Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN FISIKA

“TRANSFORMATOR”

Anggota Kelompok :

1. Annisa Rosdianti (02)

2. Clarissa Paramesti Putri A. (08)

3. Febri Anggi Tri Kusumaningsih (14)

4. Jiwan Hanum Palasara (20)

5. Muhammad Haris Ibrahim (26)

6. Shinta Maulida (32)

XII IPA 5

SMAN 1 GLAGAH BANYUWANGI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia yang diberikan sehingga laporan praktikum fisika ini dapat terselesaikan dengan
baik. Laporan ini kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin untuk memenuhi tugas mata
pelajaran fisika.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memabantu dan terlibat
dalam proses pembuatan laporan praktikum fisika ini, terkhusus pada :

1. Kepada Bapak Suhariyanto, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika kelas XII IPA 5
SMAN 1 Glagah

2. Kepada para orang tua yang selalu mendoakan kelancaran sekolah kami

3. Dan seluruh teman-teman yang telah membantu hingga laporan praktikum fisika ini dapat
terselesaikan dengan baik

Demikian laporan praktikum fisika kami buat. Tidak lupa kritik dan saran atas
kekurangan, kami harapkan supaya laporan ini menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi kami selaku penulis.

Banyuwangi, 16 Oktober 2019

Penyusun
I. LATAR BELAKANG

Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus


bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip-prinsip induksi elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah
inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan
dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta
merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak
dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.
Sistem transformator tiga fasa dibangun dengan menghubungkan
tiga buah transformator satu fasa ke sistem suplai listrik tiga fasa. Ada beberapa
konfigurasi rangkaian primer dan sekunder transformator tiga fasa, yaitu : hubungan
bintang-bintang, hubungan segitiga-segitiga, hubungan bintang-segitiga dan hubungan
segitiga-bintang. Konfigurasi hubungan kumparan transformator tiga fasa akan
mempengaruhi arus dan tegangannya. Pengaturan konfigurasi hubungan
transformator tiga fasa perlu dilakukan untuk dapat menggunakan transformator tiga
fasa secara tepat.
Mesin listrik adalah peralatan yang dapat mengubah energi mekanik menjadi
listrik atau energi listrik menjadi energi mekanik. Motor adalah mesin listrik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator adalah mesin yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Berdasarkan jenis energi
listrik yang dihasilkan (generator) atau yang digunakan (motor), mesin dapat dibagi
dua jenis, yaitu mesin arus bolak-balik dan mesin arus searah.
Generator arus bolak-balik secara umum terbagi dua jenis, yaitu generator
sinkron dan generator induksi. Sebagian besar pembangkit konvensional yang
berdaya besar menggunakan generator jenis generator sinkron. Hal ini disebabkan oleh
adanya eksitasi medan dc di rotor yang memudahkan generator sinkron
membangkitkan daya listrik. Sedangkan pada generator induksi, membutuhkan arus
listrik dari luar untuk daya magnetisasinya. Namun demikian, untuk generator
induksi berdaya listrik rendah, arus magnetisasi dapat bersumber dari eksitasi kapasitor.
Generator induksi sangat menguntungkan untuk digunakan sebagai
pembangkit tenaga listrik, khususnya pada penggunaan dengan daya listrik rendah.
Dengan menggunakan sumber daya energi terbarukan, seperti energi mikrohidro dan
angin sebagai penggerak mulanya yang merupakan energi ramah lingkungan.
Pembangkit listrik ini dapat diterapkan di daerah-daerah terpencil. Kelebihan dari
generator induksi yaitu kontruksi sederhana, tidak membutuhkan sikat, andal, harga dan
perawatan rendah [amir hamzah].
Mesin induksi yang umum terdapat di pasaran merupakan jenis motor
induksi dengan jumlah kutub dua dan empat. Sehingga, bila digunakan sebagai
generator, diperlukan penggerak mula yang bisa menghasilkan kecepatan lebih besar dari
3000 rpm dan 1500 rpm. Untuk menghasilkan kecepatan tersebut, umumnya
penggerak mula dilengkapi dengan pulli atau gear penaik kecepatan dengan rasio yang
besar.

II. RUMUSAN MASALAH

III. TUJUAN
Menentukan hubungan antara banyaknya lilitan kumparan dengan besar tegangan pada
transformator
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Avometer (ACV)
2. Inti Besi
3. Kumparan 300 Lilitan
4. Kumparan 600 Lilitan
5. Kumparan 1200 Lilitan
6. Power Suplay
V. LANDASAN TEORI
Transformator disingkat dengan nama trafo yaitu alat yang dipakai untuk
mengubah tegangan AC dari suatu harga menjadi suatu harga yang diinginkan.
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
lilitan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Auto transformator
disingkat dengan nama auto trafo atau yang hanya mempunyai satu gulungan. Autotrafo
ini ada dua macam yaitu (1) nilai input dan nilai output yang sudah ditentukan sedangkan
(2) nilai input dan nilai output melalui suatu pergeseran (slide). Setiap auto trafo jenis ini
disebut juga autotranslasi. (Gabriel, 2001).
Transformator dirancang untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik
(AC). Transformator terdiri atas dua kumparan kawat berpenyekat, yang disebut
kumparan primer dan kumparan sekunder, dililitkan pada teras besi yang sama.
Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan,
sedangkan kumparan sekunder merupakan kumparan yang berhubungan dengan beban
atau hambatan. Transformator step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC serta memiliki lebih banyak lilitan pada kumparan sekunder
daripada kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder lebih banyak daripada
putaran primer, tegangan sekunder 20 kali tegangan primer. Transformator step down
adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC serta memiliki
lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit daripada kumparan primer. Sebagai contoh,
jika putaran sekunder 20 kali lebih sedikit daripada putaran primer, maka tegangan
sekundernya seperduapuluh tegangan primer. Nisbah tegangan sekunder dengan tegangan
primer sama dengan jumlah lilitan atau putaran pada kumparan sekunder dengan jumlah
lilitan atau putaran pada kumparan primer. (Swadidik, 2009).
Transformator dapat ditemukan dimana-mana, di dalam televisi untuk
menghasilkan tegangan tinggi yang diperlukan oleh tabung gambar, di dalam adaptor
untuk "walkman", di tiang-tiang listrik untuk menurunkan tegangan tinggi dari
pembangkit menjadi tegangan rumah. Jika lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak
daripada lilitan pada lilitan pada kumparan primer, maka tegangan sekunder lebih besar
dari tegangan primer. Jika tegangan AC (bolak-balik) diberikan pada kumparan primer
sebuah transformator, perubahan medan magnet yang dihasilkannya akan menginduksi
tegangan AC yang berfrekuensi sama pada kumparan sekundernya. Namun, tegangan
yang timbul akan berbeda sesuai dengan jumlah lilitan pada setiap kumparan.
Transformator yang dirancang dengan baik dapat memiliki efisiensi lebih dari
99%, sehingga sedikit sekali energi yang hilang menjadi panas. Transformator memegang
peranan penting dalam transmisi listrik. Pembangkit listrik seringkali berada jauh dari
area metropolitan. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil seringkali berada jauh dari
kota karena kekurangan tempat untuk mencegah peningkatan polusi udara. Oleh sebab
itu, listrik seringkali harus ditransmisi melalui jarak yang jauh. Pada jalur transmisi selalu
terdapat kerugian daya, dan kerugian ini dapat ditekan jika daya transmisi pada tegangan
tinggi, menggunakan transformator. (Giancoli, 2001).
Transformator digunakan untuk mengubah tegangan kumparan primer (input)
menjadi tegangan sekunder (output). Oleh karena itu, transformator hanya dapat bekerja
pada arus AC. Arus DC tidak akan menghasilkan output arus DC pula. Transformator
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik (Hukum Faraday), ketika kumparan
primer mulai diberi arus (anggap arusnya DC), pada kumparan sekunder terjadi
perubahan fulks magnetik. Perubahan fulks ini menyebabkan terjadinya arus induksi di
kumparan sekunder. Pada transformator, jika jumlah lilitan pada kumparan primer sama
dengan jumlah lilitan sekunder, maka tegangan yang diinduksikan pada kumparan
sekunder sama besar dengan tegangan yang diberikan pada kumparan primer. Jika jumlah
lilitan sekunder dua kali lebih banyak daripada lilitan primer, maka tegangan pada
kumparan sekunder dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kumparan
primer. Hal ini disebabkan tegangan total yang diinduksikan pada kumparan sekunder
merupakan jumlah dari tegangan tiap-tiap lilitan. Jadi, semakin banyak lilitan sekunder,
semakin besar tegangan sekundernya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa
perbandingan tegangan kumparan sekunder Vs dengan kumparan primer Vp sama dengan
perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan, yaitu Ns dan Np.
Pada transformator ideal, daya pada kumparan primer sama dengan daya pada
kumparan sekunder. Pada transformator yang tidak ideal, sebagian daya berubah menjadi
daya pada kumparan sekunder lebih kecil dari daya kumparan primer. Berkurangnya daya
dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.
Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer dinamakan efisiensi
transformator. Transformator sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir semua alat
yang menggunakan listrik memakai transformator. Transformator juga banyak digunakan
pada peralatan. Misalnya, agar busi dapat berpijar dibutuhkan suatu transformator step up
untuk menaikkan tegangan dari 12 volt menjadi ribuan volt. Tegangan ini juga mampu
memijarkan campuran udara dalam silinder mesin. (Surya, 2010).

VI. LANGKAH KERJA


1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Tentukan kumparan primer (300 lilitan) dan sekunder (600 lilitan).
3. Masukkan kumparan primer dan sekunder pada masing-masing sisi inti besi.
Kemudian, tutup ujungnya.
4. Hubungkan kumparan primer dengan power suplay. Lalu, Nyalakan power suplay
agar listrik mengalir.
5. Amati tegangan yang dihasilkan pada kumparan primer dan sekunder menggunakan
avometer.
6. Catat hasil yang diperoleh.
7. Ganti kumparan primer menjadi 600 lilitan dan sekunder 300 lilitan.
8. Hubungkan kumparan primer dengan power suplay. Nyalakan power suplay agar
listrik mengalir kembali.
9. Amati tegangan yang dihasilkan pada kumparan primer dan sekunder menggunakan
avometer.
10. Catat hasil yang diperoleh.
11. Lakukan hal yang sama pada kumparan 300 dengan 1200 lilita dan kumparan 1200
dengan 600 liltan.
VII. HASIL PENGAMATAN

No. Np Ns Vp Vs Np / Ns Vp / Vs
1. 300 600 11 17 0,5 0,6
2. 600 300 12 6 2 2
3. 300 1200 11 36 0,25 0,3
4. 1200 300 12 2 4 6
5. 1200 600 12 4 2 3
6. 600 1200 11 17 0,5 0,6

VIII. ANALISIS DAN KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum transformator adalah sebagai


berikut:
1. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

2. Transformator dibedakan menjadi dua jenis yaitu transformator step up dan


transformator step down. Transformator step up berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC sedangkan transformator step down berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC.

3. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik (hukum


faraday).
IX. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai