PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu
berupa Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu
Induk menuju ke Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12
kV atau 20 kV.
b.
lalu disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya
oleh transformator step-up yang ada dipusat listrik. Saluran transmisi tegangan tinggi
mempunyai tegangan 70kV, 150kV, atau 500kV. Khusus untuk tegangan 500kV dalam
praktek saat ini disebut sebagai tegangan ekstra tinggi. Setelah tenaga listrik disalurkan,
maka sampailah tegangan listrik ke gardu induk (G1), lalu diturunkan tegangannya
menggunakan transformator step-down menjadi tegangan menengah yang juga disebut
sebagai tegangan distribusi primer. Kecenderungan saat ini menunjukan bahwa tegangan
distribusi primer PLN yang berkembang adalah tegangan 20kV. Setelah tenaga listrik
5
disalurkan melalui jaringan distribusi primer atau jaringan Tegangan Menengah (JTM),
maka tenaga listrik kemudian diturunkan lagi tegangannya dalam gardu-gardu distribusi
menjadi tegangan rendah, yaitu tegangan 380/220 volt, lalu disalurkan melalui jaringan
Tegangan Rendah (JTR) ke rumah-rumah pelanggan (konsumen) PLN. Pelangganpelanggan dengan daya tersambung besar tidak dapat dihubungkan pada Jaringan
Tegangan Rendah, melainkan dihubungkan langsung pada jaringan tegangan menengah,
bahkan ada pula pelanggan yang terhubung pada jaringan transmisi, tergantung dari
besarnya daya tersambung. Setelah melalui jaringan Tegangan menengah, jaringan
tegangan rendah dan sambungan Rumah (SR), maka tenaga listrik selanjutnya melalui
alat pembatas daya dan kWh meter. Rekening listrik pelanggan tergantung pada besarnya
daya tersambung serta pemakaian kWh nya. Setelah melalui kWh meter, tenaga listrik
lalu memasuki instalasi rumah,yaitu instalasi milik pelanggan. Instalasi PLN umumnya
hanya sampai pada kWh meter, sesudah kWh meter instalasi listrik umumnya adalah
instalasi milik pelanggan. Dalam instalasi pelanggan, tenaga listrik langsung masuk ke
alat-alat listrik milik pelanggan seperti lampu, kulkas, televisi, dam lain-lain.
3.2 Macam Macam Jaringan Distribusi Primer
Berdasarkan Konfigurasi Jaringan Primer
Konfigurasi jaringan distribusi primer pada suatu sistem jaringan distribusi sangat
menentukan mutu pelayanan yang akan diperoleh khususnya mengenai kontinyuitas
pelayanannya. Adapun jenis jaringan primer yang biasa digunakan adalah:
A. Jaringan distribusi pola radial
B. Jaringan distribusi pola loop
C. Jaringan distribusi pola grid
D. Jaringan distribusi pola spindle
3.2.1. Jaringan Distribusi Pola Radial.
Pola radial adalah jaringan yang setiap saluran primernya hanya mampu
menyalurkan daya dalam satu arah aliran daya. Jaringan ini biasa dipakai untuk melayani
daerah dengan tingkat kerapatan beban yang rendah. Keuntungannya ada pada
kesederhanaan dari segi teknis dan biaya investasi yang rendah. Adapun kerugiannya
apabila terjadi gangguan dekat dengan sumber, maka semua beban saluran tersebut akan
ikut padam sampai gangguan tersebut dapat diatasi.
Pola jaringan ini mempunyai beberapa rel daya dan antara rel-rel tersebut
dihubungkan oleh saluran penghubung yang disebut tie feeder. Dengan demikian setiap
gardu distribusi dapat menerima atau mengirim daya dari atau ke rel lain.
Pemisah (PMS)
Pemisah tanah
Berfungsi untuk mengamankan peralatan dari sisa tegangan yang timbul
sesudah SUTT di putuskan, atau induksi tegangan dari penghantar, hal ini
perlu untuk keamanan dari orang yang bekerja pada instalasi.
Pemisah peralatan.
Berfungsi untuk mengisolasi peralatan listrik dari peralatan yang
bertegangan. Pemisah di operasikan tanpa beban.
cepat. Pemutus tenaga listrik dalam keadaan gangguan akan menimbulkan arus
yang relatif besar, pada saat tersebut PMT bekerja sangat berat. Bila kondisi
peralatan PMT menurun karena kurangnya pemeliharaan, sehingga tidak sesuai
lagi kemampuan dengan daya yang di putuskannya, maka PMT tersebut akan
dapat rusak (meledak).
Rail (Busbar)
Berfungsi sebagai titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT-SUTT dan
peraltan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga/daya listrik.
Bahan dari rail umumnya terbuat dari bahan tembaga (bar copper, atau hollow
konduktor), ACSR : almalec atau alumunim (busbar alumunium atau hollw
conductor).
Trafo Tenaga
Trafo tenaga berfungsi menyalurkan tenaga/daya dari tegangan tinggi atau
sebaliknya (mentransformasikan tegangan).
10
Diperlukan proteksi yang praktis dan biasanya tidak terlalu mahal, karena
karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan neutral. Komponen yang
dipasang antara titik neutral trafo dengan pentanahan. Berfungsi untuk
memperkecil arus gangguan yang terjadi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem distribusi tenaga listrik didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga
listrik yang menghubungkan gardu induk/pusat pembangkit listrik dengan konsumen.
11
Sedangkan jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik di dalam
menyalurkan energi ke konsumen. Dalam menyalurkan tenaga listrik ke pusat beban,
suatu sistem distribusi harus disesuaikan dengan kondisi setempat dengan memperhatikan
faktor beban, lokasi beban, perkembangan dimasa mendatang, keandalan serta nilai
ekonomisnya.
Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi
dua macam
Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu
berupa Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di
Gardu Induk menuju ke Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah
Transformer (CT), Potensial Transformer (PT), Rail (Busbar), Trafo Tenaga, Neutral
Grounding Resistance (NGR), Circuit Breaker (CB), Disconnecting Switch (DS)
12
4.1 Saran
Dari pembahasan makalah tentang Sistem Distribusi Pada Gardu induk dan
komponen pendukung dalam gardu induk, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/15319949/SISTEM_DISTRIBUSI_TENAGA_LISTRI
K_Makalah_Diajukan_untuk_memenuhi_salah_tugas_mata_kuliah_Teknik_Tena
ga_Listrik_Disusun_oleh
http://www.pln.co.id/p3bjawabali/?p=451
http://dokumen.tips/documents/makalah-gardu-induk.html
http://www.academia.edu/19329353/Gardu_Induk
13