Anda di halaman 1dari 41

LECTURER NOTES

DASAR ELEKTRONIKA

Pada saat ini kita dapat menemukan berbagai macam alat yang mengadopsi elektronika
sebagai basis teknologinya, sebagai contoh: seperti halnya kita menonton sinetron tiap hari
melalui layar TV, menikmati alunan musik dari MP3 player, main game dan berkomunikasi
menggunakan handphone. Ditempat kerja kitapun banyak di temukan peralatan eletronik
lainnya seperti komputer, printer,scanner ataupun faximile untuk menerima dan mengirim
dokumen. Perangkat elektronika juga dapat kita temukan di jalan raya seperti papan reklame,
CCTV untuk memantau kemacetan jalan serta lampu pengatur lalu lintas. Bahkan di pabrik
pun telah menerapkan sistem produksi berbasis elektroik, seperti automation, sensor gerak, dan
sistem pengawasannya sudah menggunakan perangkat elektronik.

Pada tahun 1960 an merupakan tahun dimana elektronika terjadi revolusi yang
signifikan. Karena saat itulah tahun ditemukannya transistor yang lebih kecil, yang akan
menggantikan fungsi tabung facum yang mempunyai ukuran lebih besar dan membutuhkan
konsumsi daya listrik yang besar. Nama paten asli untuk transistor ialah “Semiconductor
amplifier; Three-electrode circuit element utilizing semiconductive materials.” Pada 1956, para
penelitinya dianugrahi hadiah Nobel dalam Fisika untuk penemuan transistor mereka. Pada
1977, John Bardeen dianugrahi Presidential Medal of Freedom. Dalam selang waktu tak begitu
lama ditemukannya rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan istilah IC (Integrated Circuit).
Dengan penemuan inilah maka saat ini kita dapat melihat banyak alat elektronika yang
berukuran lebih kecil, seperti handphone, laptop dan lainnya. Peralatan elektronika sendiri
mempunyai dua komponen yaitu aktif dan pasif. Komponen aktif akan bekerja apabila ada
sumber daya yang mengalirinya, seperti IC dan Transistor. Sedangkan komponen pasif
merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan, seperti Resistor.

TEORI ATOM

Atom adalah satuan yang sangat kecil dari material yang ada di lingkungan kita. Atom
sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

• Proton, ini merupakan partikel atom yang memiliki muatan positif


• Elektron, memiliki muatan negative

1
LECTURER NOTES
• Neutron ini merupakan partikel atom yang tidak bermuatan (netral)

Gambar 2. Struktur atom

PROTON

Dalam ilmu fisika, proton merupakan subatomic yang bermuatan positif sebesar 1.6 X
10-19 coulomb, dan mempunyai massa 1.6726231 X 10-27 kg serta sekitar 1800 kali massa
electron.

NEUTRON

Neutron merupakan subatomic yang tidak bermuatan (netral) yang mempunyai massa
1.6749 X 10 -27 kg, sedikit lebih berat di banding proton.

ELEKTRON

Elektron merupakan subatomic yang bermuatan negative sebesar -1.6X10-9 coulomb


dan mempunyai massa 9.10 X 10-13 kg. Elektron mempunyai partikel lawan yang disebut
positron, yang identik tetapi mempunyai muatan positif. Elektron pertama kali ditemukan oleh
J.J. Thomson di laboratorium Cavendish universitas Cambridge tahun 1897 pada saat meneliti
dan mempelajari sinar katoda.

ARUS LISTRIK

Apabila terdapat electron bergerak dan lepas bebas dari pengaruh inti atom dan terjadi
suatu aliran (net flow), aliran ini dinamakan arus listrik. Serta dapat dikatakan bahwa arus
listrik adalah banyaknya muatan listrik yang bergerak atau mengalir setiap satuan waktu. Arus
listrik ini selanjutnya disingkat (I) dan mempunyai satuan Ampere (A). Muatan listrik ini bisa

2
LECTURER NOTES
bernilai positif atau negatif. Muatan listrik ini selanjutnya disingkat (Q), dan mempunyai satuan
coulomb yang muatan dasarnya sebesar 6.24 X 1018 . Sehingga dapat dituliskan bahwa:

𝑄
I=
𝑡

dimana I = arus listrik, Q = muatan listrik dan t = satuan waktu.

Sumber Referensi: Woolard, Barry, 1988. Elektronika Praktis (terjemahan). Jakarta: PT.
Pradnya Paramita

Dimanapun pengukuran dilakukan, ada kebutuhan akan sistem satuan yang koheren dan

praktis. Dalam sains dan teknik, Sistem Satuan Internasional (satuan SI) bentuk dasar dari

semua satuan yang digunakan. Ada tujuh satuan 'dasar' yang darinya semua satuan lainnya

diturunkan, yang disebut satuan turunan.

Tabel 1. 7 satuan paling dasar Sistem Internasional

3
LECTURER NOTES
Berikut contoh beberapa satuan turunannya:

Unit awalan yang digunakan dalam notasi 'ilmiah' seperti berikut:

Berikut ini table daftar besaran listrik yang akan Anda temui di studi elektronika:

4
LECTURER NOTES
Polaritas Negatif dan Positif

Listrik adalah suatu bentuk energi, dimana energi mengacu pada kemampuan untuk

melakukan usaha. Lebih khusus lagi, energi listrik mengacu pada energi yang terkait dengan

muatan listrik. Polaritas listrik dibedakan menjadi 3 yaitu positif (+), negatif (-) dan netral atau

nol (0). Listrik positif berarti di tempat itu terjadi kekurangan elektron. Semakin banyak

kekurangan elektronnya, maka semakin positif listriknya atau semakin besar tegangan

listriknya (+)-nya atau semakin besar V(+) nya. Sebaliknya listrik negatif berarti di tempat itu

terjadi kelebihan elektron. Semakin banyak kelebihannya, maka semakin negatif tegangan

listrik (-)nya atau semakin besar V(-)nya. Dan nol atau netral adalah tempat dimana jumlah

elektronnya tidak lebih dan tidak kurang alias imbang. Untuk memudahkan dalam analisis

rangkaian listrik, maka dibuat konsensus bahwa listrik mengalir dari yang tegangan (+) ke (0)

lalu ke (-) tetapi tidak bisa sebaliknya.

Gambar 3. Cara mengukur arus listrik pada Battery

5
LECTURER NOTES

Arus searah (DC) dan Arus Bolak-balik (AC)

Sumber listrik ada 2 macam yaitu sumber listrik searah atau Direct Current (DC) dan

listrik bolak-balik atau Alternating Current (AC). Listrik DC mempunyai polaritas yang tetap

terhadap pasangannya kutubnya. Polaritas itu bisa (+) terus terhadap satu kutubnya atau (-)

terus terhadap satu kutubnya. Satu kutub terhadap kutub lainya selalu ajeg tidak bisa berganti

polaritas. Contoh listrik DC mempunyai 3 kutub yaitu (+), (0) dan (-), arus selalu hanya akan

bisa mengalir dari kutub (+) ke (0), kutub (0) ke (-) atau kutub (+) langsung ke (-) tetapi tidak

bisa arah sebaliknya. Hampir semua rangkaian elektronika bekerja dengan listrik DC.

Tegangan DC stabil tetap polaritas, seperti Tegangan AC gelombang sinus dengan

output baterai polaritas bolak-balik

Listrik AC mempunyai satu kutub dengan polaritas (0) dan kutub lainnya mempunyai

polaritas yang berubah-buah terus dari (+), (0) kemudian (-), kembali lagi jadi (+), (0), (-) dan

seturusnya. Perubahan polaritas itu dalam satu detik bisa berlangsung 50 – 60 kali yang sering

dinyatakan dalam 50Hz – 60Hz. Karena polaritasnya berubah terus, maka arah arusnya juga

6
LECTURER NOTES
ikut berubah juga sesuai polaritasnya. Mengapa harus ada listrik AC sedangkan banyak

kebutuhan elektronika pakai listrik DC. Alasannya adalah ada 2 yaitu:

1. Membangkitkan atau membuat listrik AC jauh lebih mudah dan bisa membangkitkan listrik

secara besar-besaran.

2. Mentransmisikan listrik AC jarak yang sangat jauh menjadi sangat efisien karena listrik AC

dengan mudah bisa dinaikkan atau diturunkan tegangannya dengan trafo.

Pembangkit listrik AC secara umum menggunakan generator yang diputar dengan beberapa

cara misalnya mesin diesel (Genset), aliran air (PLTA), aliran uap (PLTU), angin dll.

Pembangkit listrik DC contohnya solar sel (photocell), baterei, ACCU. Untuk mengubah listrik

AC ke DC sering digunakan power supply unit (PSU) atau adaptor.

Komponen elektronika adalah Elemen terkecil dari rangkaian/ sistem elektronika.


Perkembangan elektronika yang pesat dapat membawa kemajuan dalam bidang
komunikasi,komputer, instrumentasi,audio-video dan bidang lainnya. Peralatan elektronika
menggunakan komponen elektronika agar fungsi dan fitur berjalan dengan lancar. Sebagai
contoh apabila kita membuka bagian dalam peralatan elektronika tersebut dapat ditemukan
komponen yang kompleks dan berbentuk kecil. Perhatikan gambar 4 dibawah ini:

7
LECTURER NOTES

Gambar 4. Bagian komponen dalam power supply

Komponen komponen kecil ini saling berhubungan membentuk rangkaian agar alat elektronika
tersebut dapat berfungsi.

MACAM-MACAM KOMPONEN ELEKTRONIKA

1. Resistor
Komponen yang dirancang khusus untuk memiliki sejumlah hambatan tertentu
disebut resistor. Fungsi utama resistor adalah untuk membatasi arus, membagi
tegangan, dan dalam kasus tertentu dapat menghasilkan panas. Resistor dibagi menjadi
dua kategori yaitu: Resistor tetap dan resistor variable (yg dapat diubah ubah).
Resistor Tetap Resistor tetap tersedia dengan banyak pilihan nilai resistansi
yang ditetapkan selama pembuatan dan tidak dapat diubah dengan mudah. Resistor
tetap dibangun menggunakan berbagai metode dan bahan.

Gambar 5. Resistor tetap jenis komposisi karbon

8
LECTURER NOTES
Salah satu resistor tetap yang umum adalah jenis komposisi karbon, yang dibuat dengan
campuran karbon yang digiling halus, pengisi insulasi, dan pengikat resin. Rasio karbon
untuk pengisi isolasi menetapkan nilai resistansi. Pada gambar 5, diperlihatkan
campuran dibentuk menjadi batang-batang yang dipotong pendek-pendek, dan
sambungan-sambungan timah dibuat. Seluruh resistor kemudian dienkapsulasi dalam
lapisan terisolasi untuk perlindungan.

Gambar 6. Resistor tetap jenis metal film karbon

Jenis lain dari resistor tetap termasuk film karbon, film logam, film oksida logam, dan
wirewound. Dalam resistor film, bahan resistif diendapkan secara merata ke batang
keramik bermutu tinggi. Film resistif dapat berupa karbon (film karbon) atau nikel
kromium (film logam). Pada resistor jenis metal film karbon ini, nilai resistansi yang
diinginkan diperoleh dengan menghilangkan bagian dari bahan resistif dalam pola
heliks sepanjang batang menggunakan teknik spiral, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 6.

Resistor Variable adalah resistor yang dirancang sedemikian rupa sehingga nilai
resistansinya dapat diubah dengan mudah. Dua kegunaan dasar resistor variabel adalah
untuk membagi tegangan dan untuk mengontrol arus. Variabel resistor yang digunakan
untuk membagi tegangan disebut potensiometer. Variabel resistor yang digunakan
untuk mengontrol arus disebut rheostat seperti pada gambar 7.

9
LECTURER NOTES

(a) Potensiometer (b) Rheostat

Gambar 7. Resistor Variable

Resistor termasuk komponen elektronika pasif, artinya alat ini tidak membutuhkan arus
listrik dari luar untuk bekerja. Saat dipasang, hambatan akan langsung bekerja sesuai
target yaitu menurunkan arus dan membagi tegangan. Beberapa hambatan
menggunakan suhu untuk mengubah arus seperti Thermistor (Thermal Resistor) berikut
bentuk dan simbolnya ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 8. Thermistor (Thermal Resistor)

Sesuai dengan namanya, Thermistor adalah sejenis resistor yang bekerja berdasarkan
panas yang timbul pada termister tersebut, akibat dari panas sendiri ataupun panas dari
luar. Tahanan termister akan berubah bila terjadi perubahan temperature yang cukup
besar. Beberapa jenis termister yang biasa dipakai, lihat gambar 8. yaitu:
Koefisien temperatur positif /positif temperature coefficient (P.T.C.). Komponen ini
merupakan resistor yang akan berubah nilai resistansinya jika terkena perubahan
temperatur/panas. Nilai tahanannya akan bertambah jika suhu bertambah panas.

10
LECTURER NOTES
Kebalikan dari karakteristik PTC, maka pada NTC jika terkena suhu panas
resistansinya akan turun. Jenis resistor ini banyak dimanfaatkan untuk mendeteksi
temperature air pendingin mesin. Misalkan pada sistem pendingin yang menggunakan
thermistor jenis NTC (yang paling banyak diaplikasikan), naiknya suhu air pendingin
akan menurunkan nilai tahanan termistor, menyebabkan arus lebih banyak mengalir,
dan hasil penunjukan meteran akan bertambah.
Ada juga resistor yang dipasang dengan sensor cahaya sehingga hambatan turun atau
naik sesuai kebutuhan, sebagai contoh LDR (Light Depend Resistor) yang banyak
diaplikasikan untuk sensor cahaya lampu penerangan jalan dan sensor cahaya pada
smartphone dan digital kamera, berikut bentuk dan simbolnya, bisa kita lihat pada
gambar 9.

Gambar 9. LDR (Light Dependent Resistor)

Cara mengukur resistor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu membaca kode
pada gelang warna resistor, membaca kode tulisan yang terdapat pada body resistor dan
mengukur menggunakan alat bantu ohm meter. Pada resistor karbon dan metalfilm
terdapat gelang berwarna sebagai kode yang menandakan nilai dari resistansinya. Ada
yang berjumlah 4 gelang (bisanya warna dasar coklat muda) ada juga yang 5 gelang
(biasanya warna dasar biru, biasa disebut resistor 1 %). Satuan dari nilai resistor adalah
Ohm dengan symbol Ω (omega). Nilai resistor diatas 1000 Ohm dinyatakan dengan
Kilo Ohm disingkat KΩ (1KΩ=1.000Ω). Cara membacanya adalah
a. Dua gelang warna pertama adalah nilai dari resistansinya
b. Gelang warna ke tiga merupakan faktor pengali
c. Serta gelang ke empat menentukan nilai toleransinya

11
LECTURER NOTES

Pada gambar 10, dijelaskan cara membaca gelang warna yang digunakan pada resistor
tetap.

Gambar 9. Cara membaca gelang warna resistor

Resistor yang nilai tahanannya ditunjukkan langsung menggunakan angka dan huruf,
dikenal dengan ALPHA NUMERIC. Selain pembacaan nilai resistor, hal yang penting
untuk dipahami adalah sifatnya sama dengan resistor biasa. Selain besarnya nilai
resistansi, juga langsung tertulis besarnya daya resistor. Makna angka dan huruf
terdepan adalah besarnya daya, angka berikutnya menunjukkan nilai tahanan, huruf
setelah angka di depan menunjukkan satuan pemangkatan dan huruf terakhir
menunjukkan nilai toleransi yang dimiliki, yaitu: F = ±1%, J = ±5% , M = ±20%,
G = ±2% dan K = ±10%.

12
LECTURER NOTES

Gambar 11. Resistor keramik

Sebagai contoh, resistor pada gambar 11 diatas mempunyai daya sebesar 10-
watt dengan nilai tahanan sebesar 10Ω. Besarnya toleransi yang dimiliki 5%.
Sedangkan untuk mengukur resistor SMD (Surface Mount Devices) adalah seperti
ditunjukkan pada gambar 12.

Gambar 12. Membaca nilai resistansi dari resistor SMD

Dan yang ketiga dalam mengukur besarnya resistansi pada resistor dapat
menggunakan alat bantu Ohm Meter seperti pada gambar 12a dan 12b.

13
LECTURER NOTES

Gambar 12a. ohm meter atau AVO meter

Pastikan saklar pemilih/selector sudah diatur ke posisi Ohm (lihat gambar 12a),
kemudian ohm meter dikalibrasi terlebih dahulu, kemudian cek warna gelang atau
tulisan yang terdapat pada resistor yang akan diukur. Kemudian hubungkan probe ohm
meter(Multimeter) pada setiap ujungnya (lihat gambar 12b).

Gambar 12b. Posisi probe pada saat pengukuran resistor

Apabila jarum ohm meter (multimeter) menunjukkan nilai tertentu maka nilai hambatan
telah diukur sesuai yang tertera pada layar multimeter, apabila tidak bergerak atau
melampaui dari nilai resistor sebenarnya maka resistor tersebut rusak.

14
LECTURER NOTES

2. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan muatan listrik, sehingga
menciptakan medan listrik yang pada gilirannya menyimpan energi. Ukuran
kemampuan menyimpan muatan kapasitor adalah kapasitansinya. Sesuai dengan
namanya, alat ini berguna untuk menyimpan elektron listrik untuk sementara. Selain
itu, fungsi lain adalah mencegah arus AC dan meneruskan arus DC. Kapasitor
(Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C"
adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik,
dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor
ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Dengan bantuan alat ini, listrik dapat
lebih stabil dan kapasitas yang tidak berguna akan dikembalikan atau dilepas.
Kemampuan kondensator/Capasitor dalam menyimpan muatan disebut kapasitansi
yang satuannya adalah Farad (F), 1 Farad = 1.000.000 µ F baca (mikro farad), 1 µ F
=1.000 nF baca (nano Farad) dan 1 nF = 1.000 pF baca (piko Farad).
Dalam bentuknya yang paling sederhana, kapasitor adalah perangkat listrik
yang dibangun dari dua pelat konduktif paralel yang dipisahkan oleh bahan isolasi yang
disebut dielektrik kabel penghubung dipasang pada pelat parallel. Fungsi zat dielektrik
adalah untuk memperbesar kapasitansi kondensator/Capasitor bahan dielektrik ini
diantaranya adalah: keramik, kertas, kaca, mika, polyister dan elektrolit. Konstruksi
dasar kapasitornya ditunjukkan pada gambar 13(a), dan simbol skematik ditunjukkan
pada bagian (b).

(a)Konstruksi kapasitor (b)simbol kapasitor


Gambar 13. Konstruksi dasar dan simbol kapasitor

15
LECTURER NOTES

Kapasitor dibagi menjadi 2 jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variable. Ada dua
jenis kapasitor tidak tetap jika dilihat dari polaritas elektrodanya, yaitu kapasitor polar
dan non-polar. Kapasitor polar merupakan kapasitor yang bahan dielektriknya terbuat
dari metal-oksida. Umumnya kapasitor ini mempuyai tanda + dan – dibadannya, serta
proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif dan
kutub negatif. Bermacam macam jenis bahan kapasitor ini dibuat seperti tantalum,
aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya
dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan
oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas.
Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi
tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen
pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal sehingga plat
metal (anoda) dengan lapisan metal oksida dan alectrolyt (katoda) membentuk
kapasitor. Pada gambar 14 ditunjukkan bermacam macam kapasitor tetap.

Gambar 14 Kapasitor tetap

16
LECTURER NOTES

Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat.
Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi
elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan
demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih
ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya
(lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang
sangat kecil, jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor non polar adalah adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan
dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular
serta murah untuk membuat kapasitor yang mempunyai kapasitansi kecil. Pada gambar
15 ditunjukkan jenis kapasitor variable.

Gambar 15. Kapasitor variable (Varco)

Fungsi kapasitor variabel ini pada rangkaian radio adalah untuk mengatur nilai
frekuensi resonansi yang dihasilkan dari rangkaian pembangkit gelombang, dan sebagai
trimer impedansi pemancar dan antena pada pemancar radio.
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta
(k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut:

C= (8.85X10-12) (kA/t)

17
LECTURER NOTES
Adapun kapasitansi suatu kapasitor sebesar 1farad dengan tegangan masukan 1 volt,
serta muatan elektron 1 coulomb maka rumusnya dapat ditulis sbb:
Q = CV
dimana Q adalah muatan electron dalam satuan C(Coulomb), C adalah nilai kapasitansi
dalam satuan F(Farad) serta V adalah besarnya tegangan dalam satuan V(Volt). Salah
satu aplikasi paling dasar dari kapasitor adalah sebagai sumber tegangan cadangan
untuk rangkaian berdaya rendah seperti jenis memori semikonduktor tertentu di
komputer. Aplikasi khusus ini membutuhkan nilai kapasitansi yang sangat tinggi dan
kebocoran yang dapat diabaikan. Kapasitor penyimpanan dihubungkan antara input
catu daya dc ke sirkuit dan ground. Ketika rangkaian beroperasi dari catu daya normal,
kapasitor tetap terisi penuh ke tegangan catu daya DC. Jika sumber daya normal
terganggu, secara efektif melepaskan catu daya dari rangkaian, kapasitor penyimpanan
sementara menjadi sumber daya untuk rangkaian. Kapasitor memberikan tegangan dan
arus ke rangkaian selama muatannya tetap cukup. Saat arus ditarik oleh rangkaian,
muatan dikeluarkan dari kapasitor dan tegangan berkurang. Untuk alasan ini, kapasitor
penyimpanan hanya dapat digunakan sebagai sumber daya sementara. Lamanya waktu
kapasitor dapat memberikan daya yang cukup ke rangkaian tergantung pada kapasitansi
dan jumlah arus yang ditarik oleh rangkaian. Semakin kecil arus dan semakin tinggi
kapasitansi, semakin lama waktu kapasitor dapat memberikan daya ke rangkaian.
Seperti komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya. Pada gambar
16, diperlihatkan nilai toleransi dengan kode angka atau huruf tertentu. Dengan tabel
tersebut pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi kapasitor yang biasanya
tertera menyertai nilai nominal kapasitor. Misalnya jika tertulis 104 X7R, maka
kapasitansinya adalah 100nF dengan toleransi +/-15%. Sekaligus diketahui juga bahwa
suhu kerja yang direkomendasikan adalah antara -55oC sampai +125oC.

18
LECTURER NOTES

Gambar 16. Kode karakteristik kapasitor

Dari penjelasan di atas bisa diketahui bahwa karakteristik kapasitor selain kapasitansi
juga tak kalah pentingnya yaitu tegangan kerja dan temperatur kerja. Tegangan kerja
adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja
dengan baik
Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian adalah:
1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada Power
Supply)
2. Sebagai filter dalam rangkaian Power Supply
3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna
4. Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
5. Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar

19
LECTURER NOTES

3. Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang
masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan
material konduktor untuk mengalirkan listrik. Diode merupakan perangkat
semikonduktor yang dibuat dengan sambungan pn tunggal. Sebuah dioda
menghantarkan arus ketika dibias maju ketika tegangan bias melebihi potensial
penghalang. Dioda mencegah arus ketika dibias mundur kurang dari tegangan
tembus(breakdown voltage). Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam
tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif
(forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased). Jenis dan symbol diode
ditunjukkan pada gambar 17 berikut ini.
.

Gambar 17. Bentuk dan symbol dioda

20
LECTURER NOTES
4. Transistor
Transistor adalah perangkat semikonduktor yang mengontrol arus antara dua terminal
berdasarkan arus atau tegangan pada terminal ketiga dan digunakan untuk penguatan
atau switching sinyal listrik. Struktur dasar transistor persimpangan bipolar, BJT,
menentukan karakteristik operasinya. Bias DC penting untuk pengoperasian transistor
dalam hal pengaturan arus dan tegangan yang tepat dalam rangkaian transistor.

Gambar 18. Transistor

Transistor menggunakan tiga terminal yaitu base, kolektor, dan emitor. Arus yang
masuk akan diolah dan keluar dari salah satu terminal tersebut dalam bentuk yang sudah
sesuai aturan. Transistor memiliki varian jenis yang beragam, misalkan saja transistor
npn, transistor pnp, transistor bipolar, transistor fet, transistor mosfet, transistor final,
transistor jengkol, dan masih banyak lagi yang lainnya,

5. Induktor
Induktor adalah komponen listrik pasif, dibentuk oleh gulungan kawat, yang
menunjukkan sifat induktansi. Ketika sebuah panjang kawat dibentuk menjadi sebuah
kumparan gambar 19, itu menjadi sebuah induktor. Arus yang melalui kumparan
menghasilkan medan elektromagnetik. Garis gaya magnet di sekitar setiap loop
(putaran) dalam belitan kumparan secara efektif menambah garis gaya di sekitar loop

21
LECTURER NOTES
yang berdampingan, membentuk medan magnet yang lebih kuat di dalam dan di sekitar
kumparan, seperti yang ditunjukkan. Arah netto medan magnet total menciptakan kutub
utara dan kutub selatan.

Gambar 19. Induktor


Induktor berperan mengatur arus serta frekuensi. Saat dipasang dengan kapasitor, alat
elektronik lebih dinamis dan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan. Dengan bantuan
proses induksi, Anda mampu menemukan frekuensi sinyal radio dengan cepat. Serta
dapat digunakan untuk menyaring frekuensi tinggi, biasanya dipasang pada perangkat
power supply dan crossover. Diantara jenis jenis inductor seperti iron core induktor,
ferrite core induktor, air induktor, torriodal core induktor, variable induktor, dan juga
laminated core induktor.

6. Relay
Relay berfungsi untuk memastikan arus masuk atau terputus, ditunjukkan pada gambar
20. Secara umum, alat ini menggunakan semacam metal konduktor yang
menghubungkan dua kabel. Jika berada di posisi on, metal tersebut menyambungkan
dua kabel dari arah berbeda.

Gambar 20. 4- channel Relay

22
LECTURER NOTES

7. Solenoid

Selenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang
dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar
daripada diameternya. Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak
hingga dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpit dalam lilitannya dan medan
magnet di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.

Gambar 7. Selenoid
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal adalah, dimana:

B = µ0 in
B : Kuat medan magnet,

μ0 : Permeabilitas ruang kosong,

I : Kuat arus yang mengalir,

N : Jumlah lilitan.

8. Transformator

Pada dasarnya, transformator hanyalah komponen yang terdiri dari lilitan-lilitan tembaga yang disusun

sedemikian rupa yang fungsinya untuk memindahkan tenaga listrik dari primer ke sekunder melalui induksi

elektromagnet. Karena rata-rata rangkaian elektronika menggunakan tegangan catu yang rendah, maka

penggunaan trafo mutlak diperlukan sebagai pengganti baterai untuk menurunkan tegangan jala-jala PLN 220V

23
LECTURER NOTES
menjadi tegangan yang lebih rendah, misalnya 6V, 9V, 12V dan lain-lain sesuai dengan fungsi

dan kebutuhannya. Secara umum, jenis-jenis trafo yang paling sering digunakan pada

rangkaian elektronika terbagi dua, yaitu trafo step-up dan trafo step-down.

a) Trafo step up

Trafo Step-Up adalah jenis transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan

bolak-balik (AC). Trafo Step-Up disebut juga dengan trafo penaik tegangan.

Gambar 8a. Trafo step up

Gambar 8b. Skema trafo step up

b) Trafo step down

Trafo Step-Down adalah jenis transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan

bolak-balik (AC). Kebalikan dari trafo step-up, trafo step-down disebut juga dengan trafo

24
LECTURER NOTES
penurun tegangan. Pada trafo step- down ini, jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan

sekunder. Trafo ini banyak digunakan pada rangkaian rangkaian elektronika terutama yang

membutuhkan tegangan catu rendah.

Gambar 8c. Trafo step down

Seperti yang telah Anda pelajari, ada gaya tarik menarik antara muatan positif dan
negatif. Sejumlah energi tertentu harus diberikan dalam bentuk usaha untuk mengatasi gaya
dan memindahkan muatan pada jarak tertentu. Semua muatan yang berlawanan memiliki
energi potensial tertentu karena pemisahan di antara mereka. Perbedaan energi potensial
muatan adalah beda potensial atau tegangan. Tegangan adalah kekuatan pendorong disirkuit/
di rangkaian listrik dan itulah yang membentuk arus.

Tegangan Listrik
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu
penghantar atau rangkaian listrik. Beda potensial adalah perbedaan jumlah elektron yang
berada dalam suatu arus listrik. Di satu sisi sumber arus listrik terdapat elektron yang
bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi
karena adanya gaya magnet yang memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, sumber
tersebut menjadi bertegangan listrik. Tegangan listrik (disebut juga voltase) identik dengan
beda potensial.
Pada dasarnya, beda potensial (tegangan) inilah yang menyebabkan aliran elekron dari
potensial rendah (negatif) ke potensial tinggi (positif). Artinya adanya arus listrik disebabkan
karena adanya tegangan listrik pada dua titik (kutub positif dan kutub negatif). Pada rangkain
listik, bisa jadi setiap komponen listrik mempunyai beda potensial yang berbeda tergantung

25
LECTURER NOTES
hambatan komponen tersebut. Dari pembahasan di atas, tegangan adalah awal dari terjadinya
aliran arus (elektron), jadi mereka berdua tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tak akan ada
arus yang mengalir tanpa adanya tegangan (beda potensial). Lalu kenapa kita bisa kena setrum?
Jawabannya adalah karena ada tegangan listrik dan kita menjadi konduktornya
(penghantarnya). Satu volt adalah beda potensial (tegangan) antara dua titik, ketika satu joule
energi digunakan untuk memindahkan satu coulomb muatan dari satu titik ke titik lainnya.

Tegangan didefinisikan sebagai energi per satuan muatan dan dinyatakan sebagai berikut:

𝑾
V=𝑸

dimana V adalah tegangan dalam volt (V), W adalah energi dalam joule (J), dan Q adalah
muatan dalam coulomb (C). Sebagai analogi sederhana, Anda dapat menganggap tegangan
sesuai dengan perbedaan tekanan yang dibuat oleh pompa yang menyebabkan air mengalir
melalui pipa dalam sistem air tertutup.

Sebagai contoh, jika energi sebesar 50J diperlukan untuk memindahkan muatan 10C, maka
𝑾
berapakah tegangannya? Dengan menggunakan rumus : V = 𝑸 , hasilnya adalah

𝟓𝟎
V = 𝟏𝟎 , V = 5 Volt

Volta, seorang Italia, menemukan alat untuk menghasilkan listrik statis dan dia menemukan
gas metana. Volta menyelidiki reaksi antara logam yang berbeda dan mengembangkan baterai
pertama pada tahun 1800. Potensial listrik, lebih dikenal sebagai tegangan, dan satuan
tegangan,dinamai volt,untuk menghormatinya.
Sumber tegangan menyediakan energi listrik atau gaya gerak listrik (ggl), lebih dikenal sebagai
tegangan. Tegangan dihasilkan melalui energi kimia, energi cahaya, dan energi magnet yang
dikombinasikan dengan gerakan mekanis. Sumber tegangan dapat berupa DC atau AC. Simbol
umum untuk sumber tegangan DC dan DC ditunjukkan pada gambar 21.

26
LECTURER NOTES

Simbol tegangan DC Simbol tegangan AC


Gambar 21. Simbol tegangan DC dan AC

Berbeda dengan tegangan DC yang searah, maka tegangan listrik AC adalah jenis arus listrik
bolak-balik dan tegangan AC memiliki 2 jenis, yakni Single Phase dan Triple Phase. Tegangan
listrik arus AC single phase merupakan jenis tegangan AC yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Biasanya tegangan AC single phase ini hanya memiliki satu phase dan ground
(netral). Misalnya seperti listrik-listrik rumah dari PLN. genset, dinamo sepeda dan alternator
pada mobil ataupun motor.
Rumus tegangan listrik terhadap arus yaitu:

V=I.R
Dimana,
V = Tegangan Listrik (Volt).
I = Kuat Arus Listrik (Ampere).
R = Hambatan Listrik (Ohm).

Contoh soal :
Apabila di dalam sebuah rangkaian listrik ada hambatan sebesar 5,6 Ohm dengan arus listrik
yang mengalir sebesar 10 Ampere. maka hitunglah besarnya tegangan listrik di dalam
rangkaian tersebut?
diketahui
I = 10 Ampere dan R = 5,6 Ohm
Ditanya berapakah tegangan listrik di dalam rangkaian?
Jawab: V = I x R
V = 10 Ampere x 5,6 Ohm
V = 56 Volt
Maka, tegangan listrik yang ada di dalam rangkaian tersebut sebesar 56 Volt.

27
LECTURER NOTES
Rumus tegangan terhadap daya yaitu:

𝑷
V=
𝑰
Dimana,
• V = Tegangan Listrik (Volt).
• P = Daya Listrik (Watt).
• I = Kuat Arus Listrik (Ampere).

Contoh soal:

Sebuah komputer memiliki kuat arus listrik sebesar 1 Ampere dengan besarnya daya listrik
sebesar 300 Watt. Maka hitunglah tegangan listriknya?

Diketahui: P = 300Watt dan I = 1 Ampere

Ditanya berapa tegangan listriknya?

Jawab: V = P/I

V = 300Watt / 1 Ampere

V = 300 Volt

Maka, tegangan listrik yang dipakai oleh komputer tersebut sebesar 300 Volt.

Jenis sumber tegangan DC


Baterai adalah jenis sumber tegangan yang terdiri dari satu atau lebih sel yang mengubah energi
kimia secara langsung menjadi energi listrik. Seperti yang Anda ketahui, usaha (atau energi)
per muatan adalah unit dasar untuk tegangan, dan baterai menambahkan energi ke setiap unit
muatan. Ini adalah sesuatu yang keliru untuk berbicara tentang "mengisi baterai" karena baterai
tidak menyimpan muatan melainkan menyimpan energi potensial kimia. Semua baterai
menggunakan jenis reaksi kimia tertentu yang disebut reaksi oksidasi-reduksi. Dalam jenis
reaksi ini, elektron ditransfer dari satu reaktan ke reaktan lainnya. Jika bahan kimia yang
digunakan dalam reaksi dipisahkan, elektron dapat bergerak di sirkuit eksternal, menciptakan
arus. Selama ada jalur eksternal untuk elektron, reaksi dapat berlangsung, dan energi kimia
yang tersimpan diubah menjadi arus listrik. Jika jalurnya terputus, reaksi berhenti dan baterai

28
LECTURER NOTES
dikatakan dalam keadaan setimbang. Dalam baterai, terminal yang memasok elektron memiliki
kelebihan elektron dan merupakan elektroda negatif atau anoda. Elektroda yang menerima
elektron memiliki potensial positif dan merupakan katoda. Baterai biasanya terdiri dari
beberapa sel yang terhubung secara elektrik bersama-sama secara internal. Cara sel-sel
terhubung dan jenis sel menentukan kapasitas tegangan dan arus baterai. Jika elektroda positif
dari satu sel dihubungkan ke elektroda negatif berikutnya dan seterusnya, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 22(a), tegangan baterai adalah jumlah dari tegangan sel individu.
Ini disebut koneksi seri. Untuk meningkatkan kapasitas arus baterai, elektroda positif dari
beberapa sel dihubungkan bersama dan semua elektroda negatif dihubungkan bersama, seperti
yang diilustrasikan pada Gambar 22(b). Ini disebut koneksi paralel. Ada banyak ukuran baterai;
baterai besar, dengan lebih banyak bahan, dapat memasok lebih banyak arus. Selain banyak
ukuran dan bentuknya, baterai diklasifikasikan menurut susunan kimianya dan apakah dapat
diisi ulang atau tidak. Baterai primer tidak dapat diisi ulang dan dibuang saat habis karena
reaksi kimianya tidak dapat diubah.

Gambar 22a. Baterai dengan sambungan seri Gambar 22b.Baterai dengan sambungan paralel

Baterai sekunder dapat digunakan kembali karena reaksi kimianya dapat dibalik. Berikut ini
adalah beberapa jenis baterai penting:
• Alkali-MnO2. Ini adalah baterai utama yang biasa digunakan di komputer jenis telapak
tangan(palm), peralatan fotografi, mainan, radio, dan perekam. Ini memiliki umur
simpan yang lebih lama dan kepadatan daya yang lebih tinggi daripada baterai carbon-
zinc
• carbon-zinc. Ini adalah baterai serbaguna utama untuk senter dan peralatan kecil.
Tersedia dalam berbagai ukuran seperti AAA, AA, C, dan D.
• Lead-acid. Ini adalah baterai sekunder (dapat diisi ulang) yang umum digunakan di
otomotif, kelautan, dan aplikasi serupa lainnya.

29
LECTURER NOTES
• Litium-ion. Ini adalah baterai sekunder yang umum digunakan di semua jenis
elektronik portabel. Jenis baterai ini semakin banyak digunakan dalam aplikasi
pertahanan, kedirgantaraan, dan otomotif serta laptop.
• Litium-MnO2. Ini adalah baterai utama yang biasa digunakan dalam peralatan fotografi
dan elektronik, alarm asap, pengatur pribadi, cadangan memori, dan peralatan
komunikasi.
• Nikel-logam hidrida(Nickel metal hybride). Ini adalah baterai sekunder (dapat diisi
ulang) yang biasa digunakan di komputer portabel, ponsel, camcorder, dan elektronik
konsumen portabel lainnya.
• Silver oxide. Ini adalah baterai utama yang biasa digunakan pada jam tangan, peralatan
fotografi, alat bantu dengar, dan elektronik yang membutuhkan baterai berkapasitas
tinggi.
• Zinc-air. Ini adalah baterai utama yang biasa digunakan dalam alat bantu dengar,
instrumen pemantauan medis, pager, dan aplikasi frekuensi lainnya.

Fuel Cell, Sel bahan bakar adalah perangkat yang mengubah energi elektrokimia menjadi
tegangan dc secara langsung. Sel bahan bakar menggabungkan bahan bakar (biasanya
hidrogen) dengan zat pengoksidasi (biasanya oksigen). Dalam sel bahan bakar hidrogen,
hidrogen dan oksigen bereaksi membentuk air, yang merupakan satu-satunya produk
sampingan. Prosesnya bersih, tenang, dan lebih efisien daripada pembakaran. Sel bahan bakar
dan baterai serupa karena keduanya menggunakan reaksi kimia oksidasi-reduksi di mana
elektron dipaksa untuk melakukan perjalanan di sirkuit eksternal. Namun, baterai adalah sistem
tertutup dengan semua bahan kimia yang tersimpan di dalamnya, sedangkan, dalam sel bahan
bakar, hidrogen dan oksigen terus mengalir ke dalam sel di mana mereka bergabung dan
menghasilkan listrik. Sel bahan bakar hidrogen biasanya diklasifikasikan berdasarkan suhu
operasinya dan jenis elektrolit yang digunakan. Beberapa jenis bekerja dengan baik untuk
digunakan di pembangkit listrik stasioner. Lainnya mungkin berguna untuk aplikasi portabel
kecil atau untuk menyalakan mobil. Misalnya, jenis yang paling menjanjikan untuk aplikasi
otomotif adalah sel bahan bakar membran pertukaran polimer (PEMFC), yang merupakan jenis
sel bahan bakar hidrogen. Diagram yang disederhanakan ditunjukkan pada Gambar 23 untuk
mengilustrasikan operasi dasar.

30
LECTURER NOTES

Gambar 23. Diagram fuel cell

Saluran menyebarkan gas hidrogen bertekanan dan gas oksigen secara merata di atas
permukaan katalis, yang memfasilitasi reaksi hidrogen dan oksigen. Ketika sebuah molekul H2
bersentuhan dengan katalis platina di sisi anoda sel bahan bakar, ia terpecah menjadi dua ion
H+ dan dua elektron (e-). Ion hidrogen dilewatkan melalui membran elektrolit polimer (PEM)
ke katoda. Elektron melewati anoda dan masuk ke sirkuit eksternal untuk menciptakan arus.
Solar cell, pengoperasian sel surya didasarkan pada efek fotovoltaic, yaitu proses di mana
energi cahaya diubah secara langsung menjadi energi listrik. Sebuah sel surya dasar terdiri dari
dua lapisan dari berbagai jenis bahan semikonduktor yang digabungkan menjadi satu
membentuk persimpangan. Ketika satu lapisan terkena cahaya, banyak elektron memperoleh
energi yang cuku p untuk melepaskan diri dari atom induknya dan melintasi persimpangan.
Proses ini membentuk ion negatif di satu sisi persimpangan dan ion positif di sisi lain, dan
dengan demikian perbedaan potensial (tegangan) dikembangkan. Gambar 24 menunjukkan
konstruksi sel surya dasar. Meskipun sel surya dapat digunakan dalam cahaya ruangan untuk
menyalakan kalkulator, penelitian lebih berfokus pada mengubah sinar matahari menjadi
listrik. Ada banyak penelitian dalam meningkatkan efisiensi sel surya dan modul
fotovoltaic(PV) saat ini karena mereka adalah sumber energi yang sangat bersih menggunakan
sinar matahari. Sistem lengkap untuk daya terus menerus umumnya membutuhkan baterai
cadangan untuk menyediakan energi saat matahari tidak bersinar. Sel surya sangat cocok untuk
lokasi terpencil di mana sumber energi tidak tersedia dan digunakan untuk menyediakan daya
ke satelit.

31
LECTURER NOTES

Gambar 24. Konstruksi dasar dari Solar cell

Generator, Generator listrik mengubah energi mekanik menjadi energi listrik


menggunakan prinsip yang disebut induksi elektromagnetik. Sebuah konduktor diputar melalui
medan magnet, dan tegangan dihasilkan melintasi konduktor.
Power Supply, Catu daya mengubah tegangan AC dari stopkontak ke tegangan konstan
(DC) yang tersedia di dua terminal.
Thermocouple, Termokopel adalah jenis termoelektrik sumber tegangan yang biasa
digunakan untuk merasakan suhu. Termokopel dibentuk oleh sambungan dua logam yang
berbeda, dan operasinya didasarkan pada efek Seebeck yang menggambarkan tegangan yang
dihasilkan pada sambungan logam sebagai fungsi suhu. Jenis termokopel standar dicirikan oleh
logam spesifik yang digunakan. Termokopel standar ini menghasilkan tegangan keluaran yang
dapat diprediksi untuk berbagai suhu. Yang paling umum adalah tipe K, terbuat dari kromel
dan alumel. Jenis lain juga ditunjuk dengan huruf sebagai E, J, N, B, R, dan S. Kebanyakan
termokopel tersedia dalam bentuk kawat atau probe contoh seperti gambar 25.

Gambar 25. Thermocouple tipe K

32
LECTURER NOTES
Piezoelectric Sensor, Sensor ini bertindak sebagai sumber tegangan dan didasarkan
pada efek piezoelektrik di mana tegangan dihasilkan ketika bahan piezoelektrik mengalami
deformasi mekanis oleh gaya eksternal. Kuarsa dan keramik adalah dua jenis bahan
piezoelektrik. Sensor piezoelektrik digunakan dalam aplikasi seperti sensor tekanan, sensor
gaya, akselerometer, mikrofon, perangkat ultrasonik, dan banyak lainnya, perangkat dapat
dilihat di gambar 26.

Gambar 26. Contoh Piezoelectric Sensor

Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian pada
satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron. Arus listrik terjadi karena
adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub posisif. Pada konsepnya, elektron bergerak
dari negatif ke positif, sedangkan arus listrik bergerak dari positif ke negative. Kenapa
demikian, mari perhatikan gambar 27 berikut:

Gambar 27 aliran elektron pada baterai

Pada gambar 27 di atas menunjukkan sumber tegangan listrik yang disambungkan ke


sebuah penghantar. Pada kutub positif penghantar, muatan negatif akan ditarik oleh muatan
positif pada sumber tegangan melewati ruang-ruang kosong (Hole). Hole digambarkan dalam
bentuk bulat tanpa tanda negatif "-". Sedangkan pada kutub negatif penghantar, muatan akan

33
LECTURER NOTES
terisi elektron baru dari sumber tegangan, sehingga elektron pada penghantar juga terdorong
untuk bergerak ke arah kutub posisitif.
Menurut aturan bahwa arus listrik mengalir dari positif ke negatif,sedangkan elektron
mengalir dari negatif ke positif. Kenapa bisa begitu? Karena sejatinya aturan berpatokan bahwa
elektron berpindah dari negatif ke positif meninggalkan hole dan mengisi hole baru maka
seolah-olah hole tersebut bergerak dari positif ke negatif. Tidak semua bahan bisa
menghantarkan elektron dengan baik. Kemampuan penghantar mengalirkan elektron
ditentukan oleh susunan atom dari bahan penghantar tersebut. Bahan yang mempunyai
kemampuan mengalirkan elektron dengan baik disebut dengan konduktor seperi besi, tembaga,
air sumur,dll. Sedangkan bahan yang sulit untuk mengalirkan elektron disebut dengan isolator,
misalnya plastik, kertas, air murni (H2O), dll. Pada tahun 1820 Ampère, seorang Prancis,
mengembangkan teori listrik dan magnet yang menjadi dasar perkembangan abad ke-19 di
bidang tersebut. Dia adalah orang pertama yang membangun alat untuk mengukur aliran
muatan (arus). Satuan arus listrik dinamai Ampere untuk menghormatinya. Arus dalam bahan
konduktif diukur dengan jumlah elektron (jumlah muatan) yang mengalir melewati suatu titik
dalam satuan waktu.
𝑸
I=
𝒕
di mana I adalah arus dalam ampere (A), Q adalah muatan elektron dalam coulomb (C), dan t
adalah waktu dalam detik (s). Sebagai analogi sederhana, anda dapat memikirkan arus yang
sesuai dengan air yang mengalir melalui pipa dalam sistem air ketika tekanan (sesuai dengan
tegangan) diterapkan oleh pompa (sesuai dengan sumber tegangan). Tegangan menyebabkan
arus. Arus diukur dalam satuan yang disebut ampere atau disingkat Amp, dilambangkan
dengan A, sebagai contoh:
diketahui jika muatan listrik 10Coulomb melewati sebuah kabel selama 2 detik, maka berapa
besarkah arus yang ada?
𝑸 𝟏𝟎
Dengan rumus, I = , maka = 5 Ampere
𝒕 𝟐
Sumber Arus Aktual, catu daya biasanya dianggap sebagai sumber tegangan karena merupakan
jenis sumber yang paling umum di laboratorium. Namun, sumber arus adalah jenis catu daya
lainnya. Sumber arus dapat berupa instrumen “berdiri sendiri” atau dapat digabungkan dengan
instrumen lain, seperti sumber tegangan, DMM, atau generator fungsi. Sumber arus mengubah
tegangan keluaran untuk mensuplai arus konstan ke beban. Misalnya, kalibrator meteran dapat
memiliki tegangan keluaran berbeda yang bergantung pada meteran yang diuji.

34
LECTURER NOTES
Rumus arus terhadap daya yaitu:
𝑷
I=
𝒗
Dimana,
• V = Tegangan Listrik (Volt).
• P = Daya Listrik (Watt).
• I = Kuat Arus Listrik (Ampere).

Contoh: sebuah laptop mempunyai daya konsumsi sebesar 100watt, dan tegangan yang
digunakan sebesar 10V, berapakah besaran arusnya?

𝑷 𝟏𝟎𝟎
Dengan rumus, I = , maka = 10 Ampere
𝒗 𝟏𝟎

Untuk sesi ini akan dijelaskan beberapa rangkaian resistor yang di susun secara seri
dan parallel serta perhitungannya. Pada radio, TV dan komputer, rangkaian seri sering
digunakan jadi harus memahami operasi rangkaian seri pada rangkaian saat bekerja normal
lihat gambar 28a dan 28b.

Gambar 28a. contoh resistor disusun 2 sampai 4 rangkaian secara seri

Gambar 28b. Rangkaian resistor disusun secara seri dengan catu daya DC

Rumus resistansi disusun seri adalah sebagai berikut:

RT = R1 + R2 + R3 +R4 ... + Rn

35
LECTURER NOTES
Untuk sejumlah resistor individu yang dihubungkan secara seri, resistansi total (RT) adalah
jumlah dari masing-masing nilai individu. Sebagai contoh ada 3 buah resistor 10ohm di
rangkai secara seri maka berapakah RT?
Jawabannya adalah:

RT = R1 + R2 + R3, maka RT = 10 + 10 + 10 = 30 Ohm.


Resistor dipasang Paralel:

Rumusnya adalah:
1 1 1 1 1
= 𝑅1 + 𝑅2 + … 𝑅𝑛
RT 𝑅3

Contoh: diketahui ada lima buah resistor 100 ohm dipasang parallel, berapakah nilai R Totalnya?
Jawab: diketahui n = 5 dan R = 100 ohm, maka

𝑅 100
RT = = = 20 Ohm
𝑛 5

Resistor network atau Jaringan resistor mengacu pada sejumlah resistor yang dikonfigurasi ke
dalam pola tertentu. Paling sering, jaringan ini menggunakan resistor yang dihubungkan ujung
ke ujung secara seri; namun, sejumlah variasi ada di mana resistor dihubungkan secara paralel
atau seri-paralel yang menyerupai tangga,contoh ditunjukkan pada gambar 29a dan 29b.

Gambar 29a. Resistor array

36
LECTURER NOTES

Gambar 29b. Resistor Network


HUKUM OHM
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diberikan kepada
penghantar tersebut. Sebuah benda penghantar (konduktor) dikatakan mematuhi hukum Ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang
diberikan kepada konduktor tersebut. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk
semua jenis penghantar, namun istilah “hukum” tetap digunakan dengan alasan sejarah. Nama
ini sangat cocok karena R menjadi ukuran seberapa besar konduktor tersebut menahan laju
aliran elektron.

Gambar 31. Rangkaian percobaan hukum ohm

Rangkaian percobaan hukum ohm diatas adalah rangkaian listrik yang dapat digunakan untuk
membuktikan teorema atau hukum ohm. Hukum ini ditemukan atau dicetuskan oleh George
Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah
paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Berlakunya hukum ohm sangat terbatas pada kondisi-kondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak
berlaku jika suhu konduktor tersebut berubah.

37
LECTURER NOTES

Bunyi hukum ohm adalah:


“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar akan berbanding
lurus dengan tegangan/beda potensial (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”

George Simon Ohm (1787–1854) secara eksperimental menemukan bahwa tegangan, arus, dan
resistansi semuanya terkait dengan cara tertentu. Hubungan dasar ini, yang dikenal sebagai
hukum Ohm, dan salah satu hukum paling mendasar dan penting dalam bidang kelistrikan dan
elektronika. Seperti yang telah dijelaskan, kalau hukum ohm ini dasar dari berbagai ilmu
elektronik yang berhubungan sama rangkaian listrik. Seperti perangkat TV, kulkas, mesin cuci,
dan masih banyak lagi. Jadi, hukum ohm merupakan dasar dari semua rangkaian listrik.

Rumus Hukum Ohm

Berdasarkan bunyi hukum ohm dipoin sebelumnya, maka bisa dituliskan rumus hukum ohm
sebagai berikut:

V= I.R

Keterangan:
V : tegangan listrik (Volt)
I : kuat arus (Ampere)
R : hambatan (Ω atau Ohm)

Rumus diatas bisa juga untuk mencari kuat arus listrik dan hambatannya. Untuk lebih
mudahnya dapat dibuatkan gambaran rumus sesuai dengan piramida pada gambar 32 dan
lingkaran pada gambar 33 berikut ini:

38
LECTURER NOTES

Gambar 32. Rumus hukum ohm model segitiga

Gambar 33. Rumus hukum ohm model lingkaran

Ohm ditentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan resistor meningkat, arus melalui
resistor akan meningkat dan demikian juga jika tegangan diturunkan, arus akan berkurang.
Misalnya, jika tegangan digandakan, arus akan berlipat ganda. Jika tegangan dibelah dua, arus
juga akan dibelah dua. Hubungan ini diilustrasikan pada Gambar 34, dengan indikasi meter
relatif tegangan dan arus.

a. Bila tegangan turun, arus juga turun b. Bila tegangan naik, arus juga naik

39
LECTURER NOTES
Gambar 34. hasil percobaan hubungan tegangan dan arus

Ohm juga menentukan bahwa jika tegangan dipertahankan konstan, resistansi yang lebih kecil
menghasilkan lebih banyak arus, dan lebih banyak resistansi menghasilkan arus yang lebih
sedikit. Misalnya, jika resistansi dibelah dua, arus menjadi dua kali lipat. Jika resistansi
digandakan, arus menjadi setengahnya. Konsep ini diilustrasikan oleh indikasi meteran pada
Gambar 35, di mana resistansi meningkat dan tegangan dipertahankan konstan.

a. Jika R turun maka arus naik b. Jika R naik maka arus akan turun
Gambar 35. hasil percobaan hubungan tegangan dan arus

Contoh soal:
1. Pada sebuah rangkaian listrik, terdapat penyuplai daya dengan tegangan 20 Volt.
Hambatan pada rangkaian tersebut adalah 20 Ohm. Tentukan kuat arus yang mengalir
dalam rangkaian tersebut!

Pembahasan
Diketahui: V = 20 Volt; R = 20 Ohm.
Ditanya: I (arus yang mengalir)
Jawab:
I = V/R = 20/20 = 1.
Jadi, kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 1 Ampere.

2. Sel kadmium sulfida (sel CdS) adalah resistor fotosensitif yang mengubah resistansi
ketika cahaya mengenainya. Ini digunakan dalam aplikasi seperti menyalakan lampu
saat senja. Anda dapat memantau resistansi secara tidak langsung dari Amperemeter
ketika sel berada dalam rangkaian aktif dengan pengaturan yang ditunjukkan pada
Gambar dibawah ini, berapakah resistansinya?

40
LECTURER NOTES

Diketahui
V= 3 volt
I= 1.58mA, maka R= ?

Jawab: sesuai hukum Ohm


R= V/I
R = 3 volt/ 1.58mA
R = 1.9K Ohm

3. Berapakah tegangan yang terukur pada gambar dibawah ini?

Diketahui:
I = 5mA = 5 X 10-3 A
R = 56 Ω, maka V = ?
Jawab :
V = I . R = (5 X 10-3 A) X 56 Ω
V = 280mV

41

Anda mungkin juga menyukai