Anda di halaman 1dari 11

Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Politeknik Negeri Malang

BAB I
RANGKAIAN RL dan RC SERI

1.1 Capaian Pembelajaran


Setelah praktikum rangkaian RL dan RC Seri, mahasiswa akan mampu:
1. Menjelaskan karakteristik rangkaian seri RL dan RC,
2. Menjelaskan cara praktikum rangkaian seri RL dan RC,
3. Menjelaskan pengaruh frekuensi terhadap arus, impedansi, dan beda fasa rangkaian RL
dan RC seri
4. Membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan pengukuran
praktikum.
Praktikum dengan sub pokok bahasan rangkaian RL dan RC Seri adalah mengetahui cara
kerja dan karakterstik rangkaian RL dan RC Seri. Praktikum dilakukan melalui tiga tahap yaitu
perhitungan, simulasi dengan software dan pengukuran hasil praktikum. Dari hasil ketiga
tahapan tersebut mahasiswa dapat membandingkan nilai yang diperoleh dan dapat
menyimpulkan penyebab terjadinya perbedaan nilai tersebut.

1.2 Teori Dasar


1.2.1 Rangkaian R-C Seri
Rangkaian R-C seri adalah suatu rangkaian yang terdiri dari sebuah resistor dan sebuah
kapasitor yang dihubungkan secara seri dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda, yang
menyebabkan terjadinya pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i) yang mengalir pada
rangkaian hubungan seri adalah sama besar. Arus (i) mendahului 90o terhadap tegangan pada
kapasitor (VC). Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (VR) dan arus
(i ). Gambar 1.1 memperlihatkan rangkaian seri R-C dan hubungan arus (i), tegangan resistor
(VR) dan tegangan kapasitor (VC) secara vektoris.

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

Gambar 1.1 Rangkaian RC Seri


Arus yang melalui reaktansi kapasitif (XC) dan resistansi (R) adalah sama yaitu: i = im
sin ωt. Tegangan efektif (V)= i.R berada sefasa dengan arus. Tegangan reaktansi kapasitif (VC)
=i.XC  tertinggal 90 o terhadap arus. Tegangan gabungan vektor (V) adalah jumlah nilai sesaat
dari (VR) dan (VC), dimana tegangan tersebut juga tertinggal sebesar θ terhadap arus (i). Dalam
diagram fasor, yaitu arus bersama untuk resistor (R) dan reaktansi kapasitif (X C) diletakkan pada
garis t = 0. Fasor tegangan resistor (V R) berada sefasa dengan arus (i), fasor tegangan kapasitor
(VC) teringgal 90 o terhadap arus (i). Tegangan gabungan vektor (V) adalah diagonal persegi
panjang antara tegangan kapasitor (VC) dan tegangan resistor (VR). Perbedaan sudut antara
tegangan (V) dan arus (i) merupakan sudut beda fasa ( θ ) .
Tegangan jatuh pada resistor dan kapasitor terjadi perbedaan fasa, sehingga hubungan
tegangan (V) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :

Hubungan tegangan sumber bolak-balik dan arus yang mengalir pada rangkaian
menentukan besarnya impedansi (Z) secara keseluruhan dari rangkaian, yang dinyatakan
persamaan berikut:
v
Z=
i
Nilai besarnya perbedaan sudut (θ) antara resistor (R) terhadap impedansi (Z) adalah:
R = Z cos θ
Nilai besarnya sudut antara kapasitansi (Xc) terhadap impedansi (Z) adalah:
Xc = Z sin θ
Nilai besarnya sudut θ antara tegangan (Vc) terhadap tegangan (VR) adalah:
Vc
tanθ=¿ ¿
VR

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

Nilai besarnya sudut θ antara reaktansi kapasitif (Xc) terhadap resistor (R) adalah:
Xc
tanθ=¿ ¿
R
Jika nilai reaktansi kapasitif (Xc) dan resistansi (R) diketahui maka nilai resistansi
gabungan (impedansi) dapat dijumlahkan secara vektor dapat dicari dengan menggunakan
persamaan berikut:

Dengan: Z = impedansi dalam (Ω)


Xc = reaktansi kapasitif (Ω)

1.2.2 Rangkaian R-L Seri


Rangkaian R-L seri adalah suatu rangkaian yang terdiri dari sebuah resistor dan sebuah
induktor yang dihubungkan secara seri dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda yang
menyebabkan terjadinya pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i) yang mengalir pada
hubungan seri adalah sama besar. Arus (i) tertinggal 90 o terhadap tegangan inductor (VL). Tidak
terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (V R) dan arus (i). Gambar 1.2
memperlihatkan rangkaian seri R-L dan hubungan arus (i), tegangan resistor (VR) dan tegangan
induktor (VL) secara vektoris. Konsep impedansi pada rangkaian RL seri serupa dengan
rangkaian RC seri.

Gambar 1.2 Rangkaian R-L Seri

1.2.3 Mengukur Beda Fasa


Pengukuran beda fasa antar dua buah sinyal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan osiloskop “dual trace”, dan dengan metoda “lissajous”. Pengukuran beda fasa hanya
dapat dilakukan pada sinyal dengan frekuensi yang tepat sama.

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

a. Dengan Osiloskop Dual Trace


Sinyal pertama dihubungkan pada kanal A, sedangkan sinyal kedua dihubungkan
pada kanal B dari osiloskop. Pada layar osiloskop akan terlihat gambar bentuk tegangan
kedua sinyal tersebut. Beda fasa dapat dihitung = t/T*360o.

Gambar 1.3 Pengukuran beda fasa dengan dual trace

b. Dengan Metoda Lissajous


Sinyal pertama dihubungkan pada kanal B, dan sinyal kedua dihubungkan pada kanal
A osiloskop. Ubah mode osiloskop menjadi mode x-y. Pada layar akan terlihat suatu
lintasan berbentuk lingkaran, garis lurus, atau ellips dimana dapat langsung ditentukan
beda fasa antara kedua sinyal tersebut dengan

Gambar 1.4. Pengukuran beda fasa dengan lissajous

1.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, adalah sebagai berikut:
1. Oscilloscope digital : 1 buah,
2. Multimeter analog : 1 buah,
3. Generator fungsi : 1 buah,
4. Kabel BNC to alligator : 3 buah,

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

5. Resistor 1kΩ : 1 buah,


6. Kapasitor 0,01μF : 1 buah,
7. Induktor 2,5mH : 1 buah,
8. Project board : 1 buah,
9. Kabel solid penghubung : secukupnya,
10. Software simulasi (multisim).

1.4 Gambar Rangkaian


Gambar 1.5 adalah praktikum karakteristik rangkaian seri RC dan RL, Gambar 1.6
adalah rangkaian kapasitansi dan reaktansi kapasitif

Gambar 1.5 Rangkaian Praktikum RL Seri Gambar 1.6 Rangkaian Praktikum RC Seri

1.5 Prosedur Praktikum


1.5.1 Rangkaian RL Seri
1. Lengkapi Tabel 1.1 dan 1.2 untuk rangkaian RL seri secara teori (hitungan) dan
simulasi menggunakan multisim
2. U kur resistor 1kΩ dengan ohmmeter, catat hasil pengukuran1
3. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.5!
4. Atur generator fungsi dengan VOUT = 5 Vpp dan frekuensi = 50 Hz. Ukur
tegangan pada resistor VR dan VL catat pada tabel 1.1
5. Simpan gambar sinyal VS, VR, dan VL!
6. Ulangi langkah 4 d a n 5 untuk frekuensi seperti pada tabel 1 .1. P ada tiap
frekuensi, ukur VR dan VL, catat hasil pengukuran pada tabel 1.1 dan simpan
gambar sinyalnya. Setelah pengukuran selesai, matikan generator fungsi.
7. Dengan harga terukur dari VR dan R. Hitung arus pada rangkaian pada
tiap frekuensi. Catat hasil pengukuran pada tabel 1.2

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

8. Dengan harga hasil perhitungan dari arus I dan tegangan V, hitung impedansi
dan sudut fasa θ Lpada tiap frekuensi. Catat hasil perhitungan pada tabel 1.2

1.5.2 Rangkaian RC Seri


1. Lengkapi Tabel 1.3 dan 1.4 untuk rangkaian RC seri secara teori (hitungan) dan
simulasi menggunakan multisim
2. Buat rangkaian seperti gambar 1.6
3. Atur generator fungsi dengan VOUT = 5 Vpp dan frekuensi = 50 Hz. Ukur
tegangan pada resistor VR dan VC catat pada tabel 1.3
4. Simpan gambar sinyal VS, VR, dan VC!
5. Ulangi langkah 3 d a n 4 untuk frekuensi seperti pada tabel 1 .3. P ada tiap
frekuensi, ukur VR dan VC, catat hasil pengukuran pada tabel 1.3. Simpan
gambar sinyal VS, VR, dan VC! Setelah pengukuran selesai, matikan generator
fungsi.
6. Dengan harga terukur dari VR dan R. Hitung arus pada rangkaian pada tiap
frekuensi. Catat hasil pengukuran pada tabel 1.4
7. Dengan harga hasil perhitungan dari arus I dan tegangan V, hitung i m p e d a n s i
d a n sudut fasa θC pada tiap frekuensi. Catat hasil perhitungan pada tabel 1.4

1.6 Hasil Percobaan


1.6.1 Data Rangkaian Percobaan RL Seri
Data rangkaian percobaan RL Seri adalah:
Tegangan sumber = 5 Vpp Resistor terukur = .......
Resistor = 1kΩ Induktor = 2,5mH
1.6.2 Data Hasil Percobaan Rangkaian RL Seri
Data hasil percobaan rangkaian seri diisikan ke dalam Tabel 1.1. Kolom “teori”
adalah hasil perhitungan secara teori menggunakan Hukum Ohm, sedangkan kolom
“simulasi” adalah hasil simulasi menggunakan software multisim, dan kolom “praktik”
adalah hasil perhitungan pada saat praktikum
Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan Rangkaian RL Seri
VR (V) VL (V)
Frekuensi
ZL( Ω) Simulas
(kHz) Teori Praktik Teori Simulasi Praktik
i
0.05

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

VR (V) VL (V)
Frekuensi
ZL( Ω) Simulas
(kHz) Teori Praktik Teori Simulasi Praktik
i
10
20
30
40
50

di mana Z L = jωL
Arus pada rangkaian secara teori dihitung menggunakan persamaan:
Vs
i teori=
Z
Sedangkan pada simulasi pengukuran menggunakan amperemeter menunjukkan arus total rangkaian.
Secara praktik, arus total dapat dihitung dengan
VR
i praktek=
R

Impedansi total secara teori dihitung dengan


Zteori =R+ Z L
sedangkan pada hasil simulasi dan praktik impedansi dihitung melalui pembagian tegangan sumber
dengan arus total rangkaian.
VS
Z simulasi=Z praktek=
i total
Tabel 1.2 Data Hasil Analisis Rangkaian RL Seri
Frekuensi Impedansi Total (Ω ¿ Arus total (mA) ϕ L (° )
(kHz) Teori Simulasi Praktek Teori Simulasi Praktek Teori Simulasi Praktek
0.05
10
20
30
40
50

Fasa pada Tabel 1.2 dihitung melalui perbedaan fasa antara tegangan pada induktor dengan arus yang
mengalir pada induktor, yaitu arus total rangkaian, atau dengan kata lain fasa yang tertera pada
impedansi konduktansi (ZL).
Secara teori, maka:
ϕ teori=ϕ Z =θVL −θiteori
L

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

Sedangkan untuk simulasi dan praktik, perhitungan fasa ϕ dilihat dari perbedaan fasa antara tegangan
induktor dan arus total rangkaian. Pada osiloskop, arus tidak dapat ditampilkan. Karakteristik beban
resistor adalah arus sefasa dengan tegangannya, sehingga perhitungan fasa rangkaian dapat diukur dari
beda fasa antara tegangan sumber Vs dengan tegangan pada resistor V R.
θ simulasi=θ praktek =θV −θV
L R

1.6.3 Data Rangkaian Percobaan RC Seri


Data rangkaian percobaan RC Seri adalah:
Tegangan sumber = 5 Vpp Resistor terukur = .......
Resistor = 1kΩ Kapasitor= 0.01μF

1.6.4 Data Hasil Percobaan Rangkaian RC Seri


Data hasil percobaan rangkaian seri diisikan ke dalam Tabel 1.3. Kolom “teori”
adalah hasil perhitungan secara teori menggunakan Hukum Ohm, sedangkan kolom
“simulasi” adalah hasil simulasi menggunakan software multisim, dan kolom “praktik”
adalah hasil perhitungan pada saat praktikum.
Tabel 1.3 Data Hasil Percobaan Rangkaian RC Seri
VR (V) VC (V)
Frekuens
ZC( Ω) Teor Simulas Teor
i (kHz) Praktik Simulasi Praktik
i i i
0.05
10
20
30
40
50

−j
di mana ZC =
ωC
Arus pada rangkaian secara teori dihitung menggunakan persamaan:
Vs
i teori=
Z
Sedangkan pada simulasi pengukuran menggunakan amperemeter menunjukkan arus total rangkaian.
Secara praktik, arus total dapat dihitung dengan
VR
i praktek=
R

Impedansi total secara teori dihitung dengan

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

Zteori =R+ Z C
sedangkan pada hasil simulasi dan praktik impedansi dihitung melalui pembagian tegangan sumber
dengan arus total rangkaian.
VS
Z simulasi=Z praktek=
i total

Tabel 1.4 Data Hasil Analisis Rangkaian RC Seri


Frekuensi Arus total (mA) Impedansi Total (Ω ¿ ϕ C (° )
(kHz) Teori Simulasi Praktek Teori Simulasi Praktek Teori Simulasi Praktek
0.05
10
20
30
40
50

Fasa pada Tabel 1.4 dihitung melalui perbedaan fasa antara tegangan pada kapasitor dengan arus yang
mengalir pada induktor, yaitu arus total rangkaian, atau dengan kata lain fasa yang tertera pada
impedansi kapasitansi (ZC).
Secara teori, maka:
ϕ teori=ϕ Z =θ VC −θiteori
C

Sedangkan untuk simulasi dan praktik, perhitungan fasa ϕ dilihat dari perbedaan fasa antara tegangan
kapasitor dan arus total rangkaian. Pada osiloskop, arus tidak dapat ditampilkan. Karakteristik beban
resistor adalah arus sefasa dengan tegangannya, sehingga perhitungan fasa rangkaian dapat diukur dari
beda fasa antara tegangan sumber Vs dengan tegangan pada resistor V R.
θ simulasi=θ praktek =θC −θV R

1.7 Analisis Hasil Praktikum


Analisis hasil praktikum dibuat berdasarkan pada capaian pembelajaran sub bahasan
(1.1). Analisis meliputi:
1. Efek perubahan frekuensi terhadap arus dan impedansi. Buat grafiknya!
2. Perbedaan fasa dan amplitudo sinyal tegangan (V R ,V L , dan V C ¿ pada rangkaian RL dan
RC seri.
3. Beda fasa induktor dan kapasitor rangkaian RL dan RC seri
Hasil praktikum dibandingkan berdasarkan teori, simulasi software dan pengukuran.
Perbedaan nilai tersebut kemudian dianalisis dan dicari solusi penyebabnya

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

1.8 Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh berdasarkan analisis hasil praktikum yang mengacu pada
capaian pembelajaran.
1.9 Referensi
1.10 Lampiran
Lampiran merupakan data pendukung untuk membuat laporan praktikum yang
berisi:
- Data sementara pada saat setelah praktikum dilaksanakan
- Gambar sinyal osiloskop simulasi dan praktik

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri


Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Politeknik Negeri Malang

Rangkaian Listrik 2 & Lab Rangkaian RL dan RC Seri

Anda mungkin juga menyukai

  • Efektif 2
    Efektif 2
    Dokumen7 halaman
    Efektif 2
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Efektif 1
    Efektif 1
    Dokumen4 halaman
    Efektif 1
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Materi Globalisasi
    Materi Globalisasi
    Dokumen8 halaman
    Materi Globalisasi
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Penguat RF
    Makalah Penguat RF
    Dokumen3 halaman
    Makalah Penguat RF
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Makalah PKN
    Makalah PKN
    Dokumen18 halaman
    Makalah PKN
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Transmisi Satelit
    Transmisi Satelit
    Dokumen12 halaman
    Transmisi Satelit
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Makalah PKN
    Makalah PKN
    Dokumen18 halaman
    Makalah PKN
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • BAB15 B
    BAB15 B
    Dokumen6 halaman
    BAB15 B
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat
  • Makalah PLC Revisi
    Makalah PLC Revisi
    Dokumen21 halaman
    Makalah PLC Revisi
    Artdiena Darin
    Belum ada peringkat