran udara dalam silinder mesin. (Surya, 2010)
BAB III

METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

1. Transformator

2. Multi tester

3. Voltmeter

4. Stabilizer

5. AC-DC

6. Kabel

3.2. Prosedur Praktikum

1. Susun rangkaian alat seperti pada Gambar 8 dengan perbandingan lilitan 1: 1;

2. Lakukan pengukuran arus primer dan skunder;

3. Ukur voltage primer dan skunder;

4. Hitung jumlah lilitan primer dan skunder;

5. Amati nyala lampu primer dan skunder;

6. Hitung daya primer dan skunder;

7. Hitung dan tentukan efisiensinya;

8. Bandingkan jumlah lilitan, arus, voltage nyala lampu primer dan skunder 9. Ulangi dengan
perbandingan jumlah lilitan 2 : 2, 1 : 2 dan 2 : 1.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

No. Perbandingan Primer Sekunder Eff Ket.


N Vp Ip Pp Vs Is Ps (%)
1. 1:1 12,8 0,2 2,56 11,8 0,3 3,54 1,38 Terang
2. 1:2 12 1,3 15,6 0,8 20,1 16,08 1,03 Sangat terang
3. 2:1 12,9 0,1 1,29 5 0,1 0,5 0,39 Redup
4. 2:2 12,9 0,1 1,29 10,5 0,2 2,1 1,62 Terang

4.2. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, mencari Pp, Ps, seta efisiensi daya pada transformator.
Praktikum kali ini menggunakan 4 perbandingan yaitu 1 : 1, 1 : 2, 2 : 1, 2 : 2. Setiap
perbandingan tersebut menghasilkan Pp, Ps, dan efisiensi daya yang berbeda. Pada perbandingan
1 : 1 dapat dilihat pada tabel diatas bahwa Ps lebih besar disbanding Pp. Perbandingan 1 : 1 juga
menghasilkan lampu yang terang. Pada perbandingan 1 : 2, juga berlaku seperti perbandingan 1 :
1, dimana Ps lebih besar disbanding Pp. Lampu yang dihasilkan pada perbandingan 1 : 2 sangat
terang. Pada perbandingan 2 : 1 menghasilkan efisiensi daya yang paling kecil dan menghasilkan
lampu yang memiliki cahaya redup. Untuk perbandingan 2 : 2 hasilnya tidak jauh beda dengan
perbandingan 1 : 1 yang menghasilkan cahaya yang terang.
BAB V

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum transformator, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu sebagai


berikut:

1. Efisiensi daya menentukan terangnya lampu yang hidup;


2. Transformator 1 kumparan primer dan 1 kumparan skunder tidak mengalami perubahan
tegangan;
3. Transformator 1 kumparan primer dan 2 kumparan skunder merupakan transformator
step up;
4. Transformator step up berfungsi menaikkan tegangan;
5. Transformator 2 kumparan primer dan 1 kumparan skunder merupakan transformator
step down;
6. Transformator step down berfungsi menurunkan tegangan;
7. Transformator 2 kumparan primer dan 2 kumparan skunder tidak mengalami perubahan
tegangan.
DAFTAR PUSTAKA

Triyanto A., Gunawan W., Kusnadi H., Sunardi A. (2022).PRAKTIKUM TRANSFORMATOR.

https://repository.unpam.ac.id/10057/1/TEL0071_PRAKTIKUM
%20TRANSFORMATOR.pdf

Aryanti E. (2015). Laporan Pratikum Fisika Dasar II Transformator.

https://www.academia.edu/12362999/Praktikum_Fisika_Dasar_2_Transformator

Oktavianta H. (2014). LAPORAN TRANSFORMATOR.

https://www.scribd.com/document/248916039/LAPORAN-TRANSFORMATOR

Pasereng Y., Setyowaty L., Lisi F. (2019). Perencanaan Transformator Distribusi 125 kVA.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/download/24895/24600

Anda mungkin juga menyukai