Keterangan gambar :
• A : Generator;
• B : Turbine;
• Stator,
• Rotor,
• Wicket gate,
• Turbine blade,
• Water flow,
• Turbine generator shaft.
• Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan
kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok
digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi beban
puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
• Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan
pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa
dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
• PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
• Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan
untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan
pariwisata.
• Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga
bagi lingkungan.
• Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
• Mebutuhkan inventasi yang besar
• Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang
berkapasitas besar
• Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan
ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk
pengembangan proyek energi angin, dapat memakan waktu hingga
4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan
studi dampak lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas
dan terbuka (mengurangi areal pertanian dan bangunan).
mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang
mikro untuk perkomunikasian. Derau aerodinamis merupakan masalah
lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu
dibatasi di bawah 70m/s.