Anda di halaman 1dari 6

TRANSFORMATOR ( TRAFO ) DAN

SISTEM DISTRIBUSI DAYA
Pengertian Transformator dan Sistem Distribusi Daya

Pengertian Transformator adalah sebuah alat yang mentransfer energi antara 2


sirkuit yang melalui induksi elektromagnetik. Transformer di mungkinkan untuk di
gunakan sebagai perubahan tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak
balik dari satu tingkat tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat
tertentu, untuk menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus
sebagai sumber arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokkan
impedansi antara sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran
antara 2 sirkuit. Hal ini memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik yang
terjadi dari sebuah benda yang memiliki arus tegangan listrik yang tidak stabil.
Berikut ini Contoh Gambar dari Pengertian Transformator

Transmisi daya listrik jarak jauh


Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses
pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh
disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke
konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu
dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan
tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen.
Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo
step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat
dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu
akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat
dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya
lebih murah. 

3.2  Fungsi transformator dan distribusi daya

Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi,


transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio dan
video, untuk berbagai keperluan. Dalam setiap peralatan yang dibuat dari rangkaian
elektronika selalu menggunakan trafo atau transformator.  Yang dimaksud dengan
trafo ini adalah alat yang berbentuk gulungan kawat yang ber – fungsi untuk
memindahkan tenaga dari input ke output.
Trafo yang dipergunakan dalam rangkaian elektronika berbeda fungsi – nya dengan
trafo yang dipergunakan untuk teknik listrik.  Pada trafo untuk keperluan rangkaian
elektronika biasanya berbentuk kecil dan dengan arus yang kecil pula, baik untuk
trafo input maupun trafo outputnya.Sedangkan kalau pada teknik listrik, meskipun
bentuknya hampir sama, namun berbeda fungsi, dalam arti memiliki tegangan arus
yang tinggi.  Tetapi dalam bentuk skemanya sama saja, baik untuk trafo arus tinggi,
arus rendah, arus sedang, trafo step down.
Lambang untuk trafo dalam skema biasa disingkat Tr atau OT yang berarti output
trafo dan IT berarti input trafo.  Jenis komponen ini bermacam-macam.  Sesuai
dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa jenis :

 Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.


 Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC
 Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio
penerima.
 Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau
audio visual.

Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio
atau audio visual.Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah
pada radio penerima.
Sistem distribusi ini berfungsi untuk penyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar ke konsumen.

Fungsi distribusi tenaga listrik:

1. Penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat pelanggan.


2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11
kV sampai 24 kV, kemudain dinaikan tegangan nya oleh gardu
induk dengan transformator step up hingga tegangannya mencapai 70 kV ,154kV,
220kV atau 500kV yang kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.

Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya


listrik pada saluran transmisi,

dimana dalam hal ini:


Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir
semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. kerugian daya adalah
sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R).

prinsip kerja dan pemanfaatan transformator dan distribusi daya

prinsip kerja dan pemanfaatan transformator

 
Prinsip Kerja Transformator
Komponen Transformator (trafo)
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder)
yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan
magnet yang dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator

Contoh Transformator

Lambang Transformator

Prinsip Kerja Transformator


Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan
sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi.
Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator di bawah, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet
yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada
kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

 
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:

Vp= tegangan primer (volt)


Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator

1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-


balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-
balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan:

 
Penggunaan Transformator

Power supply (catu daya) Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik


terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-
balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt,
maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt
menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan
transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang
rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12
V.

Anda mungkin juga menyukai