Anda di halaman 1dari 5

ELEKTRONIKA : PENGERTIAN,

SEJARAH, CABANG ILMU, FUNGSI,


KOMPONEN DAN PENERAPAN
Dalam kehidupan sehari-hari perangkat atau alat elektronik banyak kita
jumpai, bahkan sudah menjadi suatu keperluan pokok dari peralatan masak hingga
peralatan mencuci dan menyetrika.

Nah, oleh karena itu ada ilmu elektronika. Untuk itu, inilah penjelasan
mengenai elektronika sebagai berikut.

Pengertian Elektronika
Secara umum dapat dijelaskan bahwa Elektronika merupakan studi ilmu
tentang listrik yang dikendalikan pada sebuah alat, dengan cara mengontrol aliran
elektron atau partikel bermuatan listrik yang ada pada alat tersebut.
Menurut KBBI, Elektronika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari
pemancaran, perilaku, dan dampak elektron serta alat-alat yang menggunakannya.

Istilah “Elektronika” pada dasarnya berasal dari dua kata yaitu “Elektron” dan
“Mekanika” atau dalam bahasa Inggris “Electronics” yang berasal dari dua kata
“Electron” dan “Mechanics” yang artinya adalah pergerakan aliran Elektron.

Sejarah Elektronika
Sejarah perkembangan elektronika abad 19 diawali pada tahun 1883, dimana
seorang ilmuwan bernama Thomas Alva Edison berhasil menemukan sebuah teori
dimana sebuah elektron dapat berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor yang
lain melewati ruang hampa. Penemuan ini dikenal dengan nama efek Edison.
Perkembangan elektronika pada abad 20 dimulai dari aplikasi tabung elektron
pertama di dunia yang diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Pada tahun 1896,
Ilmuwan bernama Guglielmo Marconi merintis pengembangan wireless telegraph
atas telegraf tanpa kabel, dan dikembangkan menjadi komunikasi radio jarak jauh di
tahun 1901.

Perkembangan elektronika abad 21 telah mengantarkan elektronika beralih


dari yang awalnya mikro menuju ke nano. Dr. Rohrer yang merupakan ilmuwan
penemu tunneling elektron microscope sekaligus pemenang hadiah Nobel bidang
fisika tahun 1986, juga memprediksi bahwa mikroelektronika akan digantikan oleh
nanoelektronika. Sementara prof. Petel yang merupakan president UCLA
memprediksi bahwa pada abad 21 ini, teknologi photonik akan menggantikan
mikroelektronika.
Cabang Ilmu Elektronika
Inilah cabang-cabang ilmu elektronika, yakni sebagai berikut.

1. Elektronika Komunikasi. Cabang ilmu yang mempelajari elektronika di bidang


komunikasi.
2. Elektronika Digital. Cabang ilmu yang mempelajari elektronika di bidang dunia
digital.
3. Elektronika Analog. Cabang ilmu yang mempelajari elektronika di bidang
barang analog/ perangkat keras.
4. Elektronika Optik. Cabang ilmu yang mempelajari elektronika di bidang
cahaya dan mata.
5. Elektronika Mikro. Cabang ilmu yang mempelajari elektronika di bidang
barang kecil.
6. Elektronika Mekanikal. Cabang ilmu yang mempelajari elektronika di bidang
otomotif.

Fungsi Elektronika
Komponen-komponen atau perangkat Elektronika pada dasarnya dapat melakukan
fungsi-fungsi dasar seperti dibawah ini.

Rectification  (Penyearah)

Rectification atau Penyearah adalah fungsi perangkat elektronika yang dapat


mengkonversikan tegangan dan arus listrik AC (bolak-balik) menjadi tegangan dan
arus listrik DC (searah). Perangkat Elektronika dapat mengkonversikan daya listrik
AC ke daya listrik DC dengan efisiensi yang sangat tinggi. Perangkat-perangkat
Eletronika tersebut diantaranya seperti Pencatu Daya (Power Supply), Pengisi ulang
Baterai (Battery Charger), DC generator, Elektroplating dan lain-lainnya.

Amplification (Penguatan)

Amplification atau Penguatan adalah fungsi perangkat elektronika yang dapat


memperkuat sinyal lemah menjadi  sinyal yang lebih besar. Perangkat atau
Rangkaian Elektronika yang melakukan fungsi penguatan atau amplification ini
disebut dengan Amplifier atau Penguat. Rangkaian atau perangkat Penguat atau
amplifier ini dapat ditemuikan diberbagai perangkat elektronika seperti Radio,
Ponsel, Televisi dan lain-lainnya.

Conversion (Konversi)

Salah satu hal yang menarik dalam Elektronika adalah kemampuan beberapa jenis
komponen Elektronika yang dapat mengkonversikan dari satu bentuk energi ke
bentuk energi lainnya. Komponen atau perangkat konversi tersebut biasanya disebut
dengan Tranduser.

 Konversi cahaya menjadi sinyal listrik, contohnya seperti Sel Surya, Photo
diode dan LDR.
 Konversi listrik menjadi cahaya, contohnya lampu listrik, Laser dan LED.
 Konversi suara menjadi sinyal listrik, contoh Mikrofon.
 Konversi sinyal listrik menjadi suara , contohnya seperti Loudspeaker dan
Buzzer.
 Konversi suhu menjadi hambatan listrik, contohnya Thermistor (PTC dan
NTC).
 Konversi sinyal listrik menjadi suhu tertentu, contohnya Heater.
 Konversi sinyal listrik menjadi gerakan, contohnya Motor.

Control (Pengendalian)

Automatic Control atau Pengendalian Otomatis banyak ditemukan dalam


perangkat elektronika dan listrik seperti pengendalian kecepatan motor,
pengendalian tegangan kulkas, pengendalian lampu lalu lintas dan masih banyak
lagi.

Generation (Pembangkitan)

Perangkat elektronika dapat mengkonversikan tegangan dan arus listrik DC


ke tegangan dan arus listrik AC sesuai dengan frekuensi yang dibutuhkan. Pada
saat melakukan fungsi tersebut, diperlukan suatu rangkaian yang disebut dengan
Osilator.  Osilator adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah
getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan.
Rangkaian Osilator dapat ditemukan di rangkaian-rangkaian Frekuensi Radio,
Konverter, Timer dan Counter.

Komponen Elektronika
1. Diode

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk


menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

2. Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen


Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga
sebagai alat kopel (Penyambung).
Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika
yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan
Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

3. Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen


Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara
waktu.
Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih
gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga
sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).

4. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika

Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya
diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan
Resistor.

5. Saklar

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan


memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan
sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

6. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi
menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC
(Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga
ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga
media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika
dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika.

7. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
Elektronik modern ini.
Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, Switch
(Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan
lain sebagainya.
Penerapan Elektronika
Inilah penerapan ilmu elektronika dalam kehidupan sehari-hari, yakni sebagai
berikut.

1. Komunikasi dan Hiburan

Telepon kabel, Ponsel, Televisi, Radio, Audio/Video Player, Konsol


Game, Komputer.

2. Pengendalian dan Instrumen

Pengendalian Mesin produksi di Industri-industri, Inverter, Multimeter,


Pencacah Frekuensi (Frequency Counter), Osiloskop, Spectrum Analyzer,
signal generator dan lain sebagainya.

3. Aplikasi Pertahanan dan Keamanan

  Radar, Sistem Sonar dan sistem Infra-merah yang digunakan untuk


mendeteksi pesawat tempur, kapal selam, kapal perang lawan. Sistem
Peluruh Kendali dan Sistem komunikasi militer  juga menggunakan sistem
Elektronika.

4. Aplikasi di Industri

  Otomasi mesin produksi dan pengendalian pada ketebalan produk,


kualitas produk, massa produk, suhu dan kelembaban pada produk dan
bahan produksi dapat dikendalikan oleh perangkat-perangkat elektronika.
Penggunakan komputer dan Ponsel untuk membeli tiket kereta api dan
pesawat, pengendalian sistem pembangkitan listrik dan lain-lainnya.

5. Medis dan Ilmiah

  Dokter dan para peneliti menggunakan alat-alat eletronika untuk


mendeteksi kesehatan pasien seperti EKG (Electrocardiographs), X-ray,
endoscopy, Ultrasound scanner, mesin  pendeteksi kadar gula, kolesterol,
tekanan darah dan lain-lainnya.

6. Otomotif.

  Dalam menjalankan operasional manufakturing mobil atau motor,


perangkat elektronika digunakan untuk mengendalikan mesin produksi dan
mengawasi jalannya produksi. Sedangkan pada mobil itu sendiri, perangkat-
perangkat elektronika juga dipasangkan pada kendaraan bermotor seperti
sistem pengapian (ignition system),  multipoint fuel injection (MPFI) system,
pengisian ulang aki mobil dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai