Anda di halaman 1dari 4

Nama : Variska Dwi Nugroho

NPM : 182110079
Tugas 1 Pemilihan bahan & proses

SIFAT LISTRIK

Material listrik adalah segala jenis benda yang dapat digunakan dalam peralatan atau
perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan
listrik.
Pada dasarnya sifat listrik material dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Konduktor
Zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik energy listrik maupun energy
kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. bahan yang di dalamnya banyak terdapat elektron
bebas mudah untuk bergerak.Tarikan antara elektron yang berada dalam edaran paling luar dan
intinya adalah sangat kecil, hingga dalam suhu normal pun ada satu atau lebih elektron yang
terlepas dari atomnya.
Elektron bebas ini bergerak-gerak secara acak dalam ruang di celah atom-atom. Gerakan
elektron-elektron ini dinamakan bauran ( difusi ). Bahan-bahan yang bersifat konduktor biasanya
digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energy,
misalnya panci, setrika, kabel dan solder.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umunya logam logam
bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, almunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan
jenis yang berbeda. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
2. Isolator
Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Pada isolator semua elektron terikat pada
atomnya dan tidak ada elektron yang bebas. Jenis bahan seperti ini digolongkan sebagai penyekat
atau bukan penghantar (Isolator). Penyekatan listrik dimaksudkan agar arus listrik tidak dapat
mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik.
Bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan
intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak mempunyai elektron bebas sehingga
walau diberi tegangan listrik tidak akan membuat elektron – elektronnya bergerak.
Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah keramik, asbes, kayu
kering, gelas, plastik, karet, gelas, dkaca, karet, kayu dll.
3. Semikonduktor
Semikonduktor adalah suatu material yang memiliki sifat konduktivitas listrik diantara
konduktor dan isolator. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun
pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
Semikonduktor digunakan sebagai alat elektronik. sejumlah komponen elektronik yang
menggunakan sifat-sifat materi semikomduktor, yaitu Silikon, Germanium, dan Gallium
Arsenide. Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk dicrete (potongan)
seperti transistor, diode, dll, atau dapat juga ditemukan sebagai bentuk terintegrasi dalam jumlah
yang sangat besar (jutaan) dalam satu keping Silikon yang dinamakan Sirkuit terpadu (IC).
Listrik yang tidak asing lagi bagi kita menjadi bagian yang sangat penting dan tidak terlepas dari
keseharian kita. Listrik dan elektronika sangat berkembang pesat pada saat sekarang ini.
Perkembangannya didukung pula oleh penemuan serta perkembangan alat bantu listrik itu
sendiri. Alat listrik banyak macamnya, beberapa contoh alat bantu listrik akan dijelaskan di
bawah ini sebagai berikut:
a. Akumulator
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi
listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor.
b. Lampu
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata “lampu” dapat juga berarti bola
lampu. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik
melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan foton. Kaca yang menyelubungi
filamen panas tersebut menghalangi oksigen di udara dari berhubungan dengannya sehingga
filamen tidak akan langsung rusak akibatteroksidasi.
Salah satu kelebihan lampu pijar adalah dapat dihasilkannya lampu pijar dalam berbagai
besar voltase, dari puluhan hingga ratusan volt, namun karena energi listrik yang diperlukan
lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber
cahaya buatan lainnya, maka secara bertahap lampu pijar mulai digantikan lampu pendar, LED,
dan lain-lain.

SIFAT MAGNETIK

Sifat magneik batuan menjelaskan perilaku beberapa zat yang berada dibawah pengaruh
medan magnet. Fenomena magnetik muncul dari gerak elektrik partikel bermuatan dalam zat.
Ada tiga kelompok utama pada zat yang bersifat magnetik :
 Diamagnetik, adalah sifat material yang sulit termagnetisasi. Berdasarkan kuantum, semua
elektron pada bahan diamagnetik ini berpasangan. Sehingga jika diterapkan medan magnet
maka akan magnetisasi induksi. Karena elektron berorbital menghasilkan medan magnet yang
berlawanan arah dengan medan magnet luar sehingga suseptibilitas magnetiknya negatif.
 Paramagnetik, adalah sifat material yang mudah termagnetisasi akan tetapi sifat megnetiknya
mudah hilang. Momen magnetik material paramagnetik searah dengan medan eksternal sehingga
menghsilkan suseptibilitas positif. Proses magnetisasi material paramagnetik
dipengaruhi efek agitasi thermal.
Jadi efek-efek ini hanya dapat terjadi bila medan yang diapliksikan lemah. Pada kedua kasus di atas, kekuatan
induksi magnet M(momen dipole magnetik per satuan volume) secar langsung berhubungan dengan kuat
medan magnet aplikasi H :
M = k.H (1)

k = M/H (2)
Secara umum suseptibilitas adalah tensor tingkat dua (rank two). Jika tidak disebutkan
symbol “k” berarti suseptibilitas kuasi isotropic.
 Ferromagnetik, adalah sifat material yang mudah termagnetisasi dengan suseptibilitas
magnetik yang sangat besar. Ferromagnetik bergantung pada suhu, berkurang dengan
turunnya suhu dan hilang pada suhu Curie.
Ferromagnetik dibedakan menjadi :
a) Antiferomagnetik, material yang mempunyai suseptibilitas seperti benda para
magnetik tetapi nilainya naik dengan kenaikan suhu dan pada suhu tertentu akan turun.
b) Ferrimagnetik, material yang mempunyai suseptibilitas yang besar tergantung
temperatur. Bila temperatur lebih tinggi dari
 temperatur Curie Tc untuk ferro-/ferrimagnetik
 temperature Ne’el Tn untuk antiferromagnetik
material mempunyai sifat paramagnetik.

Material Ferro- dan ferrimagnetik menunjukkan kurva histeresis untuk tidak bergantung
pada magnetisasi pada kuat medan magnet. Magnetisasi tergantung pada kuat medan dan
sejarah magnetik, dan menunjukkan fenomena remanensi magnetik.
Dapat diperhatikan pula bahwa bentuk kurva histeresis dan besarnya berubah-ubah tergantung
pada :
 Sifat intrinsik dari komponen ferrimagnetik
 Ukuran butir
 Tegangan internal

SIFAT OPTIK

Sifat dari material optic : kristal khusus dan gelas , sifat optic dari glas chalcogenide, spectrum
tampak dari gelas ,metal sebagai permukaan cermin,semen optic. Coating dan Filter : teori umum
filter , filter secara absorpsi , filter berwarna dari gelas , material anorganik padat , filter organic Dye
padat , absorpsi film tipis , filter dan coating yang didasarkan pada interferensi dari film tipis ,
coating anti refleksi , multilayer dari dua lapisan yang disusun periodic ,all dielektrik reflector untuk
interferometer dan laser , filter penolak jalur sempit (narrow band ) , filter refleksi dan coating , filter
yang didasarkan pada hamburan dan difraksi . Sifat optic dari semikonduktor : persamaan maxwel
dan vekor potensial , electron dalam medan elektromagnetik , transisi antar pita , transisi antara pita
tidak langsung , transisi dalam pita energi , injeksi m uatan dan rekombinasi radiasi ,rekombinasi non
radiatif /Auger proses. Effek eksitonik dan modulasi dalam semikonduktor : keadaan keadaan
eksitonik dalam semikonduktor , keadaan eksitonik dam sumur quantum ,modulasi optic. Fenomena
dan aplikasi materials optoelektronik disordered
chalcogenide: fenomena dalam chalcogen amorf dan gelas ,aplikasi pada optic, kelistrikan
dan optoelektronik dari chalcogenide gelas .

SIFAT KIMIA

Sifat kimia adalah karakteristik atau perilaku suatu zat yang dapat diamati ketika zat
tersebut mengalami perubahan secara kimia. Sifat kimia dapat terlihat selama terjadinya
reaksi kimia karena susunan atom dalam sampel akan berubah dan dapat diselidiki.

Hal ini berbeda dengan sifat fisik yang merupakan karakteristik yang dapat diamati dan
diukur tanpa mengubah struktur kimia dari sampel. Supaya sifat kimia dapat diamati dan
diukur diharuskan terjadi perubahan kimia tertentu.

Perubahan satu jenis materi menjadi bentuk lain yang berbeda atau ketidakmampuan suatu
materi untuk berubah merupakan suatu sifat kimia yang dimiliki oleh materi itu. Contoh dari
parameter sifat kimia yaitu seperti sifat ketahanan bakar, toksisitas, keasaman, reaktivitas,
panas pembakaran, dan lain-lain.

Perubahan kimia selalu menghasilkan satu atau lebih jenis zat yang berbeda dari zat yang ada
sebelumnya. Sebagai contoh pembentukan karat pada besi adalah suatu perubahan kimia
karena karat terbentuk oleh reaksi dari besi, oksigen dan air yang menghasilkan zat yang
berbeda (karat).

Berdasarkan perubahan tersebut maka besi dikatakan memiliki sifat mudah berkarat jika
terkena oksigen dan air. Semua zat yang memiliki sifat kimia yang berbeda dapat mengalami
perubahan kimia sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.

SIFAT LINGKUNGAN

Karena tuntutan lingkungan semakin meningkat, terutama dalam menangani dengan produk fase
akhir kehidupan, produsen produk dan desainer harus mempertimbangkan pembuangan produk
mereka di masa depan. Untuk konvensional bahan seperti baja dan aluminium metode daur
ulang yang berfungsi dengan baik ada. Ini tidak terjadi pada struktur komposit, yang digunakan
lebih ekstensif. Komposit terdiri dari campuran beberapa jenis materi pada tingkat makro dan
mereka tidak dapat dianggap sebagai homogen sebagai bahan baja. Keadaan ini memperumit
kemungkinan untuk membentuk sistem penanganan limbah yang terorganisir dengan baik.
Beberapa teknik memang ada tetapi belum tersedia secara komersial. Metode pembuangan
komposit saat ini adalah TPA dan pembakaran. Banyak investigasi menunjukkan daur ulang
material komposit sebagai alternatif terbaik yang mempertimbangkan lingkungan efek. Karena
komposit daur ulang adalah proses yang rumit komposit polimer daur ulang, penting untuk
memperoleh yang komprehensif informasi tentang konstituen bahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai