Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDINSTALASI
INSTALASI TENAGA LISTRIK SATU FASA
PENDAHULUAN
Listrik kita ketahui memiliki banyak manfaat bagi umat manusia sebagai
contoh penggunaan untuk pengecesan handphone, televisi, kulkas, magic com,
lampu penerangan, pompa air, dsb. Pada kegiatan di industri listrik juga banyak
digunakan dalam penggunaan untuk menggerakkan sebuah motor listrik kapasitas
besar, pendingin ruangan, peralatan komputer, instalasi listrik penerangan, dsb.
Perlu kita ketahui bersama listrik pada mulanya berawal pembangkit listrik,
dilanjutkan ke gardu induk untuk dinaikkan dayanya, kemudian ditransmisikan
melalui gardu induk lain, selanjutnya didistribusikan ke gardu listrik dan
diturunkan dayanya ke pengguna. Sebagai gambaran bagaimana listrik ini
dibangkitkan dan disalurkan Anda bisa melihat gambar berikut ini.
Pada gambar di atas sumber pembangkit listrik bersumber ada yang dari
pembangkit yang bersumber daya besar sebagai contoh PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel), selain itu ada juga yang
memiliki sumber daya kecil yaitu PLMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro),
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Angin) dsb.
A. SISTEM TENAGA LISTRIK
Instalasi tenaga listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
tenaga listrik ialah suatu jaringan yang saling terhubung/terinterkoneksi yang
berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit menuju konsumen.
Sekarang lihatlah gambar di bawah ini.
1. Pembangkit
adalah proses dimana listrik dibangkitkan. Listrik adalah suatu
energi dimana energi hanya bisa diubah, maka energi listrik berasal dari
pengubahan energi, bisa dari energi apapun contohnya adalah PLTA
(Pusat Listrik Tenaga Air) dari energi air, PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap)
dari uap panas, PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel) yang memakai bahan
bakar minyak, dan masih banyak lagi.
Prinsip pembangkitan energi listrik pada dasarnya energi awal (yang
akan diubah menjadi energi listrik) dipakai untuk memutar turbin yang
terhubung dengan generator. Dalam generator ada kumparan dan magnet
digerakkan oleh turbin yang bergerak oleh energi primer, menghasilkan
elektromagnetik yang akan menghasilkan listrik. Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV – 20 kV dan
disalurkan ke transmisi. Sebelum masuk ke transmisi tegangan dinaikkan
(Step-up) oleh Trafo Step Up.
2. Transmisi/penyaluran
Adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan, tegangan dari
pembangkitan dinaikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia.
a. Klasifikasi transmisi berdasar kapasitas tegangan :
1. Tegangan Tinggi (TT) berkisar 70 kV, 150 kV
2. Tegangan Ekstra Tinggi (TET) 500 kV.
Tujuan tegangan dinaikkan agar mengurangi rugi-rugi daya
akibat
panjangnya saluran, makin tinggi tegangannya maka makin
berkurang rugi daya yang terjadi.
Tegangan yang akan diturunkan pada distribusi biasanya
tegangan 150 kV dan 70 kV, sedangkan 500 kV dipakai untuk
penyaluran.
b. Klasifikasi transmisi berdasar pada saluran transmisi :
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV,
Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada
pembangkit dengan kapasitas 500 kV. Tujuannya adalah agar
drop tegangan dari penampang kawat dapat direduksi secara
maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien.
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV,
Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara
30kV sampai 150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau
doble sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3
atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar
netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila
kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada
masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double
atau Qudrapole) dan berkas konduktor disebut Bundle Conductor.
Jarak terjauh yang paling efektif.
3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV,
Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran
transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang
dipendam di dalam tanah. Kategori saluran ini biasa digunakan
untuk pemasangan sistem transmisi di dalam kota, karena
berada di dalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota
dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca
atau kondisi alam.
3. Distribusi
Adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen.
a. Klasifikasi distribusi berdasar penyalurnya :
1. Distribusi primer adalah penyaluran listrik dari transmisi yang
telah diturunkan tegangannya oleh trafo step-down menjadi 20
kV yang diklasifikasikan sebagai tegangan menengah (TM), dan
disalurkan melalui penyulang-penyulang (feeder).
Sama seperti transmisi, saluran distribusi primer ada yang
saluran udara (SUTM) dan kabel bawah tanah (SKTM). Pada
SUTM biasanya kita melihat di pinggir jalan ada tiang dengan
tiga kawat konduktor di atasnya. Sebelum masuk ke distribusi
sekunder listrik akan diturunkan lagi tegangannya oleh trafo
step-down menjadi tegangan pakai.
2. Distribusi sekunder adalah saluran dari trafo step-down
distribusi hingga ke kWh pelanggan, tegangan pada distribusi
sekunder adalah tegangan pakai yaitu 380/220 Volt yang
diklasifikasikan sebagai tegangan rendah (TR).
4. Konsumen
Adalah seseorang yang memakai jasa tenaga listrik untuk kehidupan
sehari- harinya. Konsumen terbagi menjadi beberapa bagian tergantung
tegangan yang dipakai oleh konsumen tersebut.
a. Klasifikasi konsumen berdasar pemakaiannya :
1. Konsumen Tegangan Rendah (TR) biasanya untuk rumah
tinggal atau dengan tegangan pakai 380/220 Volt, konsumen
TR ini menerima suplai listrik dari Saluran Distribusi Sekunder.
2. Konsumen Tegangan Menengah (TM) biasanya untuk pemakaian
listrik bisnis seperti mall, hotel dan lain-lain, maupun industri
menengah biasanya menggunakan listrik tegangan menengah
yang disebut dengan konsumen TM, konsumen TM ini mendapat
suplai listrik langsung dari penyulang Distribusi Primer.
3. Konsumen Tegangan Tinggi (TT) biasanya untuk konsumen
industri besar seperti pabrik semen dan lain-lain yang
membutuhkan daya listrik besar biasanya berlangganan listrik
tegangan tinggi yang disebut konsumen TT, suplai listrik
biasanya langsung didapatkan dari saluran transmisi tegangan
tinggi.
Setelah mengetahui tentang sistem tenaga listrik, kita lanjutkan
tentang instalasi tenaga listrik. Pengertian instalasi tenaga listrik
adalah pemasangan/instalasi komponen-komponen dan peralatan
listrik guna menyalurkan dan pembagian tenaga listrik dari sumber
daya listrik besar sampai ke konsumen/pengguna.
Setelah melihat daya dan pembatas MCB kita pasti ingin tahu bagaimana
cara menghitung daya listrik. Untuk perhitungannya kita harus tahu lebih
dahulu rumus yang dibutuhkan.
1. Perhitungan Daya Instalasi Listrik Satu Fasa
Rumus Daya :
P = V x I x Cos
phi Keterangan :
P = Power atau Daya dalam satuan Watt
V = Voltage atau Tegangan dalam satuan Volt
I = Intensitas atau Arus dalam satuan Ampere
Cos phi = Cos phi pada listrik satu Phase adalah 1
Karena Cosphi pada Instalasi listrik 1 Phase nilainya adalah satu, maka
rumus yang biasa digunakan untuk menghitung daya listrik pada instalasi
listrik 1 Phase, menjadi :
P=VxI
Contoh Perhitungan Daya listrik 1 fasa:
Suatu Instalasi listrik 1 Phase dengan tegangan 220 V, dan dialiri arus sebesar
2 Ampere, maka daya pada instalasi listrik tersebut adalah :
P=VxI
P= 220 Volt x 2 Ampere
P = 440 VA, atau sama dengan 440 Watt
Sedangkan daya yang ada pada PLN yaitu 450 Watt, jadi ada selisih 10
Watt untuk toleransi dari PLN.
Catatan :
Cos phi bisa disebut juga dengan faktor daya atau kerugian daya yang
disebabkan beban-beban yang memiliki daya harmonik. Nilai cos phi yang
paling baik adalah 1 (tidak memiliki kerugian daya) untuk instalasi listrik 1
Phase biasanya memiliki cos phi yang baik dengan nilai 1.
menyala.
Gambar 1.3 Instalasi Penerangan 1 Fasa
Sumber : Dokumen Penulis
e. Surge Arester
Surge Arester adalah suatu komponen instalasi tenaga listrik yang
berfungsi sebagai pengaman dari lonjakan tegangan di luar batas
kewajaran. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor misalnya
lonjakan kesalahan pemasangan pada PLN atau adanya sambaran
petir yang masuk pada kabel instalasi tenaga listrik. Jika sebuah
lonjakan tegangan terjadi pada instalasi listrik maka bisa berakibat
kerusakan pada peralatan elektronik yang mana sumber tegangan
yang diminta tidak sesuai ukuran standar. Oleh sebab itu ketika
terjadi lonjakan tegangan yang di luar batas standarnya maka Surger
Arester akan memutus rangkaian tenaga listrik sehingga alat
elektronik akan mengalami kerusakan kebakaran.
PHB untuk sumber tegangan satu fasa biasanya berupa Box Sekring dan
Box MCB Inbow pada rumah tinggal, sedangkan untuk PHB sumber tegangan
tiga fasa biasanya ada pada instansi dan perusahaan. Sebagai contoh dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Jenis PHB secara umum bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Ditinjau dari sisi tegangan operasinya
1. PHB tegangan tinggi
Biasanya digunakan untuk industri skala besar dengan
menggunakan Box Panel yang besar
2. PHB tegangan menengah
Biasanya digunakan untuk instansi skala menengah dengan
menggunakan Box Panel yang sedang
3. PHB tegangan rendah
Biasanya digunakan untuk perumahan
b. Ditinjau dari sisi tempat pemasangannya
1. PHB pasangan luar
PHB yang dipasang pada luar ruangan
2. PHB pasangan dalam
PHB yang dipasang pada dalam ruangan
c. Ditinjau dari sisi susunan/tingkatnya
1. Main Panel
2. Sub Distribution Panel
3. Distribusi Panel
d. Ditinjau dari sisi pemanfaatannya
1. Panel penerangan
Biasanya untuk lampu baik dalam dan luar ruangan
2. Panel tenaga
Biasanya untuk menyuplai tegangan pada kipas angin, AC, komputer,
TV, dsb
3. Panel control
Biasanya untuk menyuplai control pada motor listrik yang akan
digunakan sesuai kebutuhan.
e. Ditinjau dari sisi bentuknya
1. Bentuk lemari
3. Bentuk meja
1. Kabel NYA
Kabel listrik hanya memiliki satu inti kabel yang terdiri dari kabel
tembaga tunggal ini berdiameter 1.5 – 2.5 mm dan memiliki isolator
berbahan PVC. Biasa digunakan di dalam instalasi listrik rumah
tinggal. Isolator pembungkus kabel NYA diberi warna merah, kuning,
biru dan hitam untuk memudahkan pemasangan jalur jaringan
instalasi listrik. Karena pembungkus ini hanya satu lapisan tipis,
maka kabel ini mudah rusak karena faktor cuaca maupun karena
digerogoti oleh tikus. Untuk menghindari kerusakan tersebut
sebaiknya jalur jaringan listrik dilindungi dengan pipa PVC. Tegangan
nominalnya sekitar 400 - 690 (600) V.
2. Kabel NYM.
Kabel ini memiliki konduktor atau inti kabel tunggal lebih dari satu dan
masing-masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda. Inti-
inti kabel ini kemudian bersama-sama dibungkus dengan serat PVC
dan bagian luarnya dilapisi dengan selubung PVC. Karena
perlindungan berlapis ini, kabel NYM cukup kuat untuk digunakan
pada lingkungan yang lembab dan basah. Tegangan nominalnya 230
- 400 (300) V.
3. Kabel NYY.
Kabel ini memiliki inti kabel serabut lebih dari satu dan masing-
masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda. Lapisan
selubungnya tebal dan kuat serta diberi lapisan anti gigitan tikus.
Karena itu kabel ini dapat dipendam di dalam tanah. Jika terdapat
risiko terkena gangguan mekanis, sebaiknya jaringan jalur kabel
dilindungi dengan pipa.
K K Kabel NYYHY
a a
b b
el e
N l
Y N
A Y
F M
H
Y
Gambar 1.19 Kabel NYAF, NYMHY, NYYHY
Sumber: https://www.klopmart.com/article/detail/kabel-listrik-jenis-fungsinya
4. Kabel NYAF.
Kabel ini secara awam mirip dengan kabel NYA, hanya memiliki satu
inti kabel, tetapi berupa serabut bukan tunggal. Isolasinya tipis dan
juga diberi warna berbeda. Kabel NYAF ini lebih fleksibel dibandingkan
kabel NYA, sehingga cocok digunakan pada belokan-belokan jaringan
listrik. Seperti kabel NYA, kabel NYAF ini perlu diberi pelindung pipa.
Tegangan nominal 300 – 500 V.
5. Kabel NYMHY.
Kabel ini memiliki beberapa inti kabel serabut yang masing-
masing dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel ini memiliki
selubung dalam dan luar dari PVC. Cukup fleksibel dan kuat untuk
tegangan listrik nominal 300 – 500 V.
6. Kabel NYYHY. Kabel ini juga memiliki beberapa inti kabel serabut
yang masing-masing dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel
ini hanya memiliki selubung luar PVC dan sangat fleksibel. Cocok untuk
digunakan pada perangkat listrik portabel seperti mesin bor, mesin las,
mesin gerinda, dan sebagainya. Tegangan nominal berkisar antara
450 – 750 V.
K Kabel Kabel NYCY
a NYBY
b
el
N
Y
R
G
b
Y
Gambar 1.20 Kabel NYRGBY, NYBY, NYCY
Sumber: https://www.klopmart.com/article/detail/kabel-listrik-jenis-fungsinya
7. Kabel NYRGbY/NYBY.
Kabel dengan insulator yang cukup kuat dan memiliki lapisan pita
serat baja galvanis diantara selubung dalam dan selubung luarnya
yang terbuat dari PVC. Kabel ini dapat dipendam tanpa perlindungan
tambahan. Tegangan nominalnya 0.6 - 1 (1.2) kV.
8. Kabel NYCY.
Kabel yang dirancang untuk dipendam dalam tanah ataupun jaringan
di luar ruangan atau outdoor installation. Memiliki lapisan pita serabut
tembaga yang kuat.
5. Jenis Pipa
Adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi kabel dari bahaya
dari luar atau melindungi pengguna dari kontak langsung dengan kabel
jika terjadi kesalahan.
a. Pipa PVC
Adalah pipa yang biasa digunakan untuk pelindung pada kabel jenis
NYA, NYM. Pipa ini tergolong dari bahan plastik sehingga untuk
kekuatannya tidak begitu kuat namun sudah cukup untuk melindungi
kabel dari bahaya luar sepeti tergigit oleh tikus atau sebagai
pelindung dari cor semen. Keunggulan dari pipa ini tidak perlu dicat,
mudah dipotong, mudah dibengkokkan, tahan kimia, tidak
menjalarkan api, dan mudah digunakan.
Gambar 1.21 Pipa PVC
Sumber: https://www.bursabajaringan.com/harga-pipa-listrik-per-batang/
b. Pipa Baja
Adalah pipa yang digunakan untuk pelindung pada kabel daya besar.
Pipa ini lebih kuat daripada PVC, namun membutuhkan pengecatan
dengan mini pada bagian luar guna menjaga supaya lebih tahan
terhadap korosi.
c. Pipa Fleksibel
Adalah jenis pipa yang digunakan untuk mempermudah perapian kabel
pada instalasi tenaga listrik.
LEMBAR PRAKTIKUM
Tujuan :
Siswa mampu merangkai instalasi tenaga listrik satu fasa dengan mandiri dan penuh
tanggung jawab.
Alat dan Bahan : Alat :
Obeng Philip/Plus (1 buah)
Obeng Standar/Minus (1 buah)
Tang Potong (1 buah)
Tang Kombinasi (1 buah)
Gergaji (1 buah) Bahan :
Kwh meter 1 fasa (1 buah)
Box Sekring (1 buah)
MCB 1 fasa (1 buah)
Kotak Kontak (1 buah)
Pipa PVC (secukupnya)
T Dos (secukupnya)
L Bow (secukupnya)
Klem (secukupnya)
Alat elektronik (Kipas, Blender, Cas HP)