Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

SIFAT KELISTRIKAN BAHAN

4.1 Bahan/Material Teknik

Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang.
Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi,
rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk elektronik dan sebagainya.

Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan
mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai contoh : jaman batu, perunggu,
semikonduktor dsb). Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti
yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan
peradaban manusia bahan-bahan alam tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas
bahan yang lebih tinggi. Pada perkembangan ilmu tentang bahan, maka dengan mempelajari
hubungan antara sifat-sifat bahan dengan elemen struktur bahan, akan dapat diciptakan puluhan
ribu jenis bahan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda.
Bahan atau material yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia di atas dikenal
dengan Bahan/Material Teknik.

Klasifikasi material Teknik

1. Logam

Logam merupakan konduktor yang baik dan tidak transparan, terdiri dari :
- Logam besi (ferrous) :
Yaitu besi (Fe) dan paduan yang mengandung besi sebagai unsur utama (contoh :
baja)
- Logam non-besi (non-ferrous):

18
Yaitu logam yang mengandung sedikit atau sama sekali tanpa kadar besi. Contoh :
Al, Cu, Zn, Ni, dan lain-lain.
2. Keramik

Keramik merupakan campuran/senyawa dari logam + non logam.


Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu atau
lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur
anorganik bukan logam; Contoh keramik : silikon oksida, aluminium oksida, kalsium
oksida, magnesium oksida, kalium oksida dan natrium oksida.

3. Polimer

Polimer adalah senyawa karbon dengan rantai molekul panjang, termasuk bahan plastik
dan karet. Polimer merupakan bahan yang memiliki berat molekul > 10.000 , tersusun
dari monomer yang saling berikatan kovalen. Contoh polimer : polietilen, polipropilen,
polivinilklorid dan lain-lain.
Polimer yang dapat dibentuk kembali dengan pemanasan disebut termoplastik,
sedangkan yang tidak dapat dibentuk kembali disebut termoset.

4. Komposit

Komposit adalah campuran lebih dari satu bahan, misal campuran keramik dengan
polimer
Komposit merupakan campuran bahan-bahan dasar dalam skala makroskopis yang
sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing bahan pembentuknya, contohnya :
fiberglass, tripleks, semen-pasir, dan lain-lain.
Selain itu juga terdapat ahan komposit alam contohnya : kayu, terdiri dari serat selulose
yang berada.

4.2 Bahan Listrik

19
Selain pengelompokan bahan/material teknik yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
hidup manusia secara umum, pengelompokan bahan atau material yang secara spesifik berkaitan
dengan teknik kelistrikan disebut bahan listrik.

Bahan listrik dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Bahan Penghantar (Conductor)

Bahan Penghantar adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini
mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik
(Electrical Resistance) sangat kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik misalnya kabel yang menghubungkan sumber listrik dengan
lampu penerangan, saluran transmisi listrik dan lain-lain. Dalam teknik listrik, bahan
penghantar yang sering digunakan adalah tembaga dan alumunium.

2. Bahan Penyekat (Insulator/Isolator)

Bahan Isolator adalah bahan yang befungsi untuk menyekat atau menahan (misalnya
antara 2 penghantar), agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua
penghantar tersebut memiliki beda tegangan. Jadi bahan penyekat mempunyai tahanan
listrik (Electrical Resistance) besar dan daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang
sangat kecil. Bahan Isolator (penyekat) yang sering digunakan dalam teknik listrik adalah
: plastik, karet, keramik dan sebagainya.

3. Bahan Setengah Penghantar (Semiconductor)

Bahan Semikonduktor adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibanding
bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. Dalam teknik elektronika
banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium (Ge) dan silicon (Si).
Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator, di
Pabrik bahan-bahan tersebut (Ge murni dan Si murni) diproses dengan pengkotoran
(membuat tidak murni) dengan dileburi dengan bahan-bahan lain. Jika bahan tersebut

20
dileburi dengan B (Boron) maka diperoleh bahan semikonduktor type P (bersifat positif
= bahan yang kekurangan elektron). Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh
adalah semikonduktor type N (bersifat negatif = bahan yang kelebihan electron).
Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas
dibanding Ge.

4. Bahan Penghantar Super (Superconductor)

Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan
oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-
tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran
super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran
super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead
(timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K
mempunyai resistivitas nol.

5. Bahan Magnetik (Magnetic Materials)

Bahan Magnetik dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro magnetic, para-


magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang mempunyai
permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya. Selain
itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico, cobalt,
baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat
motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang elektronika,
digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan
sebagainya.

6. Bahan Nuklir.
Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah
pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun

21
sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi
terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan
bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam
reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
4.3 Parameter Bahan Listrik

Parameter dari sifat kelistrikan Bahan-bahan Listrik antara lain :

1. Konduktivitas (simbol: σ “sigma”) dan Resistivitas (simbol: ρ “rho”)

Benda yang disebut sebagai konduktor berarti benda tersebut mudah menghantarkan arus
listrik, misalkan logam seperti tembaga, perak, dan lain-lain. Seberapa kemampuan suatu
benda dapat menghartarkan listrik disebut Conductivity atau Konduktivitas disimbolkan
sebagai σ (sigma).

Konduktivitas ini (atau kadang disebut daya hantar jenis) menyatakan seberapa mudahnya
suatu material dapat menghantarkan arus listrik. Semakin banyak elektron bebas di dalam
suatu konduktor, konduktivitasnya semakin tinggi. Selain itu, sifat ini juga menggambarkan
interaksi antara medan listrik dan elektron. Bila elektron terletak di dalam medan listrik,
karena muatan elektron tersebut maka akan timbul gaya, dan elektronnya akan bergerak
(mengalir) sehingga menghasilkan arus listrik.

Contoh :

- Konduktor : σ antara 106 s/d 108 (ΩM)-1


- Isolator : σ antara 10-10 s/d 10-20 (ΩM)-1
- Semikonduktor : σ antara 10-9 s/d 105 (ΩM)-1
- Superkonduktor: σ > 109 (ΩM)-1

Resistivity atau Resistivitas yang disimbolkan sebagai ρ (rho) merupakan kebalikan dari
konduktivitas, yaitu menyatakan seberapa besar kemampuan benda dalam menahan arus
listrik. Oleh karena itu Resistivitas juga sering disebut tahanan jenis dari suatu benda.

Contoh resistivitas (tahanan jenis) material

22
2. Permitivitas (simbol: ε “epsilon”)

Permitivity atau Permitivitas biasanya disebut juga sebagai konstanta dielektrik


(dielectricum). Berasal dari istilah “permit” yang artinya mengizinkan atau membolehkan.
Sedangkan yang diizinkan atau diperbolehkan adalah membelokan Medan Listrik atau
dengan kata lain, mudah dipengaruhi oleh medan listrik. Bagaimana caranya medan listrik
mempengaruhi material?
Pada material dielektrik, muatan negatif terikat bersama dengan muatan positifnya. Seperti
yang terlihat di gambar, kalau tidak ada medan listrik,  posisi muatan positif – negatif tidak
teratur. Ketika ada medan listrik, posisi muatan positif dan negatif akan teratur.

Seberapa mudahnya material untuk terpolarisasi seperti inilah yang kita sebut sebagai
permitivitas. Permitivitas ini juga terkait kepada kemampuan material penyimpanan energi.

23
Contoh Permitivitas material

3. Permeabilitas (sumbol: μ “myu”)

Mirip dengan permitivitas, permeabilitas berarti kemampuan untuk ditembus. Hanya saja,
yang “menembus” di sini adalah medan magnet. Dengan kata lain, permeabilitas ini
menyatakan apakah suatu material mudah dipengaruhi oleh medan magnet atau tidak.
Seperti yang kita tahu, dalam suatu atom, elektron mengelilingi inti atom. Ada elektron yang
bergerak, berarti ada arus (ingat definisi arus listrik). Dari persamaan Maxwell, kita tahu
bahwa arus akan menghasilkan medan magnet. Pada umumnya, arus ini bergerak secara acak
sehingga material tidak bersifat sebagai magnet. Kalau ada medan magnet dari luar, maka
arus-arus ini arahnya akan teratur sehingga material tersebut dapat menjadi magnet. Seberapa
mudah suatu material menjadi magnet yang diukur/dinyatakan sebagai besaran
permeabilitas.

24

Anda mungkin juga menyukai