Anda di halaman 1dari 56

TEKNIK TENAGA LISTRIK

LORY M. PARERA, ST., MT

POLITKENIK NEGERI AMBON


JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PRODUKSI MIGAS
SISTEM TENAGA LISTRIK

PENDAHULUAN Pertemuan 1
1. ELEMEN SISTEM TENAGA
ISI MATERI
2. PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PENUTUP
3. TRANSMISI

4. DISTRIBUSI
KESIMPULAN

EVALUASI
Elemen Sistem Tenaga

Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk
mengirimkan energi adalah melalui bentuk energi listrik.

Pada pusat pembangkit, sumberdaya energi primer seperti bahan


baker fosil (minyak, gas alam, dan batubara), hidro, panas bumi, dan
nuklir diubah menjadi energi listrik

Generator sinkron mengubah energi mekanis yang dihasilkan pada


poros turbin menjadi energi listrik
Melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer), energi
listrik ini kemudian dikirimkan melalui saluran transmisi
bertegangan tinggi menuju pusat-pusat beban

Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus


yang mengalir pada saluran transmisi yang dengan demikian berarti
rugi-rugi panas (heat-loss) I2R dapat dikurangi

Ketika saluran transmisi mencapai pusat beban, tegangan tersebut


kembali diturunkan menjadi tegangan menengah, melalui
transformator penurun tegangan (step-down transformer)
Di pusat-pusat beban yang terhubung dengan saluran distribusi,
energi listrik ini diubah menjadi bentuk-bentuk energi terpakai lainnya
seperti energi mekanis (motor), penerangan, pemanas, pendingin, dan
sebagainya
Satuan listrik :

Arus listrik (I) => ampere Daya (S) = P ± jQ => volt ampere
Tegangan listrik (V) = beda potensial => volt Daya aktif (P) => watt
Tahanan (R) = resistansi => ohm Daya reaktif (Q) => volt ampere reaktif
Reaktansi (X)=> ohm Energi (E) => watt-hour (watt-jam)
Impedansi (Z)= R ± jX => ohm Faktor daya (cos 𝜃) => tidak ada satuan
Dalam Teknik Tenaga Listrik dikenal dua macam arus :
1. Arus searah dikenal dengan istilah DC (Direct Current)
2. Arus bolak balik dikenal sebagai AC (Alternating Current)

Dalam menghasilkan arus searah atau arus bolak balik, dikenal sistem pengadaan
energi listrik sebagai berikut :
Pembangkit : Sebagai sumber energi listrik yang antara lain berupa ;
PLTA, PLTU, PLTN, PLTG, PLTGU PLTD, dan ENERGI DARI ANGIN, SURYA, GEOTHERMAL,
OMBAK
Transmisi : Sebagai jaringan untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke
beban atau ke jaringan distribusi (gardu-gardu listrik)

Distribusi : Sebagai jaringan yang menyalurkan energi listrik ke konsumen pemakai


Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi membangkitkan energi listrik
melalui berbagai macam pembangkit tenaga listrik
Pada Pembangkit Tenaga Listrik ini sumber-sumber energi alam dirubah oleh
penggerak mula menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau
putaran, selanjutnya energi mekanis tersbut di rubah menjadi energi listrik
oleh generator
Sumber-sumber energi alam dapat berupa :

Bahan bakar yang berasal dari fossil : batubara, minyak bumi, gas alam
Bahan galian : uranium, thorium
Tenaga air, yang penting adalah tinggi jatuh air dan debitnya
Tenaga angin, daerah pantai dan pegunungan
Tenaga matahari
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke
pusat beban melalui saluran transmisi

Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi tenaga, maka untuk mengatasi hal
tersebut tenaga yang akan dikirim dari pusat pembangkit ke pusat beban harus
ditransmisikan dengan tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi

Sistem Distribusi berfungsi mendistribusikan tenaga listrik ke konsumen yang


berupa pabrik, industri, perumahan dan sebagainya. Transmisi tenaga dengan
tegangan tinggi maupun ekstra tinggi pada saluran transmisi di rubah pada
gardu induk menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer, yang
selanjutnya diturunkan lagi menjadi tegangan untuk konsumen
PROSES PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SAMPAI DI PELANGGAN
PEMBANGKIT PLTA / PLTGU

GARDU INDUK PEMBANGKIT PLTG


STEP UP
UNIT PENGATUR
DISTRIBUSI
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI GARDU INDUK
BESAR
70 kV

PEMBANGKIT
PLTD
GARDU INDUK SALURAN
150 kV TRANSMISI

KANTOR / PERTOKOAN
JARINGAN
TM / TR
INDUSTRI MENENGAH
/ KECIL

SEKOLAH / PERGURUAN PERUMAHAN


TINGGI
150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU TRAFO GI TRAFO GI
PLTGU RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN TRANSMISI/DISTRIBUSI PEMANFAATAN


Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:
1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: 2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah; dan
c. Instalasi distribusi tenaga listrik. c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.

10
DIAGRAM SATU GARIS SISTEM KELISTRIKAN

Pembangkit
Transmisi 70 / 150 / 500 kV
~ ( JTT )
6 kV
Gardu Induk
Gardu Induk

Distribusi 20 kV

220 / 380 V

Trafo Distribusi
Ruang lingkup dari sistem distribusi dan transmisi
energi listrik meliputi :

❑ GITET : Gardu Induk Tegangan Ekstra Tingi


❑ GI : Gardu Induk
❑ SUTET : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
❑ SUTT : Saluran Udara Tegangan Tinggi
❑ SUTM : Jaringan Tegangan Menengah
❑ SUTR : Jaringan Tegangan rendah
PEMBANGKITAN
Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik :

➢ Suatu Sub Sistem Dari Sistem Tenaga Listrik Yang


Teridiri Dari Instalasi Elektrical, Mekanical,
Bangunan-bangunan (Civil Works) Dan Fasilitas
Pelengkap, Serta Komponen Bantu Lainnya.
➢ Berfungsi Untuk Membangkitkan Energi Listrik, Dengan
Cara Mengubah Potensi (Energi) Mekanik Menjadi Energi
Listrik.
PEYALURAN

Pengertian penyaluran energi listrik :

Proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke


tempat lainnya (dari pembangkit listrik ke gardu induk dan dari
satu gardu induk ke gardu induk lainnya), yang terdiri dari
konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui
isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.
DISTRIBUSI

Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik :

1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat


(pelanggan).

2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung


berhubungan dengan pelanggan karena catu daya pada pusat-
pusat beban (pelanggan) dilayani melalui jaringan distribusi
PELANGGAN
YANG DIMAKSUD PELANGGAN PLN ADALAH :
PIHAK YANG MEMBELI, BERLANGGANAN ATAU YANG
MENGGUNAKAN ENERGI LISTRIK PLN.

Pengelompokan pelanggan :
1. Dari segi peruntukan : Rumah Tangga, Badan Sosial,
perhotelan, Industri,Kantor Pemerintahan, Pabrik, Apartment

2. Dari segi sambungan tegangan :TT, TM dan TR.

3. Dari segi daya listrik : 450 VA, 900 VA,


1300 VA, 2200 VAdan seterusnya.
Menu
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD

PLTD adalah merupakan alternatif pembangkit tenaga listrik yang


bisa digunakan untuk daerah-daerah terisolated dengan alasan
sebagai berikut :

- Tidak tergantung dengan kondisi alam


- Menggunakan BBM yang mudah didapat
- Banyak diproduksi di mana – mana
- Cara pengoperasian cukup mudah
- Mudah untuk dipindah – pindah
- Tidak memerlukan tempat yang luas
- Pemeliharaan relatif cukup mudah
Sebuah PLTD mempergunakan motor diesel sebagai penggerak mula.
Bahan bakar yang dipakai pada umumnya adalah minyak diesel yang
biasanya bisebut solar.

Dalam pembangkitan tenaga listrik yang menggunakan mesin diesel ,


putaran mesin diesel harus konstan agar frekuensi yang didapat dari
generator selalu konstan 50 Hz atau 60 Hz sehingga untuk pengaturan
daya keluaran dari genarator yang dapat diatur hanya nilai tekanan rata
atau BMEP (Break Mean Effective Pressure)
Pembangkit diesel dapat distart tanpa memerlukan
sumber tenaga listrik dari luar.

dibawah 50 kW engkol.

Menstrat
daya diatas 50 – 100 kW baterai aki.
mesin diesel

daya di atas 100 kW udara tekan


Kegunaan PLTD adalah sebagai penyedia daya listrik
yang dapat berfungsi untuk :

1. Pusat pembangkitan
2. Cadangan (stand by plant)
3. Beban puncak
4. Cadangan untuk keadaan darurat (emergency)
SIKLUS P L T D

Prime mover atau penggerak mula


merupakan peralatan yang berfungsi
menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator.
Pada suatu PLTD sebagai penggerak mula
untuk memutar generator adalah motor
diesel (diesel engine).
KOMPONEN-KOMPONEN P L T D

❑ Pengerak mula (prime mover), dalam hal ini motor diesel (diesel
engine)
❑ AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
❑ Baterai dan Battery Charger
❑ Panel ACOS (Automatic Change Over Switch)
❑ AVR (Automatic Voltage Regulator)
❑ Generator
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin adalah terletak
pada proses pembakaran bahan bakar :

pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan


Motor Bensin api listrik yang
dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug),

pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur


Motor Diesel campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak
hingga mencapai temperatur nyala
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula:

❑ Desain dan instalasi sederhana


❑ Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana
❑ Waktu pembebanan relatif singkat.
❑ Sedangkan keerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:
❑ Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta
kompresi yang tinggi.
❑ Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
Proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di
dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 atm), sehingga
M temperatur di dalam silinder naik
o
t Pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam
o silinder yang bersuhu dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan
r bakar sehingga bahan bakar yang diinjeksikan akan terbakar secara
otomatis.
D
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan
i
mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
e menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-
s balik (reciprocating).
e
l Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engk
(crank shaft).
Jenis-Jenis Mesin Diesel

❑ Diesel kecepatan rendah (< 400 rpm)


❑ Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
❑ Diesel kecepatan tinggi ( >1000 rpm)

Sistem Starting Mesin Diesel

❑ Sistem Start Manual


❑ Sistem Start Elektric
❑ Sistem Start Kompresi
❑ AMF (Automatic Main Failure) dan
ATS (Automatic Transfer Switch)

AMF : merupakan alat yang


berfungsi menurunkan downtime
dan meningkatkan keandalan
sistem catu daya listrik.

ATS : merupakan saklar


transfer otomatis dari catu
daya utama (PLN) ke catu daya
cadangan (genset) dan
sebaliknya.
❑ Baterai dan Battery Charger

❑ Battery yang digunakan pada sistem otomatis Genset


berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting mesin
diesel.
❑ Battery Charger
Alat ini berfungsi untuk
proses pengisian battery
dengan mengubah
tegangan PLN 220V
menggunakan rangkaian
penyearah
❑ AVR (Automatic Voltage Regulator)

AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar


tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap
mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada
perubahan beban yang selalu berubah-ubah

Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada
exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal
tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy)
pada exciter.
❑ Sistem bahan bakar

Sistem ini mempergunakan


beberapa komponen yang sama
yaitu tangki, beberapa saringan dan
pompa penyalur.
Saringan bahan bakar sangat
diperlukan untuk mencegah
masuknya kotoran ke dalam pompa
penyalur, pompa tekanan tinggi dan
penyemprot bahan bakar.
❑ Sistem Pelumasan

Pelumasan pada bagian-bagian mesin


yang bergerak berfungsi antara lain :

1. Unttuk mengurangi keausan


2. Mendinginkan bagian-bagian mesin
yang panas
3. Sebagai media pembersih,
mengangkut garam-garam dan
kotoran
4. Sebagai penyekat antara cincin torak
(piston ring) dan dinding
silinder
5. Untuk mencegah terjadinya korosi
❑ Sistem Pendingin

Sistem pendingin suatu mesin


berfungsi untuk menjaga agar
tidak terjadi panas yang
berlebihan pada komponen-
komponen mesin akibat dari
panas pembakaran yang
tinggi.
KELEBIHAN MESIN DIESEL

• Instalasi atau pembangunan PLTD relatif lebih cepat


• Bangunan dan fondasi relatif sederhana
• Pemipaan hanya melayani tekanan rendah
• Peralatan bantu relatif sederhana
• Dipasaran tersedia Gen-Set dengan kapasitas yang beragam, sehingga waktu
pemesanan lebih cepat
• Harga per kWhnya lebih murah dibanding dengan mesin uap
• Mempunyai effisiensi yang lebih konstan terhadap perubahan beban
• Memerlukan operator yang lebih sedikit dibanding dengan mesin uap
• Dapat distart lebih cepat
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (UAP)

Dalam PLTU generator dapat digerakkan oleh turbin uap atau mesin uap. Turbin
uap dapat di buat untuk output yang besar. Output turbin uap daya gunanya lebih
baik dibanding dengan mesin uap, dan turbin uap hanya memerlukan sedikit
minyak peluma
Dalam PLTU menggalami siklus sebagai berikut : air disalurkan ke
dalam tangki penampang atau disambungkan dalam kondensator
dengan air pendinggin uap dan masuk kedalam ketel uap sebagai air
umpan.

Kemudian uap yang dihasilkan dipanaskan hingga jadi uap super panas
(super heater). Selanjutnya uap super panas tersebut menggerakan
turbin uap dan turbin akan memutar generator sehingga genarator akan
membangkitkan energi listrik yang langsung dapat disalurkan ke
pemakai melalui transformator daya.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) digolongkan sebagai pembangkit listrik
tenaga thermal yang mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi
energi listrik.
Bahan bakar pada PLTU dapat berupa bahan bakar padat (kayu, kertas,
batubara dsb), bahan bakar cair (solar) serta bahan bakar gas (lpg). Namun
pada bab ini hanya akan
dibahas tentang PLTU dengan bahan bakar padat.
BAGAN KONVERSI ENERGI PADA P L T U
Neraca energi dan tipical efisiensi
PLTU
Typical nilai efisiensi pada setiap
komponen PLTU

Pada setiap tahap perubahan bentuk energi di atas, selain menghasilkan bentuk energi
lain sebagai output, juga akan terdapat losses, sehingga energi yang diperoleh tidak
sebanyak input energi yang diberikan karena sebagian berubah sebagai losses

Dari bagan tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada proses di boiler terjadi losses
sebesar 11%, selanjutnya pada siklus uap-air terjadi losses sebesar 44,7% , pada turbin dan
generator sebesar 6,1%, dan untuk keperluan sendiri (station auxiliary) sebesar 2,0%.
Dengan demikian dari input energi pada bahan bakar sebesar 100%, akan menghasilkan
listrik
netto sebesar 36,2%.
Komponen-komponen PLTU
1. BOILER

Boiler merupakan bejana tertutup


dimana panas pembakaran dialirkan ke
air sampai terbentuk uap atau steam
berupa enegi kinetis. Uap atau steam
pada tekanan dan suhu tertentu
mempunyai nilai energi yang kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas
dalam bentuk energi kalor ke suatu
proses
Boiler terdiri dari beberapa komponen
antara lain yaitu :
A. Furnace

Furnace merupakan suatu ruangan tempat


terjadinya pembakaran bahan bakar. Beberapa
komponen yang terdapat dalam Furnace antara
lain adalah wall tube, panel evaporator, panel
superheater, refractory, ruang perapian, burner,
exhaust for flue gas, charge and discharge door.
Proses Pembakaran dalam Furnance
1. Bahan bakar dan batu kapur dimasukkan ke dalam Furnace, serta udara
fluidisasi atau udara primer dari air plenum melalui nozzle grate.
Tekanan udara primer menyebabkan bahan bakar melayang dibagian
bawah furnace.door.
2. Aliran udara turbulen menyebabkan bahan bakar cepat bercampur
dengan batu kapur secara merata. Udara fluidisasi atau udara primer
dan temperatur tinggi menyebabkan bahan bakar terbakar dan
bersirkulasi.
3. Bahan bakar yang telah terbakar semakin lama naik ke bagian upper
furnace karena massanya berkurang kemudian masuk cyclone melalui
transition piece. Sebelum masuk ke cyclone bahan bakar menabrak
vortex vendor sehingga flue gas dan fly ash terpisah dari bahan bakar

4. Bahan bakar padat berputar menuju cyclone outlet cone dengan bantuan
udara dari blower udara fluidisasi menuju seal pot dan diinjeksikan
kembali ke furnace melalui seal pot return duct
B. Cyclone

Cyclone berfungsi untuk memisahkan bahan bakar yang belum terbakar


dengan abu (ash) sisa pembakaran dan mengembalikannya ke Furnace.
Komponen utama Cyclone antara lain adalah Cyclone, Seal Pot dan Seal Pot Duct. Cyclone
digunakan sebagai umpan balik pasir yang dialirkan kembali ke dalam furnace flue gas
yang dibawa pasir dari furnace dapat juga sebagai pemanas awal air demin yang ada
dalam economizer.
C. Steam Drum

Steam drum adalah sebuah tangki


yang berfungsi untuk menyimpan air
dalam volume yang besar dan untuk
memisahkan uap dari air setelah
proses pemanasan yang terjadi dalam
Boiler
Steam yang terkumpul di atas
permukaan boiler water selalu
D. Super Heater berbentuk uap jenuh (saturated
steam). Untuk mengubah saturated
steam menjadi
superheated steam dibutuhkan
superheater yang berupa penukar
panas (heat
exchanger) dimana panas
ditambahkan ke saturated steam

Komponen ini merupakan tempat


pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap
untuk menggerakkan turbin uap
Untuk boiler dengan tekanan yang
E. Economizer tinggi, diperlukan pemanasan awal
dengan memanfaatkan panas gas
buang (flue gas). Gas bung dari boiler
ini biasanya disebut dengan
Economizer

Komponen ini merupakan ruangan


pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang
terkondensasi dari sistem sebelumnya
maupun air umpan baru
F. Desuperheater
Untuk mendapatkan keakuratan dalam
pengontrolan temperatur
superheated steam, maka dibutuhkan
desuperheater (attemperator). Alat ini
dipasang di antara superheater 1 dan
superheater 2, dimana boiler feed water
disemprotkan ke steam superheat untuk
menurunkan temperatur agar sesuai
dengan temperature steam kebutuhan
Turbine.
F. Deaerator

Deaerator merupakan alat yang berfungsi


untuk menghilangkan
kandungan oksigen atau gas-gas terlarut
lainnya pada air umpan boiler, karena gas
ini akan mengoksidasi material system
peralatan boiler, atau
pengkaratan (korosi).
Komponen-komponen PLTU

2. Air Pre Heater

Air Preheater adalah alat yang sistim kerjanya


berputar dengan putaran rendah yang gunanya
untuk memanasi udara pembakaran sebelum
dikirim ke
furnace. Sedangkan pemanas udara
pembakaran tersebut diambil dari gas buang
hasil pembakaran dari furnace yang dialirkan
melalui Air preaheater ini sebelum dibuang ke
cerobong.
Komponen-komponen PLTU

3. Air Pre Heater Air Preheater adalah alat yang sistim kerjanya
berputar dengan putaran rendah yang gunanya untuk
memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke
furnace. Sedangkan pemanas udara pembakaran
tersebut diambil dari gas buang hasil pembakaran
dari furnace yang dialirkan melalui Air preaheater ini
sebelum dibuang ke cerobong.

Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan


masuk udara, jalan keluar
udara, sebuah penutup yang berputar (rotating
hood), sebuah elemen pemanas,
jalan masuk gas panas dan jalan keluar gas
panas
Komponen-komponen PLTU

4. Electrostatic Precipitator (ESP) Kegunaan ESP (electrostatic precipitator) adalah


untuk menangkap
limbah debu atau alat yang digunakan untuk
mengendapkan debu/partikel padat
hasil pembakaran dengan memanfaatkan prinsip
elektrostatis.

Dengan menggunakan electro static


precipitator (ESP) ini,
jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong
diharapkan hanya sekitar 0,16 %
(efektifitas penangkapan debu mencapai
99,84%).
Komponen-komponen PLTU
Jika PLTU menggunakan bahan bakar padat berupa
5. Pulverizer
batubara maka alat
pulverizer ini mutlak diperlukan, karena alat inilah yang
berfungsi untuk menghancurkan batubara tersebut.
Penghancuran batubara untuk boiler adalah faktor yang
sangat penting dalam efisiensi siklus keseluruhan
Komponen-komponen PLTU
Jika PLTU menggunakan bahan bakar padat berupa
5. Pulverizer
batubara maka alat
pulverizer ini mutlak diperlukan, karena alat inilah yang
berfungsi untuk menghancurkan batubara tersebut.
Penghancuran batubara untuk boiler adalah faktor yang
sangat penting dalam efisiensi siklus keseluruhan
Komponen-komponen PLTU
5. Pulverizer

Tujuan dari penggunaan pulverizer batubara dalam pembakaran boiler


antara lain adalah :
a. Untuk memasok batu bara bubuk ke boiler sesuai kebutuhan generasi steam
b. Untuk mengangkut batu bara bubuk dari semprot untuk pembakar dalam boiler.
c. Untuk menghilangkan uap air dalam batubara ke tingkat yang dapat
diterima untuk menembak boiler.
d. Untuk menghapus inorganics kepadatan tinggi dari batubara selama
penumbukan.
e. Untuk mengklasifikasikan partikel batubara ke tingkat yang dibutuhkan
f. kehalusan, biasanya 70% sampai 200 mesh dan kurang dari 2% pada 50 jala.
Komponen-komponen PLTU

6. Turbin Uap

Turbin uap adalah salah satu mesin prime mover


yang menggunakan uap
sebagai fluida kerjanya, dimana energi potensial
dari uap dirubah menjadi energi
kinetis pada nozzle kemudian energi kinetis
tersebut dirubah menjadi energi
mekanik (gerak rotasi) pada turbin selanjutnya
energi mekanik tersebut
digunakan untuk menggerakan rotor generator
sehingga generator akan
menghasilkan energi listrik.
Komponen-komponen PLTU

7. Generator

Generator adalah alat untuk membangkitkan


listrik yang terdiri dari Stator dan Rotor. Poros
rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft
Turbine sehingga berputar bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai