Anda di halaman 1dari 11

• Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang

mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk


menghasilkan energi listrik. Pada tahun 2015 tenaga air
menghasilkan 16.6% total listrik dunia dan 70% dari seluruh
energi terbarukan,[1] dan diperkirakan akan naik 3.1% per
tahun sampai 25 tahun ke depan.
• Tenaga air dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik
menghasilkan 33% tenaga air global tahun 2013. China
adalah produsen tenaga air terbesar (920 TWh tahun 2013)
menyumbang 16,9% kebutuhan listrik domestik.
• Tenaga air telah digunakan sejak zaman kuno untuk menggiling
gandum dan melakukan tugas lainnya. Pada pertengahan 1770-an,
insinyur Perancis Bernard Forest de Bélidor mempublikasikan
Architecture Hydraulique yang menjelaskan mesin hidrolik sumbu-
vertikal dan horizontal.Pada tahun 1878, pembangkit listrik air
pertama dunia dikembangkan di Cragside, Northumberland, Inggris
oleh William George Armstrong. Pembangkit itu digunakan untuk
menyalakan sebuah lampu busur di galeri seninya.Pembangkit listrik
pertama buatan Edison (Pembangkit Vulcan Street, mulai beroperasi
30 September 1882 di Appleton, Wisconsin, dengan keluaran
sebesar 12.5 kilowattPembangkit listrik tenaga air terus berkembang
pada abad ke-20. Tenaga air disebut-sebut sebagai batu bara bersih
karena hasil dan ketersediaannya
a. PLTA jenis terusan air (water way)
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu
sungai dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan
kemiringan (gradient) yang agak kecil.Tenaga listrik dibangkitkan
dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan sungai.
b. PLTA jenis DAM /bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang
disungai, pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan
permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi
potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.
c. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis
sebelumnya, jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan
terusan.
• Prinsip pembangkit listrik tenaga air sebenarnya tidak terlalu rumit.
kita hanya memanfaatkan arus air, atau air yang jatuh pada air
terjun untuk memutar dinamo. Air terjun yang berada pada
ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan masa tertentu
setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian
memiliki energy potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah
energy potensialnya berkurang karna sebagian energy potensialnya
dirubah menjadi enrgi kinetik.
• Sesuai dengan hokum kekekalan energy mekanik, semakin ke bawah
energy kinetic semakin besar. Ek air yang cukup besar akan
mengenai sudu-sudu turbin yang dipasang didasar air terjun dan
akan memutarkan poros turbin yang seporos dengan poros generator
Kemudian generator berputar dan menghasilkan energy listrik.
• Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
• Intake, pintu masuk air sungai/tandon
• Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
• Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
• Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik
saat katup pengatur ditutup.
• Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin
serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
• Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
• Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
• Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
• Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan
induksi elektromagnetik.
• Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
• Cara kerja PLTA dapat dilihat dari siklus di atas, air dari
tandon/sungai masuk pada turbin melalui penstock untuk
memperbesar tekanan hidrostatis. Katup pengaman berguna
untuk mengatur aliran air yang masuk ke headrace tunnel, juga
untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air
menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi gerak
yang dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. Energi
listrik dari generator ini diatur dan ditransfer oleh main
transformer agar sesuai dengan kapasitas transmission line
(tegangan, daya, dll) untuk dibagikan ke rumah-rumah.
• Komponen pokok pada PLTA adalah turbin dan generator yang mengubah energi
potensial air menjadi energi gerak, menjadi energi listrik. Pada prakteknya turbin
dan generator ini menjadi satu alat seperti gambar di bawah,

Keterangan gambar :

• A : Generator;
• B : Turbine;
• Stator,
• Rotor,
• Wicket gate,
• Turbine blade,
• Water flow,
• Turbine generator shaft.
• Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan
kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok
digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi beban
puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
• Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan
pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa
dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
• PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
• Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan
untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan
pariwisata.
• Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga
bagi lingkungan.
• Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
• Mebutuhkan inventasi yang besar
• Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang
berkapasitas besar
• Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan
ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk
pengembangan proyek energi angin, dapat memakan waktu hingga
4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan
studi dampak lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas
dan terbuka (mengurangi areal pertanian dan bangunan).
mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang
mikro untuk perkomunikasian. Derau aerodinamis merupakan masalah
lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu
dibatasi di bawah 70m/s.

Anda mungkin juga menyukai