BENGKEL ELEKTRONIKA II
RANGKAIAN AUTOMATIC LIGHT SWITCH
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bengkel Elektronika II
Disusun Oleh :
3.32.19.3.25
EK-1D
PENDAHULUAN
1.3 MANFAAT
Manfaat dari rangkaian Saklar Cahaya yaitu dapat digunakan sebagai :
1. Lampu penerangan jalan otomatis
2. Lampu emergency saat gelap
3. Modul lampu otomatis pada rumah yang sedang tidak dihuni.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada transistor NPN sebagai saklar, terdapat dua karakteristik, yaitu cut-off
area dan saturation area
Yang dimaksud adalah, kondisi dimana input basis mendapat ground (V=0),
tegangan basis ke emitor <0,7 volt, dan arus yang lewat kolektor 0 A.
Gambar 2.1
Ilustrasi karakteristik cut-off
Arus masuk dari kaki basis adalah nol dan arus keluaran pada kaki kolektor
juga nol, dan tegangan maksimum berada di kaki kolektor. Kondisi diatas
membuat arus tidak bisa memasuki kolektor, maka transistor akan “full-off”
(tidak aktif secara penuh).
Yang dimaksud adalah kondisi dimana input dan basis dihubungkan dengan
Vcc dan tegangan ke emitor > 0,7 Volt.
Gambar 2.2
Ilustrasi karakteristik
saturation area
Dalam kondisi ini arus basis dibuat maksimum sehingga menghasilkan arus
maksimum pada kaki kolektor dan membuat tegangan di kaki emitor mengecil
atau minimum. Hal ini yang membuat adanya arus yang mengalir dan transistor
dalam kondisi “full-on” (seperti saklar tertutup).
Keterangan :
2.2 IC CA3140
Gambar 2.3
Spesifikasi
Pin Fungsi
1 Nol offset
2 Input membalik (V-)
3 Input tidak membalik (V+)
4 -Vcc (0 Volt)
5 Nol offset
6 Vout (output)
7 + Vcc
8 Offset
Vout = A ( V+ - V- )
Dimana Vcc adalah sumber tegangan IC, V- adalah tegangan pin 2, dan V+
adalah tegangan pin 3
Karena IC tidak mungkin mengularkan tegangan negative, maka Vout
adalah 0 volt
2.3 LDR
LDR atau light dependent resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai
hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh
LDR itu sendiri. Contoh penggunaannya adalah lampu taman dan lampu jalan
yang bisa menyala di malam hari dan di siang hari secara otomatis, serta lampu
pada teras rumah.
LDR memiliki dua karakteristik yaitu Laju recovery dan respon spektral.
a) Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan tertentu
ke dalam suatu ruangan yang gelap. Maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai
harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery
merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tepi arus
harganya lebih besar dari 200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari
level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah
sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang
sesuai dengan level cahaya 400 lux.
b) Respon Spektral
Sensor cahaya LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap
panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang
biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium,
baja, emas, dan perak. Dari kelima bahan tersebut lembaga merupakan
penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantar
yang baik.
Prinsip kerja LDR tak jauh berbeda dari variabel resistor pada umumnya.
LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan dapat memutus dan
menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang
mengenainya, semakin menurun nilai resistansinya. Dan jika cahaya yang
mengenainya sedikit (gelap), maka niali hambatannya menjadi semakin besar
PERANCANGAN
a. PCB uk. 70 mm x 50 mm
b. Tinnol secukupnya
c. Lotfet secukupnya
d. Kertas HVS 1 lembar
e. OHP Marker 1 buah
f. Air secukupnya
g. FeCl secukupnya
1. Tempelkan layout yang sudah dicetak menggunakan kertas HVS pada PCB
dengan menggunakan soffel, tekan dan gosok dengan uang logam agar lebih
cepat meresap pada PCB sehingga layout akan menempel dengan baik.
Proses ini kurang lebih 5-10 menit.
2. Jika dirasa layout sudah menempel, masukkan PCB tersebut pada air dingin
agar kertas dapat mengelupas dengan sendirinya.
3. Teliti lagi apakah ada jalur yang putus, jika ada sambung dengan spidol
permanen.
4. Selanjutkan siapkan baskom kecil, campur FeCl dengan air panas
didalamnya.
5. Masukkan PCB yang telah ditempeli layout tersebut kedalam baskom.
6. Goyang-goyangkan baskom agar PCB larut dengan sempurna.
7. Jika proses penglarutan sudah selesai, angkat PCB dari wadah dan cuci
dengan air bersih.
8. Kemudian PCB dikeringkan dan setelah itu diamplas sampai tinta pada PCB
menghilang.
9. Setelah itu , lakukan pengeboran untuk membuat lubang pada PCB agar
komponen bisa masuk. (mata bor yang digunakan adalah mata bor 0,8 mm;
1,0 mm ; dan 3,0 mm).
10. Setelah proses pengeboran selesai maka pasang komponen satu persatu
sesuai dengan letaknya pada skematik.
11. Lakukan penyolderan agar komponen dapat menempel pada papan PCB.
(sebelum disolder sebaiknya kaki-kaki komponen diberi lotfet agar tinnol
dapat menempel dengan mudah).
12. Setelah penyolderan selesai, potong kaki-kaki komponen agar rangkaian
terlihat rapi.
13. Pasang spaser pada sudut-sudut PCB yang sudah dibor.
14. Pembuatan rangkaian pada PCB telah selesai.
15. Rangkaian siap di uji coba.
3.6 Assembly
3.6.1 Gambar saat kertas akan ditempelkan pada PCB
4.1 Pengujian
1. Periksa rangkaian
2. Pasang IC 3140 pada soket
3. Hubungkan Output dengan modul lampu
4. Hubungkan LDR
5. Hubungkan catu daya 12 volt (Lampu mati)
6. Tutuplah LDR dengan tangan (Lampu nyala)
7. Saat lampu nyala dan mati, ukurlah tegangan pada V+, V-, dan Vout
8. Cata hasil percobaan pada tabel
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. LDR adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi
oleh cahaya yang diterima olehnya. Dalam percobaan ini membuktikan
bahwa : semakin besar cahaya yang mengenai LDR maka semakin turun
nilai resistansinya. Sedangkan, semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR
maka semakin besar nilai resistansinya.
2. Berikut ketentuan perbandingan input yang mempengaruhi nilai tegangan
output IC CA3140 Vout = A ( V+ - V- )
- Jika V+ > V- , maka Vout = +Vcc
- Jika V+ = V- , maka Vout = 0 volt
- Jika V+ < V- , maka Vout = -Vcc (0 volt)
- Jika – Vcc = 0 Volt, maka Vout = 0 volt
3. Rangkaian Saklar cahaya ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari –
hari, contohnya : modul lampu rumah otomatis saat tidak dihuni, lampu
taman otomatis, dan lampu emergency otomatis pada saat gelap
1.2 Saran
1. Memahami skema rangkaian dengan benar sebelum melakukan praktikum
2. Penyolderan dimulai dari komponen pasif dan tahan terhadap suhu panas
terlebih dahulu lalu ke komponen pasif
3. Sebelum melakukan pengujian rangkaian, sebaiknya memeriksa rangkaian
baik dari input tegangan maupun tata letak komponen pada rangkaian
4. Menggunakan alat ukur dan komponen yang baik, serta melukan pembacaan
hasil percobaan dengan benar dalam percobaan ini untuk mengurangi
kesalahan (beda ukur) yang dapat terjadi pada percobaan ini
LAMPIRAN
CA3140 CA3140A
PARAMETER SYMBOL TEST CONDITIONS UNITS
Input Offset Voltage Adjustment Resistor Typical Value of Resistor 4.7 18 kΩ
Between Terminals 4 and 5 or 4 and 1 to
Adjust Max VIO
Input Capacitance CI 4 4 pF
Output Resistance RO 60 60 Ω
nV/√Hz
f = 10kHz 12 12
nV/√Hz
Short Circuit Current to Opposite Supply IOM+ Source 40 40 mA
IOM- Sink 18 18 mA
Transient Response (See Figure 28) tr RL = 2kΩ Rise Time 0.08 0.08 µs
CL = 100pF
OS Overshoot 10 10 %
https://www.academia.edu/7356106/lampu_otomatis_dengan_sensor_LDR
http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/C/A/3/1/CA3140.shtml
https://elektroniks-dasar.web.id/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor/
1 Transistor T1 Semikonduktor BD 139 NPN
1 Dioda 1N4001 D1 1 A
1 Resistor R5 Film Karbon 4K7 Ω 0.5 Watt/5%
R1,R2,
4 Resistor Film Karbon 10K Ω 0.5 Watt/5%
R3,R4
1 IC C Semikonduktor CA3140 OP AMP
Jml Nama Komponen Posisi Bahan Ukuran Keterangan
PERUBAHAN Digambar Tasya 19-03-20
AUTOMATIC LIGHT SKALA Diperiksa Suryono
SWITCH 1: 1
No. Hal : Jmlh Hal :