Nama Kelompok
M Abdul Khamid
111910201045
Fireno Eka W
111910201060
111910201064
BAB 1. PENDAHULUAN
down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber
hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan
berbeda-beda.
BAB 3. PEMBAHASAN
dijumpai
pada
bangunan-bangunan
yang
lokasinya
ramai
dam
pengaruh mekanis dari luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian
rupa sehingga mampu menahan tegangan tembus yang ditimbulkan.
Dibandingkan dengan kawat pada SUTM maka kabel tanah banyak
memiliki keuntungan diantaranya:
a. Tidak mudah mengalami gangguan baik oleh cuaca dan binatang.
b. Tidak merusak estetika (keindahan) kota.
c. Pemeliharaannya hampir tidak ada.
Peralatan Kontruksi Untuk SKTM:
1. Kabel
Jenis kabel tegangan menengah adalah :
a. Poly Vinil Chlorida (PVC)
Digunakan untuk tegangan rendah dan tegangan menengah sampai 12
KV.
b. Poly Ethylene (PE)
Digunakan untuk tegangan diatas 10 KV. Contoh : CPT dan VIC
c. X Cross Linked Poly Ethylene (XLPE)
2. Jointing
3. Termination
4. Sepatu kabel (Schoen cable)
5. Instalasi Pembumian
Peralatan Konstruksi Untuk SUTM:
1. Tiang Listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal,
kecuali untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang
biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang. Pemasangan
tiang dapat dikurangi dengan pemakaian sistem saluran bawah tanah pada
sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin
kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi
berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.
Perencanaan material dan ukuran tiang listrik ditentukan oleh
faktor-faktor mekanis seperti momen, kecepatan angin, kekuatan tanah,
besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya. Jenis tiang listrik
menurut kegunaanya :
a. Tiang awal / akhir
b.
Tiang penyangga
c. Tiang sudut
d. Tiang Peregang / tiang tarik
e.
Tiang Topang
10
Kerugian
Gardu
Beton ini adalah memerlukan tempat yang luas dan biaya lebih mahal
serta pembangunannya yang lebih mahal. Gardu ini pada umumnya
digunakan untuk daya yang besar, sehingga pada Gardu Beton ini dapat
diletakkan beberapa trafo. Keuntungannya adalah peralatan yang ada
didalamnya terlindungi dari cuaca dan pengamanannya lebih mudah.
c. Gardu Metal Clad (MC)
Gardu Metal Clad (MC) sebagian besar kontruksinya terbuat dari
plat besi dengan bentuk menyerupai kios. Pembuatan gardu MC lebih
cepat dibandingkan gardu Beton dan peralatannya merupakan satuan
set lengkap.
11
12
melebur dan beban trafo distribusi akan terlepas dari sistem yang
bertegangan dari saluran pengirim daya.
Berbeda halnya dengan pemutus tenaga yang terdapat pada GI terdapat
banyak macam pemutus beban yang dikenal, antara lain :
1. Pemutus beban minyak volume kecil, adalah jenis pemutus tenaga
minyak yang kontak-kontak pemutusnya ada di dalam tabung isolator
porselin.
2. Pemutus beban udara dan pemutus beban semburan udara, adalah
sejenis
pemutus
ketika
busur
api
terjadi
dipadamkan
dengan
13
14
sublateral. Arus yang paling besar mengalir pada jaringan adalah yang
paling dekat dengan Gardu Hubung, yang akan semakin berkurang dengan
semakin jauh jaraknya, sehingga memungkinkan untuk memperkecil luas
penampang dari penghantar. Konfigurasi Jaringan Radial ini keandalanya
sangat kurang di mana bila terjadi gangguan pada feeder lateral maka
konsumen yang berada di belakang titik gangguan tidak dapat menerima
energi listrik.
b. Ring Terbuka (Open Ring)
Struktur ini merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan
radial, di mana pada kedua jaringan dipasang sebuah pemutus (PMT) atau
pemisah (PMS). Pada saat terjadi gangguan dan gangguan tersebut dapat
diisolir, maka PMT/PMS ditutup sehingga aliran daya listrik ke bagian
yang tidak terkena gangguan tidak berhenti.
Dalam kondisi normal struktur jaringan ring ini merupakan dua
struktur radial. Pada umumnya penghantar dari struktur ini mempunyai
ukuran yang sama. Ukuran konduktor ini dipilah sehingga dapat
menyalurkan seluruh daya listrik beban struktur ring yang merupakan
jumlah daya listrik beban dari kedua struktur radial. Struktur jaringan ini
mempunyai keandalan yang cukup, sedangkan biaya pembangunan lebih
mahal dibandingkan dengan biaya pembangunan struktur jaringan radial.
c. Spindel
Spindel adalah suatu pola jaringan khusus yang ditandai dengan
ciri adanya sejumlah kabel keluar dari suatu Gardu Induk / Gardu Hubung
yang disebut Out Going Cable menuju kearah suatu titik temu yang disebut
Gardu refleksi. Kumpulan kabel ( dalam satu Spindel ) tersebut
dimaksudkan untuk menyalurkan energi listrik ke suatu daerah pelayanan
meliputi luas daerah antara 10 hingga 25 km . Satu spindle terdiri dari
maksimum 6 (enam) buah kabel. Kabel kerja sepanjang kabel ini
tersambung dengan Gardu Distribusi dan satu kabel cadangan (exspress
feeder) sama sekali tidak tersambung dengan Gardu Distribusi.
Kabel kerja disebut Working Cable atau Feeder, sedangkan kabel
cadangan disebut Express feeder. Kabel cadangan ini digunakan untuk
15
16
17
18
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama yaitu, sistem pembangkitan,
sistem transmisi dan sistem distribusi.
2. Sistem distribusi tenaga listrik terdiri dari Gardu Induk Distribusi, Jaringan
Primer (JTM), Transformator Distribusi, Jaringan Sekunder (JTR).
3. Sistem pengamanan jaringan dilakukan dengan perencanaan koordinasi
Pemutus Tenaga (PMT), dengan pengindera OCR dan GRF, Recloser dengan
pengindera OCR (Over Current Relay), Sectionaliser dengan pengindera
jumlah tegangan hilang / CTO (Count To Open), FCO dengan fuse pelebur
untuk pemutus rangkaian akibat hubung singkat karena gangguan atau beban
lebih, LBS (Load Breake Switch) yaitu pemutus tegangan pada jaringan dengan
kondisi diberi beban.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pln.co.id/lampung/?p=3551
http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenaga-listrik.html
http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/proses-penyampaian-energi-listrik.html
Syamsudin, Rasam, dkk. 2011. Sistem Proteksi dan Pentanahan.
20