BAB I
RANGKAIAN RL dan RC SERI
Hubungan tegangan sumber bolak-balik dan arus yang mengalir pada rangkaian
menentukan besarnya impedansi (Z) secara keseluruhan dari rangkaian, yang dinyatakan
persamaan berikut:
v
Z=
i
Nilai besarnya perbedaan sudut (θ) antara resistor (R) terhadap impedansi (Z) adalah:
R = Z cos θ
Nilai besarnya sudut antara kapasitansi (Xc) terhadap impedansi (Z) adalah:
Xc = Z sin θ
Nilai besarnya sudut θ antara tegangan (Vc) terhadap tegangan (VR) adalah:
Vc
tanθ=¿ ¿
VR
Nilai besarnya sudut θ antara reaktansi kapasitif (Xc) terhadap resistor (R) adalah:
Xc
tanθ=¿ ¿
R
Jika nilai reaktansi kapasitif (Xc) dan resistansi (R) diketahui maka nilai resistansi
gabungan (impedansi) dapat dijumlahkan secara vektor dapat dicari dengan menggunakan
persamaan berikut:
Gambar 1.5 Rangkaian Praktikum RL Seri Gambar 1.6 Rangkaian Praktikum RC Seri
8. Dengan harga hasil perhitungan dari arus I dan tegangan V, hitung impedansi
dan sudut fasa θ Lpada tiap frekuensi. Catat hasil perhitungan pada tabel 1.2
VR (V) VL (V)
Frekuensi
ZL( Ω) Simulas
(kHz) Teori Praktik Teori Simulasi Praktik
i
10
20
30
40
50
di mana Z L = jωL
Arus pada rangkaian secara teori dihitung menggunakan persamaan:
Vs
i teori=
Z
Sedangkan pada simulasi pengukuran menggunakan amperemeter menunjukkan arus total rangkaian.
Secara praktik, arus total dapat dihitung dengan
VR
i praktek=
R
Fasa pada Tabel 1.2 dihitung melalui perbedaan fasa antara tegangan pada induktor dengan arus yang
mengalir pada induktor, yaitu arus total rangkaian, atau dengan kata lain fasa yang tertera pada
impedansi konduktansi (ZL).
Secara teori, maka:
ϕ teori=ϕ Z =θVL −θiteori
L
Sedangkan untuk simulasi dan praktik, perhitungan fasa ϕ dilihat dari perbedaan fasa antara tegangan
induktor dan arus total rangkaian. Pada osiloskop, arus tidak dapat ditampilkan. Karakteristik beban
resistor adalah arus sefasa dengan tegangannya, sehingga perhitungan fasa rangkaian dapat diukur dari
beda fasa antara tegangan sumber Vs dengan tegangan pada resistor V R.
θ simulasi=θ praktek =θV −θV
L R
−j
di mana ZC =
ωC
Arus pada rangkaian secara teori dihitung menggunakan persamaan:
Vs
i teori=
Z
Sedangkan pada simulasi pengukuran menggunakan amperemeter menunjukkan arus total rangkaian.
Secara praktik, arus total dapat dihitung dengan
VR
i praktek=
R
Zteori =R+ Z C
sedangkan pada hasil simulasi dan praktik impedansi dihitung melalui pembagian tegangan sumber
dengan arus total rangkaian.
VS
Z simulasi=Z praktek=
i total
Fasa pada Tabel 1.4 dihitung melalui perbedaan fasa antara tegangan pada kapasitor dengan arus yang
mengalir pada induktor, yaitu arus total rangkaian, atau dengan kata lain fasa yang tertera pada
impedansi kapasitansi (ZC).
Secara teori, maka:
ϕ teori=ϕ Z =θ VC −θiteori
C
Sedangkan untuk simulasi dan praktik, perhitungan fasa ϕ dilihat dari perbedaan fasa antara tegangan
kapasitor dan arus total rangkaian. Pada osiloskop, arus tidak dapat ditampilkan. Karakteristik beban
resistor adalah arus sefasa dengan tegangannya, sehingga perhitungan fasa rangkaian dapat diukur dari
beda fasa antara tegangan sumber Vs dengan tegangan pada resistor V R.
θ simulasi=θ praktek =θC −θV R
1.8 Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh berdasarkan analisis hasil praktikum yang mengacu pada
capaian pembelajaran.
1.9 Referensi
1.10 Lampiran
Lampiran merupakan data pendukung untuk membuat laporan praktikum yang
berisi:
- Data sementara pada saat setelah praktikum dilaksanakan
- Gambar sinyal osiloskop simulasi dan praktik