PENDAHULUAN
Bab satu menjelaskan latar belakang dan tujuan dari praktikum yang
dilakukan.
1.1. Latar Belakang
Pemakaian energi terutama energi listrik sangat dibutuhkan oleh setiap
manusia pada saat ini. Hampir semua benda dan alat yang digunakan untuk
membantu pekerjaan manusia digerakan dengan tenaga alam ataupun hewan
sebelum ditemukannya listrik. Setelah ditemukannya listrik, hampir seluruh
aktivitas sehari-hari manusia tidak dapat dipisahkan oleh listrik, salah satu
contohnya adalah manusia membutuhkan lampu yang ditenagai oleh listrik untuk
pekerjaan yang memerlukan penerangan.
Menurut Navi (dalam Lestari, 2018), berdasarkan kinerjanya, komponen
listrik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen aktif dan komponen pasif.
Komponen yang dapat mengalirkan energi ke suatu rangkaian listrik disebut
komponen aktif, contohnya adalah transistor dan diode. Komponen pasif yaitu
komponen yang bersifat menyerap atau menyimpan energi dalam bentuk medan
listrik atau medan magnet dari suatu sumber, contohnya adalah resistor, induktor
dan kapasitor.
Percobaan “Sifat Komponen Listrik” bertujuan untuk Mengetahui resistivitas
pada diode 1N4002 dan kawat nikrom. Alat dan bahan yang digunakan pada
percobaan ini yaitu 2 buah multieter, 1 buah power Supply, 2 buah kabel jack
merah dan hitam, 1 buah diode 1N4002, dan 1 buah kawat nikrom. Percobaan
dilakukan sebanyak dua kali yaitu prcobaan pada diode 1N4002 dan percobaan
pada kawat nikrom. Percobaan pada diode 1N4002 dilakukan dengan cara
menghubungkan diode dengan rangkaian kemudian mengatur power supply
sebesar 20 mA, mengatur multimeter untuk mengukur arus sebesar 20 mA dan
untuk mengukur voltase sebesar 20 V. Percobaan pada kawat nikrom dilakukan
dengan cara menghubungkan kawat nikrom dengan rangkaian kemudian mengatur
power supply sebesar 1 A, mengatur multimeter untuk mengukur arus sebesar 200
mA dan untuk mengukur voltase sebesar 20 V.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum “Sifat Komponen Listrik” adalah untuk:
1. Mengetahui resistivitas pada diode 1N4002.
2. Mengetahui resistivitas pada kawat nikrom.
3. Membuat grafik resistivitas pada diode 1N4002 dan kawat nikrom.
4. Mengetahui sifat ohm dan konduktivitas dari diode dan kawat nikrom.
5. Memahami hubungan antara arus dan tegangan.
BAB 2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab dua berisi referensi yang menjadi pedoman untuk melakukan proses
pengolahan data pada bab empat.
2.1. Arus Listrik
Menurut Abdullah (2017), arus listrik merupakan muatan listrik yang
bergerak. Arus listrik mengukur banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap
satuan waktu. Jika jumlah muatan listrik yang mengalir dalam selang waktu Δt
adalah ΔQ, maka besarnya arus listrik yang mengalir adalah:
ΔQ
I= ………….……...…………….…………………….………….……….(1)
Δt
Dimana:
I = Arus listrik (A)
Q = Muatan listrik (C)
t = Waktu (s).
Terdapat dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Arah aliran arus listrik searah dengan arah muatan positif atau berlawanan dengan
aliran elektron. Suatu partikel dapat bermuatan positif apabila kehilangan atau
melepas elektron dan dapat bermuatan negatif apabila mendapatkan elektron dari
partikel lain (Ramdhani, 2005).
Menurut Abdullah (2017), jika terdapat beda potensial antara dua tempat,
maka muatan listrik dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tempat
yang memiliki potensial yang lebih tinggi akan melepaskan muatan ke tempat
yang memiliki potensial yang lebih rendah, sehingga arus listrik mengalir dari
tempat dengan potensial tingi ke tempat dengan potensial rendah. Besarnya arus
yang mengalir di antara dua tempat berbanding terbalik dengan hambatan dan
berbanding lurus dengan beda potensial antara dua tempat tersebut, secara
matematis dapat ditulis:
V
I= ………….……...………………….………………….………….……….(2)
R
Dimana:
I = Arus listrik yang mengalir (I)
V= Beda potensial (V)
R = Hambatan (Ω).
Gambar 5.2.1. Lambang kutub pada sumber potensial listrik (Sumber: Abdullah,
2017).
Gambar 5.2.2. Baterai, salah satu contoh sumber potensial listrik (Sumber: Abdullah,
2017).
L
R=ρ ………….……...………………….………………….………….…….(3)
A
Dimana:
R = Hambatan
L = Panjang benda
A = Luas penampang benda
ρ = Massa jenis benda
Bab tiga menjelaskan alat dan bahan, flowchart, dan prosedur praktikum.
3.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
3.1.1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Multimeter........................................................................................ (2 buah)
2. Power Supply .................................................................................... (1 buah)
3. Kabel jack merah ............................................................................. (2 buah)
4. Kabel jack hitam ............................................................................... (2 buah)
5. Alat tulis............................................................................................... (1 set)
6. Checksheet ..................................................................................... (1 lembar)
7. Milimeterblock .............................................................................. (2 lembar)
3.1.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Diode 1N4002 ................................................................................. (1 buah)
2. Kawat nikrom ..................................................................................(1 buah)
3.2. Flowchart
Flowchart pada praktikum ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
3.2.1. Flowchart Praktikum
Flowchart praktikum menunjukkan alur peaktikum yang harus
dilaksanakan. Flowchart ini dapat dilihat pada gambar di bawah:
Mulai
Praktikum
Pengolahan Data
Asistensi 1
Asistensi 2
Lapres
ACC
Selesai
Mulai
Tahap
Alat dan Bahan persiapan
Menghubungkan kawat
Menghubungkan diode
nikrom dengan
dengan rangkaian
rangkaian
Selesai
Mulai
Selesai
+ -
D C
+ - + +
+ -
E
B
+ -
D C
+ - + +
+ -
E
B
Keterangan:
R = Hambatan (Ω)
V = Voltase (V)
I = Arus Listrik (A)
G = Konduktivitas (S).
1. Diketahui : V = 0 V
I= 0 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0V
= 0A
=~Ω
I
b) G = V
0A
= 0V
=~S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan pertama berturut-
turut adalah ~ Ω dan ~ S.
2. Diketahui : V = 0,1 V
I= 0 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,1 V
= 0A
=~Ω
I
b) G = V
0A
= 0,1 V
=0S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-dua berturut-
turut adalah ~ Ω dan 0 S.
3. Diketahui : V = 0,2 V
I= 0 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,2 V
= 0A
=~Ω
I
b) G = V
0A
= 0,2 V
=0S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-tiga berturut-
turut adalah ~ Ω dan ~ S.
4. Diketahui : V = 0,3 V
I= 0 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,3 V
= 0A
=~Ω
I
b) G = V
0A
= 0,3 V
=0S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-empat berturut-
turut adalah ~ Ω dan 0 S.
5. Diketahui : V = 0,4 V
I= 0 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,4 V
= 0A
=~Ω
I
b) G = V
0A
= 0,4 V
=0S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-lima berturut-
turut adalah ~ Ω dan 0 S.
6. Diketahui : V = 0,5 V
I= 0 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,5 V
= 0A
=~Ω
I
b) G = V
0A
= 0,5 V
=0S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-enam berturut-
turut adalah ~ Ω dan 0 S.
7. Diketahui : V = 0,512 V
I = 0,0005 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,512 V
= 0,0005 A
= 1024 Ω
I
b) G = V
0,0005 A
= 0,512 V
= 0,001 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-tujuh berturut-
turut adalah 1024 Ω dan 0,001 S.
8. Diketahui : V = 0,541 V
I = 0,001 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,541 V
= 0,001 A
= 541 Ω
I
b) G = V
0,001 A
= 0,541 V
= 0,002 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-delapan
berturut-turut adalah 541 Ω dan 0,002 S.
9. Diketahui : V = 0,601 V
I = 0,0015 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,601 V
= 0,0015 A
= 400,667 Ω
I
b) G = V
0,0015 A
= 0,601 V
= 0,002 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-sembilan
berturut-turut adalah 400,667 Ω dan 0,002 S.
10. Diketahui: V = 0,621 V
I = 0,002 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,621 V
= 0,002 A
= 310,5 Ω
I
b) G = V
0,002 A
= 0,621 V
= 0,003 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-sepuluh
berturut-turut adalah 310,5 Ω dan 0,003 S.
11. Diketahui: V = 0,662 V
I = 0,004 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,662 V
= 0,004 A
= 165,5 Ω
I
b) G = V
0,004 A
= 0,662 V
= 0,006 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-sebelas
berturut-turut adalah 165,5 Ω dan 0,006 S.
12. Diketahui: V = 0,679 V
I = 0,006 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,679 V
= 0,006 A
= 113,167 Ω
I
b) G = V
0,006 A
= 0,679 V
= 0,009 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-dua belas
berturut-turut adalah 113,167 Ω dan 0,009 S.
13. Diketahui: V = 0,685 V
I = 0,008 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,685 V
= 0,008 A
= 85,625 Ω
I
b) G = V
0,008 A
= 0,685 V
= 0,012 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-tiga belas
berturut-turut adalah 85,625 Ω dan 0,012 S.
14. Diketahui: V = 0,7 V
I = 0,01 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,7 V
= 0,01 A
= 70 Ω
I
b) G = V
0,01 A
= 0,7 V
= 0,014 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-empat belas
berturut-turut adalah 70 Ω dan 0,014 S.
4.3.2. Perhitungan Matematis Kawat Nikrom
Perhitungan matematis pada kawat nikrom adalah sebagai berikut:
V
R= I
I
G=V
Keterangan:
R = Hambatan (Ω)
V = Voltase (V)
I = Arus Listrik (A)
G = Konduktivitas (S).
1. Diketahui : V = 0,7 V
I = 0,0593 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,7 V
= 0,0593 A
= 11,804 Ω
I
b) G = V
0,0593 A
= 0,7 V
= 0,085 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan pertama berturut-
turut adalah 0,0593 Ω dan 0,085 S.
2. Diketahui : V = 0,8 V
I = 0,0624 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,8 V
= 0,0624 A
= 12,821 Ω
I
b) G = V
0,0624 A
= 0,8 V
= 0,078 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-dua berturut-
turut adalah 12,821 Ω dan 0,078 S.
3. Diketahui : V = 0,9 V
I = 0,0728 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
0,9 V
= 0,0728 A
= 12,363 Ω
I
b) G = V
0,0728 A
= 0,9 V
= 0,081 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-tiga berturut-
turut adalah 12,363 Ω dan 0,081 S.
4. Diketahui : V = 1 V
I = 0,0834 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1V
= 0,0834 A
= 11,99 Ω
I
b) G = V
0,0834 A
=
1V
= 0,083 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-empat berturut-
turut adalah 11,99 Ω dan 0,083 S.
5. Diketahui : V = 1,1 V
I = 0,0905 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,1 V
= 0,0905 A
= 12,115 Ω
I
b) G = V
0,0905 A
= 1,1 V
= 0,082 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-lima berturut-
turut adalah 12,115 Ω dan 0,082 S.
6. Diketahui : V = 1,2 V
I = 0,0974 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,2 V
= 0,0974 A
= 12,32 Ω
I
b) G = V
0,0974 A
= 1,2 V
= 0,081 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-enam berturut-
turut adalah 12,32 Ω dan 0,081 S.
7. Diketahui : V = 1,3 V
I = 0,1115 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,3 V
= 0,1115 A
= 11,659 Ω
I
b) G = V
0,1115 A
= 1,3 V
= 0,0086 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-tujuh berturut-
turut adalah 11,659 Ω dan 0,0086 S.
8. Diketahui : V = 1,4 V
I = 0,1267 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,4 V
= 0,1267 A
= 11,05 Ω
I
b) G = V
0,1267 A
= 1,4 V
= 0,091 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-delapan
berturut-turut adalah 11,05 Ω dan 0,091 S.
9. Diketahui : V = 1,5 V
I = 0,1456 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,5 V
= 0,1456 A
= 10,302 Ω
I
b) G = V
0,1456 A
= 1,5 V
= 0,097 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-sembilan
berturut-turut adalah 10,302 Ω dan 0,097 S.
10. Diketahui: V = 1,6 V
I = 0,1485 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,6 V
= 0,1485 A
= 10,774 Ω
I
b) G = V
0,1485 A
= 1,6 V
= 0,093 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-sepuluh
berturut-turut adalah 10,774 Ω dan 0,093 S.
11. Diketahui: V = 1,7 V
I = 0,1583 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,7 V
= 0,1583 A
= 10,739 Ω
I
b) G = V
0,1583 A
= 1,7 V
= 0,093 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-sebelas
berturut-turut adalah 10,739 Ω dan 0,093 S.
12. Diketahui: V = 1,8 V
I = 0,1736 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,8 V
= 0,1736 A
= 10,369 Ω
I
b) G = V
0,1736 A
= 1,8 V
= 0,096 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-dua belas
berturut-turut adalah 10,369 Ω dan 0,096 S.
13. Diketahui: V = 1,9 V
I = 0,182 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
1,9 V
= 0,182 A
= 10,44 Ω
I
b) G = V
0,182 A
= 1,9 V
= 0,096 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-tiga belas
berturut-turut adalah 10,46 Ω dan 0,096 S.
14. Diketahui: V = 2 V
I = 0,1964 A
Ditanya : a) R?
b) G?
V
Dijawab : a) R = I
2V
= 0,1964 A
= 10,183 Ω
I
b) G = V
0,1964 A
= 2V
= 0,098 S
Jadi, nilai hambatan dan konduktivitas pada perulangan ke-empat belas
berturut-turut adalah 10,183 Ω dan 0,098 S.
0,01
0,008
Arus (I)
0,006
0,004
0,002
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,512 0,541 0,601 0,621 0,662 0,679 0,685 0,7
Voltase (V)
0,2
0,15
Arus (I)
0,1
0,05
0
0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2
Voltase (V)
Bab lima berisi kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan dan saran
untuk praaktikum selanjutnya.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktikum yaitu:
1. Nilai resistivitas diode 1N4002 dengan voltase 0,512 V dan arus 0,0005 A
adalah 1024 Ω, pada voltase sebesar 0,662 V dan arus sebesar 0,004 A nilai
resistivitas yang dihasilkan adalah sebesar 165,5 Ω, dan pada voltase sebesar
0,7 V dan arus sebesar 0,01 A nilai resistivitas yang dihasilkan adalah sebesar
70 Ω.
2. Nilai resistivitas kawat nikrom dengan voltase 1 V dan arus 0,0834 A adalah
11,99 Ω, pada voltase sebesar 1,5 V dan arus sebesar 0,1456 A nilai resistivitas
yang dihasilkan adalah sebesar 10,302 Ω, dan pada voltase sebesar 2 V dan
arus sebesar 0,1964 A nilai resistivitas yang dihasilkan adalah sebesar 10,183
Ω.
3. Grafik resistivitas pada diode 1N4002 dapat dilihat pada gambar 5.4.10. dan
grafik resistivitas pada kawat nikrom dapat dilihat pada gambar 5.4.11. Pada
grafik diode 1N4002 terdapat garis lurus yang bergerak konstan di titik 0
kemudian bergerak ke atas, sedangkan grafik kawat nikrom selalu bergerak
lurus ke atas. Grafik tersebut menunjukkan bahwa hubungan arus dan voltase
adalah berbanding lurus. Contohnya pada grafik diode 1N4002 dengan voltase
sebesar 0,512 V menghasilkan arus listrik sebesar 0,0005 A, voltase sebesar
0,662 V menghasilkan arus listrik sebesar 0,004 A, dan voltase sebesar 0,7 V
menghasilkan arus listrik sebesar 0,01A
4. Sifat ohm pada diode 1N4002 dan kawat nikrom dipengaruhi oleh voltase dan
kuat arus. Diode 1N4002 dengan voltase 0,512 V dan arus 0,0005 A
menghasilkan hambatan sebesar 1024 Ω dan konduktivitas sebesar 0,001 S,
dengan voltase 0,7 V dan arus 0,01 A menghasilkan hambatan sebesar 70 Ω
dan konduktivitas sebesar 0,014 S. Kawat nikrom dengan voltase 1,4 V dan
arus 0,1267 A menghasilkan hambatan sebesar 11,05 Ω dan konduktivitas
sebesar 0,091 S, dengan voltase 2 V dan arus 0,1964 A menghasilkan
hambatan sebesar 10,183 Ω dan konduktivitas 0,098 S. Data tersebut
menunjukkan bahwa hambatan pada diode dan kawat nikrom berbanding lurus
dengan voltase, serta berbanding terbalik dengan kuat arus dan konduktivitas.
5. Percobaan diode 1N4002 dengan voltase sebesar 0,512 V menghasilkan arus
sebesar 0,0005 A, dengan voltase sebesar 0,662 V menghasilkan arus sebesar
0,004 A, dengan voltase sebesar 0,7 V menghasilkan arus sebesar 0,01 A. Data
tersebut menunjukkan bahwa hubungan voltase dan arus adalah berbanding
lurus. Semakin besar nilai voltase yang diberikan, maka nilai arus akan
semakin besar.
5.2. Saran
Sebaiknya alat praktikum yang rusak diperbaiki terlebih dahulu atau diganti
dengan yang baru sebelum praktikum dilaksanakan agar praktikum dapat berjalan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pertanyaan Ulang
1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik?
2. Bagaimana pengaruh hambatan terhadap arus listrik?
3. Bagamana hubungan antara arus dengan tegangan dan hambatan?
4. Apa yang dimaksud dengan konduktivitas listrik?
5. Arus listrik sebesar 2 Ampere mengalir pada kawat penghantar dengan beda
potensial di kedua ujung nya sebesar 12 V. Tentukan besar hambatan kawat
panghantar tersebut!
Jawaban:
1. Arus listrik merupakan muatan listrik yang bergerak. Arus listrik mengukur
banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap satuan waktu.
2. Hambatan adalah sebuah nilai yang menghalangi aliran arus listrik dalam
sebuah rangkaian. Semakin besar hambatan, maka arus yang mengalir akan
semakin kecil.
V
3. Persamaan I = menunjukkan bahwa arus berbanding lurus dengan tegangan
R
dan berbanding terbalik dengan hambatan. Semakin besar tegangan, maka arus
listrik yang mengalir akan semakin besar. Sebaliknya, semakin besar
hambatan, maka arus listrik yang mengallir akan semakin kecil.
4. Konduktivitas listrik merupakan kemampuan bahan untuk mengantarkan arus
listrik. Semakin besar nilai konduktivitas suatu bahan, maka bahan tersebut
semakin mudah untuk menghantarkan listrik. Benda konduktor memiliki nilai
konduktivitas yang tinggi, sedangkan benda isolator memiliki nilai
konduktivitas yang rendah.
5. Diketahui : I = 2 A
V = 12 V
Ditanya : R?
V
Dijawab :R= I
12 V
= 2A
=6Ω
Jadi, besar hambatan pada kawat penghantar tersebut adalah 6 Ω.