Anda di halaman 1dari 13

SALURAN

TEGANGAN DAN
GARDU INDUK
Oleh:
Khairul Ikhwan

Dosen Pengampu :
Drs. Hambali, M.Kes
TOPIK TERPERINCI

Narasi Tentang Saluran


1 Tegangan dan Gardu
Induk

Macam-Macam
2 Saluran Tegangan dan
Gardu Induk

3 Gambar

4 Lokasi (Titik Koordinat)


Pengertian Saluran Tegangan
dan Gardu Induk

Sistem Tegangan adalah suatu sitem penyaluran energi


listrik dari suatu tempat ketempat lain seperti dari stasiun
pembangkitan ke gardu induk. Tenaga listrik di
transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang
mengalirkan tipe saluran transmisi listrik. Pemakaian
sistem transmisi didasarkan atas besarnya daya yang
harus disalurkan dari pusat-pusat pembangkit ke pusat
beban dan jarak penyaluran yang cukup jauh antara
pusat pembangkit dengan pusat beban tersebut. Sistem
transmisi menyalurkan daya dengan tegangan tinggi
yang digunakan untuk mengurangi adanya rugi-rugi
akibat jatuh tegangan.
Kapasistas Tegangan
Yang di Salurkan

Saluran Udara Tegangan Ekstra Saluran Udara Tegangan Saluran Kabel Tegangan
Tinggi (SUTET) 200kV-500kV Tinggi (SUTT) 30kV-150kV Tinggi (SKTT) 30kV-150kV

Pada umumnya saluran transmisi di Pada saluran transmisi ini memiliki Pada umumnya saluran transmisi di
Indonesia digunakan pada pembangkit tegangan operasi antara 30kV sampai Indonesia digunakan pada pembangkit
500kV. Dimana tujuannya adalah agar 150kV. Kelebihan pada SUTT yaitu 500kV. Dimana tujuannya adalah agar drop
drop tegangan dari penampang kawat konstruksinya lebih kecil dan lebih murah. tegangan dari penampang kawat dapat
dapat diminimalisasi secara maksimal, Namun losses lebih besar dan drop diminimalisasi secara maksimal, sehingga
sehingga diperoleh operasional yang tegangan lebih tinggi dibandingkan dengan diperoleh operasional yang efektif dan
efektif dan efisien. SUTET. efisien.
Konduktor
Konduktor adalah media untuk
tempat mengalirkan energi listrik
dari pusat pembangkit ke Gardu
Induk. Konduktor ini harus memiliki
sifat-sifat konduktivitas yang tinggi,
kekuatan Tarik mekanikal yang
tinggi, titik berat, biaya rendah, dan
tidak mudah patah. Jenis konduktor
yang dipakai pada umumnya
tembaga, alumunium & baja.
ISOLATOR
solator pada sistem saluran transmisi tenaga
listrik berfungsi untuk mencegah adanya aliran
arus listrik dari konduktor melalui tiang menara
/ memisahkan bagian yang bertegangan
dengan yang tidak bertegangan. Pada sistem
transmisi isolator yang digunakan biasanya
menggunakan isolator rantai, yang terdiri dari
kepingan dielektrik yang saling dipisahkan oleh
konduktor, sehingga dianggap sebagai sebuah
kapasitor karena terdiri dari susunan
konduktor-dielektrik-konduktor. Menurut bahan
yang digunakan isolator yang digunakan
biasanya berbahan keramik atau kaca. Dimana
kedua bahan tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Menara Saluran Tegangan
dan Gardu Induk
Menara atau tiang pada saluran tegangani
adalah suatu bangunan penopang saluran
tegangan yang bisa berupa Menara baja /
tiang baja. Konstruksi tower besi baja
merupakan jenis konstruksi saluran
ttegangan tinggi (SUTT) ataupun saluran
transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET)
yang paling banyak digunakan di jaringan
PLN, karena mudah dirakit terutama untuk
pemasangan di daerah pegunungan dan
jauh dari jalan raya, pemeliharaan yang
mudah serta harganya yang terbilang lebih
murah jika dibandingkan dengan saluran
bawa tanah.
Sistem Transmisi Tenaga Listrik dan
lokasi unit induk di Indonesia
Prinsip kerja sistem transmisi yaitu tegangan keluaran dari transformator
pembangkit listrik dinaikkan menggunakan transformator step up, pada
umumnya tegangan generator < 50 kV, tegangan tersebut dinaikkan ke
tegangan tinggi 150 KV atau tegangan ekstra tinggi 500KV. Tegangan tersebut
disalurkan sepanjang saluran transmisi yang berjarak raturan kilometer
membentang dari barat ke timur dan sebaliknya. Tegangan kemudian
diturunkan ke tegangan menengah 20 KV pada Gardu Induk untuk selanjutnya
didistribusikan ke konsumen.
Di Indonesia sistem transmisi yang ada dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara
(PLN). untuk penyaluran atau transmisi pada sistem interkoneksi Jawa-Bali, unit
induk PLN yang menanganinya terbagi menjadi 3 unit induk untuk penyaluran
dan satu unit induk untuk pengaturan beban. Unit induk penyaluran yaitu,
PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB), yang menangani penyaluran di
Banten dan Jakarta bertempat di Cawang, Jakarta
PLN Transmisi Jawa Bagian Tengah (TJBT), yang menangani penyaluran di
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta bertempat di Bandung, Jawa Barat
PLN Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (TJBTB), yang menangani
penyaluran di Jawa Timur dan Bali bertempat di Sidoarjo, Jawa Timur
KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
GARDU INDUK
TEGANGAN TINGGI
Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan
Gardu Induk Tegangan Tinggi

Keselamatan Ketenagalistrikan adalah


segala upaya atau langkah pemenuhan
standardisasi peralatan dan pemanfaat
tenaga listrik, pengamanan instalasi tenaga
listrik, dan pengamanan pemanfaat tenaga
listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan
aman bagi instalasi, aman dari bahaya bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya, serta
ramah lingkungan
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DIWAJIBKAN
PADA SELURUH INSTALASI TENAGA LISTRIK

Keselamatan Ketenagalistrikan wajib diterapkan Pemenuhan Keselamatan Ketenagalistrikan:


pada: Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi
setiap instalasi penyediaan tenaga listrik wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi
sesuai dengan persyaratan umum Setiap badan usaha penunjang tenaga listrik
Keselamatan Ketenagalistrikan; dan wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha
setiap instalasi pemanfaatan tenaga listrik Setiap tenaga teknik dalam usaha
dan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat
sesuai dengan SNI di bidang ketenagalistrikan. Kompetensi
Dalam hal belum terdapat SNI, Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dan peralatan
dan pemanfaat tenaga listrik dapat
menggunakan standar internasional atau
standar lain yang diberlakukan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai