KOMUNIKASI SATELIT
MODUL 09©
Edi Soerjanto, Ir. MSi
Modul Sistem Komunikasi Satelit ini disarikan dari beberapa sumber, literatur, teori maupun praktek dan disusun khusus dipergunakan untuk bahan
kuliah, pembelajaran internal, memperkaya pengetahuan dan wawasan mahasiswa yang disampaikan oleh dosen pengajar yang bersangkutan.
MODUL 09
AMPLIFIER
• Up Link
• Solid State Power Amplifier
• High Power Amplifier : Klystron,
Traveling Wave Tube
• Down Link
• Low Noise Amplifier
• Low Noise Block Down Converter
Diagram Block Stasiun Bumi
AMPLIFIER GROUND COMMUNICATION EQUIPMENT
ANTENA
RF IF
LNA DOWN CONVERTER
OMT
RECEIVE (DOWNLINK)
DEMODULATOR & BASEBAND
MODULATOR (Signal Informasi)
TRANSMIT (UP LINK)
RF IF Data Interface
HPA/SSPA UP CONVERTER RS422/G703/V35/Ethernet
AMP 2
STANDBY
LNA 1
ON LINE
RF Dummy RF Dummy
Load Load
From To Down
Antenna Converter
LNA 2
STANDBY
40 dB Gain 0.8 dB NF
Low Noise High Gain Amplifier
RF Dummy Load
100 Watts High Power/ 4 GHz
Low Noise Amplifier
• Low Noise Amplifier (LNA) merupakan amplifier electronic yang digunakan untuk memperkuat
signal yang lemah dan menghilangkan noise.
• LNA biasanya dipasang di antenna, dekat sumber signal untuk menekan loss-loss di feed-line atau
meminimize interferensi. Selain itu untuk mendapatkan G/T yang baik.
• Pemasangan seperti ini selalu dilakukan pada Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan sistem
microwave seperti stasiun bumi, karena coaxial cable feed-line memiliki high loss pada frekuensi
microwave.
• Sebagai contoh, 10 feet (3.0 m) of RG-174 coaxial cable mempunyai loss sebesar 3.2 dB (50
percent) pada 1 GHz; Dengan demikian, feedline tersebut akan menurunkan nilai
signal-to-noise ratio (SNR) sebesar 3.2 dB, hampir separuh power yang diterima.
• Suatu LNA menjadi key component pada front-end suatu radio receiver circuit. Menurut Friis
formula, overall noise figure (NF) dari front-end suatu receiver sangat ditentukan oleh first few
stages. Untuk low noise amplifier memerlukan high amplification pada first stage. Untuk itu LNA
sering dibuat dari bahan JFET dan HEMT.
• Suatu LNA yang memiliki low NF (mis. 1 dB) dan gain cukup (mis. 10 dB) dianggap bagus tetapi
masih harus memiliki nilai inter-modulation
JFET - Junction Field Effect Transistor,
dan compression point yang besar.
HEMT - High Electron Mobility Transistor-
Noise Figure
• Pada sistem komunikasi, hubungan antara Noise Figure (NF) dan Noise Factor (F),
menentukan performansi noise dan menentukan sensitivitas suatu receiver sebagai berikut :
NF = 10 log10 (F)
• Noise Figure/Noise Factor memperlihatkan informasi penting tentang performansi noise dari
suatu sistem frekuensi radio (RF). Definisi dasar suatu Noise Figure sbb :
• Pada persamaan tersebut, besarnya noise diakibatkan oleh dua hal berikut :
Yang pertama, yaitu interferensi yang terjadi pada input di system RF dalam bentuk signal
yang berbeda dengan signal yang diharapkan.
Yang kedua, adalah akibat fluktuasi random dari carrier-carrier pada system RF (LNA, mixer,
receiver, etc).
• Akibat kedua hal tersebut merupakan hasil dari gerakan Brownian, yang terdapat pada
thermal equilibrium pada setiap perangkat electronic.
Noise Power
Noise power pada perangkat dapat timbul sebesar :
PNA = k T ΔF
dimana : k = Boltzmann's Constant (1.38x10-23 Joules/ΔK),
T = Temperature in Kelvin
ΔF = Noise Bandwidth (Hz)
Noise Power Density PNAD = -174dBm/Hz (pada room temperature 290oK):