Anda di halaman 1dari 47

NASHRUDDIN ANWAR, ST

Tempat, Tgl. Lahir : Semarang, 05 Mei 1979


Alamat : Lemahireng Kec. Bawen Kab.
Semarang
Pekerjaan : Pengawas Spesialis Listrik, Petir dan
Lift Dinakertrans Temanggung

Pengalaman Kerja : 1. Teknisi Listrik Hotel Puri Garden


2. Leader PPIC PT. SAMI Semarang
3. Transmitter Engineer TRANS7

Riwatar Diklat : 1. Diklat Pengawas Ketenagakerjaan


2013
2. Diklat Pengawas Spesialis Listrik,
Petir dan Lift 2014
No. HP : 0856 – 2775 - 534
RUANG LINGKUP K3 LISTRIK

SISTEM TENAGA
LISTRIK DI INDONESIA
PLTA / PLTGU

GARDU INDUK
PLTG
STEP UP

UNIT PENGATUR
DISTRIBUSI
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI
BESAR GARDU INDUK
70 kV
PLTD

GARDU INDUK
SALURAN
150 kV
TRANSMISI

KANTOR / PERTOKOAN
JARINGAN
INDUSTRI TM / TR
MENENGAH / KECIL

SEKOLAH / PERGURUAN PERUMAHAN


TINGGI
1/43
Electrical energy supply system.
ELEMENT OF POWER SUPPLY SYSTEM

GENRATING STATION

PRIMARY TRANSMISSION

SECONDRY TRANSMISSION

PRIMARY DISTRIBUTION

SECONDARY DISTRIBUTION
Konfigurasi Sistem Tenaga
Listrik
• Pembangkit: 4 kV to 34.5
kV
• Transmisi: 138 kV to 1100
kV
• Subtransmisi: 34.5 kV to
161 kV
• Distribusi (Primer): 4 kV
to 34.5 kV (Umumnya : 20
kV)
• Distribusi (Sekunder):
220/380 V
A. PEMBANGKITAN
Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik:
1. Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang teridiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil works) bangunan
dan fasilitas pelengkap, serta bangunan dan komponen bantu lainnya.
2. Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, dengan cara
mengubah potensi (energi) mekanik menjadi energi listrik.

Jenis pembangkit tenaga listrik :


1. Thermis : PLTP, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU (CCPP), PLTN dan
PLTS.
2. Non Thermis : PLTA dan PLTM
Output Voltage pembangkit tenaga listrik
1. Output power di bawah 400 MVA/ unit besarnya output
voltage-nya antara 11 KV sampai dengan 13,8 KV.
2. Out put power di atas 400 MVA/ unit besarnya out put
voltage-nya antara 18 KV sampai dengan 24 KV.

Gardu Induk Pembangkit :


1. Menaikkan output voltage yang dihasilkan pembangkit,
menjadi
70 KV, 150 KV dan 500 KV, dengan menggunakan step-up
transformer.
2. Mentransformasikan energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit tenaga listrik ke dalam (melalui) sistem
penyaluran (jaringan transmisi)
Step Up Transmission
Substation
Menerima energi Listrik dari pembangkit dan dengan
menggunakan transformator daya yang besar untuk
menaikkan tegangan untuk transmisi. Bus transmisi
digunakan untuk mendistribusikan energi listrik ke satu
atau lebih saluran transmisi.
Substation ini memiliki beberapa circuit breakers yang
digunakan untuk menswitch rangkaian pembangkit dan
rangkaian transmisi
Tegangan Tipikal yang keluar dari substion ini adalah : 
 High voltage (HV) ac:69 kV, 115 kV, 138 kV, 161 kV, 230 kV
 Extra-high voltage (EHV) ac:345 kV, 500 kV, 765 kV
 Ultra-high voltage (UHV) ac:1100 kV, 1500 kV
 Direct-current high voltage (dc HV): ±250 kV, ±400 kV, ±500 kV
Komponen-komponen sistem
pembangkitan
Trafo
Generator (stator dan rotor)
Penggerak mula
Peralatan proteksi (CB, fuse, rele, APAR)
Peralatan pengendali (control, indicator)
Alat ukur (ampere meter, volt meter,
Frequency meter, cos phi meter)
Persyaratan K3 Pembangkit:
Kondisi generator layak operasi, kondisi
stator dan rotor (isolasi, kumparan, inti,
terminasi)
Instalasi listrik memenuhi syarat (penghantar,
peralatan proteksi, sistem grounding)
Adanya jadwal maintenance (PM, PdM dan
CM)
Adanya petunjuk pengoperasian.
Writen by : Hasan Surya
B. TRANSMISI

Pengertian penyaluran enerji listrik :


Proses dan cara menyalurkan enerji listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya (dari pembangkit listrik ke gardu induk dan dari satu gardu
induk ke gardu induk lainnya), yang terdiri dari konduktor yang
direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator,
dengan sistem tegangan tinggi.

Jenis penyaluran dan kualifikasi tegangan :


1. SUTT : 30 KV, 70 KV dan 150 KV.
2. SUTET : 500 KV.
3. SKTT : 150 KV
4. Sub Marine Cable : 150 KV
Types of transmission line
• A.C. transmission line.
i. A.C. three phase three wire system.
ii. A.C. three phase four wire system.
iii.A.C. single phase two wire system.

• D.C. transmission line.

Writen by : Hasan Surya


Element of transmission system.
i. Step –up transformer.
ii. Line support.
iii.Line insulator.
iv.Conductor.
v. Step-down transformer.
vi.Protective device.
vii.Regulator.

Writen by : Hasan Surya


Classification of transmission line.

Classification of
Transmission line.

(1)Short Line. (2) Medium line (3) Long line


( > 80 Km) (80 to 160 Km) (< 160 Km)

Writen by : Hasan Surya


Bagian – bagian SUTT/ SUTET dan
fungsinya :
1. Pondasi, berfungsi sebagai penyangga tower (landasan kaki).
2. Tower, berfungsi sebagai penyangga kawat/ konduktor
yang direntangkan antara tower-tower pada jalur transmisi,
melalui isolator-isolator.
3. Peralatan listrik, adalah konduktor (kawat) beserta
perlengkapannya, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik
dari satu tempat ke tempat lain.
4. Ground Wire, berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik,
saat terjadi gangguan petir atau gangguan lain yang timbul.
Gardu Induk dan fungsinya :
1. Merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi).

2. Berfungsi untuk :

a. Mentransformasikan tenaga listrik tegangan tinggi yang satu ke


tegangan tinggi yang lain (500 KV / 150 KV, 150 KV / 70 KV) atau dari
tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/
20 KV, 70 KV/ 20 KV).
b. Pengukuran, pengawasan operasi dan pengaturan pengamanan
dari sistem tenaga listrik.
c. Pengaturan pelayanan beban (daya) ke gardu-gardu induk lain
melalui tegangan tinggi dan ke gardu-gardu distribusi setelah melalui
transformator penurun tegangan (step down transformer) dan
diteruskan ke penyulang (feeder) tegangan menengah.
d. Pengatur Beban : P2B Gandul, UPB Cawang, UPB Cigereleng,
UPB Ungaran dan UPB Waru.

3. Jenis pasangannya ialah : pasangan luar (GI Konvesional),


pasangan dalam (GIS), dan GI bawah tanah.
The main equipment for Substation.
1. Main bus-bar.
2. Insulator.
3. Circuit breaker.
4. Load interrupter switches.
5. Fuses.
6. Power transformer.
7. Current transformer and potential transformer.
8. Control cable.
SUBSTATION
Sistem jaringan tegangan tinggi :
1. Untuk Pulau Jawa – Bali telah menggunakan
sis tem interkoneksi (Interconnection System).

2. Untuk luar pulau Jawa, pada umumnya masih


menggunakan sistem parsial dan
tegangan maksimum 150 KV.
Struktur sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali-Madura
INDONESIA PJB LISTRIK
POWER SWASTA
A.

B.
PLN P3B

C. PLN DISTRIBUSI PLN DISTRIBUSI PLN DISTRIBUSI PLN DISTRIBUSI


PLN WILAYAH BALI
JAYA & TANGERANG JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR

D.
PELANGGAN
Persyaratan K3 Transmisi:
Pemeliharaan rutin
(Preventive Maintenance) meliputi
pemeliharaan Tahunan dan Pemeiharaan
Lima Tahunan
Pemeriksaan Rutin, meliputi Ground
Patrol dan Climp up Inspection
Pemeliharaan Korektif dan Darurat
APD yang sesuai
Personel yang kompeten
C. DISTRIBUSI
Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik :
1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
(pelanggan).
2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan
dengan pelanggan,karena catu daya pada pusat-pusat beban
(pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Jika dilihat dari pengertian tersebut di atas, maka :


1. Jaring distribusi tidak hanya terbatas yang memiliki tegangan 6
KV atau 20 KV.
2. Jaringan listrik 70 KV atau 150 KV, jika langsung melayani
pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.
Jaringan Distribusi

Digunakan untuk
mendistribusikan daya listrik
ke pemakai.
Terdapat dua tahapan jaringan
distribusi, yaitu :
 Jaringan distribusi primer
yang umumnya menggunakan
tegangan 20 KV untuk
mensuplai daya pada
konsumen industri.
 jaringan distribusi sekunder
digunakan untuk melayani
konsumen domestik dan
umumnya menggunakan
sistem tegangan 220/380 Volt.
Jaringan Distribusi
Sistem Pentanahan
Sistim pentanahan netral dengan
tahanan tinggi PLN Distribusi Jawa
Timur
Sistim pentanahan netral langsung  di
PLN Distribusi Jateng dan DIY
Sistem pentanahan netral dengan
tahanan rendah  PLN Distribusi Jawa
barat dan PLN Distribusi DKI Jaya
Lingkup jaringan distribusi :

1. SUTM, terdiri dari : Pole dan Accesories, Conductor dan


Accessories, serta peralatan pengaman dan pemutus.
2. SKTM, terdiri dari : Kabel Tanah, Indoor dan Outdoor
Termination, Batu Bata, Pasir dan lain-lain.
3. Gardu Trafo, terdiri dari : Transformer, Tiang (pole), Pondasi
Tiang, rangka tempat trafo (ijzer werk), LV panel, pipa-pipa
pelindung, Arrester, Kabel-kabel, Transformer Band, Peralatan
Grounding, dan lain –lain.
4. SUTR dan SKTR terdiri dari : sama dengan perlengkapan/
material SUTM dan SKTM.
Yang membedakan hanya dimensinya.
Persyaratan K3 Distribusi:
Grounding terhadap Bagian
pembuangan muatan listrik dari
lightening arrester, Bagian instalasi yang
terbuat dari logam, Titik netral dari
transformator atau generator
Pelaksanaan PM, PdM dan CM
APD yang sesuai
Personel yang kompeten
D. PEMANFAATAN
Yang dimaksud PEMANFAATAN adalah :
Pihak yang membeli, berlangganan atau menggunakan energi
listrik PLN.

Pengelompokan pelanggan :
1. Dari segi peruntukan : rumah tangga, Badan Sosial,
perhotelan, Industri, Kantor Pemerintahan, pabrik,
kondomonium, apartment dan lain-lain.
2. Dari segi sambungan tegangan : TR, TM dan TT.
3. Dari segi daya listrik : 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan
seterusnya.
Macam-macam Pekerjaan Listrik (scope of work)
di Pemanfaatan Listrik

A. Sumber Tenaga Listrik F. Kabel Tray dan


(power suplay), PLN, atau kabel Ladder
Genset.
G. Beban-beban listrik
B. Transformator Daya (Lampu, Kotak-kontak, AC,
Telepon, Sound System, Lift
C. Kabel Tegangan Rendah dan & lainnya)
Tegangan Menengah
H. Testing, Uji Coba,
D. Panel Tegangan Rendah dan Komisioning,
Tegangan Menengah dan Training

E. Pengaman Tegangan Rendah I. Perijinan


dan Tegangan Menengah

5/53
Macam-Macam
Pelanggan Listrik

6/43
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Keperluan Pelayanan
(PUIL Halaman 117 Sampai Dengan 122)

A. Keperluan Pelayanan
Rumah.

1. Keperluan Pelayanan Rumah


Tunggal.

2. Keperluan Pelayanan Rumah


Ganda.

7/43
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Keperluan Pelayanan
(PUIL Halaman 117 Sampai Dengan 122)

B. Keperluan Pelayanan
Bukan Rumah.

1. Keperluan Pelayanan Asrama,


Rumah Sakit, Penginapan, dan Hotel
Rumah Tunggal.

2. Keperluan Pelayanan Pabrik,


Toko, Komplek Perkantoran,
Komplek Perdagangan.

8/43
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Ketentuan Untuk Berbagai Ruang
dan Instalasi Khusus
(PUIL Halaman 359 Sampai Dengan 431)

C. Keperluan Pelayanan
Ruang Khusus.

1. Ruang Kerja Listrik.


2. Ruang Kerja Listrik Terkunci.
3. Ruang Uji Bahan Listrik &
Laboratorium.
4. Ruang Dengan Bahaya
Kebakaran dan Ledakan
5. Ruang Lembab Termasuk
Ruang Pendingi
9/43
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Ketentuan Untuk Berbagai Ruang
dan Instalasi Khusus
(PUIL Halaman 359 Sampai Dengan 431)
Keperluan Pelayanan Ruang
Khusus (Lanjutan).

6. Ruang Sangat Panas.


7. Ruang Berdebu
8. Ruang dengan Gas, Bahan,
atau Debu yang sangat Korosif.
9. Ruang Radiasi.
10. Perusahaan Kasar.
11. Pekerjaan dan Ketel Uap,
Tangki dan Bejana Logam
lainnya. 10/4
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Ketentuan Untuk Berbagai Ruang
dan Instalasi Khusus
(PUIL Halaman 359 Sampai Dengan 431)
Keperluan Pelayanan Ruang
Khusus (Lanjutan).

12. Peluncur, DOK, Galangan Kapal,


dan sebagainya.
13. Derek dan Lift Listrik.
14. Instalasi Rumah dan Gedung
Khusus.
15. Gedung Pertunjukan, Gedung
pertemuan, Museum, Pasar,
Toko,dan Gedung Umum lainnya.
16. Instalasi Listrik Desa 11/4
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Ketentuan Untuk Berbagai Ruang
dan Instalasi Khusus
(PUIL Halaman 359 Sampai Dengan 431)
Keperluan Pelayanan Ruang
Khusus (Lanjutan).

17. Instalasi Sementara.


18. Instalasi Semi Permanen
19. Instalasi Dalam Masa
Pembangunan.
20. Instalasi Generator Set
(GENSET) Darurat.
21. Instalasi Penerangan Darurat.
22. Instalasi Listrik Di dalam Kamar
andi. 12/4
Macam-macam Pelanggan
Berdasarkan Keperluan Pelayanan
(PUIL Halaman 359 Sampai Dengan 431)

Keperluan Pelayanan Ruang


Khusus (Lanjutan).

23. Instalasi Ruang Terbuka.


24. Instalasi Kolam Renang dan
Kolam Lainnya.
25. Instalasi Listrik Penerangan
Tanda dan Bentuk.
26. Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
27. Jenis Ruang Khusus.

12/4
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014

A. Keperluan Pelayanan Sosial


(S).
1. Pemakaian Sosial Sangat Kecil,
pada Tegangan Rendah, dengan
Daya 220 VA (S-1/TR)
2. Pemakaian Sosial Kecil sampai
dengan Sedang, pada Tegangan
Rendah, dengan Daya 450 VA
sampai dengan 200 KVA (S-2/TR)
3. Pemakaian Sosial Besar, pada
Tegangan Menengah, dengan Daya
diatas 200 KVA (S-3/TM)

14/4
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)

B. Keperluan Rumah Tangga


(R)
1. Pemakaian Rumah Tangga Kecill,
pada Tegangan Rendah, dengan
Daya 2.220 VA (R-1/TR)
2. Pemakaian Rumah Tangga
menengah, pada Tegangan Rendah,
dengan Daya 3.500 VA sampai
dengan 5.500 VA (R-2/TR)
3. Pemakaian Rumah Tangga Besar,
pada Tegangan Rendah, dengan
Daya diatas 6.600 VA ke atas
(R-3/TR)

1/20
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)

C. Keperluan Bisnis (B).

1. Pemakaian Bisnis Kecil,


padaTegangan Rendah, dengan Daya
450 VA sampai dengan 5.500 VA (B-
1/TR)

2. Pemakaian Bisnis menengah, pada


Tegangan Rendah, dengan Daya
6.600 VA sampai dengan 200 KVA
(B-2/TR)

3. Pemakaian Bisnis Besar pada


Tegangan Menengah, dengan Daya
diatas 200 KVA (B-3/TR)
15/4
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)

D. Keperluan Industri (I).


1. Pemakaian Industri Kecil /
Industri, padaTegangan Rendah,
dengan Daya 450 VA sampai dengan
14 KVAVA (I-1/TR)
2. Pemakaian Industri Sedang, pada
Tegangan Rendah, dengan Daya 14
KVA sampai dengan 200 KVA (I-
2/TR)
3. Pemakaian Industri Menengah,
pada Tegangan Menengah, dengan
Daya diatas 200 KVA (I-3/TM)
3. Pemakaian Bisnis Besar, pada
Tegangan Tinggi, dengan Daya
diatas 30 MVA (I-4/TT)
17/4
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)
E. Kantor Pemerintah (P).
1. Pemakaian Kantor Pemerintah
Kecil, padaTegangan Rendah,
dengan Daya 450 VA sampai dengan
5.500 VA (P-1/TR)
2. Pemakaian Kantor Pemerintah
Sedang, pada Tegangan Rendah,
dengan Daya 6.600 VA sampai
dengan 200 KVA (P-1/TR)
3. Pemakaian Kantor Pemerintah
Besar, pada Tegangan Menengah,
dengan Daya diatas 200 KVA
(P-2/TM)
3. Pemakaian Penerangan Jalan
Umum, pada Tegangan Tinggi,
dengan Daya diatas 30 MVA
(P-3/TR)8
1/24
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)

F. Keperluan Traksi (T).

Keperluan Traksi pada Tegangan


Menengah, dengan Daya diatas 200
KVA (T/TM) diperuntukkan bagi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Kereta Api Indonesia.

19/4
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)

G. Keperluan Curah (C).

Keperluan Curah pada Tegangan


Menengah, dengan Daya diatas 200
KVA (C/TM) diperuntukkan bagi
Pemegang Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik .
Macam-macam Pelanggan Berdasarkan
Golongan Tarif Tenaga Listrik
PERMEN ESDM NOMOR 09 Tahun 2014 (Lanjutan)

F. Keperluan Layanan Khusus


(L)
1. Keperluan Layanan Khusus pada
Tegangan Rendah, Tegangan
Menengah, dan Tegangan Tinggi,
(L/TR/TM/TT) diperuntukkan hanya
bagi pengguna listrik yang
memerlukan pelayanan dengan
kwalitas khusus dan yang karena
dengan berbagai hal tidak termasuk
dalam ketentuan golongan tarif
Sosial, Rumah Tangga, Bisnis,
Industri, Pemerintah dan
Penerangan Jalan Umum, Traksi dan
Curah.
SISTEM INTERKONEKSI TENAGA LISTRIK
PEMBANGKIT PLTA / PLTGU

GARDU INDUK
PEMBANGKIT PLTG
STEP UP

UNIT PENGATUR
DISTRIBUSI
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI
BESAR GARDU INDUK
70 kV
PEMBANGKIT
PLTD
GARDU INDUK SALURAN
150 kV TRANSMISI

KANTOR / PERTOKOAN
JARINGAN
INDUSTRI TM / TR
MENENGAH / KECIL

SEKOLAH / PERGURUAN PERUMAHAN


TINGGI
Terima kasih atas perhatian anda
DEMIKIAN MATERI YANG DAPAT
KAMI SAMPAIKAN BILA ADA TUTUR
KATA YANG KURANG BERKENAN DI
HATI
KAMI MOHON MAAF

Anda mungkin juga menyukai