Anda di halaman 1dari 44

DASAR SISTEM

KETENAGALISTRIKAN

Jakarta, 11 September 2008

Oleh :

Heri sungkowo,SST,M.MT
• Sistem tenaga listrik ialah “semua
instalasi dan peralatan, yang
disediakan untuk tujuan
pembangkitan, transmisi dan
distribusi tenaga listrik”.
Pada garis besarnya suatu sistem tenaga
listrik terdiri dari :

Pusat pembangkit tenaga listrik


Penyaluran / Jaringan transmisi
dan Gardu induk
Jaringan distribusi
SISTEM PENGUSAHAAN KETENAGA-LISTRIKAN

INDUSTRI

BISNIS

PLTA RUMAH
PLTD
PLTP
PLTG TRAFO SOSIAL/
PLTU GARDU STEP DOWN PUBLIK
GARDU
PLTGU STEP-UP STEP DOWN

SISTEM PEMBANGKIT SISTEM TRANSMISI SISTEM KONSUMEN


DISTRIBUSI PLGN. TR
Saluran Transmisi PLGN. TM
SUTET 500 kV Saluran Distribusi PLGN. TT
SUTT 150 kV SUTM 20 kV
SKTT 150 kV SKTM 20 kV
SUTT 70 kV SUTR 220 V
TEKNIK
TENAGA
LISTRIK
PROSES BISNIS TENAGA LISTRIK DARI
PEMBANGKIT HINGGA SAMPAI KE KONSUMEN

INDUSTRI
BESAR
PUSAT PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK SALURAN SALURAN
PLTA,PLTU,PLTG TRANSMISI TT GARDU INDUK TRANSMISI TT
PLTGU,PLTP,PLTD

JARINGAN TEGANGAN TRAFO


INDUSTRI MENENGAH 20 KV
SEDANG DISTRIBUSI

PJU

INDUSTRI KECIL
JARINGAN
TEGANGAN NEXT

MALL RUMAH TANGGA RENDAH 220 V


SINGLE LINE DIAGRAM
PENYALURAN TENAGA LISTRIK

~
150/20 kV 20 kV/220 V
11/150 kV
PEMBANGKITAN PENYALURAN DISTRIBUSI

Sistem Distribusi Tenaga Listrik merupakan bagian yang tak


terpisahkan dari seluruh proses ketenagalistrikan dari
pembangkit hingga ke konsumen
Akibatnya :
Bila salah satu bagian gagal beroperasi maka aliran tenaga
listrik akan terhenti dan konsumen tidak mendapatkan
pasokan tenaga listrik
NEXT
PEMBANGKIT PLN
SKALA KECIL :
- PLTM (Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro)
- PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel)
SKALA BESAR :
- PLTA
- PLTU
- PLTG
- PLTGU
- PLTP dll
Letak Pembangkit Saluran Letak Pusat
Listrik Skala besar Transmisi, Beban (kota,
memerlukan Gardu Induk industri dll) juga
persyaratan dan Saluran memiliki sebab
khusus Distribusi tertentu
PENYALURAN TEGANGAN TINGGI DI PLN
1. SALURAN TRANSMISI
• SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 70 kV dan 150 kV
• SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 150 kV
• SKLTT (Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi) 150 kV
• GIL (Gas Insulated Line) 150 kV
• SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) 500 kV
PENYALURAN TEGANGAN TINGGI DI PLN
2, GARDU INDUK (GI)
• Gardu Induk Konvensional
• Gardu Induk Isolasi Gas (GIS)
Dalam kesehariannya anda akan bekerja di
lingkungan GARDU INDUK.
Apa yang dimaksud dengan

GARDU INDUK ???


GARDU INDUK
Gardu Induk adalah suatu sarana instalasi tenaga listrik terdiri dari
peralatan-peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk :
Rel I

Rel II

PMS Rel PMS Rel

PMT
PMT KOPPEL
PMT PHT PMT PHT PMT PHT KOPPEL

CT CT CT CT CT CT
PT PT PT
PT
PT PT
PMS Line
LA LA
LA LA LA LA

 mentransfer tenaga listrik dari


tegangan yang berbeda (TET ke
TT, TT ke TT, TT ke TM)
 pengukuran,
 pengawasan,
 pengamanan sistem tenaga listrik
 pengaturan daya. NEXT
TRANSFORMATOR
Salah satu sebab mengapa arus bolak balik
(AC) banyak dipakai dalam keperluan sehari-
hari adalah arus bolak balik mudah
ditransformasikan baik menaikkan maupun
menurunkan tegangan.
Untuk mentransformasikan tegangan atau
tenaga listrik digunakan peralatan yang disebut
transformator atau lebih dikenal dengan trafo

Apa yang dimaksud dengan


Transformator ???
TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik yang
dapat memindahkan dan mengubah energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain melalui suatu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet.
Zuhal – Dasar TL ’80

ф
V1 V2

NEXT
BAGIAN-BAGIAN DARI TRAFO DAYA
INTI BESI :
Inti Besi berfungsi untuk membangkitkan fluks yang
ditimbulkan arus listrik dalam belitan atau kumparan
trafo.
Sedang bahan inti besi terbuat dari lempengan-
lempengan baja tipis yang disusun berlapis bertujuan
untuk mengurangi panas yg di akibatkan oleh arus Eddy
(Eddy current).

NEXT
Kumparan Primer - Sekunder
Kumparan primer dan kumparan
sekunder berupa kawat yang
yang dibelitkan ke inti besi di
sisi primer dan sekunder.
Kawat yang dililitkan terbuat
dari kawat email yang beriso-
lasi.
Isolasi bertujuan untuk
memisahkan arus listrik yang
mengalir dalam kawat email
baik isolasi antar lilitan
maupun dengan inti besi trafo

NEXT
TRANSFORMATOR
Berdasarkan fungsi transformator
(mentransformasikan arus dan tegangan) maka
transformator digunakan sebagai :

Transformator Daya
mengubah besaran tegangan dan
arus guna keperluan penyaluran
tenaga listrik.

Transformator pengukuran
Mengubah besaran arus dan tegangan
untuk keperluan pengukuran dan
proteksi sistem tenaga listrik.

NEXT
TRANSFORMATOR TENAGA
Transformator (trafo tenaga)
merupakan salah satu
peralatan utama di Gardu
Induk.
Bila trafo tenaga ini rusak,
maka akibatnya cukup fatal
dan oleh karena itu ada yang
menyebut trafo daya sebagai
jantungnya GI.
Transformator tenaga merupakan suatu alat listrik statis yang
dipergunakan untuk memindahkan daya listrik dari satu
rangkaian ke rangkaian lain dengan mengubah tegangan dan
tanpa mengubah frekuensinya.
NEXT
(Yang ada dalam sistem PLN)
TRANSFORMATOR INTERBUS
Mengubah tegangan antar saluran transmisi
SUTET SUTT
TR IBT TR IBT SUTT
500 kV 150 kV
500/150 kV 150/70 kV 70 kV

TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Mengubah tegangan menengah ke tegangan rendah

SUTM 20 kV 220/
380 V
TR DIST
20kV/220 V
NEXT
TRANSFORMATOR TENAGA

Transformator (trafo tenaga) berfungsi untuk


menyalurkan tenaga/daya listrik dengan cara
menaikkan atau menurunkan tegangan di GI.

Dari jumlah belitannya, ada dua macam trafo yaitu :


 Trafo satu fasa
 Trafo 3 fasa

NEXT
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Transformator Distribusi adalah peralatan listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dengan
cara mengubah sistem tegangan listrik dari
Tegangan Menengah ( TM ) menjadi Tegangan
Rendah ( TR ) untuk kemudian didistribusikan ke
pelanggan.

NEXT
LOSSES TRAFO DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
FAKTOR BEBAN UNTUK TRAFO 50 kVA
LOAD FACTOR LOSSES
(%) (%)
10 10.30
%
15 7.10
20 5.56
30 4.16
40 3.60
50 3.37
60 3.31
70 3.34
80 3.43
90 3.57 Load factors

100 3.73
110 3.91
130 4.31
150 4.75
LOSSES TRAFO DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
FAKTOR BEBAN UNTUK TRAFO 100 kVA
LOAD FACTOR LOSSES
(%) (%)
10 5.15
15 3.55 %
20 2.78
30 2.08
40 1.80
50 1.68

60 1.65
70 1.67
80 1.72
90 1.78
100 1.86
110 1.95
Load factors
130 2.16
150 2.38
TAP CHANGER TRAFO
Tap Changer adalah alat yang berfungsi untuk
mengubah perbandingan transformasi primer
dan sekunder agar mendapatkan tegangan
operasi sisi sekunder yang sesuai dengan
tegangan yang disyaratkan sebagai akibat
terjadinya perubahan tegangan sisi primer.

Tap changer
20
19kV
kV 400 V
380
400 V

a = 47,5
50
NEXT
ILUSTRASI PERKEMBANGAN
~ ~ ~ ~ ~
SISTEM INTERKONEKSI
SISTEM KELISTRIKAN
SISTEM KELISTRIKAN
PENINGGALAN BELANDA
PENINGGALAN BELANDA

KOTA C
KOTA A

~
~
KOTA D

~ KOTA B
~

KOTA E

~ ~ ~ ~ ~
NEXT
TUBAN III
PLN+KONS
KONFIGURASI JARINGAN SISTEM
1 = 50
2 = 50
1 = 30
2 = 60
PLTU
TANJ. AWAR-2 SST 2 Ke Blok 2-3 JAWA TIMUR
154/6.3 kV 24-30 PLTU Ke SST
70/3.45 kV
DWIMA KEREK TUBAN PLTGU PLTG 1-21 = 10
2 x 50 MW
PERAK 5 1X6
1 = 50 BSCU
BLOK 2, 31500/150 kV
= 500 MVA
BLOK 1 2 x 28 MVA 2 = 20
2x25 MVAR 2 = 50 PERAK 4
4 x 25 MVAR Op. Double
SMNEP 150/70 kV
GRSIK 7
Phi
1 = 30 3 = 50
GLMUR 1 = 30
tgl 26-05-

Ke CEPU GRSIK 5 1 = 10 BKLAN


2005
1 = 20 SAMPG 1 = 20 PKSAN 1 = 30
BJGRO BABAT LNGAN PLTU
1 = 50 2 = 30 2 = 20 2 = 30 2 = 20 Tgl.11- 1 = 30
PLTG 2 = 50
2x100 MW
1x20, 2x20.1,
3 = 60
08-’04 2 = 30
1 = 30
2 = 30
Ke PLGU Blok I 2x200 MW 1x21, 1x21.35
SST 1 154/6.3 kV-24-30 4 = 10 SUPD 1 = 60 1 = 60
tidak operasi UJUNG
1 = 20 1 = 30 SWHAN TENGAH UDAAN GBONG GIS terbakar
3 = 60 2 = 30 TNDES
SGMDU5 1 = 60 1 = 50
SST KABEL LAUT 2 = 50
BRATA SGMDU4 1 154/4.16 kV 1 = 50
SIMPG
DGRAN KPANG 2 = 50 MKBAN KABEL TANAH
150/70 kV 1X13 & 1X20 KJRAN
1 = 50 MVA 1 = 50 1 = 50 WKRMO
2 = 60 2 = 50 1 = 50
1=6 4 = 20 3 = 60 APRMA 2 = 50
1 = 30
1 = 60 NGGEL KABEL TANAH
1 = 20
2 = 60
SMSIK PKMIA ISPDO
1 = 50 RNKUT 1 = 50
1 = 20 SBRAT 7 SBRAT5 WARU5 WARU4 2 = 50 2 = 60
1 =17.5 150/70 kV
2 = 20 150/70 kV 3 = 60 3 = 60
1 = 30 2 =17.5 SLILO
3 = 30 500/150/66 kV 1 = 60 3&4 = 601&2 = 39 2 = 60 4 = 50
2 = 50 3 = 30
2x = 500 MVA 2 = 60 5&6 = 50 5 = 50
3 = 25
7 = 30
MPION1 = 80
KE UNGARAN PITON7
1= 30 KLANG 150/70 kV
2= 30 CERME
1 = 50
1 = 50 1 = 50 RJOSO PLTGU BLOK .I PLTU 1 Ke SST 1.2
2 = 50 BLOK .II
1 = 20 PLOSO KSJTM 2 = 50 BDRAN5 BDRAN4 1 = 37.5 500/150 kV 3 x 127.5 MW 2 x 400 MW 150/10 kV
2 = 20 2x10 MVAR 1 = 30 BBDAN B 2 = 37.5 GNDNG 2 x 30-40-60
1 = 50 5=6 A GRATI5 1 = 30
SUPD 1= 10 (dilepas) MPION DYRJO58= 10 6=6 500 MVA 2 = 20 2 PITON5
Tgl.20-05-2005 MNYAR 7=6
1 = 20
GDTAN GRATI71 = 20 2 500/150 kV
BARAT NGJUK B
A
2= 20 KTSNOSB DYRJO4 2 = 60
2 = 10 1 = 60
Ke SST.2 2 = 20 1 1 = 500 MVA
3 = 20 PRONG 1 = 60
150/6.3 kV 1 = 40
1x10 MVAR
1x8 150/70 kV
MIWON
3 = 60 2 = 30 KRSAN 2 = 500 MVA
1 = 20 1 x 50 MVA2 = 60 1 = 50 2 x 24-30
2 = 30 A
BNGIL51150/70 kV
BLBDO 3 = 50
2 = 50 = 50 PBLGO 1 = 35
NGORO 4 = 60
B 2 = 50 PDAAN 1 = 30 2 = 20
1 = 10 2 = 20 1 = 50
1 = 60 B 3 = 50
2 2 2 = 15 A 3 = 30 PIER
KE PEDAN 1 1 STBDO
TARIK BCKRO
3 = 20 BNGIL4 BDWSO PLTG
4 = 20 1 = 30 1 = 30 1 = 20
SKTIH4 2 1 1 = 15 PMRON
2 = 30 2 x 40 MW 2 = 30 2 = 20
SKTIH5 2 = 20
CRBAN 150/70 kV 1 = 20 SKRJO GNYAR
1 = 10 6 = 60 1 = 35 2 = 1 = 50 LJANG AMPRA
1 = 20 2 = 31 7 = 30 3 = 50394 = 35 BNGUN 2 = 20 PNMAS
500/150/66 kV 1 = 30 1 = 20
Ke SRGEN 2 = 10
eks TLGPA
SYZAG 500 MVA
MJGNG 5 = 50
JKTASCKBRU (Trf Mobil) 1 = 20
2 = 60 2 = 10
1 = 30 PLTA 1 = 14.4 1 = 30 1 2
2 = 30 SLRJO 2 = 14.4 2 = 30 PBIAN SANUR
NGAWI KDIRI 7 KDIRI 5 2 1 1 = 60 3 = 0.4 SUPD 3 = 10
TGGUL BRITI
1 = 60
1 = 60 2 = 60 1 = 30
1 = 20 1x 4.48 MW LWANG TIMUR 1 = 20
BLBNG
1 = 30 1 = 16 2 = 20
2 = 30
2 = 60 AJMTO 2 = 30 2 = 60 Trf. 2 ( Mobil)
BNRAN5 1 = 30 3 = 60 ( // eks JAKER)
A
MNRJO4 Jumper A PYANG Energize tgl. 21-03-05

MNRJO5 B
(Op. 24 Apr’05 eks.
1 = 15 2 = 30 B Trf. Mobil PLTD/G
150/70 kV 2 = 20
4 = 30
2 = 10
T. 42 Jabar)
eks Blbdo JMBER 1 = 30
D 75.834 MW
5 = 60 1=6
25 MVAr
1 = 35 2 X 10 MVAr GGRAM 150/70 kV 1 = 30 Ops.
G 125.45 MW
2 = 35 DLOPO 1 = 35 2 = 20 15 Jan 05
5 = 50 3 = 35 1 = 12.5
1 = 10 2 = 12.5
BNRAN4 2 = 50 SIMAN A KBAGN5 PAKIS 3 = 60 KAPAL PSGRN
6 = 60 BSCU 1 = 20 PLTA
3 = 35 PLTA 150/70 PLHAN
5 x 10 MVAR
PLTA
1 = 10 2= 10 3x MDLAN 1 = 30 KBAGN4 1 = 30 GTENG
SVC
-25-50 MVAR 1 = 20 BALI
2 = 20 3.6 MW1 x 5.6 MW 2 = 30 2 = 20 1 = 30
MADIUN 1 = 30 SKLING 1 = 50 2 = 20 MSC
TGLEK PARE PLTA 3 x 5.8 MW 4 = 60 150/70 kV TUREN 2 = 30
2 = 60 3 = 30 5 x 10 2 = 30
6.1 MW 10 MVAr 5 = 30 1 = 50 (Op. Single Phi tgl 15-05-2005) ASARI 4 = 60
LDOYO 3 = 30 4 = 30 MVAR
MGTAN TLGNG
A
4 = 30 2 = 35 1 = 30 1 = 10 5 = 60
MRGEN A PNRGO B BLTRU 1 x 4.5 MW 3 = 35
B PLTA PLTA PLTA
2 = 20
BWNGI NGARA NSDUA
1 = 20 1 = 10 10 MVAr 1 = 15 1 = 30
1 = 20 2 x 18 MW 4 = 20 2 x 27 MW 3 x 35 MW
2 = 10 2 = 10 1 = 30 2 = 15 2 = 20
2 = 30
1 = 20 3 = 30
Kondisi bulan Juli 2005 2 = 16 1 KABEL
PCTAN TLGPA 2 = 30
SGRUH 1 = 20 GLNUK
WLNGI5 STAMI5 KKTES LAUT
1 = 20 150/70 kV
KETERANGAN : 2 = 10 WLNGI4 1 = 60
2 GPGAN 2 = 20
1
PLTA 3 = 30 PLTG
Pmt Terbuka Operation Normal 1 = 20 1 = 20 1 = 10
1 = 20 2 = 10 3 = 30 1 = 30 2 x 14.5 MW 1 x 140
500 kV 150 kV 70 kV RENCANA 2 MW
~ ~ ~ THERMAL
POWER PLANT ~ ~ ~ HYDRO
POWER PLANT

BUS
500 kV
T/L 500 kV

~ 500/150 kV
BUS 150 kV
~
~ 150/70 kV
BUS 70 kV
T/L 150 kV 70/ /6kV
70
70/20 20
kV kV
150/20 kV

T/L 70 kV
20 kV/220 V 6 kV/110 V
JAVA – BALI
BASIC CONFIGURATION
CONSUMERS
CONSUMERS
CONSUMERS
OF POWER SYSTEM
NEXT
TRAFO TEGANGAN (PT)
(Potential Transformer)
Trafo Tegangan berfungsi untuk :
 Mentransformasikan tegangan dari tegangan
tinggi ke tegangan rendah guna keperluan
pengukuran dan proteksi.
 Sebagai isolasi antara sisi tegangan tinggi
atau yang diukur/diproteksi dengan alat
ukurnya/proteksinya.

NEXT
RUMUS TRAFO TEGANGAN (PT)

N1
V1 V2 V
N2

V1 N1
= = a
V2 N2
V1.N2 = N1.V2
a = perbandingan transformasi
N1 = jumlah lilitan primer.
N2 = jumlah lilitan sekunder.
NEXT
TRANSFORMATOR ARUS
(CURRENT TRANSFORMER)
Transformator Arus / Current Transformer (CT)
adalah peralatan listrik yang digunakan :
1. Mentransformasikan besaran arus dari nilai arus
yang besar ke arus yang kecil yang digunakan untuk
keperluan pengukuran dan proteksi
2. Sebagai isolasi antara sisi arus yang diukur/
diproteksi dengan alat ukurnya atau alat
proteksinya.

I1 I2
A
N1

N2
NEXT
PENGERTIAN UMUM
PEMUTUS (PMT)
CIRCUIT BREAKER (CB)
PEMUTUS (PMT) :
adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk
melepaskan atau memasukkan rangkaian listrik dalam
keadaan berbeban.
Rangkaian listrik tertutup (dalam keadaan berbeban) bila
dilepas akan mengeluarkan busur api.
Agar supaya aman diperlukan sarana pemutus yang
memiliki kemampuan memadamkan busur api.
Media Pemadam busur api tersebut antara lain :
minyak (OCB)
udara (AB CB)
vakum (VCB)
gas (GCB  SF 6)
NEXT
MEDIA PEMADAM BUSUR API PMT
MINYAK (OIL)
Minyak memiliki sifat isolasi yang lebih baik dari
udara sehingga pemutus daya minyak banyak
digunakan.
Alasan penggunaannya adalah keandalan, konstruksi
sederhana serta harganya murah
Namun minyak juga punya kelemahan diantaranya :
 Mudah terbakar shg dapat menjadi penyebab
kebakaran
 Memungkinkan terbentuknya campuran eksplosif
dengan udara
 Karena terjadi produksi partikel-partikel karbon
dalam minyak yang disebabkan oleh pemanasan,
maka perlu pemeliharaan berupa pembersihan
atau penggantian minyak secara berkala.
NEXT
MEDIA PEMADAM BUSUR API PMT
SULFUR HEXAFLUORIDE (SF6)
Gas SF6 memiliki kekuatan isolasi yang tinggi karena memiliki afinitas (affinity) untuk
elektron yaitu bila suatu elektron bebas bertubrukan dengan molekul gas netral guna
membentuk ion negatif, elektron itu akan diserap oleh molekul gas netral.
Hal ini merupakan suatu cara yang efektif guna menyingkirkan terjadinya banjir elektron
shg SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi serta cepat melakukan rekombinasi
setelah sumber busur apinya dipadamkan.
Efektifitas gas SF6 dalam memadamkan busur api kira-kira seratus kali lipat dibandingkan
udara biasa
Selain itu SF6 juga memiliki sifat yang baik dalam memindahkan panas
Berdasarkan hal diatas maka kelebihan SF6 dibandingkan yang konvensional :
Lama waktu busur api sangat singkat karena sifat pemadaman busur yang demikian baik
(kontak lebih awet)
 pada saat operasi tidak terjadi kebisingan
 tidak terjadi pembentukan partikel karbon selama ada busur sehingga tidak terjadi
penurunan kekuatan dielektrik dari gas
 Kinerja pemutus daya tidak dipengaruhi oleh kondisi atmosferi
 jarak antar kontak sangat kecil karena kekuatan-kekuatan dielektrik SF6 yang tinggi
NEXT
PMS (PEMISAH)
DISCONNECTING SWITCH (DS)
Pemisah adalah suatu peralatan listrik
yang berfungsi untuk memisahkan
rangkaian listrik dalam keadaan tidak
berbeban.
PMS tidak dilengkapi dengan sarana
pemadam busur api oleh karenanya harus
benar-benar diperhatikan jangan sampai
dioperasikan dalam keadaan
berbeban
FUNGSI PEMISAH :
 Pemisah Tanah (Pisau pembumian)/DS
Ground:
berfungsi untuk menghilangkan /
membumikan tegangan induksi. Pemisah
tanah ini biasanya dipasang di sisi
Transmission Line bay (T/L bay).
 Pemisah Peralatan
adalah PMS yang berfungsi untuk
mengisolasikan peralatan lain atau instalasi
lain yang bertegangan
NEXT
BUSBAR (REL)
 sebagai titik pertemuan / hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT,
SKTT,
 Atau titik pertemuan incoming – outgoing TM 20 kV di kubikel
untuk menerima dan menyalurkan daya listrik.
Macam sistem rel di GI (terutama TT) :
- Busbar / Rel Tunggal (single busbar)
Pada sistem rel tunggal semua
peralatan instalasi GI dihubungkan
pada satu busbar. Ada juga busbar
rel tunggal yang dilengkapi dengan
pemisah seksi.
- Doubel Busbar/ Rel Ganda
Sistem rel ganda bisa terdiri dari 2 rel
dimana ada yang menggunakan 1
PMT dan 1½ PMT.
Busbar kubikel 20 kV GI
berdasarkan Hukum Kirchoff 1
NEXT
KONSTRUKSI GTT

CO
LA

LV PANEL
S
N

GROUNDING
NEXT
GARDU
INDUK PENGAMAN
LAPIS
KETIGA
TRAFO
NH FUSE JURUSAN MENGALAMI
BERPERAN SANGAT SHOCK !!!
PENTING SEBAGAI
PENJAGA UTAMA
SAAT TERJADI PENGAMAN
GANGGUAN !!! LAPIS
KEDUA

PENGAMAN
LAPIS
PERTAMA
NEXT
Contoh panel yang tidak
dilengkapi dengan
sekering saklar utama.
Bagaimana akibatnya bila
sekering jurusan gagal
bertugas mengamankan
gangguan dari sisi TR/SR
???

Aduuhhh…
Sekering Kok tega ya..
jurusan
gagal lebur
Sekering
utama tidak
ada
RINGKASAN
TRANSFORMATOR :
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau
lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet.
Transformator :
1. Trafo Daya :
berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dengan
cara menaikkan atau menurunkan tegangan
2. Trafo Pengukuran : CT, PT
CT (Current Transformer) :
mentransformasikan besaran arus dari arus yang besar menjadi kecil
guna keperluan pengukuran dan proteksi
PT (Potential Transformer)
mentransformasikan besaran tegangan dari tegangan yang tinggi
menjadi kecil guna keperluan pengukuran dan proteksi
RINGKASAN
LIGHTNING ARRESTER :
Pengaman / pelindung peralatan listrik terhadap
tegangan lebih seperti surja petir
PEMUTUS (PMT / CB = CIRCUIT BREAKER)
Pemutus atau memasukkan kembali rangkaian listrik
dalam keadaan berbeban (baik saat normal maupun
saat terjadi gangguan)
PEMISAH (PMS / DS = DISCONNECTING SWITCH)
Pemisah rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban
ALAT UKUR :
Arus, tegangan, tahanan, tahanan pembumian, tahanan
isolasi, daya, energi
BAHAN PEMADAM BUSUR API PMT : SF6, Udara, oli
BAHAN ISOLATIF : karet, plastik, kaca, kayu kering dll
BAHAN KONDUKTIF : besi, aluminium, tembaga dll
KONFIGURASI GD - TR

380 Volt

380 Volt 220 Volt


380 Volt
220 Volt

220 Volt

NEXT
TEGANGAN TRAFO SISI SEKUNDER HUBUNGAN Y
R

380 V

220 V
380 V
220 V

T
220 V

NEXT
SISTEM TEGANGAN RENDAH (JTR – SR)
20 kV JTM

TRAFO DISTRIBUSI

JTR SR

SR

SR
R S T

NEXT

Anda mungkin juga menyukai