Anda di halaman 1dari 14

EFEK FOTOLISTRIK

PRODUKSI PASANGAN

KELOMPOK 4
Nirmala Respatiningrum

(K2310066)

Nur Syakirah R P S

(K2310070)

Okki Wahyu Priutami

(K2310072)

Praditya Bangun Hutomo (K2310076)

Ketika sinar gamma di tembakkan pada suatu materi akan terjadi 3


peristiwa, yaitu : efek compton, efek fotolistrik, dan produksi pasangan.
Efek fotolistrik terjadi ketika sinar gamma ditembakkan pada logam yang
ikatan elektronnya kuat maka elektron akan terpental. Sedangkan produksi
pasangan terjadi ketika sinar gamma ditembakkan mendekati inti sehingga
dipengaruhi medan inti yang mengakibatkan terbentuknya elektron dan
positron.

Efek fotolistrik
Gejala terpancarnya elektron dari permukaan logam saat
permukaan logam dikenai cahaya.
Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah
pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di
dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini
dihubungkan satu sama lain dengan kawat

Energi Kinetik Foto Elektron yang


Terlepas
Ek = hf hfo
Ek maks = e Vo
Hf = energi foton yang menyinari logam
H fo = Fo frekuensi ambang = fungsi kerja
= energi minimum untuk melepas elektron
e

= muatan elektron = 1.6 x 10 19 c

Hal yang Tidak Bisa Dijelaskan dengan Menggunakan


Fisika Klasik atau Teori Gelombang Cahaya
Tidak ada elektron yang dipancarkan jika frekuensi cahaya kurang dari frekuensi minimum (frekuensi

ambang) f0, yang merupakan karakteristik bahan ketika disinari. Hal ini tidak sesuai dengan fisika klasik
yang memperkirakan selalu bisa terjadi foto;istrik pada frekuensi berapapun, asalkan intensitas
cahayanya cukup besar.

Untuk frekuensi cahaya lebih besar dari dari frekuensi ambang, maka terjadi fotolistrik dan jumlah foto

elektron sebanding dengan intensitas cahaya. Namun tenaga kinetik maksimum foto elektron tidak
tergantung pada intensitas radiasi. Fisika klasik menyatakan bahwa jika intensitas cahaya diperbesar,
maka energi kinetik elektron foto bertambah besar.

Besarnya tenaga kinetik hanya tergantung pada frekuensi dan fungsi kerja, bukan pada intensitas cahaya.
Tenaga kinetik maksimum foto elektron bertambah besar jika frekuensi cahaya dipbesar.

Elektron terpancar dari permukaan tanpa waktu tunda (kurang dari 10-9 setelah disinari cahaya),

meskipun untuk intensitas yang kecil. Secara klasik, elektron mestinya butuh waktu untuk menyerap
energi secukupnya sebelum lepas dari permukaan logam.

Mengunakan Teori Foton Cahaya Ini, Maka Berbagai Hal


yang Berkaitan dengan Efek Fotolistrik yang Tidak Dapat
Dijelaskan dengan Konsep Klasik
1. Tidak ada elektron yang dipancarkan jika frekuensi cahaya kurang dari frekuensi

ambang, hal ini dapat dijelaskan bahwa jika energi foton kurang atau sama
dengan fungsi kerja logam , maka elektron belum terlepas dari permukaan
logam, berpapun besarnya intensitas cahaya
2. Fakta bahwa tenaga kinetik maksimum foto elektron tidak tergantung pada
intensitas radiasi. Kenaikan intensitas cahaya menyebabkan bertambahnya
jumlah elektron yang terlepas dari permukaan logam, tetapi energi elektron foto
tidak berubah selama frekuensinya tidak berubah, sehingga energi kinetik
maksimum elektron foto juga tidak berubah
3. Besarnya tenaga kinetik hanya tergantung pada frekuensi dan fungsi kerja,
bukan pada intensitas cahaya
4. Elektron terlepas dari permukaan logam sesaat setelah penyinaran. Hal ini
dikarenakan cahaya bersifat partikel sehingga terjadi transfer energi spontan
dari foton ke elektron dengan interaksi satu foton untuk satu elektron

PRODUKSI PASANGAN
Sebuah foton dapat menyerahkan seluruh atau sebagian energy
hf pada sebuah elektron. Mungkin juga terjadi foton menjelma
menjadi pasangan elektron positron.
Dalam produksi pasangan tidak ada hukum kekekalan yang
dilanggar bila pasangan elektron dan positron tercipta dekat inti
atomic. Jumlah elektron (q=-e) dan positron (q=+e) adalah nol.

Energy diam m0c2 dari elektron atau positron ialah 0,51 MeV jadi
produksi pasangan memerlukan energy foton sekurang-kurangnya 1,02
MeV.
Produksi pasangan akan terjadi saat energi fotonnya sama dengan 1,02
MeV, namun keadaan elektron dan positron nya diam. Jika energi foton
kurang dari 1,02 MeV maka tidak akan terjadi produksi pasangan dan jika
energi fotonnya lebih besar dari 1,02 MeV maka akan terjadi produksi
pasangan (elektron dan positronnya bergerak).

Setiap tambahan energy foton akan menjadi energy


kinetic elektron dan positron. Panjang gelombang foton
maksimum yang bersesuaian dengan itu ialah 1,2 pm.
Gelombang magnetic dengan panjang gelombang sebesar
itu disebut sinar gamma dan didapatkan dalam alam
sebagai pancaran dari inti radioaktif dan dalam sinar
kosmik.

Kebalikan produksi pasangan terjadi bila positron


berdekatan dengan elektron dan keduanya saling
mendekati di bawah pengaruh gaya tarik-menarik dari
muatan-muatan yang berlawanan. Kedua partikel
tersebut musnah pada saat yang sama dan massa yang
musnah tersebut menjadi energy dan foton sinar gamma
yang tercipta :

e e

Elektron dan positron tecipta saat sebuah photon yang


melewati inti atom yang pasif dan energinya dikonversikan ke
dalam materi. Kehadiran inti atom diperlukan sehingga hukum
kekekalan momentum dapat terpenuhi. Elektronnya tercipta
sendiri, bukan milik atom. Lalu, muncullah positron dan elektron
dari ketiadaan.
Energi photon yang hilang dalam proses ini dirubah menjadi
energi relativistik positron e+ dan elektron e- dengan persamaan:

Karena K+ dan K- selalu positif maka untuk melakukan


produksi pasangan, photon harus memiliki energi sekurangkurangnya 2moc2=1,02 MeV atau 1,64 X 10-13 J.agar dapat
mendekati inti berat sehingga terjadi produksi pasangan berupa
elektron dan positron. Foton tersebut termasuk dalam sinar
gamma inti atom.

Elektron bila bertemu dengan positron maka keduanya


musnah (anihilasi) dan menjelma menjadi foton sinar
gamma.Pada proses produksi pasangan maupun kebalikannya ini
tetap berlaku hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan
momentum.Kembali pada produksi pasangan tersebut di atas,
karena foton berubah menjadi elektron dan positron, maka
dengan sendirinya foton yang ditembakkan harus mempunyai
energi lebih tinggi dari 1,02 MeV. Setelah terjadi produk
pasangan ini, maka mengalami penurunan intensitas.

Anda mungkin juga menyukai