Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang yang menjadi perkembangan teknologi sangat pesat. Oleh
sebab itu, hampir berbagai perangkat elektronik digunakan semua industri sebagai
pengendali kualitas produk dan proses produksi, otomasi produksi dan juga pengolahan
data penelitian Begitupun dalam kehidupan sehari-hari manusia, perangkat elektronik
merupakan bagian penting dalam menunjang kualitas hidup. Contohnya seperti ponsel
yang biasa digunakan untuk merekam momen-momen penting dalam kehidupan manusia,
serta berbagai perangkat rumah tangga berbasis elektronik.

Sejarah perkembangan elektronika abad 19 diawali pada tahun 1883, dimana


seorang ilmuwan bernama Thomas Alva Edison berhasil menemukan sebuah teori
dimana sebuah elektron dapat berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor yang lain
melewati ruang hampa. Penemuan ini dikenal dengan nama efek Edison. Perkembangan
elektronika pada abad 20 dimulai dari aplikasi tabung elektron pertama di dunia yang
diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Pada tahun 1896, Ilmuwan bernama
Guglielmo Marconi merintis pengembangan wireless telegraph atas telegraf tanpa kabel,
dan dikembangkan menjadi komunikasi radio jarak jauh di tahun 1901.

Perkembangan elektronika abad 21 telah mengantarkan elektronika beralih dari


yang awalnya mikro menuju ke nano. Dr. Rohrer yang merupakan ilmuwan penemu
tunneling elektron microscope sekaligus pemenang hadiah Nobel bidang fisika tahun
1986, juga memprediksi bahwa mikroelektronika akan digantikan oleh nanoelektronika.
Sementara prof. Petel yang merupakan president UCLA memprediksi bahwa pada abad
21 ini, teknologi photonik akan menggantikan mikroelektronika.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Elektronika?

2. Apa Fungsi Elektronika?

3. Jelaskan yang di maksud Sitem Elektronika!

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui definisi Elektronika

2. Mengetahui Fungsi Elektronika

3. Mengetahui Sistem Elektronika


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Elektronika

Istilah elektronika berasal dari dua kata bahasa Inggris yaitu “electron” yang berarti
elektron dan “mechanics” yang berarti mekanika. Sehingga secara harfiah elektronika adalah
ilmu yang mempelajari pergerakan electron. Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang
melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu
semikonduktor. Elektronika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku gerakan
elektron. Kemudian, Komponen Elektronika ini pada akhirnya juga bermanfaat untuk membantu
kehidupan manusia

Sejarah perkembangan elektronika abad 19 diawali pada tahun 1883, dimana seorang
ilmuwan bernama Thomas Alva Edison berhasil menemukan sebuah teori dimana sebuah
elektron dapat berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor yang lain melewati ruang hampa.
Penemuan ini dikenal dengan nama efek Edison. Perkembangan elektronika pada abad 20
dimulai dari aplikasi tabung elektron pertama di dunia yang diterapkan dalam bidang komunikasi
radio. Pada tahun 1896, Ilmuwan bernama Guglielmo Marconi merintis pengembangan wireless
telegraph atas telegraf tanpa kabel, dan dikembangkan menjadi komunikasi radio jarak jauh di
tahun 1901.

Perkembangan elektronika abad 21 telah mengantarkan elektronika beralih dari yang


awalnya mikro menuju ke nano. Dr. Rohrer yang merupakan ilmuwan penemu tunneling
elektron microscope sekaligus pemenang hadiah Nobel bidang fisika tahun 1986, juga
memprediksi bahwa mikroelektronika akan digantikan oleh nanoelektronika. Sementara prof.
Petel yang merupakan president UCLA memprediksi bahwa pada abad 21 ini, teknologi
photonik akan menggantikan mikroelektronika.

Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai
peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini: Tabung Sinar
Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR),
perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top,
komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.

Seperti disebutkan di atas elektronika didasarkan pada pengetahuan tentang kelistrikan. Listrik,
dapat diartikan sebagai berikut:

1. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
2. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena
muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan
muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan
oleh hukum

B. Fungsi Dasar Elektronika

Elektronika mempunya beberapa fungsi dasar yaitu :

1. Penyearah

Arus listrik berdasarkan arah rambatnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu listrik
arus searah (DC) dan listrik arus bolak-balik (AC). Fungsi dasar elektronika sebagai
penyearah atau rektifikasi adalah dengan merubah arus AC menjadi arus DC.

Rektifikasi ini dibantu dengan komponen elektronika yang disebut dengan dioda.
Sebagai contoh, arus listrik dari PLN yang dialirkan ke rumah adalah arus AC.
Sebaliknya, perangkat elektronik seperti ponsel pintar dan laptop hanya bisa diisi
dayanya dengan arus DC. Dengan adanya penyearah dari adaptor charger, maka Anda
dapat mengisi daya ponsel dengan arus PLN.

2. Pembangkitan

Pembangkitan merupakan salah satu fungsi dasar dari elektronika. Rangkaian


osilator dalam elektronika mampu membangkitkan sinyal AC dengan bentuk gelomang,
periode, dan amplitudo yang diinginkan

3. Penguatan

Penguatan merupakan salah satu fungsi dasar dari elektronika berikutnya.


Penguatan dilakukan untuk memperkuat sinyal yang semula lemah menjadi lebih besar
dengan menaikkan amplitudonya berdasarkan kebutuhan. Sinyal tersebut dapat berupa
impedansi masukan, impedansi keluaran, arus, daya, hingga tegangan listrik.

4. Pengendalian

Pengendalian perangkat elektronik adalah salah satu fungsi dasar elektronika.


Suatu sistem elektronika terdiri dari input, proses, dan output yang di dalamnya bisa
ditambahkan dengan sensor sebagai indikator kontrol sistem. Sensor merespon informasi
dan menggunakan energi listrik dalam bentuk tindakan output. Kemudian mengontrol
proses fisik atau melakukan beberapa jenis operasi matematika pada sinyal.

Pengendalian elektronik dapat bersifat sangat sederhana maupun kompleks.


Sistem pengendalian elektronik inilah yang memungkinkan berbagai otomasi mesin
dalam kehidupan manusia.

5. Konversi

Fungsi terakhir adalah konvensi suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Perangkat elektronika yang dilengkapi dengan transduser dapat melakukan konversi
energi tersebut. Transduser adalah perangkat elektronika yang mampu mengkonversi
kuantitas fisik menjadi kuantitas listrik yang proporsional seperti tegangan atau arus.

C. Sistem Elektronika

Sistem elektronik biasa diilustrasikan dalam bentuk block diagram dan pictorial diagram.
Dengan menggunakan block diagram, sistem elektronik yang rumit akan lebih mudah dipahami
karena menyederhanakan komponen-komponen yang digunakan dalam sistem tersebut. Sistem
elektronik terdiri dari beberapa bagian yaitu sumber (source), jalur (path), kontrol (control)
beban (load), dan indikator (indicator). Konsep tentang sistem elektronik tersebut mampu
menyederhanakan pembahasan tentang sistem yang sebenarnya sangat kompleks karena
disederhanakan menjadi 5 bagian tersebut. Dengan konsep analisis tersebut, fungsi dan
operasional sistem secara keseluruhan akan lebih mudah dipahami.
Setiap blok dalam sistem elektronik memiliki peran penting dalam operasional sistem.
Ratusan bahkan sampai ribuan komponen elektronik yang diperlukan untuk membangun sebuah
sistem elektronik. Komponen-komponen tersebut tersebar dalam setiap bagian blok elektronik
yang masing-masing harus bekerja secara sinkron untuk operasional sistem. Sumber (source)
dari suatu sistem elektronik memberikan suplai energi listrik untuk sistem. Jalur (path) dari
sistem elektronik menunjukkan alur transfer energi dari sumber ke setiap bagiannya dan sampai
pada beban. Pada sistem elektronik, jalur ini berupa kabel penghubung (wire). Bagian kontrol
(control) dari sistem elektronik merupakan bagian yang paling kompleks. Kontrol paling
sederhana adalah on off system, menyalakan dan mematikan sistem. Beban (load) dari sistem
elektronik merupakan bagian yang melakukan kerja. Energi listrik yang dihasilkan oleh sumber
dapat dirubah menjadi bentuk energi lain pada beban. Indikator (indicator) dari sistem elektronik
merupakan tampilan atau penanda (display) kondisi operasional sistem. Display yang dimaksud
bisa berupa layar LCD, lampu LED, atau pilihan yang lainnya

Contoh Sistem Elektronik pada Senter

Contoh sistem elektronika yang sederhana adalah pada senter. Baterai pada senter
menjadi sumber (source) memberikan suplai energi listrik. Energi kimia di dalam baterai
dikonversi menjadi energi listrik untuk mengoperasikan sistem. Jalur (path) dari senter berupa
plat atau pegas logam. Kontrol pada lampu senter berupa saklar geser atau push button sebagai
kontrol on off. Beban dari senter berupa bola lampu kecil yang merubah energi listrik dari
sumber menjadi energi cahaya. Biasanya dalam sistem lampu senter tidak memiliki indikator,
penanda sistem beroperasi adalah jika bola lampu menyala.

D. Muatan Listrik
Gejala kelistrikan yang paling mendasar dapat dipahami dari muatan listrik. Jenis muatan
listrik yang ada dalam atom ada 2 yaitu positif (proton) dan negatif (elektron). Di sekitar muatan
listrik terdapat medan listrik dan dapat mempengaruhi muatan lain yang berdekatan. Bentuk
pengaruh medan listrik adalah terjadinya gaya elektrostatik. Jika dua muatan yang sejenis saling
berdekatan, maka akan terjadi gaya tolak-menolak. Jika muatan yang berbeda jenis saling
berdekatan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik. Dalam suatu atom, jumlah elektron dapat
bertambah atau berkurang yang akan mempengaruhi muatan atom tersebut. Jika atom kehilangan
elektron, maka atom akan bermuatan positif, begitu pula sebaliknya jika atom mendapat
tambahan elektron, maka atom akan bermuatan negatif. Fenomena ini sangat penting dalam
mempelajari elektronika. Muatan listrik akan menghasilkan gejala kelistrikan statis.

Interaksi Antar Muatan Listrik (a) Dua muatan positif saling tolak menolak, (b) Dua muatan negatif saling tolak-menolak, (c)
Muatan positif dan negatif saling tarik-menarik.

E. Arus Listrik, Beda Potensial, Hambatan

1. Arus Listrik

Definisi kuat arus listrik ialah sebuah besaran listrik yang dilambangkan dengan huruf I.
Cara mengukur kuat arus istrik tersebut dapat dilakukan menggunakan rangkaian seri
maupun rangkaian pararel. Dalam sebuah listrik apabila terdapat satu coulomb elektron
melewatinya dalam kurun waktu satu detik maka memiliki besar arus satu ampere. Namun
apabila setiap detiknya terdapat dua coulomb yang lewat maka arusnya juga memiliki besar
dua ampere.

Kuat arus listrik tersebut dapat mengalir jika rangkaiannya dibuat secara tertutup.
Rangkaian tertutup merupakan sebuah rangkaian arus listrik yang tidak mempunyai ujung
pangkal. Arus listrik tersebut akan mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif dari luar
tegangan listrik. Namun apabila arus mengalir didalam tegangan maka arus akan mengalir
dari kutub negatif ke kutub positif. Dibawah ini terdapat contoh rangkaian kuat arus listrk
secara seri dengan ampermeter
Rangkaian Kuat Arus Listrik

2. Beda Potensial

Dalam sebuah rangkaian listrik akan terjadi aliran jika elektron mengalami perpindahan
dari tempat potensial rendah menuju tempat potensial tinggi. Arus listrik tersebut terjadi
akibat perpindahan elektron namun arah gerak elektron berkebalikan dengan arah arus listrik.
Maka dari itu diperoleh arah arus listrik yaitu dari tempat yang memiliki potensial tinggi
menuju tempat yang memiliki potensial rendah. Beda potensial atau voltase atau tegangan
listrik memiliki lambang huruf V.

Beda potensial dapat timbul apabila kedua titik dalam penghantar dihubungkan
dengan sumber tegangan. Sumber tegangan ini dapat mengalirkan elektron dengan besar
yang berbeda beda tergantung kemampuannya. Tegangan tersebut dapat diukur
menggunakan alat khusus. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik atau beda
potensial bernama Voltmeter. Berikut contoh rangkaian beda potensial menggunakan
voltmeter:
Rangkaian Beda Potensial

Perbedaan besar aliran listrik tergantung jumlah potensialnya misalnya aliran listrik
diibaratkan sebagai air maka semakin tinggi asal air tersebut maka semakin deras pula air
yang jatuh. Beda potensial memiliki satuan SI yaitu Volt. Tegangan listrik dapat diukur
menggunakan Voltmeter jika dihubungkan secara seri atau pararel dengan lampu.

3. Hambatan Listrik

Jaman dahulu terdapat seorang penemu bernama George Simon. Beliau


menemukan hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik yang diberi nama
hukum Ohm. Berdasarkan hukum Ohm ini menjelaskan hubungan beda potensial dengan
kuat arus listrik yang memiliki nilai tetap yang disebut hambatan listrik. Hambatan listrik
memiliki lambang huruf R. Hambatan tersebut memilki satuan SI yaitu Ohm (W) atau
volt per ampere

Hambatan listrik dapat disusun menjadi sebuah rangkaian seri ataupun rangkaian
pararel. Hambatan seri merupakan gabungan beberapa hambatan listrik yang disusun
secara berurutan. Dibawah ini terdapat contoh rangkaian seri:
Rangkaian Seri

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara


bercabang atau bertingkat. Aliran listrik pada rangkaian paralel juga terdiri lebih dari satu
aliran. Arus yang dialirkan setiap cabang lebih besar dibandingkan arus pada rangkaian
seri. Oleh sebab itu, kebanyakan lampu menggunakan rangkaian ini agar terlihat lebih
terang.

F. Komponen-Komponen Elektronik
1. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega). Tipe resistor yang
umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada
badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan
pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.

2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.


Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum

Dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat
metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.

3. Induktor
Induktor adalah komponen yang dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini
direpresentasikan dengan adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor
dialiri listrik. Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk
melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah
satunya adalah untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi
beban arus. Pada aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk
meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi
fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

iverspace.org/pengertian-elektronika/

https://www.sariksa.com/2021/04/elektronika-pengertian-sejarah-cabang.html

http://www.antotunggal.com/2021/11/pengertian-beda-potensial-hambatan.html

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/07/115552769/elektronika-pengertian-fungsi-
dasar-dan-cabang-ilmunya?page=all

https://teknikelektronika.com/pengertian-elektronika-electronics-definisi-elektronika/

http://soket.trunojoyo.ac.id/elektronika/

Anda mungkin juga menyukai