PRODUKSI PASANGAN
KELOMPOK 4
Nirmala Respatiningrum
(K2310066)
Nur Syakirah R P S
(K2310070)
(K2310072)
Efek fotolistrik
Gejala terpancarnya elektron dari permukaan logam saat
permukaan logam dikenai cahaya.
Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah
pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di
dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini
dihubungkan satu sama lain dengan kawat
ambang) f0, yang merupakan karakteristik bahan ketika disinari. Hal ini tidak sesuai dengan fisika klasik
yang memperkirakan selalu bisa terjadi foto;istrik pada frekuensi berapapun, asalkan intensitas
cahayanya cukup besar.
Untuk frekuensi cahaya lebih besar dari dari frekuensi ambang, maka terjadi fotolistrik dan jumlah foto
elektron sebanding dengan intensitas cahaya. Namun tenaga kinetik maksimum foto elektron tidak
tergantung pada intensitas radiasi. Fisika klasik menyatakan bahwa jika intensitas cahaya diperbesar,
maka energi kinetik elektron foto bertambah besar.
Besarnya tenaga kinetik hanya tergantung pada frekuensi dan fungsi kerja, bukan pada intensitas cahaya.
Tenaga kinetik maksimum foto elektron bertambah besar jika frekuensi cahaya dipbesar.
Elektron terpancar dari permukaan tanpa waktu tunda (kurang dari 10-9 setelah disinari cahaya),
meskipun untuk intensitas yang kecil. Secara klasik, elektron mestinya butuh waktu untuk menyerap
energi secukupnya sebelum lepas dari permukaan logam.
ambang, hal ini dapat dijelaskan bahwa jika energi foton kurang atau sama
dengan fungsi kerja logam , maka elektron belum terlepas dari permukaan
logam, berpapun besarnya intensitas cahaya
2. Fakta bahwa tenaga kinetik maksimum foto elektron tidak tergantung pada
intensitas radiasi. Kenaikan intensitas cahaya menyebabkan bertambahnya
jumlah elektron yang terlepas dari permukaan logam, tetapi energi elektron foto
tidak berubah selama frekuensinya tidak berubah, sehingga energi kinetik
maksimum elektron foto juga tidak berubah
3. Besarnya tenaga kinetik hanya tergantung pada frekuensi dan fungsi kerja,
bukan pada intensitas cahaya
4. Elektron terlepas dari permukaan logam sesaat setelah penyinaran. Hal ini
dikarenakan cahaya bersifat partikel sehingga terjadi transfer energi spontan
dari foton ke elektron dengan interaksi satu foton untuk satu elektron
PRODUKSI PASANGAN
Sebuah foton dapat menyerahkan seluruh atau sebagian energy
hf pada sebuah elektron. Mungkin juga terjadi foton menjelma
menjadi pasangan elektron positron.
Dalam produksi pasangan tidak ada hukum kekekalan yang
dilanggar bila pasangan elektron dan positron tercipta dekat inti
atomic. Jumlah elektron (q=-e) dan positron (q=+e) adalah nol.
Energy diam m0c2 dari elektron atau positron ialah 0,51 MeV jadi
produksi pasangan memerlukan energy foton sekurang-kurangnya 1,02
MeV.
Produksi pasangan akan terjadi saat energi fotonnya sama dengan 1,02
MeV, namun keadaan elektron dan positron nya diam. Jika energi foton
kurang dari 1,02 MeV maka tidak akan terjadi produksi pasangan dan jika
energi fotonnya lebih besar dari 1,02 MeV maka akan terjadi produksi
pasangan (elektron dan positronnya bergerak).
e e