Anda di halaman 1dari 20

TIN 50432 Otomasi Industri

Pengantar Listrik
(Pertemuan ke-1)

Jurusan Teknik Industri


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Materi Kuliah
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

1 Pendahuluan Pengantar kuliah, Listrik dan rangkaian listrik

2 Pembangkit listrik dan AC generator dan DC generator, AC motor, DC motor


motor

3 Sistem distribusi listrik Sistem distribusi tenaga listrik, sistem transforma-


tor dan aplikasinya, distribusi dalam pabrik

4 Komponen elektronik di Peralatan uji elektronik, dioda, transistor, resistor,


industri integrated circuit (IC)

5 Diagram elektrik di Simbol-simbol elektrik, Ladder Diagram, Wiring


industri Diagram

6 Rangkaian elektronik Dasar-dasar simbol, Hukum logika, Sistem bilangan,


dan Gerbang logika Rangkaian logika praktis

7 Konsep dasar otomasi Pengertian, perkembangan teknologi dan konsep


otomasi
Materi Kuliah
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

8 Peralatan pengendali di Peralatan pengendali utama dan pengarah, Saklar


industri manual dan mekanik

9 Peralatan pengendali di Transducer, Aktuator


industri
10 Relay Relay pengendali elektromekanik, solid-state relay,
timing relay, dan relay logic
11 Sensor dan Jenis-jenis Jenis-jenis sensor, pengendali gerak, pengendali
Pengendali tekanan, pengendali suhu, pengendali waktu,
counter control.
12 Programmable Logic Tujuan pemakaian PLC, Arsitektur PLC dan
Controller (PLC) pemograman PLC

13 Pembuatan ladder Pelatihan dan studi kasus sederhana untuk


diagram PLC LG Glofa membuat logika ladder diagram dengan software
PLC LG Glofa
14 Pemrograman PLC LG Aplikasi pada studi kasus di industri menggunakan
Glofa PLC LG Glofa
Referensi dan Penilaian
• Referensi :
– Petruzella, Frank D., Industrial elektronics, International Edition,
Glencoe/Mc Graw-Hill, Singapore, 1996.
– Groover, Mikell P., Automation, Production Systems dan Computer
Integrated Manufacturing, Second Edition, Prentice-Hall Inc., New
Jersey USA, 2001.
– Chang, Tien-Chien et. al., Computer-Aided Manufacturing, Second
Edition, Prentice-Hall Inc., New Jersey USA, 1998.
– Aneka referensi pendukung

• Penilaian
– Ujian Tengah Semester : 30%
– Ujian akhir Semester : 35%
– Presensi & Tugas (Pelat PLC) : 35%
Listrik
• Listrik adalah salah satu bentuk dasar energi dan sering dihubungkan
dengan muatan listrik, yaitu sifat partikel elementer elektron dan proton,
dua partikel dasar hal yang menjadi penyusun atom pada semua benda.
• Muatan listrik dapat bersifat stasioner, seperti listrik statis, atau bergerak,
seperti arus listrik
• Listrik dapat dihasilkan, ditransmisikan, dan diubah ke dalam bentuk energi
panas, cahaya, gerak, dan bentuk-bentuk lain baik oleh proses alam
maupun dengan peralatan buatan manusia.
• Listrik adalah bentuk energi yang serbaguna.
– Listrik dapat dihasilkan dengan berbagai cara dari berbagai sumber yang
berbeda-beda.
– Listrik dapat dikirim banyak tempat yang jauh dalam waktu bersamaan.
– Listrik juga dapat di ubah secara efisien ke dalam bentuk energi lain dan
dapat disimpan.
– Hampir semua peralatan modern memanfaatkan listrik : telepon, televisi,
komputer dan lainnya
Muatan Listrik (Electric Charge)
• Listrik terdiri dari muatan yang dibawa oleh elektron, proton dan partikel
lainnya.
– Muatan listrik terdiri dari 2 bentuk: positif dan negatif.
– Elektron dan proton keduanya membawa sejumlah muatan listrik yang
sama, tetapi muatan positif dari proton berlawanan dengan muatan negatif
dari elektron.
– Jika suatu benda memiliki proton lebih banyak dibanding elektron, benda
tersebut menjadi bermuatan positif.
– Sebaliknya jika memiliki elektron lebih banyak dibandingkan proton,
dikatakan benda tersebut menjadi bermuatan negatif.
– Jika jumlah elektron dan proton sama, tidak akan ada muatan atau disebut
tidak bermuatan, atau netral
• Listrik terjadi dalam 2 bentuk : listrik statik dan arus listrik.
– Listrik statik terdiri atas muatan listrik yang tetap di satu tempat,
– Arus listrik adalah aliran muatan listrik antara benda atau lokasi yang
berbeda
Listrik Statis
 Listrik statis dapat dihasilkan dengan menggosok secara bersamaan 2
benda yang terbuat dari bahan yang berbeda.
◦ Elektron bergerak dari permukaan benda satu ke permukaan benda
lainnya jika alah satu benda tersebut memiliki elektron yang lebih kuat
dari yang lainnya.
◦ Benda yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif, benda
tersebut sekarang memiliki elektron yang lebih banyak dibanding
proton. Benda yang memberi elektron menjadi bermuatan positif.
 Contoh sisir nilon digerakkan pada rambut yang bersih, beberapa elektron
dari rambut akan berpindah ke sisir sehingga sisir menjadi bermuatan
negatif dan rambut menjadi bermuatan positif.
 Bahan-bahan berikut secara berurutan (Decreasing) memiliki kemampuan
untuk menangkap elektron: karet, sutera, kaca, flannel, dan bulu binatang
(atau rambut).
 Jika dua benda dari bahan-bahan diatas digosokkan bersama, maka benda
yang awal akan menjadi negatif, dan benda berikutnya akan menjadi
positif (benda harus bersih dan kering).
Arus listrik (1)
 Arus listrik adalah pergerakan muatan.
◦ Saat 2 benda dengan muatan yang berbeda disentuhkan, maka akan terjadi
arus listrik dari satu benda ke benda lainnya sampai muatan terdistribusi
sesuai kapasitansi benda tersebut.
◦ Jika 2 benda dihubungkan dengan bahan yang mudah dialiri muatan,
seperti kawat tembaga kemudian arus listrik akan mengalir dari satu benda
ke benda lainnya.
 Arus yang hanya mengalir searah, sepert arus baterai pada lampu senter,
disebut direct current (arus searah).
 Arus yang mengalir maju dan mundur secara bolak-balik, disebut alternating
current (arus bolak-balik)
 Arus searah, digunakan dalam hampir semua peralatan yang menggunakan
baterai.
 Sifat-sifat lain yang digunakan untuk mengetahui ukuran arus listrik adalah
voltase yang menyebabkan adanya aliran arus listrik dan resistansi dari
konduktor yang berlawanan dengan arus.
 Jumlah arus, voltase, dan resistansi dalam suatu rangkaian dirumuskan dalam
Hukum Ohm.
(2)
 Konduktor adalah bahan yang memungkinkan arus listrik mengalir
melewatinya dengan mudah.
◦ Sebagian besar logam adalah konduktor yang baik.
 Sedangkan Insulator atau nonkonduktor atau dielektrik adalah bahan yang
tidak memungkinkan arus listrik untuk melewatinya.
◦ Karet, kaca, dan udara adalah insulator yang banyak dijumpai.
◦ Teknisi listrik menggunakan baju karet untuk mencegah arus listrik mengalir
dalam tubuh dari peralatan listrik.
◦ Namun jika suatu benda mengandung jumlah muatan yang besar, muatan
dapat berpindah, atau melompat, melewati insulator ke benda yang lain.
Sebagai contoh petir yang terjadi saat akan hujan.
 Pengukuran arus listrik
◦ Arus listrik diukur dalam satuan ampere (amp). Jika 1 Coulomb muatan
mengalir melewati kawat dalam setiap detik, kawat membawa arus sebesar
1 amp. Jika 2 coulomb mengalir setiap detik, maka arus yang mengalir
sebesar 2 amp
Arus listrik (3)
 Saat 2 terminal dari baterai dihubungkan arus listrik mengalir melewati
konduktor.
 Satu terminal mengirim elektron secara kontinyu ke konduktor, sepanjang
terminal yang satunya secara kontinyu dapat menerima elektron tersebut.
 Arus yang mengalir disebabkan oleh voltase, atau beda potensial, antar kedua
terminal. Arus listrik mengalir dari terminal yang memiliki voltase lebih tinggi
ke voltase yang lebih rendah. Voltase diukur dengan satuan volt.
 Konduktor memungkinkan arus listrik untuk mengalir melewatinya, namun
tidak lewat dengan bebas. Terjadi tabrakan antara elektron dan atom
konduktor dengan aliran elektron. Fenomena ini dikenal sebagai resistansi
dan diukur dengan satuan ohm (Ω)
 Konduktor yang baik memiliki resistansi yang rendah, sebaliknya insulator
yang baik memiliki resistansi yang tinggi.
 Pada suhu kamar, perak (silver) adalah konduktor terbaik dan tembaga adalah
terbaik kedua. Namun karena harga perak yang mahal, yang sering digunakan
adalah tembaga.
Arus listrik (4)
 Resistansi dari sepotong kawat tergantung dari panjang dan luas area yang
dilewati (luas lingkaran yang menjadi diameter).
◦ Semakin panjang, resistansi semakin besar. Jika sebuah kawat memiliki
panjang 2 kali panjang kawat yang lain (dengan luas area yang sama) maka
resistansinya akan 2 kali lebih besar dibanding resistansi kawat yang pendek.
◦ Semakin tebal kawat, akan semakin kecil resistansinya. Hal ini disebabkan
karena terdapat semakin besar ruang yang bisa dilewati oleh arus listrik
dibandingkan dengan kawat yang tipis. Secara umum jika kawat memiliki
ketebalan 2 kali kawat lainnya, maka resistansinya akan menjadi setengah
dari kawat yang lain (untuk panjang kawat yang sama).
◦ Sehingga dapat dikatakan bahwa resistansi berbanding lurus dengan
panjang dan berbanding terbalik dengan luas area yang akan dilewari arus
 Biasanya, semakin tinggi suhu kawat, resistansinya akan lebih besar. Resistansi
beberapa bahan dapat turun mendekati nol pada suhu yang sangat rendah,
dan fenomena ini dikenal dengan superconductivity.
Hukum Ohm
 Hubungan antara arus, voltase, dan resistansi
◦ jumlah arus yang melewati konduktor sebanding dengan voltase yang
melintasi konduktor dan berbanding terbalik dengan resistansi konduktor.
◦ Hukum Ohm dapat dituliskan dalam persamaan V = IR, dimana V adalah
perbedaan voltase antara 2 lokasi (disebut beda potensial), I adalah jumlah
arus dalam ampere yang mengalir antara 2 titik, dan R resistansi dalam ohm
dari konduktor diantara 2 lokasi.
◦ V = IR juga dapat ditulis R = V/I dan I = V/R. Jika 2 variabel dari persamaan
diketahui, maka variabel ketiga dapat dihitung.
◦ Contoh, jika beda potensial 110 volt mengirim arus 10 ampere, maka resistansi
dari konduktor adalah R = V/I = 110/10 = 11 ohms.
◦ Jika V = 110 dan R = 11, maka I = V/R = 110/11 = 10 amp.
 Pada kondisi normal, resistansi bernilai konstan pada konduktor logam. Jika
voltase dinaikkan menjadi 220 pada contoh diatas, dan R masih tetap 11. Arus I
akan berlipat dua, I = V/R = 220/11 = 20 amp.
Sumber-sumber arus listrik
 Generator :
◦ Menggunakan energi mekanik, seperti air terjun pada sebuah bendungan
atau gerakan turbin yang digerakkan oleh uap untuk menghasilkan listrik.
◦ Jaringan listrik pada tembok rumah atau bangunan, yang digunakan untuk
menghidupkan lampu dan perlengkapan lainnya dihubungkan dengan
generator yang sangat besar yang berada di stasiun pembangkit listrik.
◦ Setiap outlet memiliki 2 terminal.
◦ Beda potensial antara kedua terminal memungkinkan arus listrik mengalir
melewati peralatan yang dihubungkan dengan outlet.
 Sel elektrolit
◦ Sel elektrolit menggunakan energi kimia untuk menghasilkan listrik.
◦ Reaksi kimia dalam sel elektrolit dapat menghasikan perbedaan potensial
antara terminal sel. Sebuah baterai listrik terdiri atas sebuah sel atau
sekumpulan sel yang dihubungkan secara bersama.
 Sumber-sumber lain
Rangkaian listrik
 Rangkaian listrik :
◦ Suatu susunan sumber-sumber arus listrik yang memungkinkan terjadinya
pergerakan arus secara terus menerus
◦ Rangkaian sederhana terdiri atas bola lampu, baterai dan 2 potong kabel

◦ Jika arus yang mengalir terlalu besar akan menyebabkan filamen terbakar,
untuk mencegah hal itu digunakan fuse
Rangkaian Seri
 J i k a b e r b a ga i o b y e k d i s u s u n d a l a m s u a t u b e n t u k t u n g ga l y a n g
menghubungkan antar terminal sumber arus listrik, dikatakan obyek
dihubungkan secara seri.
 Arus elektron pertama kali akan melewati terminal negatif menuju obyek
pertama, kemudian mengalir melewati obyek lain dan seterusnya sampai
kembali ke terminal positif sumber arus.
 Arus yang keluar sama dengan yang keluar dari rangkaian.
 Contoh rangkaian bola lampu yang terdiri dari kawat, bola lampu, switch, dan
fuse yang dihubungkan secara seri.
 Saat obyek dihubungkan secara seri, arus listrik mengalir melewati obyek
berlawanan dengan resistansi obyek pertama, kemudian berlawanan dengan
resistansi obyek berikutnya, dan seterusnya. Sehingga total resistansi arus
sama dengan jumlah seluruh resistansi individu.
 Contoh jika 3 obyek dengan resistansi masing-masing R 1 , R 2 , dan R 3
dihubungkan secara seri, total resistansi adalah R1 + R2 + R3.
Rangkaian Seri
 Jika suatu motor memiliki resistansi 48 ohm dihubungkan ke terminal
sumber arus menggunakan 2 kawat yang masing-masing memiliki
resistansi 1 ohm, maka total resistansi motor dan kawat adalah 48 + 1 + 1
= 50 ohm. jika voltase adalah 100 volt, arus sebesar 100/50 = 2 amp akan
mengalir melewati rangkaian.
 Voltase dapat dihitung dengan persamaan V = IR, dimana V adalah voltase
yang turun melintasi obyek, I adalah jumlah arus, dan R adalah resistansi
dari obyek.
 Dalam contoh motor di atas, voltase yang turun pada setiap kawat adalah
V = IR = 2 × 1 = 2 volt, dan voltase yang turun di motor adalah 2 × 48 =
96 volt.
 Penambahan semua voltase yang turun (2 + 2 + 96) memberikan total
penurunan sebesar 100 volt. Pada rangkaian seri, jumlah voltase yang
turun melintasi obyek selalu sama dengan voltase yang diberikan oleh
sumber arus.
Gambar rangkaian seri dan paralel
Rangkaian paralel
 Jika berbagai obyek dihubungkan dengan bentuk terpisah jalurnya antara terminal
sumber arus, dikatakan bahwa obyek dihubungkan secara paralel.
 Setiap pemisahan jalur disebut cabang, arus dari sumber terpisah dan memasuki
berbagai cabang. Setelah mengalir melewati cabang yang terpisah, arus akan
bersatu kembali sebelum memasuki kembali terminal sumber.
 Total resistansi dari obyek-obyek yang dihubungkan secara paralel, lebih kecil
dibandingkan dengan resistansi individu.
◦ Hal ini dikarenakan rangkaian paralel memberikan alternatif cabang (jalur) bagi
arus listrik, dimana pada rangkaiab seri hanya memiliki 1 jalur bagi semua arus.
 Arus listrik yang yang lewat sebuah rangkaian paralel akan didistribusikan merata
pada setiap cabang tergantung dengan resistansi dari cabang.
 Jika tiap cabang memiliki resistansi yang sama, maka arus yang mengalir di setiap
cabang akan sama.
 Jika cabang-cabang memiliki resistansi yang berbeda, maka arus yang mengalir
dapat ditentukan dengan persamaan I = V/R, dimana I adalah jumlah arus pada
cabang, V adalah voltase, dan R adalah resistansi dari cabang.
Rangkaian paralel
• Resistansi total dari rangkaian paralel dapat dihitung dengan persamaan :
1 1 1 1
    .....
• R R1 total
dimana R adalah resistansi R2 dan
R3 R1, R2, ... adalah resistansi tiap cabang.
Contoh, jika rangkaian paralel teridiri dari 3 cabang dengan resistansi 10,
15, dan 30 ohm, maka

1 1 1 1 3 2 1 6 1
       
R 10
– Sehingga didapat, R = 15 30 30
5 ohms. 30 rangkaian
Dalam 30 30 5ini, voltase sebesar
150 volt akan menghasilkan arus listrik sebesar I = V/R = 150/5 = 30
amp.
• Cabang dalam rangkaian paralel akan dialiri arus yang berbanding terbalik
dengan besar resistansinya. Sehingga untuk kasus diatas, cabang dengan
resistansi 10 ohm akan dilewati arus sebesar V/R = 150/10 = 15 amp,
cabang dengan resistansi 15-ohm dilewati arus 10 amp, dan cabang 30-
ohm dilewati 5 amp. Sehingga jumlah arus yang lewat menjadi 30 amp.
• Terdapat banyak persamaan antara listrik dan magnet :
– Magnet memiliki 2 kutub yang berlawanan (Utara dan
selatan), kutub yang berlawanan akan saling menarik
sedangkan kutub magnet yang sama akan saling menolak.
Hal ini juga sama terjadi pada muatan listrik.
• Gaya yang bekerja pada kutub yang saling menarik atau saling
menolak lainnya ditentukan oleh kekuatan kutub dan jarak
diantara kutub.
• Kesamaan antara fenomena listrik dan magnet
mengindikasikan listrik dan magnet saling terkait. Listrik
menghasilkan efek magnet dan magnet menghasilkan efek
listrik. Hubungan antara listrik dan magnet disebut sebagai
elektromagnetis.

Anda mungkin juga menyukai