Disusun Oleh:
Mega Putri Triyani (K2311048)
BAB I
I.1 Latar Belakang
Semua ilmu pengetahuan berawal dari alam. Fisika merupakan ilmu pengetahuan
alam yang mulai dibelajarkan sejak anak usia dini hingga dewasa, namun berbeda tahap dan
perkembangannya. Dari zaman ke zaman fisika telah menemukan sebuah ttik
kebermanfaatan untuk seluruh makhluk di dunia ini.
Pendidikan dikala sekarang dituntut untuk menaikan mutu dan kualitasnya. Olimpiade
mulai digelar hingga tingkat nasional bahkan internasional terutama fisika. Pendidikan yang
dicanangkan pada kurikulum saat ini yakni kurikulum 2013 menuntut siswa berperan aktif
dan kompetensi sisw itu sendiri. Tugas guru pada kurikulum saat ini adalah menjadi fasiltator
bagi siswa maupun siswi nya.
Pada saat sekarang dimana belum seluruh sekolah di Indonesia mempunyai piranti
praktikum yang sesuai untuk metode pembelajaran fisika
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Jika sebuah benda padat berada dalam keadaan setimbang tetapi dipengaruhi gaya-gaya
yang berusaha menarik, menggeser, atau menekannya, maka bentuk benda itu akan berubah.
Jika benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya dihilangkan, benda dikatakan
elastik. Kebanyakan benda adalah elastik terhadap gaya-gaya sampai ke suatu batas tertentu
yang dinamakan batas elastik. Jika gaya-gaya terlalu besar dan batas elastik dilampaui, maka
benda tidak kembali ke bentuknya semula, tetapi secara permanen berubah bentuk. Rasio
gaya F terhadap luas penampang A dinamakan tegangan tarik. Perubahan fraksional pada
panjang batang L/L dinamakan regangan (Tipler, 1998).
Satuan Internasional (SI) tegangan adalah Newton per meter persegi (N.m -2). Satuan ini
juga memiliki nama khusus yaitu pascal (disingkat Pa). 1 pascal = 1 Pa = 1 N.m -2. Satuan
tegangan yang lain adalah dyne per sentimeter persegi (dyn.cm -2). Perbandingan tegangan per
regangan, atau tegangan per unit regangan disebut Modulus Young suatu bahan (Sears, 1984).
Regangan tidak memiliki satuan karena merupakan rasio dari besaran-besaran yang
sama. Modulus Young adalah ukuran dasar yang penting dari perilaku mekanis bahan
(Bueche, 2005).
Modulus elastisitas didapat dari rumus sebagai berikut:
E=/
E : Modulus elastisitas (MPa)
: Tegangan tarik/kuat tarik (MPa)
: Regangan
(Budi, 2011).
Hampir semua logam pada tahap sangat awal dari uji tarik terjadi hubungan antara beban
atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini di
sebut daerah linier atau linear zone. Aturan Hooke sebagai berikut: rasio tegangan (stress) dan
regangan (strain) adalah konstan. Stress adalah beban di bagi luas penampang bahan dan
strain adalah pertambahan panjang di bagi panjang awal bahan.
Stress:
= F/A
F : gaya tarikan
A : luas penampang
Strain:
= L/L
L : pertambahan panjang
L : panjang awal
(Gandavi, 2010).
L berbanding lurus dengan berat atau gaya yang dikenakan pada benda (sebuah
hubungan yang pertama kali diamati oleh Robert Hooke (1635-1703). Kesebandingan ini
dapat dituliskan sebagai persamaan:
F = k L
Disini F mewakili gaya (atau berat) yang menarik benda, L merupakan kenaikan panjang,
dan k tetapan kesebandingan (Giancoli, 1997).
Menurut hukum Stokes, adanya beban tegangan tarik ini akan mengakibatkan bertambah
panjangnya kawat sesuai dengan modulus elastisitasnya. Apabila modulus elastisitasnya
kecil, pemuluran kawat menjadi tinggi (Sara, 2009).
Elastisitas menunjukkan bahwa deformasi yang dihasilkan oleh tegangan dalam batas
normal benar-benar kembali ke bentuk semula setelah beban dihilangkan. Ketika diangkat ke
tingkat tegangan yang lebih tinggi melampaui batas, akan terjadi deformasi plastik atau
kegagalan
(Bahtiar, 2010).
Modulus Young (E) dari suatu material adalah parameter kunci untuk desain teknik
mesin. Elastisitas adalah hubungan antara tegangan () dan regangan ().
Hukum Hooke menghubungkan ini dalam hal pemenuhan S atau kekakuan C,
= C = S (Hopcroft, 2010).
Tabel 4.1 Perkiraan Modulus Young
Modulus Young
Bahan
Y (Pa)
Aluminium
7.0 1010
Kuningan
9.0 1010
Tembaga
11 1010
Kaca
6.0 1010
Besi
21 1010
Timah
1.6 1010
Nikel
21 1010
Baja
20 1010
(Young, 1998).