Lebih lazim di sebut trafo karena kata ini sudah akrab di telinga masyarakat
umum sertamudah dalam pengucapannya. Trafo ini berbentuk empat persegi
panjang, di dalamnya terdapat susunan pelat baja berbentuk huruf E, selain itu juga
terdapat kawat tembaga berukuran kecil yang melilit pelat tersebut dan di sebut
lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Jadi bias diambil kesimpulan bahwa pengertian
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
KomponenTransformator (trafo)
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer)
yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai
output, dan intibesi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan. Bagian-BagianTransformator :
ContohTransformator
LambangTransformator
http://ilmuelektronic.blogspot.com/2012/10/pengertian-transformator-danjenisnya.html
BAGIAN-BAGIAN TRANSFORMATOR
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang
bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi
yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Kumparan Trafo
kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan bahan isolasi
(karton, pertinax, dll) untuk mengisolasi baik terhadap inti besi maupun kumparan lain. . Untuk
trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam minyak trafo sebagai media pendingin.
Banyaknya lilitan akan menentukan besar tegangan dan arus yang ada pada sisi sekunder.
1. Kumparan skunder berfungsi menangkap fluks magnetik dari inti besi.
2. Kumparan primer berfungsi menerima arus primer yang akan diturunkan tegangannya.
Inti Besi
dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang berguna untuk mempermudah jalan
fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti besi ini juga diberi isolasi
untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus eddy Eddy
Current.
Hukum Faraday
Hukum Faraday menyatakan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang
dihasilkan baik di katoda maupun anoda pada proses elektrolisis.
A. Bunyi Hukum Faraday 1 "Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding
dengan kuat arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut"
m = e . i . t / 96.500
q=i.t
Dimana:
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
m1 : m 2 = e 1 : e 2
Dimana:
m = massa zat (gram)
e = beret ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi
A. Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi pertambahan garis
gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.
B. Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB untuk menentang
pertambahan garis gaya magnet tersebut.
C. Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.
D. Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya.
JENIS-JENIS TRANSFORMATOR
Transformator Step-Up
Trafo step up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa digunakan pada
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang digunakan dalam proses transmisi listrik
tegangan tinggi jarak jauh.
Transformator Step-Down
Trafo step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam
adaptor AC-DC.
Auto-Transformator
Ini merupakan jenis trafo yang hanya memiliki 1 kumparan listrik. Uniknya, sebagai lilitan pada
kumparan berfungsi sebagai lilitan primer dan sebagian lagi berfungsi sebagai lilitan sekunder. Trafo ini
biasanya digunakan untuk meningkatkan tegangan listrik sebanyak (maksimal) 1,5 kali lipat. Jenis trafo
ini banyak dipilih karena bentuknya lebih kecil dan ringkas. Namun bentuk kecil dan kumparan yang
berjumlah 1 ini membawa kerugian tersendiri bagi penggunaan trafo jenis ini, yakni tidak adanya
kemampuan untuk mengisolasi listrik antara lilitan kumparan primer dan sekunder.
Gambar Autotransformator
Trafo ( Transformator ) Adaptor
Trafo ini berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan
sekunder. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan yang dapat
mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan tersebut ( lilitan ) dinamakan lilitan
primer. Sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan listrik dialirkan melalui ribuan penghantar ( lilitan )
yang berakhir pada lilitan sekunder.
Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya
adalah sebagai berikut :
Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan gulungan ditutup kertas.
terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak
kurang dari sembilan kaki
Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 - 240 Volt
Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada kedua lilitan ini.
tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt
Gambar. trafo IF
Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga
tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat
sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi
antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling
kapasitor
Perbandingan jumlah lilitan pada trafo step up,step down dan isolasi
Daya nyata
Merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin
listrik atau peralatan lainnya, yang mana dapat ditulis dalam rumusnya yaitu :
Satu fasa : P = V x I x Cos
Tiga fasa : P =
x V x I x Cos
Keterangan :
P = Daya Nyata (Watt) V = Tegangan (Volt)
xVxI
Keterangan :
S = Daya semu (VA) , V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Ampere)
Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan
daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas.
Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor
daya.
Satu fasa : Q = V x I x Sin
Tiga fasa : Q = 1.732 x V x I x Sin
Ket : Q = Daya reaktif (VAR) , V = Tegangan (Volt)
Keterangan:
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Amper)
Sin = Faktor Daya
kerugian akan semakin besar pula. Arus beban tidak selalu konstan, maka rugi tembaga juga tidak konstan
sehingga rugi tembaga ini tergantung pada arus bebannya. Rugi tembaga dapat diketahui dengan
persamaan sebagai berikut
Pcu
(I2)2 . R2
Dimana, Pcu
= Rugi tembaga (watt)
I2
= Arus pada kumparan sekunder (A)
R
= Tahanan kumparan di sisi sekunder (ohm)
2. Rugi Pada Inti (Besi)
Rugi pada inti besi ini terbagi menjadi 2 yaitu:
Rugi Arus Eddy
Merupakan rugi yang disebabkan oleh arus pusar pada inti besi yang disebabkan oleh arus induksi
yang mengalir pada transformator yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Pe
Ke (f . Bmax)2
Dimana, Pe
= Rugi Arus eddy (watt)
f
= Frekuensi (Hz)
B
= Kerapatan fluks (Wb)
Ke
= Konstanta Arus Eddy
3. Rugi hysterisis
Merupakan rugi yang disebabkan oleh adanya gesekan-gesekan partikel pada inti transformator
akibat dari perubahan fliks magnet. Rugi ini dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut
Ph
Kh . f . (Bmax)1,6
Dimana, Ph
= Rugi hysterisis
f
= Frekuensi (Hz)
B
= Kerapatan fluks (Wb)
Kh = Konstanta hysterisis
4 Rugi Kopling
Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks
magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder
5 Rugi Kapasitas Liar
Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator.
Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara tidak beraturan (bank winding)
6. Rugi Efek Kulit
Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada
permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif
lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari
beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau
lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
Berdasarkan persamaan (2) besarnya tegangan pada lilitan primer dapat dinyatakan sebagai:
Pada beban nol, tidak ada arus pada lilitan sekunder akan tetapi arus pada lilitan primer tetap
ada. Akan tetapi secara keseluruhan daya tidak dikonsumsi pada lilitan primer karena rangkaian
seperti pada rangkaian induktor murni dimana daya yang dihasilkan akan dikembalikan lagi
(diserap) oleh sumber tegangan. Oleh karena itu pada umumnya transformator dinyatakan dalam
VA dan bukan dalam Watt. Pada beban nol (hanya induktor) tidak ada daya yang didisipasi akan
tetapi tegangan dan arus tetap ada.
menganggap induktor murni maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
Pada kenyataannya inti tidak sempurna yaitu ada kerugian (loss) yang disebabkan oleh eddy
current yang direpresentasikan dalam tahanan inti (Rm) dan arus yang melaluinya menjadi if.
Medan magnet yang dibangkitkan sebagian akan menginduksi arus yang bersirkulasi pada inti
yang disebut sebagai Eddy current. Untuk mengurangi efek arus ini, inti biasanya dikonstruksi
menggunakan laminasi, sehingga medan magnet sebagian besar akan menginduksi arus pada
rangkaian sekunder. Rangkaian ekuivalen dari transformator sebagai akibat adanya tahanan inti
tersebut diluksikan pada gambar berikut:
NON MARINE
Adaptor (Penyearah Arus)
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode. Adaptor
merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah arus yakni mengubah
tegangan AC menjadi DC.
Gambar . Adaptor
Transmisi Daya Listrik Jarak Jauh
Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari pemukiman penduduk. Proses pengiriman daya
listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh.
Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator
pembangkit perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu Volt. Untuk itu, diperlukan trafo Step Up. Tegangan
tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke
rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo Step Down hingga menghasilkan 220V.
Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus kecil.
Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat
dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
DAFTAR PUSTAKA
http://jonpurba.files.wordpress.com/2010/02/proses-perubahan-energi.jpg?w=283&h=272
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/SMP/Fisika/Transformator/materi4.html
http://kategoriadaptor.blogspot.com/
Anonym.hukum faraday.http://www.tugasku4u.com/2013/05/hukum-faraday.html
Anonym.Hukum Faraday .http://www.pustakasekolah.com/hukum-faraday.html
Anonym.Hukum Lenz.http://hukum-fisika.blogspot.com/
Sutari,tri aisyah. Hukum Lenz.http://komputerdalampembelajaran.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-falseen-us-x-none.html
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/SMP/Fisika/Transformator/materi4.html)
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/transformerpaper.pdf