Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN

LISTRIK

LAPORAN PERCOBAAN 2
MULTIMETER 2
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Praktikum Pengukuran Besaran Listrik
semester 2

PEMBIMBING :
Ir.M.Abd.Anshori, MMT

Penyusun:
JTD 1A
Kelompok 4

N NAMA NIM
O
1 Hendrik Purwanto 1841160043
2 Muhammad Ihsan 1841160035
3 Reza Afrida Dewanti 1841160036
4 Shinta Dwiyana S. 1841160038

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
A. TUJUAN
1. Mengetahui karakteristik multimeter-multimeter HELES dan SANWA.
2. Mengetahui perbedaan antara multimeter HELES dan SANWA.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing multimeter.

B. TEORI DASAR
Multimeter (amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter) menggunakan “gerak
d’Arsonval”. Instrumen tunggal dapat dipergunakan untuk melakukan tiga fungsi
pengukuran atau mungkin bahkan lebih. Untuk menghubungkan rangkaian yang sesuai ke
gerak d’Arsonval, maka diperlukan saklar fungsi (function switch).
Pada pengukuran tegangan (DC maupun AC) perlu diperhatikan sensitivitas yang
dinyatakan dalam Ω/V. Tahanan dalam Voltmeter (Rd) = batas ukur x sensitifitas. Dalam
memilih batas ukur pengukuran tegangan perlu diperhatikan factor keamanan dan
ketelitian, dengan memulai sklala yang cukup besar (untuk keamanan alat). Ketelitian
akan paling baik, jika penunjukkan jarum pada daerah dekat skala maksimum. Dalam
memilih batas ukur untuk penggukuran resitansi, ketelitian akan paling baik bila
penunjukkan jarum pada daerah pertengahan skala.
Gerak pada multimeter mempunyai arus skala penuh sebesar 50 µA dan tahanan
dalam (Rd) 2000Ω. Pada rangkuman 5000 V saklar dipindahkan ke posisi 1000 V, tetapi
kawat penghubung untuk pengukuran (test load) harus dihubungkan ke terminal DC 5000
V. Cara pencegahan yang umum pada pengukuran tegangan tetap dilakukan, karena
sensitivitas yang cukup tinggi (20 kΩ/V)(D. Cooper William :80).
Syarat syarat dan langkah penggunaan Multimeter :
1. Pengujian pada kondisi siap pakai
Batere
Dengan menghidupkan multimeter pada kondisi “sumber tegangan” pada
switch ON/OFF dan pada kondisi AC (test batere).
Fuse
Dengan menghubung singkat kedua colok dan posisi switch pada Ω (ohm),
maka akan diketahui fuse mana yang rusak pada kondisi ohm yang berbeda.
Kalibrasi
Instrumen dihubung singkat, kemudian zero adjustment diubah-ubah hingga
jarum pada kondisi nol.

2. Petunjuk penggunaan yang tertera dalam alat


Multimeter HELES
Multimeter SANWA
Dioda dan fuse protection
Untuk menghindari kerusakan multimeter akibat overload.
20 kΩ DC dan 9 kΩ AC
Untuk pengukuran DC multimeter mempunyai resistansi dalam 20 kΩ,
sedangkan AC 9 kΩ. Resistansi total dapat dicari dengan mengalikan dengan
skalanya.

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


1 Multimeter HELES
1 Multimeter SANWA
1 BNC T Konektor
1 Generator Fungsi
1 Osiloskop
1 Power Supply
1 Protoboard
2 Resistor 100 kΩ
Kabel penghubung

D. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN


Generator Fungsi Oscollocsope

Multimeter

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amati secara fisik, multimeter HELES dan SANWA.
Catatlah perbedaan yang ada pada HELES dan SANWA.
2. Butlah rangkaian seperti pada gambar dibawah :
Generator Fungsi Oscollocsope

Multimeter
3. Aturlah multimeter pada posisi Volt AC (untuk HELES dan SANWA).
4. Aturlah tegangan Generator fungsi 3 Vpp, gelombang sinus.
5. Aturlah frekuensi Generator Fungsi mulai dari frekuensi terendah sampai frekuensi
tertinggi (sesuai dengan tabel). Ukurlah tegangan keluarnya menggunakan multimeter
HELES dan SANWA, dengan skala yang sama.
6. Buatlah grafik dari pengukuran dengan fungsi frekuensi.
Apakah ada perbedaan hasil pengukuran antara multimeter HELES dan SANWA?
Kalau ada, mengapa?
7. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah.

R2 100 kΩ

Vs 6v

R1 100 kΩ
VR1

8. Ukurlah tegangan pada R1 dengan menggunakan multimeter HELES dan SANWA.


Catat hasilnya.
9. Hitunglah secara matematis tegangan pada R1 (VR1) berdasarkan teori yang ada.
10. Bandingkan hasil perhitungan anda dengan hasil pengukuran, apakah ada perbedaan.
Kalua ada, apa penyebabnya.

F. DATA HASIL PENGUKURAN


Multimeter Oscollocsope
F(Hz)
HELES SANWA Vpp VRMS
10 1 v (bergetar) 1 v (bergetar) 3,14 v 1,09 v
25 1 v (bergetar) 1 v (bergetar) 3,14 v 1,09 v
50 1v 1v 3,14 v 1,09 v
100 1,1 v 1,1 v 3,14 v 1,09 v
150 1v 1,1 v 3,12 v 1,11 v
200 1,1 v 1,1 v 3,14 v 1,09 v
500 1,1 v 1,1 v 3,14 v 1,09 v
1k 1,1 v 1,1 v 3,12 v 1,09 v

G. ANALISA DATA
H. KESIMPULAN
I. PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai