Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MAKALAH FISIKA TEKNIK

KONDUKTOR DAN ISOLATOR

Oleh:
Adria Wicaksono
221090300069

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUTOMO
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada

hakikatnya mempelajari berbagai bidang teruma kelistrikan. Dengan

mempelajari ilmu fisika, kita dapat mengetahui apa sebenarnya yang kita alami

selama kita hidup didunia.

Listrik (electricity) berasal dari Bahasa Yunani electron, yang berarti

amber. Amber adalah damar pohon yang membatu, dan orang zaman dulu

mengetahui bahwa jika sepotong amber digosokkan dengan kain, amber

tersebut akan menarik daun-daun kecil atau debu. Sekarang efek amber ini

disebut dengan istilah listrik statis (static electricity). Benda menjadi

bermuatan akibat adanya proses penggosokan, dan dikatakan memiliki muatan

listrik neto.

Hanya ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan negatif.

Muatan sejenis akan tolak-menolak, sementara muatan tidak sejenis akan

tarik-manarik. Menurut Amerika Benjamin Franklin, penamaan positif dan

negatif diperlukan secara aljabar, sehingga pada setiap proses, perubahan

neto jumlah muatan yang dihasilkan selalu nol. Hukum konservasi muatan

listrik menyatakan bahwa jumlah muatan listrik neto yang dihasilkan pada

setiap proses adalah nol atau dengan kata lain tidak ada muatan listrik

neto yang dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Konduktor adalah materi yang dapat menghantarkan listrik.

Sementara isolator atau non konduktor adalah materi yang tidak dapat
menghantarkan listrik. Materi seperti paku besi merupakan konduktor,

sementara karet dan kayu merupakan isolator atau nonkonduktor. Ada juga

beberapa materi yang termasuk dalam kategori pertengahan yang disebut semi

konduktor misalnya silikon dan germanium. Elektron-elektron pada materi

isolator terikat erat ke intinya. Sementara elektron-elektron pada materi

konduktor dapat bergerak bebas (tetapi tidak dapat meninggalkan logam

dengan mudah). Elektron-elektron yang bergerak bebas itu disebut

elektron bebas (free electron) atau elektron konduksi (conduction

electron). Pada semi konduktor hanya ada beberapa elektron bebas, sementara

pada isolator hampir tidak ada elektron bebas.

Coulomb menyimpulkan bahwa magnitude gaya F yang diberikan

oleh suatu benda kecil bermuatan kepada benda bermuatan kedua sebanding

dengan hasil kali magnitude muatan benda pertama (Q1) dengan magnitude

muatan benda kedua (Q2) dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r.

Dalam ilmu mekanika tenaga listrik pengetahuan dasar material dan

teori pemrosesan perlu dipahami dengan baik termasuk penghantar yangakan

digunakan. Penghantar adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik

berupa zat padat, cair atau gas. Arus listrik yang mengalir dalam penghantar

selalu mengalami tahanan dari penghantar itu sendiri. Dalam hal ini penghantar

yang dimaksud ialah bahan isolator, konduktor dan semikonduktor.

Isolator listrik adalah bahan yang tidak dapat atau sulit untuk

mentransfer muatan listrik. Dalam bahan isolasi terikat erat elektronvalensi

dalam atom. Bahan-bahan ini digunakan dalam perangkat elektronik sebagai


isolator, atau menghambat aliran arus listrik. Isolator juga berguna sebagai

beban atau pemisahan antara konduktor tanpa membuat arus yang mengalir

keluar atau hanya antara konduktor. Istilah ini juga digunakan untuk nama alat

yang digunakan untuk mendukung kabel transmisi listrik pada tiang-tiang

listrik.

Konduktor (Konduktorlistrik) Konduktor dalam rekayasa elektronik

adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair

atau gas. Karena itu konduktif, itu disebut konduktor. Baik konduktor adalah

bahwa memiliki resistivitas kecil. Secara umum, logam konduktif. Emas,

perak, tembaga, aluminium, seng, besi baris memiliki resistivitas yang lebih

besar. Jadi emas adalah konduktor yang sangat baik, tetapi karena sangat

mahal,secara ekonomi tembaga dan aluminium yang paling banyak digunakan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan tidak terpisahkan dari

penghantar-penghantar tersebut, olehkarena itu kita senantiasa mempelajari

tentang penghantar isolator, konduktor, dan semikondukor.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan

masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Apa itu muatan listrik?

2. Apa itu konduktor dan isolator?

3. Bagaimana hubungan nya dengan hukum coulomb?


1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, untuk mengarahkan dan

mengantisipasi tidak meluasnya permasalahan maka makalah ini dibatasi pada

materi tentang muatan listrik, konduktor dan isolator, dan tentang hukum

coulomb.

1.4. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelistrikan

dalam kehidupan seharihari.

1.5. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah mengetahui pengaruh muatan listrik,

konduktor dan isolator, serta hukum coulomb pada kehidupan sehari-hari.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan ditunjukkan untuk memberikan gambaran dan

uraian dari penyusunan makalah secara garis besar yang meliputi beberapa bab,

sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
2. BAB II KAJIAN TEORI
Menguraikan tentang dasar teori dan referensi yang mendukung.
3. BAB III METODOLOGI
Menguraikan metodologi
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menguraikan tentang hasil dan pembahasan materi yang telah
dilakukan.
5. BAB V PENUTUP
Menguraikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis hasil
makalah serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.
BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Muatan Listrik

Kata “listrik” dalam bahasa Inggris electric, berasal dari bahasa Yunani

elektron, yang berarti “amber”. Amber adalah pohon damar yang membatu, dan

pengetahuan kuno membuktikan bahwa jika anda menggosok batang amber

dengan sepotong kain, maka amber menarik potongan daun kecil-kecil atau debu.

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.

Listrik adalah kondisi dari partikel sub atomik tertentu, seperti electron dan proton

yang menyebab kan penarikan dan penolakan gaya diantaranya.

Kebutuhan listrik dalam kehidupan sehari-hari, baik di bidang industri,

komunikasi, transportasi, dan untuk rumah tangga sangat penting. Hal itu

disebabkan sebagian besar dari peralatan industri, komunikasi, transportasi

dijalankan dengan listrik termasuk peralatan elektronik dalam rumah tangga.

Listrik yang digunakan untuk menjalankan peralatan tersebut merupakan listrik

mengalir.

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik

timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Bersama dengamagnetism listrik membentuk interaksi fundamental yangdikenal

sebagai elektro magnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena

fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik.

Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti

elektronik dan tenaga listrik. Muatan listrik merupakan sifat atau muatan dasar

yang dibawa oleh partikel dasar sehingga menyebabkan partikel tersebut


mengalami gaya tarik atau gaya tolak. Muatan listrik bersifat abstrak. Dapat

dirasakan atau diketahui gejalanya namun tidak dapat dilihat dengan kasat mata.

Atau muatan listrik ibarat angin yang dapat dirasakan namun dapat dilihat

gejalanya. Muatan listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis positif dan negatif.

Jika dua benda memiliki muatan yang sama maka akan tolak menolak, dan akan

tarik menarik jika muatannya berbeda.

Elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif, apabila proton

lebih banyak dari pada elektron maka benda tersebut bermuatan positif. Proton

lebih sedikit dari pada elektron maka benda tersebut bermuatan negatif. Apabila

proton elektron maka benda tersebut tidak bermuatan (netral). Ada dua jenis

muatan di alam ini, hal ini dapat diperlihatkan secara sederhana menggunakan dua

batang seperti pada gambar.

Batang pertama terbuat dari kaca digantung kan dengan benang kemudian

digosok kan dengan sutera. Jika ujung batang kedua terbuat dari kaca digosokkan

dengan sutra lalu dikenakan di ujung batang pertama maka ujung batang yang

digantung bergerak menjauh tetapi jika kedua batang terbuat dari plastik maka

ujung batang yang digantung bergerak mendekat, ini terjadi karena muatan listrik

timbul pada batang akibat penggosokan dan muatan yang timbul setelah
digosokkan sutera pada kaca dan plastik berbeda sehingga terjadi kejadian seperti

yang dilihat pada gambar.

Gejala listrik statik ditemukan pada awalnya oleh Thales yang mengamati

batu ambar. Batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan di sekitarnya.

Pengamatan Thales itu diperkuat oleh Plinius setelah kurang lebih 900 tahun dari

kehidupan Thales. William Gilbert melakukan percobaan untuk mengetahui zat-

zat lain yang mempunyai sifat seperti batu amber. Hasil percobaannya

menunjukkan bahwa belerang, lilin dan gelas mempunyai sifat seperti bate ambar.

Du Fay berdasarkan hasil eksperimennya menyatakan bahwa ada dua sifat

kelistrikan yaitu listrik senama melakukan interaksi tolak-menolak dan listrik tak

senama saling tarik-menarik. Sedangkan Benyamin Franklin memberi nama

kedua jenis listrik tersebut listrik positif dan listrik negatif. Besarnya interaksi

tolak-menolak atau tarik-menarik antara kedua jenis kelistrikan itu dihitung oleh

Coulomb.

Penamaan muatan positif dan negative dilakukan oleh Benjamin Frankin

(1706-1790) untuk membedakan muatan yang terjadi pada kaca dan plastik. Jadi

dari percobaan yang sederhana di atas dapat dikatakan bahwa muatan sejenis

tolak-menolak dan muatan berlainan jenis tarik-menarik. Efek kelistrikan di atas

tidak hanya terjadi pada kaca dan plastik, hal ini pun terjadi pada bahan-bahan

lain. Untuk menentukan jenis muatan yang timbul pada suatu bahan kaca dan

plastik digunakan sebagai bahan perbandingan. Saat ini secara umum bahwa

dalam keadaan normal bahan memiliki jumlah muatan positif dan negatif aman

besar, adapaun penggosokkan yang dilakukan bertujuan untuk memindahkan


sebagian kecil muatan. Sebagai contoh muatan pada kaca menjadi positif

sedangkan muatan pada sutera menjadi negatif.

Sifat-sifat dari muatan listrik diantaranya sebagai berikut :

 Muatan sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik

menarik. Ini mirip laki-laki dengan perempuan. Jika berlawanan jenis akan

punya kecenderungan untuk tarik menanik dan jika sesama jenis akan punya

kecenderungan untuk tolak menolak.

 Muatan listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan

coulomb disimbolkan dengan (C).

 Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan sama

seperti hukum kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan oleh dua muatan itu

punya karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang ditimbulkan oleh dua

buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar muatan ini juga bersifat

konservatif dan terpusat.

Elektron bermuatan listrik negatif, proton bermuatan listrik positif dan

neutron netral secara kelistrikan. Proton atau neutron pembentuk inti atom

tersusun dari quark yang bemuatan +1/3 dan +2/3 kali muatan elektron. Quark

adalah partikel terkecil penyusun atom tetapi sejauh ini quark belum ditemukan

berdiri sendiri sebagai paritkel tunggal. Besarnya muatan elektron atau muatan

proton merupakan satuan dasar muatan. Besarnya muatan listrik suatu benda

merupakan kelipatan dari muatan elektron atau muatan proton. Halini disebut

muatan terkuantisasi. Sebagai contoh, jika pecahan mata uang terkecil yang kita

gunakan adalah 100 rupiah maka banyaknya uang seseorang dinyatakan dalam
kelipatan dari mata uang terkecil yakni 100 rupiah. Misalnya banyaknya uang

saya adalah 100.000 dan 100.000 ini bisa habis dibagi dengan 100. Aneh jika

banyaknya uang saya adalah 100.000 karena tidak ada pecahan uang sebesar 2

rupiah. Demikian juga halnya dengan banyaknya muatan suatu benda. Besarnya

muatan sebuah elektron adalah -e dan besarnya muatan sebuah proton +e.

Banyaknya muatan suatu benda merupakan kelipatan dari e.

Adanya sifat kelistrikan pada suatu benda, perlu dipahami adanya konsep

atom yang dimunculkan oleh para ahli di antaranya, teori atom Dalton Thomson,

Rutherford dan Bohr. Secara umum dapat dijelaskan bahwa:

1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.

2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih

electron.

3. Inti atom bemuatan positif, elektron bermuatan negatif.

4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang

tidak bermuatanlistrik.

Partikel zat yang ukuran nya paling kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi

disebut atom .Dalam perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, atom ternyata

masih dapat dibagi- bagi lagi. Tiap atom tersusun dari inti atom dan elektron. Inti

atom (nekleus) terdiri atas proton dan neutron. Adapun, elektron bergerak

mengelilingi inti atom pada lintasan nya dan mendapat gaya tarik inti atom.

Partikel yang bermuatan negatif disebut elektron. Partikelyang bermuatan positif

disebut proton. Massa proton dan elektron lebih besar dibandingkandengan massa

elektron. Gaya ikat inti terhadap elektron antara bahan satu dengan lain berbeda.
Karena sesuatu hal, elektron dapat lepas dari lintasannya dan berpindah ke atom

lain. Perpindahan elektron tersebut menyebabkan perubahan muatan suatu atom.

Berdasarkan hal itu atom dikelompokkan menjadi tiga yaitu bermuatan negatif,

bermuatan positif dan netral.

2.2. Konduktor dan Isolator

Konduktor atau penghantar listrik adalah suatu material yang mudah

menghantarkan arus listrik. Sifat hantarannya adalah memindahkan elektron-

elektron dari satu titik kelistrikan ke titik kelistrikan lainnya secara mudah.

Kegunaan utama dari penghantar listrik adalah mengalirkan arus listrik.

Isolator merupakan suatu jenis bahan atau zat yang sulit bahkan tidak bisa

menghantarkan panas dan juga listrik. Isolator juga biasa dikenal dengan sebutan

sebagai penghambat aliran listrik. Selain itu, bahan isolator juga bisa

dimanfaatkan untuk memisahkan konduktor tanpa harus mengeluarkan arus listrik

dan juga dapat dijadikan sebagai penopang beban.

Konduktor memiliki inti atom dengan elektron yang terikat secara lemah

dan dapat bergerak secara bebas. Proses penghantaran listrik terjadi ketika

material yang bermuatan positif dihubungkan dengan penghantar listrik. Interaksi

yang timbul ialah perpindahan elektron dari penghantar listrik ke material yang

bermuatan positif.

Pengaliran arus listrik secara mudah melalui penghantar listrik disebabkan

kandungan muatan listrik mudah bergerak saat timbul medan listrik meski dalam

jumlah yang sangat kecil. Medan listrik pada penghantar bernilai nol selama tidak

teraliri listrik.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menggunakan benda-benda

yang menggunakan bahan konduktor untuk menghantarkan panas dan bahan

isolator untuk mencegah merambatnya panas. Konduktor dan isolator merupakan

sifat yang saling berkaitan, sehingga dalam pemanfaatannya dapat dilakukan

secara bersamaan pada suatu benda.

Konduktor dan isolator ini ada kaitannya dengan materi suhu. Suhu

merupakan suatu hal untuk menyatakan tingkat panas benda. Pada suhu yang

sama, zat yang massanya lebih besar akan mempunyai energi panas lebih besar.

Energi panas yang berpindah dari yang bersuhu tinggi ke bersuhu rendah disebut

kalor. Sebagai bentuk energi, satuan kalor dalam SI adalah joule (J).

Bahan konduktor dikenal sebagai bahan yang dapat menghantarkan panas

dengan baik. Bahan konduktor memiliki hambatan kecil karena hambatan

jenisnya kecil. Bahan konduktor memiliki elektron pada kulit atom terluar yang

gaya tariknya terhadap inti atom lemah.

Dengan demikian, apabila ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan

tegangan kecil saja, elektron akan bergerak bebas, sehingga mendukung terjadinya

aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor. Contoh bahan konduktor di

antaranya adalah besi, tembaga, perak, aluminium, paku, karbon, klip kertas, uang

logam.

Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah dinamakan

dengan konduktor. Adapun, yang termasuk bahan-bahan konduktor adalah bahan

yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini

akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik
memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, bahan ini memiliki sifat

sebagai penghantar listrik.

Konduktor adalah bahan yang memungkinkan elektron mengalir bebas

dari partikel ke partikel. Sebuah benda yang terbuat dari bahan konduktor akan

memungkinkan muatan untuk ditransfer ke seluruh permukaan benda. Jika muatan

ditransfer ke objek di lokasi tertentu, muatan itu dengan cepat didistribusikan ke

seluruh permukaan objek.

Konduktor adalah salah satu komponen utama peralatan listrik dan

instalasi listrik. Konduktor berperan untuk menyalurkan arus dari satu bagian

ke bagian lain dan juga untuk menghubungkan bagian-bagian yang dirancang

bertegangan sama. Pada sistem tenaga listrik, konduktor bertegangan tinggi

dijumpai pada transmisi, gardu induk, jaringan distribusi dan panel daya.

Pemilihan jenis dan ukuran konduktor harus memenuhi syarat-syarat teknis dan

harus ekonomis.

Jika konduktor bermuatan disentuhkan ke objek lain, konduktor bahkan

dapat mentransfer muatannya ke objek itu. Perpindahan muatan antar benda lebih

mudah terjadi jika benda kedua terbuat dari bahan penghantar. Bentuk dan ukuran

bahan memengaruhi konduktivitasnya. Misalnya, sepotong materi yang tebal akan

menghantarkan lebih baik daripada sepotong tipis dengan ukuran dan panjang

yang sama. Suhu juga mempengaruhi konduktivitas. Ketika suhu meningkat, atom

dan elektronnya memperoleh energi.

Jika suatu konduktor dialiri arus listrik maka pada konduktor akan

timbul panas akibat rugi-rugi daya (r2r). Panas ini akan membuat temperatur
konduktor naik. Di sampingitu, temperatur konduktor juga dapat naik karena

adanya pengaruh dari sumber panasdi sekitarnya, misalnya panas matahari,

panas mesin-mesin, dan sumber panas lainnya. Agar sifat fisis bahan konduktor

tidak berubah, maka kenaikan temperatur konduktor dibatasi sampai 15 "C.

Oleh karena itu arus kontinu yang mengalir pada konduktor harus dibatasi,

sedemikian hingga pada temperatur 75 'C, jumlah panas yang timbul pada

konduktor sama dengan jumlah panas yang disebarkan konduktor ke medium

sekitarnya. Arus tertinggi yang dapat dialirkan secara kontinu oleh suatu

konduktor dimana arus tersebut tidak menimbulkan kenaikan temperatur

konduktor lebih dari 75 C disebut daya hantar arus (curuent carrying capacity).

Dalam pemilihan suatu konduktor, perlu diperhatikan agar arus kontinu

yang akan dialirkan tidak melebihi daya hantar arus konduktor yang dipilih.

Jarak atau spasi antar konduktor ditetapkan sedemikian sehingga tidak terjadi

peluahan sebagian atau korona pada permukaan konduktor. Untuk itu kuat

medan elektrik pada permukaan setiap konduktor perlu diketahui. Kuat medan

elektrik tertinggi yang ditemukan harus lebih rendah dari kekuatan dielektrik

bahan isolasi utama. Pada transmisi hantaran udara, kuat medan pada

permukaan konduktor direduksi dengan menggunakan penghantar berkas

(bundled conductor). Di bawah ini diberikan formula perhitungan kuat medan

elektrik tertinggi pada permukaan konduktor sistem tiga fasa yang diperoleh

secara aproksimasi.
Beberapa isolator seperti kaca adalah konduktor yang buruk saat dingin

tetapi konduktor yang baik saat panas. Sementara itu, kebanyakan logam adalah

konduktor yang lebih baik saat dingin dan konduktor kurang efisien saat panas.

Dalam kelistrikan, konduktor adalah bahan atau zat yang memungkinkan

listrik mengalir melalui mereka. Mereka menghantarkan listrik karena mereka

memungkinkan elektron mengalir dengan mudah di dalamnya dari atom ke atom.

Juga, konduktor memungkinkan transmisi panas atau cahaya dari satu sumber ke

sumber lainnya.

Konduktor memiliki elektron bebas di permukaannya yang memungkinkan

arus mengalir dengan mudah. Inilah alasan mengapa konduktor dapat

menghantarkan listrik. Konduktor memiliki elektron bebas di permukaannya yang

memungkinkan aliran arus dengan mudah. Ini adalah alasan bahwa listrik

mentransmisikan secara bebas melalui konduktor.

Bahan konduktor dan isolator sering digunakan dalam kehidupan sehari

hari. Jenis logam yang paling sering digunakan untuk membuat alat-alat tersebut

antara lain besi aluminium dan tembaga. Kompor listrik adalah salah satu alat

memasak yang memiliki bagian yang terbuat dari bahan konduktor dan isolator.

Contoh lainnya adalah wajan penggorengan yang terbuat dari aluminium bersifat

konduktor. Hal itu agar panas dari api cepat berpindah ke wajan sehingga

makanan cepat matang.

Sementara, peralatan memasak lainnya, seperti teflon memiliki gagang

yang terbuat dari isolator, seperti plastik agar tangan kita tidak kepanasan ketika

memegangnya. Kemudian, setrika juga merupakan benda yang sering digunakan


untuk menghaluskan pakaian dengan menggunakan energi panas. Energi panas

tersebut dihasilkan dari perubahan energi listrik.

Setrika terbuat dari bahan konduktor dan isolator. Sifat konduktor pada

setrika terletak di bagian alas setrika yang terbuat dari logam dan sifat isolator

terletak di bagian atas badan setrika serta pada pegangannya yang berbahan

plastik. Hal tersebut bertujuan agar tangan tidak merasa panas pada saat

menggosok pakaian.

Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir

seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu

kering, gelas, plastik, karet dll. Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak

bebas bergerak . Hal ini karena setiap atom dari bahan isolator terikat dengan

kuat. Pada isolator, setiap muatan elektron dipegang erat oleh inti atomnya,

sehingga pada suhu ruangan/normal tidak mungkin adanya pengaliran arus listrik.

Apabila isolator diberi tegangan besar sehingga menghasilkan energi listrik yang

mampu mengatasi energi pengikat elektron, elektron akan dapat berpindah.

Dengan demikian isolator dapat mengalirkan arus listrik. Berdasarkan hal itu di

katakan bahwa pada tegangan yang tinggi, isolator dapat berfungsi sebagai

konduktor.

Isolator porselen proses basah masih merupakan bentuk yang paling

banyak digunakan pada isolasi listrik. Perkembangan isolator ini berasal dari

isolator jenis pin yang digunakan pada jalur komunikasi. Dalam aplikasi pertama

pada transmisi daya, isolator komunikasi jenis pin diperbesar pada penampangnya

untuk mencegah kebocoran listrik dan diameternya dibuat lebih besar untuk
meningkatkan jarak kebocoran. Kegagalan yang sering terjadi adalah kebocoran

listrik pada porselen karena 13 celah-celah dielektrik porselen yang diduga

disebabkan oleh ekspansi semen.

2.3. Hukum Coulmb

Coulomb adalah orang yang menyelidiki tentang kuantitas gaya interaksi

antara muatanmuatan listrik. Charles Agustin de Coulomb (1736-1804) dalam

tahun 1784 melakukan penyelidikan tentang besarnya gaya interaksi antara dua

muatan listrik. Ia menggunakan neraca torsi (neraca puntir) untuk mengukur

kuantitas/besar gaya interaksi antarmuatan. Jenis Neraca torsi ini 13 tahun

kemudian juga digunakan oleh Cavendish untuk mengukur gaya gravitasi.

Coulomb berdasarkan penyelidikannya mendapatkan bahwa gaya Tarik

menarik atau tolak-menolak antara “muatan-muatan titik”, yaitu benda-benda

bermuatan yang ukurannya kecil dibandingkan dengan jarak r antara keduanya

berbanding terbalik dengan kuadrat jarak tersebut. Gaya tersebut juga tergantung

pada jumlah muatan dari tiap-tiap benda. Jumlah muatan dapat digambarkan

dengan suatu pernyataan kelebihan jumlah elektron atau proton di dalam benda.

Dalam praktek muatan suatu benda dinyatakan dalam satuan yang jauh lebih besar

dari muatan satu elektron atau proton.


BAB III METODOLOGI

3.1. Metodologi

Bentuk geometrik akan mempengaruhi bentuk medan listrik sebuah

isolator. Sebagian besar penelitian dilakukan pada isolator cincin dan suspensi,

oleh karena simulasi terhadap medan listrik yang terjadi pada isolator cincin

dengan menerapkan metode elemen. Isolator cicnin memiliki tiga ukuran berbeda:

(50 mm x 65 mm), (75 mm x 90 mm) & (100 mm x 115 mm). Sebagai aturan,

isolator 75 mm x 90 mm & 100 mm x 115 mm digunakan untuk saluran utama,

sedangkan isolator 50 mm x 65 mm digunakan untuk sambungan tegangan rendah

di rumah-rumah (studyelectrical). Isolator ini dipasang pada sebuah clamp

(pengapit) dengan sebuah pasak yang dimasukkan ke dalam lubang ditengahnya.

Simulasi dioperasikan pada kondisi (boundary condition) yang sesuai

dengan kondisi di lapangan, yaitu:

1. Saluran distribusi 20 kV

2. Material porcelain

Sehingga data yang diperlukan dan akan digunakan untuk dimasukkan ke

aplikasi CST Studio adalah:

1. Tegangan yang digunakan adalah 20 kV

2. Desain isolator cincin untuk membuat gambar 3D isolator cincin

3. Bahan yang digunakan isolator cincin adalah porcelain, spesifikasi data

yang digunakan menggunakan material library yang sudah tersedia di

aplikasi CST Studio


4. Kontaminan yang digunakan adalah water (air), untuk spesifikasi data

yang digunakan juga menggunakan data bawaan yang telah tersedia di

material

5. Konduktor yang digunakan adalah bahan PEC, komponen atau bahan

yang biasa digunakan sebagai konduktor untuk mengalirkan listrik

didalam aplikasi CST

Konduktor adalah Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan

mudah, contohnya tembaga, aluminium dll. Bahan konduktor yang digunakan

untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai rugi daya yang kecil ketika

dialiri arus yang besar (untuk kabel yang mana rugi daya dan temperaturnya harus

kecil). Konduktifitas dan Resistifitas Ada dua jenis resistifitas pada konduktor,

umumnya resistifitas volume bekerja ditentukan oleh arus yang mengalir didalam

bahan tersebut. Bahan Resistifitas volume, atau sederhananya adalah resistifitas

(tahanan), dari suatu bahan adalah tahanan antara dua permukaan yang berbeda

parallel permukaan pada bagian bahan konduktor yang mempunyai panjang satu

satuan (1m) dan luas permukaan (1m2). Resistifitas bahan dinyatakan dengan ρ,

dengan satuan adalah Ωm. Tahanan konduktor adalah dinyatakan dengan R.


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan

Isolator listrik adalah bahan yang tidak dapat atau sulit untukmentransfer

muatan listrik. Dalam bahan isolasi terikat eratelektron valensi dalam atom.

Bahan-bahan ini digunakan dalam perangkat elektronik sebagai isolator, atau

menghambat aliran arus listrik. Isolator juga berguna sebagai beban atau pemisah

anantara konduktor tanpa membuat arus yang mengalir keluar atau hanya antara

konduktor. Istilah ini juga digunakan untuk nama alat yang digunakan untuk

mendukung kabel transmisi listrik pada tiang-tiang listrik. Beberapa bahan kaca,

kertas, atau teflon adalah isolator yang sangat baik. Beberapa bahan sintetis masih

cukup baik digunakan sebagai insulator kabel. Misalnya, plastik atau karet.

Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk atau

diproses sementara masih bisa memblokir aliran listrik di tegangan menengah

(ratusan, mungkin ribuanvolt).

Contoh manfaat benda isolator dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk

mengangkat wajan atau panci kita membutuhkankain untuk memegang gagang

wajan/ panci agar tidak panas. Susuk atau solet ujungnya terbuat dari plastik agar

tidak terasa panas ketika sedang digunakan. Pengangan solder terbuat dari plastik

atau karet agar tidak membahayakan kulit karena solder sangat panas.

Segala macam yang ada di dunia ini merupakan suatu materi yang sangat

lah kompleks. Beruntungnya kita karena para ahli telah mengelompokkan materi

tersebut ke dalam dua kategori yaitu zat murni dan zat campuran untuk

memudahkan kitamem pelajari materi-materi tersebut. Unsur merupakan suatu zat


yang paling murni, yang berarti tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lainnya

menggunakan reaksi kimia sederhana ataupun menggunakan reaksi nuklir. Unsur

merupakan zat yang paling sederhana yang dengan kombinasi satu atau dua unsur

dapat membentuk suatu senyawa. Unsur terdiri atas unsur alam dan unsur buatan.

Unsur buatan adalah suatu unsur yang tercipta karena adanya campur

tangan manusia dalam pembuatannya. Contoh unsur buatan adalah einsteinium,

yang bersifat radioaktif dan tidak stabil. Sementara itu unsur alam adalah unsur

atau zat yang memang sudah terdapat di alam. Unsur alam juga tergolong atas

unsur logam dan unsur non logam. Unsur-unsur non logam ini lah yang termasuk

dalam jenis unsur isolator. Untuk unsur non logam memiliki ciri-ciri sebagai

berikut, dalam suhu ruangan yaitu 25 derajat celcius, unsur non logam dapat

berbentuk macam-macam ada yang berbentuk dalam zat padat, zat cair, maupun,

zat gas.

Unsur non logam yang berbentuk zat padat pada umumnya bersifat rapuh

atau mudah pecah, kecuali pada arang, termasuk ke dalam kategori benda isolator

karena tidak dapat menghantarkan listrik dan panas, kecuali grafit. Apabila

digosok tidak akan mengkilap, kecuali intan. Unsur non logam seperti hidrogen,

oksigen, karbon, belerang, klorin, dan nitrogen.

Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan

arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu

disebut konduktor. Konduktor adalah bahwa memiliki resistivitas kecil. Secara

umum, logam konduktif. Emas, perak, tembaga, aluminium,seng, besi memiliki

resistivitas yang lebih besar. Jadi emasa dalah konduktor yang sangat baik, tetapi
karena sangat mahal,secara ekonomi tembaga dan aluminium yang paling banyak

digunakan. Contoh pemanfaatan benda konduktor adalah sebagai penghantar

listrik atau kabel, sebagai logam pemanas pada alat-alat dapur seperti wajan,

panci, dan sebagainya, sebagai alatuntuk menyetrika.

Unsur-unsur konduktor adalah suatu bahan yang memiliki kemampuan

untuk menghantarkan arus listrik sangat besar sehingga memiliki nilai

konduktivitas yang besar dibandingkan semikonduktor dan isolator. Material

konduktor mempunyai electron bebas dalam jumlah yang besar. Electron bebas

dalam material konduktor dapat terjadi karena sifat dari ikatan metalik yaitu

antara elektrovalensi dengan inti atom bahan semikonduktor yang sangat lemah.

Logam memiliki ikatan elektron valensi yang sangat lemah sehingga mudah

bergerak melalui seluruh stukturnya bila dikenai gaya oleh suatu medan magnit.

Jadi logam digolongkan sebagai konduktor, karena memiliki muatan bebas

(elektron yang terdelokalisir) dalam jumlah yang sangat banyak.

Persamaan isolator dan konduktor dalam bidang elektronik, baik isolator,

konduktor sama-sama memikili peran penting dalam dunia elektronik. Bahan ini

memiliki persamaan yang mendasar yaitu saa sama memiliki pita konduksi, pita

valensidan pita terlarang meskipun dalam kapasitas yang berbeda- berbeda.

Perbedaan isolator dan konduktor adalah bahan yang menghambat aliran

jenis energi tertentu, dengan mencegah proses konduksi. Sedangkan konduktor

adalah bahan yang memungkinkan untuk konduksi energi dengan mudah melalui

materi.
Dan jika di tinjau dari gambar diatas, terlihat bahwa isolator memiliki

panjang pita terlarang yang lebih besar dibandingkan yang lain dimana artinya

isolator sangat susah dalam menghantarkan suatu energi sedangan konduktor

miliki panjang pita terlarang yang bahkan bisa dianggap tidak ada sehingga sangat

mudah untuk konduktor menghantarkan energi.

Isolator merupakan salah satu bahan dielektrik yang digunakan untuk

memisahkan konduktor bertegangan dengan kerangka penyangga yang

dibumikan. Isolator berfungsi secara mekanik untuk menahan beban kawat

saluran udara, secara elektrik mengisolasi aluran yang bertegangan dengan

menara atau saluran dengan saluran sehingga tidak terjadi kebocoran arus dan

dalam gradien medan tinggi terjadi korona dan lompatan listrik baik lewat denyar

(flashover) atau percikan (sparkover).


Isolasi polimer mempunyai struktur kimia terdiri atas molekul makro

rantai panjang dengan ulangan unit monomer atau mer yang biasanya diberi nama

awalan poly pada muka monomer, contoh monomer ethylene adalah monomer

ulangan pada polyethylene. Isolasi polimer secara umum dapat dibagi kedalam

dua kelompok :

1. Termoplastik (Termoplastic Polymer), terdiri dari ikatan fisika yang

linier atau cabang molekul besar yang padatempertur ruang atau sekeliling

berbentuk padat danakan berubah bentuknya pada temperatur lebih tinggi.

2. Termoset, pada temperatur ruang atau sekeliling berbentuk cair, dapat

berbentuk padat melalui pengerasan dengan reaksi kimia antara komponen yang

berbeda pada temperatur ruang.Setelah padat tidak dapat kembali cair

(irreversible).

Bahan konduktor yang paling umum digunakan adalah tembaga dan

aluminum. Dilihat dari jenis isolasi yang digunakan, konduktor terdiri dari dua

jenis, yaitu konduktor atau kawat telanjang dan konduktor berisolasi atau kabel.

Konduktor atau kawat telanjang digunakan untuk menyalurkan energi listrik

dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya, menyalurkan energi listrik dari

gardu induk ke trafo distribusi, membagi penyaluran daya pada gardu induk dan

panel.

Kabel tegangan tinggi digunakan pada jaringan distribusi, terutama di

kawasan perkotaan yang penduduknya sangat rapat. Kabel tegangan tinggi

digunakan juga untuk menyalurkan energi listrik dari generator ke trafo daya,

sedangkan pada gardu induk digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari
trafo daya ke panel kontrol dan dari panel kontrol ke jaringan distribusi

hantaran udara.

Konduktor kawat telanjang pada umumnya terbuat dari bahan tembaga,

aluminium dan aluminium campuran. Khusus untuk transmisi umumnya

digunakan All-AluminumConductor (AAC), All-Aluminum-Alloy Conductor

(AAAC), Aluminum Conductor Steel Reinforced (ACSR) dan Aluminum

Conductor Alloy Reinforced (ACAR).

Dilihat dari bentuk penampangnya, konduktor telanjang terdiri dari

konduktor batangan, kawat pilin, konduktor berongga dan konduktor berkas.

Konduktor batangan biasanya digunakan pada panel daya. Kawat pilin digunakan

untuk jaringan distribusi dan transmisi, sedangkan konduktor berongga dan

konduktor berkas digunakan pada transmisi tegangan tinggi. Konduktor

berongga juga digunakan pada kabel yang mengalirkan arus besar.

Jika suatu konduktor bertegangan, maka di sekitar konduktor akan

timbul medan elektrik dan medan elektrik tertinggi terjadi pada permukaan

konduktor. Kuat medan elektrik tersebut bergantung kepada diameter dan

kehalusan permukaan konduktor. Kuat medan elektrik pada permukaan

konduktor akan semakin besar jika diameter konduktor semakin kecil. Kuat

medan elektrik pada permukaan konduktor juga semakin besar jika

permukaannya semakin kasar. Jika kuat medan elektrik di permukaan tersebut

melebihi kekuatan dielektrik udara atau media di sekitarnya, maka pada udara

atau media yang bersentuhan dengan permukaan konduktor akan terjadi peristiwa

pelepasan muatan, yang disebut korona. Korona yang terjadi pada transmisi
tegangan tinggi menimbulkan rugi-rugi daya dan gangguan komunikasi. Untuk

mencegah korona, maka kuat medan elektrik di permukaan harus dikurangi

hingga lebih kecil dari kekuatan dielektrik udara atau media di sekitarnya. Hal ini

dapat dilakukan dengan memperbesar diameter penampang konduktor, tetapi hal

ini tidak ekonomis dan membuat konduktor semakin kaku. Cara yang lebih

ekonomis adalah dengan menggunakan penghantar berkas. Cara lain adalah

menggunakan konduktor berongga, dengan cara ini dapat diperoleh konduktor

berdiameter lebih besar dengan luas penampang yang sama dengan konduktor

massif.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan panas atau kalor

dengan baik. Contoh konduktor adalah baja, besi, alumunium,tembaga, dan logam

lainnya. Contoh pemanfaatan benda konduktor adalahsebagai penghantar listrik

atau kabel, sebagai logam pemanas pada alat-alat dapur seperti wajan, panci, dan

sebagainya, sebagai alat untuk menyetrika. Unsur konduktor yaitu unsur-unsur

logam.

Isolator adalah benda yang tidak dapat (kurang baik) menghantarkankalor.

Contoh isolator adalah kain, air, kaca, kertas, plastik, dan kayu. Contoh manfaat

benda isolator dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk mengangkat wajan atau

panci kita membutuhkan kain untuk memeganggagang wajan atau panci agar

tidak panas. Susuk atau solet ujungnya terbuat dari plastik agar tidak terasa panas

ketika sedang digunakan. Pengangan solder terbuat dari plastik atau karet agar

tidak membahayakan kulit karena solder sangat panas. Unsur dari isolator yaitu

unsur-unsur non logam.

Persamaan mendasar dari isolator, konduktor ialah isolator memiliki bahan

yang tidak mudah menghantarkan energi sebab jarak dari pita terlarang nya cukup

jauh, konduktor memiliki bahan yang sangat mudah menghantarkan energi sebab

jarak dari pita terlarangnya sangat sedikit. Namun, bagiamana pun juga baik

isolator, konduktor rmemiliki peran penting dalam bidang elektronika sebab tanpa
adanya isolator maka saat benda menghantarkan energi manusia tidak bisa

menyentuh benda tersebut dan sebaliknya tanpa konduktor maka benda-benda

elektronik seperti sekarang ini mungkin tidak ada.

5.2. Saran

Perlu dilakukannya pengkajian lebih lanjut mengenai konduktor dan

isolator, agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai peran nya dalam kehidpan

sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Cheng, L.L, Liu, M.H, Wang, M.X, Wang, S.C, Wang, G.D, Zhou, Q.Y, Chen,
Z.Q, (2012). Preparation of SnS films using solid sources deposited by the
PECVD method with controllable film characters. Journal of Alloys and
Compounds,545122-129. Hlm. 1-8.
Galuh Renggani Wilis, 2014, Konduktor Alumunium Pada Sistem Grounding,
Jurnal Vol 9 No. 2 Oktober 2014.
Juliandhy, Tedy. 2014. Efek Kegagalan Alat Flue Gas Desulphur terhadap
Tegangan Lewat Denyar Isolator di Gardu Induk Pembangkitan Tanjung
Jati B Jepara. Jurnal Nasional Teknik Elektro Vol : 3 No. 1.
M. Thackeray, “An unexpected conductor,” Nat. Mater., 2003.
Moh toni prasetyo, Hamzah. 2012. Analisis degradasi permukaan bahan isolasi
resin epoksi dengan pengisi pasir pantai yang mengandung banyak kalsium.
Jurnal JNTETI vol 1 No 3.
Risdiana, dkk., 2017, “Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika”, Vol. 01, No. 01 70 – 78.
Seppanur, bandri. 2014. Analisis Kegagalan Isolasi akibat Partial Discharge pada
Kabel Na2xseby 2o kv Berisolasi XLPE dan PVC. Jurnal momentum
Teknik Elektro Vol. 16 No 2.
Shermann, B.C., 1994, “Journal of Chemical Education”, vol. 71, number 4,
April.
Sri Agustini Sulandari, Studi Fabrikasi Isolator Silikon Dioksida (SiO2), Jurnal
Fisika Indonesia No: 50, Vol XVII, Edisi Agustus 2013, ISSN : 1410-2994.
V. A. Matsagar and R. S. Jangid, “Influence of isolator characteristics on the
response of base-isolated structures,” Eng. Struct., 2004.
Valdi risky yandi. 2010. Fenomena flashover akibat arus bocor pada isolator
keramik dan resin epoksi. Jurnal teknik elektro. Vol 1 No 2.

Anda mungkin juga menyukai