Anda di halaman 1dari 24

Macam-Macam Transformator

Distribusi dan Bagian-Bagiannya


Anggota Kelompok 2:
Silvi Susanti Lisdyawati 33111601008
Alfian Rejeki 33111601030
Satria Ahmad F. 33111601046
Pengertian Transformator
 Transformator adalah sebuah alat yang mentransfer energi antara 2 sirkuit yang
melalui induksi elektromagnetik. Transformer di mungkinkan untuk di gunakan
sebagai perubahan tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik dari
satu tingkat tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat tertentu,
untuk menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai
sumber arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokkan impedansi
antara sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran antara 2
sirkuit. Hal ini memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik yang terjadi
dari sebuah benda yang memiliki arus tegangan listrik yang tidak stabil.
Fungsi Transformator
 Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada
rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio dan video, untuk berbagai keperluan. Dalam setiap peralatan yang
dibuat dari rangkaian elektronika selalu menggunakan trafo atau transformator.  Yang dimaksud dengan trafo ini
adalah alat yang berbentuk gulungan kawat yang berfungsi untuk memindahkan tenaga dari input ke output.
 Trafo yang dipergunakan dalam rangkaian elektronika berbeda fungsinya dengan trafo yang dipergunakan untuk
teknik listrik.  Pada trafo untuk keperluan rangkaian elektronika biasanya berbentuk kecil dan dengan arus yang
kecil pula, baik untuk trafo input maupun trafo outputnya.Sedangkan kalau pada teknik listrik, meskipun bentuknya
hampir sama, namun berbeda fungsi, dalam arti memiliki tegangan arus yang tinggi.  Tetapi dalam bentuk skemanya
sama saja, baik untuk trafo arus tinggi, arus rendah, arus sedang, trafo step down.
 Lambang untuk trafo dalam skema biasa disingkat Tr atau OT yang berarti output trafo dan IT berarti input trafo. 
Jenis komponen ini bermacam-macam.  Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa
jenis :
1. Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
2. Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC
3. Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio penerima.
4. Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau
audio visual.
Fungsi Transformator
 Sistem distribusi ini berfungsi untuk penyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar ke
konsumen.
 Fungsi distribusi tenaga listrik: 
 Penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat pelanggan.
 Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu
daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
 Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24
kV, kemudain dinaikan tegangan nya oleh gardu induk dengan transformator step up hingga
tegangannya mencapai 70 kV, 154kV, 220kV atau 500kV yang kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi. 
 Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi,
 dimana dalam hal ini:
Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil
sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus
yang mengalir (I kwadrat R).
Prinsip Kerja
 Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi
untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
 Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).
 Pada skema transformator di bawah, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator
ada dua jenis yaitu:
Vp= tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
1.Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan
primer (Ns > Np).
2.Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi
rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1.Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2.Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3.Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
Macam-Macam Transformator
1. Macam-macam Transformator berdasarkan Level Tegangan
A. Trafo Step Up
 Seperti namanya, Trafo Step Up adalah Trafo yang berfungsi untuk menaikan taraf atau level
tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan Sekunder sebagai tegangan
Output yang lebih tinggi dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di
kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. Pada pembangkit listrik,
Trafo jenis ini digunakan sebagai penghubung trafo generator ke grid.
B. Trafo Step Down
 Trafo Step Down adalah Trafo yang digunakan untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari
taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah. Pada Trafo Step Down ini, Rasio jumlah lilitan pada
kumparan primer lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan
sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini biasanya digunakan
untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi tegangan rendah yang bisa digunakan untuk
peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita sering menggunakannya untuk
menurunkan taraf tegangan listrik yang berasal dari PLN (220V) menjadi taraf tegangan yang
sesuai dengan peralatan elektronik kita.
2. Macam-macam Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yang Digunakan
A. Trafo berinti Udara (Air Core Transformer)
Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti
berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Bahan non-magnetik yang
dimaksud tersebut dapat berupa bahan kertas ataupun karton. Ini artinya, hubungan hubungan fluks
antara gulungan primer dan gulungan sekunder adalah melalui udara. Tingkat kopling atau
induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti
besi. Kerugian Histerisis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti besi dapat
dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan pada trafo yang yang berinti udara ini. Trafo inti udara ini
biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
B. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)
Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti lempengan-
lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan bahan besi mengandung sifat
magnetik dan juga konduktif sehingga  mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti besi
biasanya digunakan pada aplikasi frekuensi rendah.
3. Macam-macam Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya
A. Trafo Otomatis (Auto Transformer)
Auto Transformer atau Trafo Otomatis adalah Trafo listrik yang hanya memiliki satu
kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian
yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan lilitan ini sangat berbeda dengan Trafo
standar pada umumnya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada
dua sisi berbeda yaitu  kumparan Primer dan kumparan sekunder.
4. Macam-macam Transformator berdasarkan Penggunaannya
A. Trafo Daya (Power Transformer)
Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan untuk aplikasi transfer
daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo daya ini sering digunakan di stasiun pembangkit
listrik dan gardu transmisi. Trafo Daya biasanya memiliki tingkat insulasi yang tinggi.
B. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)
Trafo Distribusi atau Distribution Transformer digunakan untuk mendistribusikan energi listrik dari
pembangkit listrik ke daerah perumahan ataupun lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini
mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt untuk keperluan
rumah tangga ataupun industri yang berada dalam kisaran tegangan 220V hingga 440V.
C. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)
Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Measurement Transformer atau
Instrument Transformer ini digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang
biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan trafo arus listrik dan lain-lainnya.
D. Trafo Proteksi (Protection Transformer)
Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama antara trafo proteksi
dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya. Dimana trafo proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan
dengan trafo pengukuran.

5. Macam-macam Transformator berdasarkan Tempat Penggunaanya


Penggolongan Trafo berdasarkan tempat penggunaannya ini biasanya terdiri dari trafo indoor (dalam
ruangan) trafo outdoor (luar ruangan). Trafo Indoor adalah trafo yang harus diletakan di dalam ruangan
yang ditutupi dengan atap seperti trafo-trafo yang digunakan pada industri-industri sedangkan trafo outdoor
adalah trafo yang dapat ditempatkan diluar ruangan seperti trafo distribusi yang ditempatkan di gardu induk
dan lain-lainnya.
Jenis Trafo menurut bentuk Inti dan
Materialnya
 Jenis trado dengan material steell
 1. Trafo kern UI, CC, atau LL
 2. Trafo kern El dan EE
 3. Trafo kern toroid

 Jenis trafo dengan material ferrite


 Inti ferraite terbuat dari campuran magnesium zinc dan nickle zinc sesuai dengan
fungsinya dan frekuensi kerjanya . Karena frekuensi kerja pada jenis core tersebut pada
umumnya pada kisaran 1 Khz hinga 1 Mhz maka trafo jenis ini harus menggunakan
rangkainan elektronik tambahan untuk diaplikasikan sebagai trafo switching
Bagian-Bagian Transformator
1. Bagian utama
A.Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
B. Kumparan trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi
baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton,
pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan
tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup
(rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat
transformasi tegangan dan arus.
C. Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan
tangki trafo.
D. Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam
tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
E. Tabung Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) Alat pernapasan
Prinsip kerja dari  Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) sama,Yang berfungsi sebagai pengering / menghisap
butiran-butiran uap air yang dihasilkan oleh kerja transformer, sehingga tangki trafo tetap kering dan
terhindar dari karat bahkan kerusakan lebih luas.
F. Tap Changer (perubah tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformer untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder
sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan
baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya.
SISTEM PENGAMAN
 Alat Pengaman Trafo
  A. Relay Bucholz
 Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap
gangguan transformator yang menimbulkan gas.Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh
beberapa hal, diantaranya adalah:
• Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
• Hubung singkat antar phasa
• Hubung singkat antar phasa ke tanah
• Busur api listrik antar laminasi
• Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
SISTEM PENGAMAN
 B. Relai Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan
terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan
tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman
tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas,
sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam
tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan
tangki transformator
Berikut ini  adalah gambar dari Rele Tekanan Lebih
1. Relay body
2. Equalizer
3. Metal bellows
4. Manual relief valve
5. Microswitch
6. Connection terminals
7. Terminal box
SISTEM PENGAMAN
 C. Relai Diferensial
Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan di dalam transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara kumparan dengan kumparan
atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
 D. Relai Arus lebih (Over Current Relay)
Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini
dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current transformator (CT).
 E. E. Relai Tangki Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada
transformator.
 F. Relai Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.

G. Relai Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus
lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan suhu.
 H. Rele beban lebih
Rele ini berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap beban yang berlebihan dengan menggunakan sirkuit simulator yang dapat mendeteksi lilitan trafo yang
kemudian apabia terjadi gangguan akan  membunyikan alarm pada tahap pertama dan kemudian akan menjatuhkan PMT.
 I. Rele fluks lebih
Rele ini berfungsi untuk mengamankan transformator dengan mendeteksi besaran fluksi atau perbandingan tegangan dan frekwensi.
SISTEM PENDINGIN
 Sistem Pendingin Transformator
 Sistem pendinginan trafo dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. ONAN ( Oil Natural Air Natural )

Sistem pendingin ini menggunakan sirkulasi minyak dan sirkulasi udara


secara alamiah. Sirkulasi minyak yang terjadi disebabkan oleh perbedaan berat
jenis antara minyak yang dingin dengan minyak yang panas.

2. ONAF ( Oil Natural Air Force )

Sistem pendingin ini menggunakan sirkulasi minyak secara alami


 sedangkan sirkulasi udaranya secara buatan, yaitu dengan menggunakan
hembusan kipas angin yang digerakkan oleh motor listrik. Pada umumnya operasi
trafo dimulai dengan ONAN atau dengan ONAF tetapi hanya sebagian kipas
angin yang berputar. Apabila suhu trafo sudah semakin meningkat, maka kipas
angin yang lainnya akan berputar secara bertahap.

3. OFAF ( Oil Force Air Force )

Pada sistem ini, sirkulasi minyak digerakkan dengan menggunakan


kekuatan pompa, sedangkan sirkulasi udara mengunakan kipas angin.
Pertanyaan
1. Jenis jenis trafo distribusi berdasarkan bentuknya ?
Jenis trado dengan material steell
1. Trafo kern UI, CC, atau LL
2. Trafo kern El dan EE
3. Trafo kern toroid

Jenis trafo dengan material ferrite


Inti ferraite terbuat dari campuran magnesium zinc dan nickle zinc sesuai dengan fungsinya
dan frekuensi kerjanya . Karena frekuensi kerja pada jenis core tersebut pada umumnya pada
kisaran 1 Khz hinga 1 Mhz maka trafo jenis ini harus menggunakan rangkainan elektronik
tambahan untuk diaplikasikan sebagai trafo switching
 Bagian-bagian trafo distribusi
Inti besi, kumparan stansformator, minyak transformato, bhushing, tangki koservator ,
peralatan bantu pendingin transformator, tap cchanger, alat pernafasan,
 3. Apakah tap changer ?
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformer untuk mendapatkan tegangan operasi
sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap
changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak
berbeban (off load), tergantung jenisnya
 Perbandingan kumparan primer dan sekunder setiap trafo apakah sama
Berbeda karena setiap kumparan primer lebih banyak belitanya daripada sekunder
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai