Anda di halaman 1dari 14

 Oleh :

 Ir. Jalaluddin, M. T

 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
 2020
PEMBANGKIT PLTA / PLTGU

GARDU INDUK PEMBANGKIT PLTG


STEP UP

UNIT PENGATUR
DISTRIBUSI
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI
BESAR GARDU INDUK
70 kV
PEMBANGKIT
PLTD
GARDU INDUK SALURAN
150 kV TRANSMISI

KANTOR / PERTOKOAN
JARINGAN
INDUSTRI TM / TR
MENENGAH / KECIL

SEKOLAH / PERGURUAN PERUMAHAN


TINGGI
4. DIAGRAM GARIS TUNGGAL
(SINGLE LINE DIAGRAM)

PEMBANGKIT
TRANSMISI 70 / 150 / 500 KV
~
6 KV S/D 24 KV
GARDU INDUK

DISTRIBUSI 20 KV
GARDU INDUK
220 / 380 V

TRAFO DISTRIBUSI

5/17
Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik:
1. Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang teridiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil works) bangunan
dan fasilitas pelengkap, serta bangunan dan komponen bantu
lainnya.
2. Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, dengan cara
mengubah potensi (energi) mekanik menjadi energi listrik.

Jenis pembangkit tenaga listrik :


1. Thermis : PLTP, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU (CCPP), PLTN dan PLTS.
2. Non Thermis : PLTA dan PLTM
Output Voltage pembangkit tenaga listrik
1. Output power di bawah 400 MVA/ unit besarnya output
voltage-nya antara 11 KV sampai dengan 13,8 KV.
2. Out put power di atas 400 MVA/ unit besarnya out put
voltage-nya antara 18 KV sampai dengan 24 KV.

Gardu Induk Pembangkit :


1. Menaikkan output voltage yang dihasilkan pembangkit,
menjadi
70 KV, 150 KV dan 500 KV, dengan menggunakan step-up
transformer.
2. Mentransformasikan energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit tenaga listrik ke dalam (melalui) sistem
penyaluran (jaringan transmisi)
Pengertian penyaluran enerji listrik :
Proses dan cara menyalurkan enerji listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya (dari pembangkit listrik ke gardu induk dan dari satu gardu
induk ke gardu induk lainnya), yang terdiri dari konduktor yang
direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator,
dengan sistem tegangan tinggi.

Jenis penyaluran dan kualifikasi tegangan :


1. SUTT : 30 KV, 70 KV dan 150 KV.
2. SUTET : 500 KV.
3. SKTT : 150 KV
4. Sub Marine Cable : 150 KV
Bagian –bagian SUTT/ SUTET dan
fungsinya :
1. Pondasi, berfungsi sebagai penyangga tower (landasan
kaki).
2. Tower, berfungsi sebagai penyangga kawat/ konduktor
yang direntangkan antara tower-tower pada jalur
transmisi, melalui isolator-isolator.
3. Peralatan listrik, adalah konduktor (kawat) beserta
perlengkapannya, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik
dari satu tempat ke tempat lain.
4. Ground Wire, berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik,
saat terjadi gangguan petir atau gangguan lain yang timbul.
Gardu Induk dan fungsinya :
1. Merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi).

2. Berfungsi untuk :

a. Mentransformasikan tenaga listrik tegangan tinggi yang satu ke


tegangan tinggi yang lain (500 KV / 150 KV, 150 KV / 70 KV)
atau dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/
20 KV, 70 KV/ 20 KV).
b. Pengukuran, pengawasan operasi dan pengaturan pengamanan
dari sistem tenaga listrik.
c. Pengaturan pelayanan beban (daya) ke gardu-gardu induk lain
melalui tegangan tinggi dan ke gardu-gardu distribusi setelah
melalui transformator penurun tegangan (step down
transformer) dan diteruskan ke penyulang (feeder) tegangan
menengah.
d. Pengatur Beban : P2B Gandul, P3BS Pekanbaru, UPB Cawang,
UPT Banda Aceh.

3. Jenis pasangannya ialah : pasangan luar (GI Konvesional),


pasangan dalam (GIS), dan GI bawah tanah.
Sistem jaringan tegangan tinggi :
1. Untuk Pulau Jawa – Bali telah menggunakan sis
tem interkoneksi (Interconnection System).

2. Untuk luar pulau Jawa, pada umumnya masih


menggunakan sistem parsial dan tegangan
maksimum 150 kV.
3. Untuk Pulau Jawa – Bali akan dikembangkan sistem
dengan tegangan 500 kV., sementara untuk pulau
Sumatera dikembangkan sistem interkoneksi dengan
tegangan 275 kV.
4. Pulau Sumatera sekarang masih menggunakan sistem
dengan tegangan 150 kV.
Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik :
1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
(pelanggan).
2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan
dengan pelanggan,karena catu daya pada pusat-pusat beban
(pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Jika dilihat dari pengertian tersebut di atas, maka :


1. Jaring distribusi tidak hanya terbatas yang memiliki tegangan 6 kV
atau 20 kV.
2. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani
pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.
Lingkup jaringan distribusi :

1. SUTM, terdiri dari : Pole dan Accesories, Conductor dan


Accessories, serta peraltan pengaman dan pemutus.
2. SKTM, terdiri dari : Kabel Tanah, Indoor dan Outdoor
Termination, Batu Bata, Pasir dan lain-lain.
3. Gardu Trafo, terdiri dari : Transformer, Tiang (pole), Pondasi
Tiang, rangka tempat trafo (ijzer werk), LV panel, pipa-pipa
pelindung, Arrester, Kabel-kabel, Transformer Band, Peralatan
Grounding, dan lain –lain.
4. SUTR dan SKTR terdiri dari : sama dengan perlengkapan/
material SUTM dan SKTM.
Yang membedakan hanya dimensinya.
Yang dimaksud PELANGGAN PLN adalah :
Pihak yang membeli, berlangganan atau menggunakan energi
listrik PLN.

Pengelompokan pelanggan :
1. Dari segi peruntukan : rumah tangga, Badan Sosial,
perhotelan, Industri, Kantor Pemerintahan, pabrik,
kondomonium, apartment dan lain-lain.
2. Dari segi sambungan tegangan : TR, TM dan TT.
3. Dari segi daya listrik : 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan
seterusnya.
 TERIMA KASIH
 ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai